• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber baik tes maupun non tes. Data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Data Hasil Observasi Aktivitas Pembelajaran

Setiap melaksanakan tindakan pembelajaran, peneliti didampingi oleh observer. Observer tersebut diberikan lembar observasi yang berfungsi sebagai alat pengamatan untuk mengetahui dan mengukur keterampilan peneliti sebagai guru yang menerapkan inovasi pembelajaran. Kemudian observasi dilakukan untuk mengetahui dan mengukur keterampilan menyimak siswa dalam menyimak cerita yang mereka dengar yang dilakukan oleh peneliti dan observer. Kegiatan pengamatan ini dilakukan dalam setiap pertemuan pada siklus I dan siklus II.

Indikator ketercapaian keterampilan menyimak siswa dalam penelitian ini adalah apabila lembar observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa selama dua siklus telah menunjukkan presentase yang baik pada setiap aspek yang diamati.

2. Data Hasil Penilaian Keterampilan Menyimak Siswa

Dari hasil analisis diperoleh tingkat keterampilan menyimak cerita siswa tinggi. Tingkat keterampilan menyimak cerita terendah dan rata-rata keterampilan menyimak cerita siswa yang dirangkum dalam tabel 4.21 dan tabel 4.22 berikut:

Tabel 4.15

Rekapitulasi Tingkat Keterampilan Menyimak Cerita Siswa di Siklus I

Nilai Keterampilan Menyimak Cerita

Siswa

Keterampilan Menyimak Cerita Siswa

Nilai Ketuntasan Klasikal

Nilai tertinggi 100 = Nilai terendah 40 Nilai rata-rata 84,78 Tabel 4.16

Rekapitulasi Tingkat Keterampilan Menyimak Cerita Siswa di Siklus II

Nilai Keterampilan Menyimak Cerita

Siswa

Keterampilan Menyimak Cerita Siswa

Nilai Ketuntasan Klasikal

Nilai tertinggi 100 = % Nilai terendah 70 Nilai rata-rata 88,69

Data pada tabel 4.21 menunjukkan ketuntasan klasikal siklus I sebesar 95%. Pada siklus I terdapat 22 orang siswa yang tuntas dan 1 orang siswa yang belum tuntas. Sedangkan pada tabel 4.22 menunjukkan ketuntasan klasikal siklus II sebesar 100%. Pada siklus II ini jumlah siswa 23 dan semua telah berhasil tuntas, ini menunjukkan mengalami peningkatkan pada siklus II.

C. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan adalah PTK, hasil yang diperoleh berasal dari pengamatan dan analisis data setelah penerapan metode pembelajaran active learning type quiz team yang dilanjutkan dengan refleksi siswa pada akhir siklus.

Penerapan metode pembelajaran active learning type quiz team pada siklus I pertemuan pertama sebagian besar dari siswa sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang guru minta, akan tetapi ada juga yang masih belum berkerja sama di antara anggota kelompoknya sendiri dan suasana kelas cukup berisik saat pembelajaran berlangsung. Lembar observasi guru menunjukkan ada kekurangan dari peneliti yaitu di poin kedelapan, setelah melakukan kegiatan akhir pembelajaran guru tidak melaksanakan evaluasi pembelajaran.

Pada lembar observasi siswa menunjukkan siswa sedang membuat pertanyaan yang akan di bacakan di depan kelas, tetapi masih terlihat beberapa dari siswa yang tidak ikut berpartisipasi dalam membuat pertanyaan kelompok.

Siklus I pertemuan kedua siswa masih terlihat dalam kerja kelompok masih belum bisa menyadari akan tugasnya yang ia dapatkan. Pada pertemuan kedua ini guru sudah dapat mengevaluasi pada kegiatan siswa yang sebelumnya belum optimal dalam menyimak yang guru bacakan, oleh karena itu guru melakukan pengulangan kata-kata agar siswa dapat mendengakan materi cerita yang guru bacakan. Pada akhir pembelajaran guru juga melakukan evaluasi pembelajaran kepada siswa. Pada pertemuan kedua ini siswa mulai mengerti mengenai metode pembelajaran active learning type quiz team ini. Di pertemuan kedua ini masih ada siswa yang belum berhasil menyimak isi materi cerita pendek yang guru bacakan.

Pada pertemuan ketiga siklus I lembar observasi guru ada yang perlu di evaluasi lagi oleh peneliti sebab di poin kedelapan tidak dilakukan dalam proses pembelajaran. Peneliti menyadiri karena keterbatasan waktu pada pertemuan ketiga ini menyebabkan poin kedelapan tentang evaluasi pembelajaran tidak dapat dilakukan oleh peneliti.

Selanjutnya siklus II pertemuan keempat terlihat secara keseluruhan siswa sudah beradaptasi dengan cukup baik dan dapat melakukan berbagai aktivitas yang kompleks. Kerja sama antar kelompok di pertemuan keempat ini sudah mulai terlihat, tidak seperti di pertemuan-pertemuan sebelumnya di

siklus I. Suasana kelas mulai tenang tidak gaduh pada saat pembelajaran berlangsung.

Siklus II pertemuan kelima sebagian siswa menunjukkan daya ingat dan pemahaman materi yang baik, sehingga siswa saling melengkapi dalam pengetahuan mereka pada saat membuat pertanyaan dan menjawab soal dalam diskusi kelompok.

Siklus II pertemuan keenam proses pembelajaran yang di lakuakan siswa berjalan dengan baik, selama proses pembelajaran berlangsung suasana menjadi sepi dan hening. Keseriusan siswa dalam menyimak cerita yang guru bacakan juga lebih meningkat tidak seperti di siklus pertama.

Metode pembelajaran active learning type quiz team dipilih karena memiliki keunggulan yaitu dapat langsung diterapkan dalam pembelajaran tanpa perlu persiapan khusus baik dari guru maupun siswa. Metode ini berbentuk kuis sehingga siswa senang dan tertarik untuk berkompetisi sekaligus efektif melatih keterampilan menyimak siswa. Kelompok-kelompok belajar yang dibentuk memudahkan guru dalam mengelola kelas selama proses pembelajaran.

Adapun keterbatasan yang ditemui peneliti selama penerapan metode pembelajaran active learning type quiz team antara lain, karena fokus pembelajaran cenderung pada kegiatan berkelompok maka siswa menjadi tergantung pada kelompoknya. Prosedur quiz team cukup menyita waktu sehingga dalam penyampaian materi guru hendaknya lebih efisien.

Penerapan metode pembelajaran active learning type quiz team pada siswa kelas 5 C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014 yang dilakukan selama ini dengan segala keunggulan dan keterbatasannya telah mampu mengatasi masalah kurangnya keaktifan belajar siswa dan memenuhi tujuan pembelajaran. Dengan demikian maka peneliti menyimpulkan bahwa metode pembelajaran active learning type quiz team dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa kelas 5 C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

77 A. Simpulan

Berdasarkan lembar observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa pada siklus I untuk aspek keterlibatan siswa dalam penggunaan metode active lerning type quiz team dapat dilihat dari presentase di akhir siklus. Persentase penerapan guru terhadap metode pembelajaran active learning type quiz team siklus I sebesar 87,5%, sedangkan persentase aktivitas belajar siswa siklus I sebesar 87,5%.

Persentase penerapan guru terhadap metode pembelajaran active learning type quiz team siklus II sebesar 100%, sedangkan persentase aktivitas belajar siswa siklus II sebesar 100%. Selanjutnya pada siklus I hasil penilaian keterampilan menyimak siswa memperoleh rata-rata 84,78 dan siklus II memperoleh rata 88,69. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran active learning type quiz team dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa. Berdasarkan lembar analisis lembar observasi kegiatan guru dan siswa saat pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode pembelajaran active learning type quiz team berjalan efektif dengan presentase 100%. Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran active learning type quiz team dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa.

B. Saran

Dari kesimpulan yang telah dipaparkan di atas bahwa metode pembelajaran active learning tpye quiz team dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita pendek atau cerpen pada siswa. Dengan demikian, peneliti ingin memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, metode pembelajaran active learning tpye quiz team ini merupakan salah satu metode yang dapat menjadi rujukan dalam rangka

meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Bagi guru, metode pembelajaran active learning tpye quiz team sebagai sumber referensi dalam upaya memperbaiki dan menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan khususnya dalam pembelajaran keterampilan menyimak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

3. Bagi siswa, dengan metode pembelajaran active learning tpye quiz team ini mampu meningkatkan keterampilan berbahasa siswa khususnya keterampilan menyimak. Kemudian siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam kegiatan pembelajaran, berani dalam mengungkapkan pendapat dan mengajukan pertanyaan, sehingga siswa dapat pengalaman belajar yang baik.

79

Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010

Bahri, Syaiful Djamarah, Drs., M.Ag., & Aswan Zain, Drs., . Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Bustanul Arifin, dkk,. Menyimak. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007

Deprtemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Fatuhurrohman, Pupuh. Prof., & M. Sobry Sutikno, M.Pd., . Strategi Belajar Mengajar Melalui Konsep Umum dan Konsep Islam, Bandung: Refika Aditama, 2010

G, Henry Tarigan. Menyimak Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa, 1986

H. Iskandarwassid, Prof., Dr. & H. Dadang Suhendar, Dr., . Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011

Hartono. Model-model Pembelajaran Aktif, 2014, (www.Zanafa.com)

http://blogsport.com, gurudesaku, Strategi Pembelajaran Team QuizI, diakses pada hari kamis, 04 September 2014 Pukul 10.00

http://blogsport.com, miratriani. Metode Team Quiz dan Talking Stick, diakses pada hari kamis, 04 September 2014 Pukul 10.00

Kunandar, S.Pd., M.Si., . Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010

Kusuma, Wijaya dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Indeks, 2010

M. Subanan, Dra., M.Pd., & Sunarti, S.Pd., . Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia

Masitoh, Dra., M.Pd., & Laksmi Dewi, M.Pd. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama, 2009

Resmini, Novi, Dra., M.Pd., dkk. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: UPI Press, 2007

S. Margono, Drs., . Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Saddhono, Kundharu. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Bandung: CV. Karya Putra Darwati, 2012

Silberman, Mel. Active Learning101 Strategi Pembelajaran Aktif . Yogyakarta: Insan Madani, 2007

Siregar, Eveline, Dra., M.Pd., & Hartini Nara, M.Si., Teori Belajr dan Pembelajaran, Ciawi: Ghalia Indonesia, 2011

Sudjiono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan., Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sugiono, Prof., Dr., . Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: CV. Alfabeta, 2013

Suharsimi Arikunto, Prof., dkk,. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008

Suyadi, M.Pd.I., . Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Syah, Muhibbin. Psikologi dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010

Lampiran 1 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian dan Sekolah

Lampiran 3 : Permohonan Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 5 : Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Lampiran 6 : Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Siswa

Lampiran 7 : Instrument Soal Post Test Siklus I

Lampiran 8 : Instrument Soal Post Test Siklus Ii

Lampiran 9 : Lembar Jawaban Siswa Pada Soal Post Test Siklus I

Lampiran 10 : Lembar Jawaban Siswa Pada Soal Post Test Siklus Ii

Lampiran 11 :Foto-Foto Kegiatan Penelitian

Lampiran 12 : Lembar Uji Referensi

Lampiran 13 : Profil Sekolah

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah

Nama Sekolah : MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/II (Genap)

Pertemuan Ke : Pertama

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : 5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan

I. Kompetensi Dasar :

5.2 Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)

II. Indikator :

1. Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita

2. Menyebutkan setting atau latar yang terkandung dalam cerita III. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita

2. Siswa dapat menyebutkan setting atau latar yang terkandung dalam cerita IV. Materi Pembelajaran : Cerita Pendek Anak

V. Media Ajar : 1. Papan Tulis

2. Buku Paket Kelas V Arya Duta

VI. Metode Pembelajaran : Aktif Learning Type Quiz Team, Diskusi, Tanya Jawab, dan penugasan.

VII. Langkah-langkah Pembelajaran :

Pertemuan Ke-1

A.Pendahuluan (Waktu 10 Menit)

No. Kegiatan Nilai Karakter Teknik

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kemudian memerintahkan ketua kelas untuk memimpin doa sebelum belajar.

Aktif Religius Percaya diri Tanggap  Tanya Jawab  Ceramah

2. Guru mengapsen siswa, agar mengetahui siapa yang tidak hadir pada hari ini.

minggu lalu dengan materi yang akan dibahas pada pertemuan ini.

4. Guru melakukan kegiatan motivasi melalui Ice Breaking.

5. Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan.

Dokumen terkait