• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Perusahaan Dengan Metode Full Costing

PT XXX Laporan Laba Rugi

Total 1.328.770.279 106.402.500 Sumber : Penelitian Lapangan (data diolah) 2019

B. Analisis Perbandingan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Perusahaan Dengan Metode Full Costing

Tabel 4.11

Perbandingan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Perusahan dan Metode Full Cossting Metode Perusahaan 1.836.000 1.100 per butir Metode Full Cossting 1.836.000 1.421 per butir

Sumber : Penelitian Lapangan (data diolah) 2019

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa dari perhitungan menggunakan metode perusahaan dan metode full costing terdapat perbedaan nilai harga pokok produksi telur. Perhitungan harga pokok produksi pada peternakan Agustami Farm memberikan hasil yang lebih rendah dibandingkan metode full costing selisih nilai harga pokok produksi yaitu sebesar Rp 321 perbutir

Berdasarkan deskripsi perhitungan harga pokok produksi pada peternakan Agustami Farm dapat dilihat bahwa selama ini perusahaan sudah menghitung harga pokok produksi telur, dengan menjumlahkan seluruh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Kemudian hasil perhitungan tersebut dibagi dengan

64

jumlah yang diproduksi.Harga pokok produksi yang dihitung menggunakan metode perusahaan berbeda dengan metode menggunakan metode full costing.

Perhitungan harga pokok produksi pada tahun 2019 menurut metode peternakanAgustami Farm adalah Rp 1.926.756.531. Pada pencatatan harga pokok produksi peternakan Agustami Farm pencatatan proses produksi tidak digolongkan berdasarkan komponen-komponen yang ada pada Harga pokok produksi seperti bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabri.

Perhitungan harga pokok produksi pada tahun 2019 pada peternakan Agustami Farm menurut metode full costing, biaya biaya komponen yang ada pada metode full costing.

1. Biaya bahan baku, biaya bahan baku terdiri dari biaya pakan dengan jumlah Rp 1.120.680.000 dan biaya vaksin dengan jumlah Rp 132.500.000.

2. Tenaga kerja, biaya tenaga kerja pada tahun 2019 adalah Rp 290.400.000, dimana jumlah tenaga kerja pada peternakan Agustami Farm adalah 14 karyawan.

3. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik terdiri erdiri dari dua, biaya overhead pabri tetap dengan jumlah Rp 341.262.500, biaya overhead variable dengan jumlah Rp 724.800.000.

65

Keunggulan dalam perhitungan harga pokok produksi sekarang adalah dalam proses pencatatan tidak terlalu rumit, karena manajemen keuangan tidak perlu menggolangkan proses produksi berdasarkan komponen-komponen harga pokok produksi tetapi hanya menjumlah semua proses produksi. Namun Perhitungan harga pokok produksi menurut peternakan Agustami Farm kurang akurat dan kurang tepat ini akan mengakibatkan kesalahan pada penetapan harga jual, akibatnya akan terjadi salah dalam pengambilan keputusan. Dalam manajemen kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat berakibat pada kegagalan sebuah usaha.Oleh karena itu setiap manjemen usaha harus mempunyai ilmu yang memadai, sehingga hal seperti kesalahan dalam perhitungan harga pokok produksi dapat diatasi dengan benar.

Berdasarkan penjelasan diatas Berdasarkan penjelasan diatas peternakan Agustami Farm hendaknya menggunakan metode full costing karena menggunakan metode full costing lebih baik dibandingkan menggunakan metode peternakan Agustami Farm.

Ditinjau dari perhitungannya, metode full costing telah membebankan semua biaya- biaya yang terlibat dalam proses produksi telur. Biaya yang terlibat dalam proses produksi telur adalah biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (Bop variable dan Variabel tetap).Dan penggunaaan metode full costing akan menunjukan hasil harga pokok produksi yang lebih akurat yang

66

berakibat pada perolehan harga jual, sehingga setiap harga telur perbutir akan dijual secara wajar dan benar.

Tabel 4.12

Perhitungan Harga Pokok Produksi Agustami Farm Bulan Januari

Keterangan Besaran biaya per bulan

1.biaya bahan baku Rp104.431.666

2.biaya tenaga kerja langsung Rp 9.400.000 3.biaya variabel overhead pabrik Rp 60.400.000 4.biaya tetap variabel pabrik Rp 28.438.541

Total Rp 202.670.207

Jumlah telur yang dihasilkan selama bulan januari 153.000 butir

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa agustami farm dalam menghasilkan 153.000 butir telur selama bulan Januari mengeluarkan biaya sebesar Rp 202.670.207. kemudian untuk mengetahui harga pokok produksi per 1 butir telur pada bulan Januari yaitu dengan membagi antara Harga Pokok Produksi dan Jumlah telur yang dihasilkan dalam bulan januari = 202.670.207 =1.324

153.000

67

Tabel 4.13

Perhitungan Harga Pokok Produksi Agustami Farm Bulan Februari

Keterangan Besaran biaya per bulan

1.biaya bahan baku Rp 47.456.000

2.biaya tenaga kerja langsung Rp 9.400.000 3.biaya variabel overhead pabrik Rp 60.400.000 4.biaya tetap variabel pabrik Rp 28.438.541

Total Rp 145.694.541

Jumlah telur yang dihasilkan selama bulan februari

153.000 butir

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa Agustami farm dalam menghasilkan 153.000 butir telur selama bulan Februari mengeluarkan biaya sebesar Rp 145.694.541 kemudian untuk mengetahui harga pokok produksi per 1 butir telur pada bulan Februari yaitu dengan membagi antara Harga Pokok Produksi dan Jumlah telur yang dihasilkan dalam bulan Februari =

= 952

Tabel 4.13

Perhitungan Harga Pokok Produksi Agustami Farm Bulan Maret

Keterangan Besaran biaya per bulan

1.biaya bahan baku Rp 44.800.000

2.biaya tenaga kerja langsung Rp 9.400.000 3.biaya variabel overhead pabrik Rp 60.400.000 4.biaya tetap variabel pabrik Rp 28.438.541

Total Rp 143.038.541

Jumlah telur yang dihasilkan selama bulan maret 153.000 butir

145.694.541 153.000

68

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa agustami farm dalam menghasilkan 153.000 butir telur selama bulan Maret mengeluarkan biaya sebesar Rp 143.038.541 kemudian untuk mengetahui harga pokok produksi per 1 butir telur pada bulan Maret yaitu dengan membagi antara Harga Pokok Produksi dan Jumlah telur yang dihasilkan dalam bulan Maret = = 934

Tabel 4.14

Peternakan Agustami Fram Laporan laba/rugi Periode 31 Desember 2019

a.

Neraca

b. Ekuitas

c. Laporan laba rugi

Pendapatan penjualan

Penjualan bersih 202.572.000 Retur dan pengurangan

harga

-

Diskon Penjualan - Pendapatan penjualan

bersih

202.572.000

Harga pokok penjualan

143.038.541 153.000

69

Persedian awal 1.836.000

Pembelian 1.720.680.000

Beban angkut 100.077.000 Barang siap di jual 1.222.593.000 Persedian akhir (1.776.200)

Harga pokok penjualan 1.220.816.800

Laba kotor 1.018.244.800

Beban Operasi

Beban penjualan -

Beban Gaji 290.400.000

Beban Sewa tanah 1.000.000.000

Beban Pakan 724.800.000

Beban Listrik dan air 9.600.000 Beban Lain lain 225.260.000

Total beban operasi 225.060.000

Laba operasi 3.268.304.800 Laba seluruh pajak

penghasilan

Pajak penghasilan 598.000.000

Laba Bersih 2.670.304.800

Berdasarkan tabel 4.14 laporan laba rugi diatas disimpulkan bahwa Peternakan Agustami Farm Periode 31 Desember 2019 memperoleh Laba operasi sebesar Rp

70

3.268.309.800 ,dan laba operasi ini dikurangi dengan pajak penghasilan sebesar Rp598.000.000 sehingga Peternakan agustami farm mendapat kan laba sebesar 2.670.304.800

71

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

` Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perusahaan menghitung harga pokok produksi yang ditententukan perusahaan apabila menggunakan metode full costing dan untuk mengetahui perbandingan nilai harga pokok produksi menurut perusahaan dengan metode full costing. Berdasarkan analisis dari pembahasan hasil penelitian, penulis dapat menarik kesimpulan yaitu :

Pertama perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan peternakan Agustami Farm masih menggunakan metode sederhana, dalam menghitung biaya dengan jumlah yang besar dan dalam menghitung harga pokok produksi dengan menjumlahkan pembelian produk atau menjumlahkan pengeluaran pada peternakan. Total keseluruhan biaya produksi adalah Rp 1.926.756.531, sedangkan harga pokok produksi per butir adalah sebesar Rp 1.100 per butir.

Kedua, penelitian ini menggunakan metode full costing agar informasi harga pokok produksi menjadi lebih akurat. Perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full costing mengakui seluruh biaya produksi, biaya tersebut yaitu bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (biaya penyusutan, biaya bibit, biaya listrik dan air dan biaya penolong). Total biaya produksi yang dihasilkan menggunakan

72

metode full costing adalah sebesar Rp 2.609.642.500 sedangkan harga pokok produksi per butir adalah Rp 1.421 per butir.

Ketiga, berdasarkan perbandingan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode peternakan Agustami Farm dan metode full costing, nilai harga pokok produksi dihasilkan memiliki perbedaan meskipun hanya sedikit. Perhitungan yang dihasilkan menggunakan metode perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan metode full costing.

Selisih nilai harga pokok produksi dari kedua metode tersebut yaitu Rp 321. Harga jual ditetapkan berdasarkan biaya produksi yang dikeluarkan, namun pada peternakan Agustami biaya produksi rendah, kenyataan berdasarkan metode full costing harga jual tinggi, ini akan berdampak rendahnya keuntungan yang diperoleh peternakan Agustami Farm.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini pada peternakan Agustami Farm yaitu 1. Peternakan Agustami Farm sebaiknya membuat laporan keuangan

supaya laba atau rugi yang diperoleh dapat diketahui secara pasti, dapat mempermudah perusahaan membuat perencanaan dalam pengambilan keputusan untuk menetapkan harga jual.

2.

Peternakan Agustami Farm sebaiknya mengubah cara pencatatannya mengenai bahan dan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan biaya-biaya tersebut.

Dokumen terkait