• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT XXX Laporan Laba Rugi

F. Ayam Ras Petelur

1. Gambaran Peluang Usaha Ayam Petelur

Ayam adalah hewan yang termasuk kedalam kelas aves yang telah mengalami domestic cdan perkembangbiakan serta cara hidupnya diatur dan diawasi oleh manusia agar memberikan nilai ekonomis.

Sebgai sumber protein hewani yang berasal dari ternak, ayam dapat menghasilkan daging dan juga telur.

Seperti usaha pada umumnya, usaha peternakan ayam petelur dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, pada

14Riwadi, Akuntansi Biaya, (Jakarta: Salemba Empat, 2014), Hal. 87-88

40

awalnya, pemeliharaan ayam hanya dilakukan untuk mencukupi kebutuhan keluarga saja, namun seiring nya tinggi minat pasar terhadap kebutuhan telur ayam, kemudian usaha ternak ayam petelur mulai dilirik sebagai bisnis yang menguntungkan.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semangkin mempermudah peternak dalam meningkatkan hasil produksi serta membuat kegiatan pemeliharaan menjadi semangkin baik, efisien, dan mengarah pada orientasi bisnis yang tepat. Namun, demikian usaha dibidang peternakan ayam petelur juga memiliki tingkat persaingan yang tinggi. Pelaku usaha ini ditutuntut untk jeli memanfaatkan setiap sarana serta mengoptimalkan teknologi unuk mendukung peningkatan nilai produksi.

2. Factor Pendukung Dalam Usaha Peternakan Ayam Petelur

Peternak sebagai sumber daya manusia dan sebagai pimpinan unit produksi, diissyaratkan harus mampumenerapkan teknologi peternakan secara terpadu, yang meliputi factor-faktor berikut:

a) Melimpahkan bahan baku pakan dari para petani seperti jagung, dedak, kosentrat dan lainnya.

b) Banyaknya pabrik penghasil pakan ayam serta obat-obatan yang dibutuhkan oleh para peternak.

41

c) Banyanknya usaha pembibitan DOC (bibit ayam) untuk menyuplai para peternak ayam petelur/pedaging pada tinggkat yang bermutu.

d) Pemberian ransum yang bermutu.

e) Pelaksanaan tatalaksana secara efisien.

f) Pengendalian penyakit secara benar dan tepat.

Keuntungan usahaternak ayam akan dapat dicapai apabila keempat factor diatas dapat diterapkan dengan baik. Dalam penerapan atau pelaksanaannya, keempat factor tersebut sangat berkaitan erat, sehingga kegagalan salah satu factor akan menyebabkan kegagalan factor-faktor lainnya. Dengan kata lainya kegagalan salah satu factor, akan menghancur usaha ternak ayam yang dilakukan.

3. Komponen pembentuk harga pokok produksi telur

Dalam proses perhitungan analisis usaha ternak ayam petelur diperlukan informasi akurat melalui pencatatan data yang meliputi:

a) Bibit adalah biaya yang dikeluarkan sejumlah bibit ayam dihitung berdasarkan seluruh biaya atau modal yang digunakan untuk membeli bibit dikurangi nilai yang hilang (deprisiasi) dari nilai bibit. Depresiasi terjadi akibat adanya kematian (mortalitas) dan meningkatnya umur.

b) Kandang adalah biaya produksi yang diperhitungan dari pemakaian kandang adalah nilai depresiasinya. Depresiasi nilai kandang dapat

42

dicari dengan cara membagi jumlah modal atau biaya yang dikeluarkan untuk membangun kandang dengan jumlah ketahanan atau lamanya kandang itu dapat dipakai.

c) Pakan adalah jumlah kebutuhan pakan rata-rata berupa nya rasum perekor ayam.

d) Obatan-obatan yang diperlukan dalam rangka pemeliharaan ayam petelur antaralain: vaksin ND, obat cacing, desinfekten, dan feed supplement.

e) Tenaga kerja, kebutuhan tenaga kerja harus diperhitungkan pada usaha ternak ayam (Aisyah ,2015).15 4. Factor Penghambat Usaha Ayam Petelur

a) Risiko kematian

Setiap usaha peternakan ayam pasti memiliki risiko kematian, hal tersebut tidak dapat dihindari karena setiap ayam memiliki daya tahan yang berbeda-beda, oleh karenanya yang dilakukan oleh setiap peternak adalah menekan prosentase jumlah kematian sekecil mungkin. Teknik pemeliharaan yang baik akan dapat meminimalisir prosentasi kematian ayam sehingga tidak membuat penyusutan populasi dan menurunkan kemampuan produksi. Ayam petelur memiliki masa kritis yang membutuhkan penanganan dan menentukan performa serta produksi pada periode berikutnya,

15Aisyah, Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Telur Ayam Ras Bina Unggas Koloka Utara, Skripsi, 2015, Hal. 44-53

43

yakni 0-6 minggu (masa kritis1), 15-22 minggu (masa kritis) dan 51-56 minggu (masa kritis3).

b) Fluktuasi harga telur

Selain adanya factor penghambat pada tingkatan produksi, factorlain yang menjadi penghambat adalah tidak stabilnya harga telur, hal ini akan menjadi penghambat usaha petelur.

c) Factor cuaca

Selain dua factor kendala diatas, musm juga seringkali menjadi factor yang kurang menguntungkan bagi para peternak ayam. musim hujan menyebabkan ayam rentan terhadap serangan penyakit, sedangkan pada musim kemarau (khususnya kemarau berkepanjangan) membuat banyaknya sentra pertanian bahan baku pakan yang gagal panen. Hal tersebut membuat bahan baku pakan sukar didapatkan, selain menjadi langka, harga bahan baku juga dapat melambung tinggi sehingga membuat biaya operasional menjadi berat. Dalam situasi tertentu, para peternak bahkan harus menghadapi 2 faktor kendala sekaligus, yakni meningkatnya biaya operasional dan merosotnya harga telur ditingkat pasar.16

5. Strategi Pemasaran Dan Penentuan Harga Jual

Pemasaran merupakan proses perencanaan, analisis, penetapan harga, promosi barang untuk menciptkan kepuasan pelanggan.

16 Alif SM, Kiat Sukses Beternak Ayam Petelur, (Depok: Bio Genesis, 2017), Hal. 1-4

44

Pemasaran salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi dari suatu produk. Nilai ekonomi menentukan harga barang. Factor penting dalam menciptkan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi.

Untuk meningkatkan dan mempertahankan konsumen serta jatuhnya daya saing atas produk maka peran strategi pemasaran sangatlah penting. Pemasaran memerlukan langkah-langjah yang kreatif dan berkesinambungan mencapai target pemasaran terbaik untuk mewujutkan kepuasan konsumen secara maksimal. Minimal ada duahal dilakukan usaha kecil dan relative baru untuk menciptakan pasar, yaitu:

a) Promosi

Merupakan upaya untuk memperkenalkan sebuah produk kepada konsumen dari yang belum tau menjadi tau. Promosi dilakukan kapan saja.

b) Kretivitas

Menyangkut upaya dan strategi pemasaran agar lebih terkesan unik, beda dan nmenemukan cara-cara baru untuk mengupayakan kegiatan pemasaran agar dapat berjalan dengan maksimal.

Untuk memberikan keuntungan, agar usaha dapat berjalan dan berkembang, maka penentuan harga jual telur dan produk sampingan

45

menjadi kunci penting. Seorang peternak dalam menentukan harga jual harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1) Besarnya usaha ayam petelur, yang berkaitan dengan biaya produksi. Biaya produksi, berkaitan dengan biaya tetap (investasi) maupun biaya tidak tetap (modal kerja).

2) Biaya promosi, setiap model atau cara promosi akan memberikan biaya atau ongkos yang berbeda. Sehingga setiap saat harga jual telur dapat berubah.

3) Segmentasi pasar yang dituju, pasar yang dituju akan menentukan harga jual. Misalnya peternakakan menjual telur kepedagang grosir, pedagang pengecer atau kekonsumen langsung. Harga jual kepedagang grosir, pedagang pengencer atau kekonsumen langsung. Harga jual kepedagang grosir akan lebih murah dari harga kepedagang pengecer dan demikian pula halnya harga jual kepedagang pengecer akan lebih murah dari harga yang dijual langsung kekonsumen.

4) Harga telur dipasar, peternak harus memperhatikan fluktuasi harga yang terjadi dipasar. Jangan sampai harga yang dilepas terlalu mahal atau terlalu rendah.17

17Syam Rahadi, Manajemen Peternakan Ayam Petelur”, (Malang:

Perpustakan Internasional, 2012), Hal. 69-70

46

BAB III

METODE PENELITIAN

Dokumen terkait