• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengkaji penelitian terdahulu merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi tentang penelitian yang telah dilakukan. Penelitian terdahulu dapat dijadikan acuan, terutama yang berkaitan dengan topik penelitian yang sedang dilakukan.

Pada Tabel 4 dapat dilihat beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini.

Tabel 4. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil analisis Utami (2004) di PT Saung Mirwan dapat diketahui bahwa sasaran meningkatkan pangsa pasar dan mengoptimalkan pendapatan sebagai prioritas pertama. Prioritas kedua ditempati oleh sasaran meminimumkan biaya produksi, sedangkan prioritas ketiga adalah sasaran meningkatkan daya saing perusahaan. Dari analisis dengan PHA juga dapat ditarik kesimpulan bahwa PT Saung Mirwan memprioritaskan faktor harga sebagai strategi bauran pemasarannya. Hal tersebut disebabkan daya tarik utama

No Nama Judul skripsi Alat analisis Tahun

1 Margianati Diah Utami

Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Bauran Pemasaran Bunga Potong Jenis Krisan Pada PT Saung Mirwan

Analisis Tabulasi & PHA (Proses Hirarki Analitik)

2004

2 Sunaryo Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Tingkat Kepuasan Pengunjung Wisata Agro Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII, Bogor, Jawa Barat, 2006.

IPA (Important Performance Analysis)

2005

3 Luther masang Strategi Pengembangan Agrowisata Obat Tradisional Taman Sringanis, Bogor

Matriks IFE, EFE, dan SWOT

2006

4 Hafnansyah Harahap

Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Pada PT. Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor

Analisis Tabulasi & PHA (Proses Hirarki Analitik)

2006

5 Fandy Akhdiar Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran pda Agrowisata Rumah Sutera Alam, Bogor, Jawa Barat

PHA (Proses Hirarki Analitik

produk bunga potong adalah harga yang kompetitif dan disesuaikan dengan mutu produk yang tidak menyimpang dari ketetapan ASBINDO.

Sunaryo dalam penelitiannya di wisata agro Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII, menyatakan bahwa dalam strategi pemasaran sebuah agrowisata diperlukan tujuh elemen bauran pemasaran yang saling mendukung. Ketujuh elemen tersebut adalah produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bukti fisik. Berdasarkan hasil penelitiannya strategi-strategi yang sebaiknya dilaksanakan oleh Perkebunan Teh Gunung Mas adalah membuat paket wisata (produk). Penetapan harga yang bervariasi dan adanya potongan harga (harga), memperhatikan kebersihan dan keamanan lokasi agrowisata (tempat), memanfaatkan public relation dengan baik (promosi). Pelayanan yang baik (orang). Kekonsistenan perusahaan dalam pengembangan agrowisata (proses), dan perawatan terhadap seluruh fasilitas yang ada (bukti fisik).

Masang (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Strategi Pengembangan Obat Tradisional Taman Sringanis, Bogor, menyimpulkan bahwa terdapat empat alternatif dalam strategi pengembangan agrowisata yaitu 1) menggali potensi alam yang dimiliki dengan sumber daya yang ada, mengoptimalkan keunggulan dan pengelolaan wisata agro, serta menjaga kualitas produk tetap bermutu dan berkhasiat, 2) memanfaatkan kualitas produk, citra yang baik di mata konsumen, mempertahankan hubungan baik dengan pemasok, hubungan baik dengan instansi pemerintah untuk mengantisipasi adanya penggunaan obat farmasi dalam dunia medis, ancaman pendatang baru, adanya produk subtitusi dan peningkatan jumlah pelaku industri, 3) meningkatkan kegiatan promosi secara optimal dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, 4) meningkatkan kualitas SDM dan meningkatkan manajemennya dengan pelatihan khusus untuk meningkatkan produktifitas karyawan dan memiliki keterampilan dan pengetahuan mengenai agrowisata karena bertambahnya jumlah pelaku industri dan ancaman pendatang baru yang akan menjadi saingan dalam usahanya.

Berdasarkan hasil penelitian Harahap (2006), PT. Taman Safari Indonesia sebagai tempat wisata lebih memprioritaskan tujuannya untuk meningkatkan penjualan tiket. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mendapat keuntungan jangka pendek dan menutupi biaya operasional yang cukup tinggi. Perusahaan

memprioritaskan tujuan meningkatkan penjualan tiket dengan lebih menerapkan strategi promosi melalui penerapan diskon. Promosi dengan diskon diharapkan dapat meningkatkan penjualan tiket dan menambah keuntungan.

Akbar (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Pada Agrowisata Rumah Sutera Alam Bogor, menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode proses hirarki analitik didapatkan prioritas dari elemen-elemen dalam strategi bauran pemasaran Rumah Sutera Alam, yaitu (1) tujuan yang mendapat prioritas utama adalah meningkatkan jumlah pengunjung dibandingkan dengan tujuan menjadikan Rumah Sutera alam sebagai objek wisata yang potensial di Kabupaten Bogor dengan memberikan pengetahuan tentang agribisnis ulat sutera., (2) pada strategi bauran pemasaran, strategi yang mendapat prioritas utama adalah produk/jasa dengan menggunakan strategi operasional kualitas paket wisata, (3) prioritas kedua dari bauran pemasaran adalah promosi dengan strategi operasional pemasaran langsung., (4) prioritas ketiga dari bauran pemasaran adalah harga dengan strategi operasional kesesuaian harga dengan mutu, (5) prioritas keempat dari bauran pemasaran adalah bukti fisik dengan strategi oprasional galeri kain sutera, (6) prioritas kelima dari bauran pemasaran adalah orang dengan strategi operasional kesigapan melayani pengunjung, (7) prioritas keenam dari bauran pemasaran adalah tempat dengan strategi operasional tempat penyediaan informasi, (8) prioritas ketujuh dari bauran pemasaran adalah proses dengan strategi operasional tanggapan atas keluhan.

Dari beberapa penelitian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan sebuah objek wisata khususnya agrowisata harus memperhatikan tujuh strategi bauran pemasaran, yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik. Pada penerapan ketujuh bauran pemasaran tersebut, terlebih dahulu harus diperhatikan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan pemasaran yang dilakukan, sehingga terjadi kesesuaian antara tujuan dengan strategi yang akan diterapkan.

Pada penelitian ini terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian terdahulu. Penelitian ini dilakukan di agrowisata Little Farmers dan memfokuskan pada prioritas bauran pemasaran pada pariwisata yang terdiri dari 7 P yaitu :

Product (produk), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi), People (orang), Process (proses), dan Physical evidence (Bukti fisik). Selama ini banyak penelitian terdahulu yang meneliti tentang bagaimana pengembangan agrowisata dan respon pengunjung terhadap agrowisata yang dikunjungi. namun, penelitian tentang prioritas strategi bauran pemasaran pada agrowisata belum banyak yang meneliti. Penelitian ini menggunakan alat análisis Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk menentukan prioritas strategi pemasaran yang akan diterapkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Dokumen terkait