• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TELUR AYAM RAS. (Studi Kasus Peternakan Ayam Ras Agustami Farm Tilatang Kamang) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TELUR AYAM RAS. (Studi Kasus Peternakan Ayam Ras Agustami Farm Tilatang Kamang) SKRIPSI"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

1 05/02/2021

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TELUR AYAM RAS

(Studi Kasus Peternakan Ayam Ras Agustami Farm Tilatang Kamang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi Syariah

ACC SIDANG MUNAQASAH

Disusun Oleh:

Wahyu Sahputra Nim: 3416. 035

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

2020/1441 H

(2)

2

ABSTRAK

Skripsi ini disusun oleh Wahyu Sahputra, NIM. 3416.035 dengan judul “ Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Telur Ayam Ras ( Studi Kasus Peternakan Ayam Ras Agustami Farm Tilatang Kamang)”, Program Studi Akuntansi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, tahun 2020.

Penelitian ini dilatarbelakangi bagaimana mengetahui perhitungan harga pokok produksi menurut metode peternakan Agustami Farm dan dan metode full costing dan untuk mengetahui perbandingan dari kedua metode tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan menggunakan analisis perhitungan harga pokok produksi yaitu menjumlahkan semua komponen harga pokok produksi (biaya bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik)

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan antara metode peternakan Agustami farm dengan metode full costing. Perhitungan menggunakan metode peternakan Agustami Farm menghasilkan nilai harga pokok produksi sebesar Rp 1.100 per butir telur, sedangkan menurut metode full costing menghasilkan nilai harga pokok produksi telur Rp 1.421 per butir telur. Perbedaan tersebut dikarenakan perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan peternakan Agustami farm sangat sederhana, dengan menjumlahkan seluruh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Kata Kunci: Peternakan Ayam Ras Petelur, Harga Pokok Produksi, Metode Full Costing

(3)

3 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agribisnis berbasis perternakan adalah salah satu fenomena yang tumbuh pesat ketika ketersediaan lahan menjadi terbatas, karena sistem usaha tani memerlukan lahan yang besar namun ketersediaan lahan yang terbatas akan memicu efisiensi dan efektifitas penggunaan lahan tersebut.

oleh karena itu usaha peternakan dapat dijadikan salah satu alternative yang menjanjikan nilai keuntungan dimasa depan (Arifin,2004).

Usaha perternakan diIndonesia terdiri atas ternak sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, domba, babi, ayam buras, ayam ras petelur, pemasok ayam ras pedaging ayam, kondisi ini mendorong para peternak untuk menambah populasi guna meningkatkan produksi ayam ras pedaging. Kota Metro sebagai salah satu sentr ausaha perternakan unggas memiliki populasi ayam ras pedaging tertinggi yaitu 1.183.200 ekor ditahun 2016, dibandingkan populasi ayam ras, ayam petelur dan itik (Badan Pusat Statistik Lampung, 2017).

Berdirinyanusaha ternak ayam ras pedaging (boiler) probio, Kota Metro merupakan kota perintis pertama di Provinsi Lampung. Ayam broiler probiotik atau ayam probio adalah ayam broiler yang dipelihara secara organik, yaitu dengan menggunakan probiotik dan herbal jamu sebagai tambahan pakan dan antibiotik. Sehingga tidak terdapat residu

(4)

4

bahan kimia dalam tubuh ayam tersebut, dan menghasilkan daging ayam yang sehat dan berkualitas organik sehingga aman dikonsumsi dan baik bagi kesehatan. (Direktur jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, 2014)1

Semakin banyaknya bisnis usaha yang berkembang, khususnya bisnis home industry, tidak semuanya mampu bertahan lama. Sebagian besar binis tersebut jatuh atau bangkrut karena beberapa faktor, antara lain faktor manajemen yang masih sederhana, kekurangan modal usaha dan hilangnya konsumen untuk mencari alternatef produsen lain, dalam bidang pemasaran, kondisi paling sulit adalah mempertahankan konsumen untuk sealu menggunkan produk dari penjual, atau sering disebut dengan loyalitas pelanggan.

Untuk mampu menciptakan loyalitas pelanggan tersebut, para pengembang usaha perlu memiliki suatu strategi pemasaran yang jitu dalam memasarkkan produknya, karena strategi pemasaran juga merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keuggulan bersaing yang digunakan untuk melayani pasar

1Nyoman Sulidre Dkk, “Strategi Pemasaran Ayam Probio (Broiler) Pada Kelompok Peternakan Ayam (KPA) Berkat Usaha Bersama (BUB) Kota Metro, Journal Offood System And Agribusiness”, Vol. 2, No.1, 1 Apri L2018, Hal. 36.

(5)

5 sasaran.2

Ayam Ras Petelur termasuk salah satu usaha mikro kecil masyarakat yang bergerak dalam agribisnis. Pengusaha input pertanian mengelola dan mempelajari strategi untuk memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pasca panen, proses pengolahan hingga tahap akhir.

Bisnis ternak ayam juga dilakukan dengan tujuan mencari keuntungan semaksimal mungkin. Persaingan dalam dunia bisnis menuntut para peternak harus mau belajar memanfaaatkan sarana dan teknologi yang ada. Oleh karena itu, sangat lah penting informasi yang akurat dalam pengendalian biaya terhadap harga pokok produksi.

Komponen-komponen pembentuk harga pokok produksi telur yaitu biaya pakan, biaya operasional, biaya penyusutaan, biaya obat-batan, dan biaya lain-lain.3

Perkembangan dan kemajuan usaha peternakan ayam ras petelur di Indonesia dinilai Ayam ras petelur merupakan salah satu ternak yang banyak dipelihara oleh peternak. sangat baik, bisa dilihat dari sisi penawaran dan permintaan. Meskipun potensi usaha ayam ras petelur sangat baik namun jumlah tantangan bisa jadi penghambat usaha yang bisa mengubah potensi keuntungan menjadi kerugian. Banyaknya usaha

2Dewi Diniaty Dan Agusrinal, “Perencanaan Strategi Pemasaran Pada Produk Anyaman Pandan, Jurnal Sains, Teknologi, Dani Ndustri”, Vol.11, No.2, Juni 2014, Hal. 176

3Yanu Tribagus Islam, ”Analisis Penentuan Dan Pelaporan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Full Costing Dengan Menggunakan Aplikasi Mikrosoft Exel Pada Umkm

(6)

6

peternakan ayam ras petelur pada saat ini membuat pebisnis saling bersaing. Untuk ini manajemen perusahaan agustami farm harus memperhatikan dalam pengambilan keputusan dalam perhitungan harga pokok produksi.

Harga pokok produksi berpengaruh terhadap harga jual. Setiap perusahaan menggunakan harga pokok menggunakan harga pokok produksi sebagai penentuan harga jual. Ketika harga pokok produksi meningkat maka harga jual juga akan meningkat. Ketika harga pokok produksi meningkat maka harga jual juga akan meningkat. Begitupun sebaliknya, ketika harga pokok produksi menurun maka harga jual juga akan menurun.

Perhitungan harga pokok produksi menjadi masalah yang harus dilakukan oleh peternakan agustami farm untuk memberikan penentuan harga jual yang tepat sehingga dapat menghasilkan laba yang optimal.

Harga pokok produksi sangat menentukan laba rugi. Penentuan harga pokok produksi dilakukan sebelum perusahaan menentukan harga jual, harga ini nantinya digunakan manajemen untuk membandingkan dengan pendapatan yang disajikan dalam laporan laba rugi.

Banyak perusahaan yang salah dalam penentuan harga pokok produksi karena mengira harga pokok produksi sama dengan harga jual.

untuk menghindari kesalahan dalam menentukan harga pokok produksi perternakan agustami farm harus mengetahui komponen-komponen

(7)

7

harga pokok produksi yaitu: pertama biaya bahan baku, biaya ini terbagi atas dua diantaranya biaya bahan baku langsung dan tidak langsung.

Biaya bahan baku ini menyangkut segala aspek untuk memperoleh bahan baku bisa dikatakan seperti ongkos angkut upah bongkar, hingga bahan sampai kelokasi produksi. Kedua biaya tenaga kerja, biaya ini menyangkut upah yang diberikan kepada setiap pegawai yang terlibat dalam usaha yang dijalani. Ketiga biaya overhead pabrik, merupakan biaya yang dikeluarkan untuk aktifitas produksi yang secara tidak langsung berperan dalam melangsungkan aktifitas produksi seperti, biaya pemeliharan barang, pemeliharaan mesin-mesin dan lain sebagainya.

Mengingat arti pentingnya harga pokok produksi yang memerlukan ketepatan dan ketelitian, penentuan harga pokok produksi harus ada dalam peternakan agustami farm dan harus pandai mengklasifikasikan semua biaya yang di keluarkan agar tidak salah dalam menentukan harga pokok. Apalagi dalam persaingan tajam diindustri seperti saat ini memacu perusahaan yang satu bersaing dengan perusahaan yang lain, dalam menghasilkan produksi sejenis maupun produk subtitusi.4

Pentingnya HPP (Harga Pokok Produksi) sehingga perlu diperhatikan mengenai HPP ini diantaranya menyangkut semua biaya

4 Nanang Wahyu Gunanto, Analisis Harga Pokok Produksi Dengan Full Costing Method Dalam Menetapkan Harga Jual Bola Plastik Pada UD. Bumi Putra, Jurnal Wawasan Dan Riset Akutansi,Vol.5 ,No.1, September 2017, Hal. 61

(8)

8

yang berhubungan dengan proses pendapatan bahan baku langsung maupun tidak langsung, hingga sampai menjadi bahan siap untuk dijualkan. HPP digunakan sebagai acuan oleh setiap unit usaha untuk memprediksi berapa harga jual yang akan ditetapkan berdasarkan perolehan HPP, sehingga dapat menentukan berapa harga jual sehingga mendapkan gambaran laba rugi yang akan muncul pada penjualan yang dilakukan.

Harga pokok produksi didapat atas perhitungan semua unit yang berperan dalam proses produksi yang. Perhitungan HPP yang baik dan benar akan memberikan dampak terhadap laba yang akan diperoleh ketika terjadinya penjualan efek dari perhitungan HPP yang baik dan benar diantaranya:

1. Dapat menentukan harga jual dan dapat memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh.

2. HPP juga berguna untuk menilai efisiensi perusahan

3. Untuk dasar atau acuan dalam penilain penyusutan neraca yang berhubungan dengan peniIaian aktiva.

4. Sebagai bahan evaluasi hasil kerja.

Lain hal jika terjadi kesalahan terhadap perhitungan HPP akan mengakibatkan tidak menunjukkan hal yang sebenarnya sehingga mengakibatkan hal diantaranya:

1. Menyesatkan pihak manajemen dalam mengambil keputusan

(9)

9

2. Jika kesalahan perhitungan HPP terlalu tinggi sehingga mengakibatkan nila ijual tinggi ,akan berdampak terhadap kuantitas penjualan yang sedikit karena harga jual diatas tidak wajar.

3. Sebaliknya jika kesahalan HPP rendah akan berdampak pada laba rugi di peternakan Agustami farm yang mengakibatkan kerugian dalam penjualan karena HPP yang sebenarnya tinggi dari harga jual.

Dari observasi awal, penulis menemukan perhitungan harga pokok produksi diperternakan Agustami Farm kurang tepat karena perhitungan harga pokok produksi dengan metoderelative sederhana dan belum menerapkan perhitungan harga pokok produksi yang sesuai dengan kaidah akuntansi biaya serta belum memasukan semua unsure biaya yang dikeluarkan secara terperinci dalam produksi, yaitu hanya menghitung biaya dalam jumlah yang besar. Selain itu perternakan Agustami Farm juga belum menghitung overhead pabrik. Maka dengan menggunakan metode yang digunakan oleh perusahaan tersebut dalam menghitung harga pokok produksi akan menghasilkan informasi yang kurang akurat dalam menentukan harga pokok produksi dan ini akan berdampak pada keuntungan yang akan didapatkan.

Untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan penentuan harga pokok produksi pada peternakan ayam ras petelur di peternakan Agustami Farm dan menghasilkan biaya yang efisien diperlukan suatu metode yang tepat. Metode yang tepat dalam perhitungan-perhitngan harga pokok produksi adalah

(10)

10

dengan menggunakan metode full costing. Pendekatan metode full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam kos produksi, yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overheadpabrik, baik berprilaku Variable maupu ntetap.5

Harga telur ayam yang relative terjangkau mendorong konsumen dalam melakukan pembelian telur ayam ras. Tingginya tingkat konsumsi telur ayam ras petelur tidak diikuti oleh peningkatan produksi telur, sehingga pada tahun 2015-2019 diproyeksikan terjadi deficit penawaran telur (badan pusat statistik Indonesia 2016) peluang bagi peternak dalam mengembangkan usahanya dengan harapan dapat memenuhi permintaan telur oleh masyarakat. kondis I ini dapat menjadi ancaman bagi peternak yang sudah ada, karena banyak pengusaha yang mendirikan usaha ternak ayam ras petelur yang baru dan menambah pesaing yang berasal dari usaha ternak sejenis.

Keberlangsungan usaha ternak ayam ras petelur dipengaruhi oleh besarnya biaya produksi yang dikeluarkan. Inflasi yang terjadi menyebabkan harga-harga faktor produksi meningkat dan berdampak pada peningkatan biaya produksi peningkatan biaya produksi

5Bambang Dwi Waryanto, Nasrulloh, “Pengaruh Penentuan Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Pada Industri Kerupuk, Jurnal Majalah Ekonomi”, Vol Xviii, No2, (2014) Hal. 111

(11)

11

menyebabkan harga pokok produksi meningkat, sehingga pada harga jual tetap akan berdampak pada penurunan keuntungan peternak6.

Salah satu perhitungan dari harga pokok produksi adalah untuk menetukan harga jual maka dari itu dalam penentuan harga jual harus Didasarkan ajaran islam.Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat29 yang berbunyi sebagai berikut.

اَهُّيَأَٰٓ َي

ۚ ْمُكنِ م ٍضا َرَت نَع ًة َر َجِت َنوُكَت نَأ َٰٓ َّلَِإ ِلِط َبْلٱِب مُكَنْيَب مُكَل َوْمَأ ۟ا َٰٓوُلُكْأَت َلَ ۟اوُنَماَء َنيِذَّلٱ ۟ا َٰٓوُلُتْقَت َلَ َو

( ''مي ِح َر ْمُكِب َناَك َ َّللَّٱ َّنِإ ۚ ْمُكَسُفنَأ 29

) Artinya:

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu dan janganlah kamu membunuh dirimu sesungguhnya allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.

Dalam ayat ini allah telah mengharamkan orang beriman untuk memakan, memanfaatkan, menggunakan (dan segala bentuk transaksi lainnya) harta oranglain dengan jalan yang batil, yaitu yang tidak dibenarkan oleh syariat islam. Kita boleh melakukan transaksi terhadap harta oranglain dengan jalan perdagangan dengan asas saling ridha, saling

6 Sufajizah, Sudarma Widjaya, Suriaty Situmorang, “Strategi Pengembangan Ternak Ayam Ras Petelur Dikecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu”, JII, VOLUME 6. NO.1, Februari 2018

(12)

12

ikhlas. Jadi dalam penetapan harga dilarang untuk menekan harga yang tinggi dengan tujuan untuk memanfatan pembeli dengan jalan yang batil, tetapi apabila harga yang ditetapkan oleh penjual dapat diterima oleh pembeli dengan saling ridha dan sama-sama ikhlas maka diperbolehkan.

Berdasarkan latar belakang diatas, kurang sesuai pencatatan harga pokok produksi dengan tori akuntansi, namun perhitungan harga pokok produksi yang benar dan tepat sangat lah penting, untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Telur Ayam Ras (Studi Kasus Peternakan Ayam Ras Agustami Farm Tilatang Kamang)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi sebagai berikut:

1. Kurang sesuainya pencatatan harga pokok produksi dengan teori akuntansi

2. Adanya perbedaan harga pokok produksi yang dilakukan perternakan Agustami Farm dengan metode Full Costing.

C. BatasanMasalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneltian ini dibatasi pada Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan menggunakan metode Full Costing.

D. Rumusan Masalah

(13)

13

Berdasarkan identifkasi masalah dan batasan masalah diatas maka rumusan masalahnya adalah bagaimana perhitungan HPP di Agustami Farm jika dilihat dari metode Full Costing.

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Dari masalah diatas maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung harga pokok produksi telur ayam ras peternakan Agustami farm danuntuk mengetahui bagaimana dampak harga pokok produksi terhadap penjualan..

2. ManfaatdankegunaanPenelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing pada peternakan ayam ras petelur. Untuk mengimplementasikan ilmu dan untuk melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan dan mendapatkan gelar Sarjana S.1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Akuntansi Syariah (S.1) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

(14)

14 b. Bagi Institusi

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi serta dapat menambah pengetahuan, menjadi sumber informasi, dan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

c. Bagi Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur Agustami Farm

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam menentukan perhitungan harga pokok produksi pada peternakan Agustami Farm.

d. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi keppada pembaca tentang menentukan perhitungan harga pokok produks ipada peternakan Agutami farm.

F. Penelitian Terdahulu

Banyak penelitian yang meneliti tentang penetapan harga pokok poduksi terhadap harga jual. Agar penelitian yang dilakukan penulis tidak tumpang tindih dengan penelitian orang lain maka tinjauan kepustakaan merupakan sebuah kemestian yang penulis lakukan. Sejauh yang penulis ketahui pembahasan tentang Harga pokok produksi dan keuntungan yang sudah dibahas sebelum tetapi dalam perspektif yang berbeda oleh:

1. Santi Septiyanti (2019) dengan judul skripsi “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Variabell Costing Terhadap

(15)

15

Pnentuan Harga Jual Pada Industry Logam Pt Karya Paduyasa”.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pada perhitungan metode full costing harga pokok produksi menghitung biaya variable saja dan perhitungan harga jual juga sudah memasukan biaya non produksi sebagai biaya lain. Menunjukan harga jual hasil analisis yan lebih kecil dari perhitungan perusahan dan pengaruh perhitungan harga pokok produksi dengan metode variable costing pada penentuan harga jual menunjukan perbedaan adanya selisih hrga karena pada perhitungan perusahaan belum memasukan biaya non produksi.

2. Indah Apriliani (2018) dengan judul skripsi “analisis penentuan harga pokok produksi dalam menetapkan harga jual ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam” hasil peneltian menyimpulkan bahwa para pengelolah diindustry pengolah ikan teriasin pulau pasaran menggunakan tahapan dalam menetapkan harga jual produknya dengan menjumlahkan biaya produksi dan dibagi dengan jumlah produksi dalam sehari.

3. Menetapkan harga jual dengan metode full costing dari konsep harga menurut agama islam, dapat menerapkan harga yang adil dalam penetapan harga jual produknya, dan tidak ada juga unsure atau praktek ikhtiar (penimbunan) serta dalam pengambilan keuntungan tidak terlalu tinggi apa yang diharapkan oleh pengolah sebesar 20%

tidak dilarang.

(16)

16

4. Andini Fitrria Hadi, Hanung Ismono, Helvi Yanfika (2015) dengan judul “Analisis Harga Pokok Produksi, Laba Usaha, Dan Permintaan Ayam Ras Pedaging Probiotik diKota Metro”. Hasil dari penelitian nya menyimpulkan bahwa Harga Pokok Produksi (HPP) ayam ras pedaging probiotik dan non probiotik dengan metode full costing yaitu Rp16.329,06 per Kg dan Rp15.824,37 per Kg, sedangkan HPP ayam ras pedaging probiotik dan non probiotik dengan metode variabel costing yaitu Rp922.542,19, sedangkan laba usaha ternak ayam ras pedaging non probiodik yaitu Rp1.238.754,05, faktor yang mempengaruhi permintaan ayam ras pedaging probiotik yaitu harga ayam ras pedaging nonprobiotik, harga ayam buras, jumlah anggota keluarga, dan pengetahuan tentang kesehatan.

5. Dewi Irasanti (2019) dengan judul “Analisis Harga Pokok Produksi dan Keuntungan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging”. Hasil dari penelitiannya menyimpulkan bahwa Harga pokok produksi (HPP) ternak ayam ras pedaging pola kemitraan lebih rendah dibandinkan dengan non kemitraan. HPP pola kemitraan dan no kemitraan dihitung dengan metode full costing sebesar Rp18.158 dan Rp 26.025,52, sedangkan dihitung dengan metode vaeiable costing sebesar Rp17.817 dan Rp24.798,53 dan unit ternak ayam ras pedaging pola kemitraan non kemitraan diKecematan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah merupakan unit usaha yang menguntungkan, namun setelah penerapan kebijakan pakan tahun

(17)

17

2018 tentang penarikan imbuhan pakan Antibiotic Growth Promoters (AGP) dan Racto pamine unit uasha menjadi rugi.

6. AISYAH (2015) dengan judul “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Telur Ayam Ras Bina Unggas Koloka Utara”. Hasil dari penelitiannya menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode full costing, dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi perbutir telur adalahRp652,12.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memperjelas masalah yang dibahas maka perlu dibuat suatu batasan masalah, ruang lingkup yang dibahas adalah mengenai bagaimana perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan pada peternakan ayam ras petelur Agustami Farm.

H. Penjelasan Judul

Penjelasan dari judul skripsi Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Ayam Ras ialah sebagai berikut:

Perhitungan:

I. Sistematika penulisan

BAB I pendahuluan: Dalam pendahuluan terdapat latar belakang masalah, ruang lingkup, rumusan masalah, tujuan, dan kegunaan penelitian, penjelasan judul, kajian terdahulu dan sistematika penulisan.

(18)

18 BAB II Landasan Teori: Dalam

landasan teori ini berisi tentang pembahasan secara teoritis masalah yang dikemukakan.

BAB III Metode Penelitian: Dalam metode penelitian ini terdapat pembahasan tentang jenis penelitian, teknik pengambilan data teknik analisis data.

BAB IV hasil penelitian: bab ini menyajikan data yang diperoleh dalam penelitian kemudian dianalisa dngan berbagai metode untuk dapat membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dibuat agar dapat menarik kesimpulan.

BAB V penutup: bab ini menyajikan kesimpulan dan saran bagi penelitian yang telah dilakukan peneliti.

(19)

19 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Akuntansi Biaya 1. Konsep Biaya

Akuntansi biaya merupakan proses pengumpulan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penafsiran dengan cara-cara tertentu, biaya pembuatan dan penjualan produk atau penyerahan jasa.7

Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macamcara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal konsep:” different cost for different purpose”.

2. Tujuan akuntansi biaya

a) Penentuan harga pokok produksi: mencatat, menggolongkan dan meringkas biaya pembuatan produk.

b) Menyediakan informasi biaya untuk kepentingan manajemen, biaya sebagai ukuran efisiensi.

c) Pengambilan keputusan khsusus sebagai alat manajemen dalam mengawasi dan merekam transaksi biaya secara sistematis dan menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.

7 Mulyadi, Akuntansi Biaya, (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 1983) Hal 17

(20)

20

Menghitung laba perusahaan pada periode tertentu, untuk mengetahui laba maka diperlukan biaya yang dikeluarkan, biaya merupakan salah satu komponen dalam laba.

d) Menghitung dan menganalisi terjadinya ketidak efektifan dan ketidakefisien: membahas batas maksimum yang harus diperhatikan dalam menetapkan biaya suatu produk, menganalisis dan menentukan solusi terbaik jika ada perbedaan antara batas maksimum tersebut dengan yang sesungguhnya terjadi.

3. Fungsi Akuntansi Biaya

a) Melakukan perhitungan dan pelaporan biaya (harga) pokok suatu produk.

b) Memperinci biaya (harga) pokok produk pada segenap unsurnya.

c) Memberika ninformasi dasar untuk membuat perencanaan biaya dan beban.

d) Memberikan data bagi proses penyusutan anggaran.

e) Memberikan informasi biaya bagi manajemen guna dipakai didalam pengendalian manajemen.

4. Manfaat informasi Biaya

a) Perencanaan, penetapan diawal atas aktivitas yang akan dilaksanakan dikemudian hari.

b) Pengawasan, perbandinan dan evalusi yang berkelanjutan antara pelaksanaan dan pengawasan, untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai manajemen perusahaan.

(21)

21

c) Pengukuran penghasilan (income measurement), akumalasi dan alokasi data biaya diperlukan dalam menyiapkan laporan keuangan perusahaan dan penetapan penghasilan periodic (data harga pokok produksi, harga pokok penjualan dan total penjualan).

d) Pengambilan keputusan bisnis, melibatkan pilihan serangkaian alternative, keputusan bisnis yang memegang kunci strategis (keputusan penetapan harga pokok dan keputusan investasi).8 B. Penggolongan Biaya

1. Penggolongan Biaya Menurut Objek pengeluaran.

Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar pengolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”. Contoh penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran dalam perusahaan kertas adalah sebagai berikut: biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga, biaya zat warna.

2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan.

Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan mejadi tiga kelompok:

8 Emyi Ryanie Dan Monika Handayani, Akuntansi Biaya, (Yogyakarta: Poliban Press, 2019) Hal. 1-4

(22)

22 a) Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung. Berhubungan dengan proses produksi. Menurut objek pengeluarannya, secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi, biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja langsung disebut pula biaya utama, dan biaya overhead pabrik (factory overhead cost).

b) Biaya Pemaaran

Biaya pemasaran merupkan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembelian (gaji karyawan, biaya contoh (sample).

1) Biaya administrasi dan umum

Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contohnya biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan dan biaya pfotocopy.

(23)

23

3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.

a) Biaya langsung

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu- satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

1) Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan pruduk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik.

4. Penggolongan Biaya menurut prilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume Aktivitas.

Biaya dapat digolongkan menjadi:

a) Biaya variable.

Biaya variable adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variable adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.

(24)

24 1) Biaya semi variabel.

Biaya semi variable adalah biaya yang tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsure biaya tetap dan unsure biaya variable.

2) Biaya semi fixed.

Biaya semi fixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

3) Biaya tetap.

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kaisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi.

5. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya Biaya dapat dibagi menjadi dua:

a) Pengeluaran modal (capital expenditures).

Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kelender).

b) Pengeluaran pendapat (revenue expenditures).

Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya

(25)

25

pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan antara lain adalah biaya iklan, biaya telex, dan biaya tenaga kerja.

C. Harga Pokok Produksi

1. Konsep harga pokok produksi

Harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik ditambah persedian produk dalm proses awal dan dikurang persedian produk dalam proses akhir. Harga pokok produksi terikat pada periode waktu tertentu. Harga pokok produksi akan sama dengan biaya produksi apabila tidak ada persedian produk dalam proses awal dan akhir.

a) Susunan laporan harga pokok produksi dan penjualan serta penyajian dalam laporan laba/rugi.

PT XX

Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjuan Tahun xx

Persedian bahan awal xxx Pembelian bahan xxx

Ongkos angkut pembelian ; xxx +

(26)

26

xx x

Retur dan potongan pembelian ;xxx-

Pembelian bersih xxx +

Bahan tersedi auntuk dipakai xxx

Kurang:

Bahan penolong xxx

Persedian bahan akhir xxx +

x xx- Bahan baku langsung digunakan xxx Tenagakerja langsung xxx

BOP

- Bahan penolong xxx - Tenaga kerja tidak langsung xxx - Listrik pabrik xxx - Penyusutan mesin dan perlatan pabrik xxx - Asuransi xxx - Bop lain-lain xxx +

(27)

27

- Total Bop xxx Biaya produksi xxx

Persedian produk dalam proses awal xxx +

xxx

Persedian produk dalam proses akhir

xxx Harga pokok produksi xxx

Persedian produk selesai awal xxx+

Persediaan produk selesai akhir xxx

Harga pokok penjualan xxx9

2. unsure Harga Pokok Produksi

a) Biaya bahan baku langsung dibagi menjadi dua:

1) Bahan baku langsung (direct raw material)

Adalah bahan yang dapat secara mudah dan akurat ditelusuri kebarang jadi. Bahan baku yang menjadi komponen utama barang jadi merupakan bahan baku langsung karena bahan ini dapat secara mudah dan akurat ditelusuri kebarang jadi, contohnya, kayu untuk membuat perabot dan kain untuk pembuat baju.

9 Bastian Bustami, Akuntansi Biaya,…Hal. 60-62

(28)

28

2) Bahan baku tidak langsung (indirect raw material)

Adalah bahan baku yang tidak dapat secara mudah dan akurat ditelusuri keproduk. Penulusuran nya memerlukan biaya yang mahal dan hasilnya pun belum tentu akurat. Contoh bahan baku tidak langsung adalah bahan penolong, seperti yng dipakai untuk pembuat perabot, serta benang untuk pembuat baju dan sepatu.

b) Biaya tenaga kerja langsung

Tenaga kerja langsung (direct labor) adalah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam pembuat barang jadi dan pembayaran upah nya berdasarkan unit yang dihasilkan atau berdasarkan jam kerja, misalnya upah nya Rp50.000 per unit atau Rp.5.000 perjam.

Tenaga kerja yang terlibat langsung dalam pembuat barang jadi, tetapi upahnya dibayar harian atau bulanan tidak dapat dikategorikan sebagai tenaga kerja langsung, tetapi sebagaitenag Kerja tidak langsung (indirect labor) karena upahnya tidak dapat ditelusuri secara mudah dan akurat kebarang jadi. Bila upahnya dibayar harian, pekerja yang menghasilkan 2 uni tproduk perhari akan menerima upah sama dengan pekerja yang menghasilkan 5 unit produk perhari. Dengan demikian, tenaga kerja tidak langsung terdiri tenaga kerja yang secara langsung dalam pembuatan barang jadi, seperti mandor, manajer pabrik, manajer pabrik, karyawan administrasi pabrik.

(29)

29

Biaya tenaga kerja langsung (direct labo rcost) adalah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung. Bila dikaitkan dengan konsep biaya langsung, biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat secara mudah dan akurat ditelusuri kebarang jadi. Sama halnya dengan bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya langsung produk (direct cost of product).

c) Biaya Overhead Pabrik (factory Overhead Pabrik Cost)

Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik merupakan biaya tidak langsung produk (indirect cost of product). Bila dikaitkan dengan konsep biaya tidak langsung maka biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi yang tidak dapat secara mudah dan akurat ditelusuri keproduk. Salah satu biaya overhead pabrik adalah biaya penyusutan bangunan pabrik dengan metode garis lurus. Biaya overhead pabrik terdiri dari:

1) Biaya tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh sebuath perusahaan dalam keadaan konstan atau umumnya senantiasa tidak berubah walapun mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan.

(30)

30

Contohnya, biaya tetap biaya sewa gedung, gaji karyawan, pajak, biaya asuransi dan biaya cukai.

2) Biaya Variabel (Variable Costng)

Biaya variable adalah biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan secara berubah-ubah yang didasarkan pada perubahan jumlah produk yang diproduksi. Contohnya, biaya bahan baku sebuah produk, biaya tenaga kerja langsung dalam upah, biaya pengemasan, dan biaya kebersihan.

3. Perhitungan Harga Pokok Produksi a) Biaya bahan baku langsung

Semua biaya yang berkaitan dengan aktivitas perolehan bahan baku langsung harus menjadi komponen harga pokok bahan baku, seperti harga beli, diskon pembelian, ongkos angkut pembelian, asuransi bahan baku yang dibeli, biaya pembelian, biaya gudang, dan biaya akuntansi. Karena dalam hal ini bahan baku langsung merupakan objek biaya, kita perlu menerapkan konsep biaya langsung dan biaya tidak langsung untuk menghitung harga pokok bahan baku langsung. Berikut langkah perhitungan bahan baku langsung dengan asumsi dibeli dari pihak luar.

(31)

31 Biaya bahan langsung

- Hargabeli xxx - Diskonpembelian xxx Total biaya langsung xxx Biaya tidak langsung bahan baku langsung

- Ongkos angkut xxx - Biaya asuransi xxx - Biaya pembelian xxx - Biaya penerimaan xxx - Biaya gudang xxx - Biaya akuntansi xxx Total biaya tidak langsung xxx

Total harga pokok bahan baku langsung xxx Total kuantitas bahan baku yang dibeli xxx

Harga pokok bahan baku perunit xxx 4. Manfaat Harga Pokok Produksi

Manfaat dari perhitngan harga pokok produksi secara garis besar adalah sebagai berikut:

a. Menentukan Harga Jual Produk

Perusahaan yang berproduksi massa memproses produknya untuk memenuhi persedian digudang, dengan demikian biaya

(32)

32

produksi dihitung dalam janggka waktu tertentu untuk menghasilkan informasi biaya produksi per satuan produk. Dalam penentuan harga jual produk, biaya produksi perunit merupakan salah satu data yang dipertimbangkan disamping data biaya lain dan non biaya.

Harga merupakan salah satu variable dari pemasaran atau penjualan. Islam memberikan kebabasan dalam harga yang artinya segala bentuk konsep harga yang terjadi dalam transaksi jual beli diperbolehkan dalam ajaran islam, selama tidak ada dalil yang melarangnya, dan selama harga tersebut terjadi atas dasar keadilan suka sama suka antara penjual dan pemelihal ini sesuai dengan firman allah Swt dalam Al-Qurans urat Al-baqarah ayat 275 yaitu:

اَمَك َّلَِإ َنوُموُقَي َلَ ۟ا وَب ِ رلٱ َنوُلُكْأَي َنيِذَّلٱ ُلْثِم ُعْيَبْلٱ اَمَّنِإ ۟ا َٰٓوُلاَق ْمُهَّنَأِب َكِل َذ ۚ ِ سَمْلٱ َنِم ُن َطْيَّشلٱ ُهُطَّبَخَتَي ىِذَّلٱ ُموُقَي

ُهَلَف ىَهَتنٱَف ۦِهِ ب َّر نِ م ٌةَظِع ْوَم ۥُهَءَٰٓاَج نَمَف ۚ ۟ا وَب ِ رلٱ َم َّرَح َو َعْيَبْلٱ ُ َّللَّٱ َّلَحَأ َو ۗ ۟ا وَب ِ رلٱ َأ َو َفَلَس اَم ۥ

َداَع ْنَم َو ۖ ِ َّللَّٱ ىَلِإ َٰٓۥُهُرْم

وُدِل َخ اَهيِف ْمُه ۖ ِراَّنلٱ ُب َحْصَأ َكِئَٰٓ َل ۟وُأَف

Artinya:

“orang-orang yang makan (mengambil riba) tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lataran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan berkata (berpendapat), sesungguhnya jualbeli itu sama dengan riba, padahanal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai pada larangan

(33)

33

Allah, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum larang datang) dan urusannya terserah kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni penghuni neraka mereka kekal didalamnya.

(QS.Al-Baqara:275).”10

Berdasarkan ayat diatas bahwa jual beli jelas dihalalkan dalam islam. Penjualan yang bersifat barang maupun jasa, terdapat norma, etika agama dan perikemanusian yang menjadi landasa npokok bagi pasar landasan syariah.

Penentuan harga harus adil, sebab keadilan merupakan salah satu prinsip dasar dalam semua transasksi yang islami, keadilan merupakan nilai yang paling sesuai dalam Ekonomi islam. Menegakkan keadilan dan pemerantas kezoliman tujuan utama rasulullah dalam berdagang.

b. Memantau realisasi biaya produksi.

Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan didalam pelaksanaan rencana produksi tersebut. Oleh karena itu akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu untuk memantau apakakah proses produksi mengkonsumsi total biaya produks isesuai dengan yang diperhitungan sebelumnya.

10 Departemen Agama RI, Alquran Dan Terjemahan, (Bandung: Diponogoro, 2005), Hal 36

(34)

34

c. Menghitung laba atau rugi bruto periode tertentu.

Untuk mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran perusahaan dalam periode tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam periode tertentu.

Informasi laba atau rugi bruto periode diperlukan untuk mengetahui kotribusi produk dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan labaatau rugi.

d. Menentukan harga pokok persedian produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca11 tertentu, agar dapat mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran dalam periode mampu mengahsilakn laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto.12

D. Metode penentuan biaya produksi

Metode penentuan cost produksi adalah cara memperhitung unsur- unsure biaya kedalam cost produksi. Dalam memperhiung unsur-unsur biaya kedalam cost produksi. Dalam memperhitung unsur-unsur biaya kedalam cost produksi, terdapat dua pendekatan:

1. Metode Full costing

11Mifta Maghfirah Dan Fazli Syam BZ, “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Deangan Penerapan Nama Metode Full Cossting Pada UMKM Kota Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, Vol.1, No.2, (2016) Hal. 63

12 Mulyadi ,Akuntansi Biaya, (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajement, 2009), Hal.

14-19

(35)

35

Metode Full costing merupakan penentuan cost produksi yang memperhitungkan semua unsure biaya produksi kedalam kos produksi, yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik berprilaku variable maupun tetap. Dengan demikian cost produksi menurut metode full costing terdiri dari unsure biaya produksi berikut ini:

Biaya bahan baku xxx

Biaya tenaga kerja langsung xxx Biaya overhead pabrik variable xxx

Biayaoverheadpabriktetap xxx +

Koswproduksi xxx

2. MetodeVariable costing

Variable costing merupakan metode penentuan cost produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variable kedalam cost produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variable. Dengan demikian cost produksi menurut metode variable costing terdiri dari unsure biaya produksi berikut ini:

(36)

36

Biaya bahan baku xxx Biaya tenaga kerja langsung xxx

Biaya overhead pabrik variable

xxx + Kos produksi xxx

Kos produk yang dihitung dengan pendekatan variable costing terdiri Dari dari unsure cost produksi variable (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya over head pabrik variable) ditambah dengan biaya non produksi variable (biaya pemasaran variable dan biaya administrasi dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap).13

E. Perhitungan keuntungan menggunakan laporan laba rugi.

Keuntungan adalah besarnya pendapatan kotor yang diperoleh dikurangi total biaya yang diukur dalam satuan rupiah. Jika perusahaan menggunakan system perpektual untuk pencatatan persediannya, maka perusahaan tidak perlu menyusun laporan harga pokok produksi (cost of goods manufactur statement) karena pada saat produk selesai diproduksi, harga pokoknya langsung dihitung dengan mendebit rekening persedian barang jadi dan mengkredit rekening persedian barang dalam proses.

Laporan laba rugi dengan menggunakan system perpektual juga lebih sederhana dibandingkan dengan laporan laba rugi dengan system fisik

13 Mulyadi, Akuntansi Biaya…Ha. 14-19

(37)

37

karena harga penjualannya sudah dapat diperoleh langsung dari rekening harga pokok penjualan. Laporan laba rugi dengan system perpektual.

PT XXX Laporan Laba Rugi

Tahun xxx

Penjualan Bersih xxx Harga Pokok Penjualan (HPP)

(xxx) Laba Kotor xxx Beban

Operasional (xxx)

Laba Operasional xxx

Jika perusahaan menggunakan system fisik untuk pencatatan persediannya, maka perusahaan harus membuat harga pokok produksi pada akhir periode. Perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan laporan laba rugi.

(38)

38

PT XXX

Laporan Harga Pokok Produksi Tahun xxx

Persedian bahan laku Langsung-awal xxx Pembelian bahan baku langsung bersih xxx Bahan baku langsung tersedia untuk dipakai xxx Persediaan bahan baku langsung-Akhir xxx Bahanbaku langsung yang dipakai xxx

Bahan baku langsung xxx

PTXXX

Laporan Harga Pokok Produksi Tahun xxx

Biaya tenaga kerja langsung xxx Biaya ovehhead pabrik yang dibebankan xxx Total biaya produksi selama periode xxx Persedian barang dalam proses-awal xxx

Biaya produksi yang diperhitungkan xxx Persedian barang dalam proses-akhir (xxx) Harga pokok produksi xxx

(39)

39

PT XXX Laporan Laba Rugi Tahun xxx

Penjualan bersih xxx Harga pokok penjualan (HPP)

Persedian barang jadi-awal xxx Harga pokok produksi xxx Harga pokok penjualan (HPP) xxx Persedian barang jadi akhir (xxx) Harga pokok penjualan (HPP) xxx

Laba kotor xxx

Beban operasional (xxx)

Laba operasional xxx14

F. Ayam Ras Petelur

1. Gambaran Peluang Usaha Ayam Petelur

Ayam adalah hewan yang termasuk kedalam kelas aves yang telah mengalami domestic cdan perkembangbiakan serta cara hidupnya diatur dan diawasi oleh manusia agar memberikan nilai ekonomis.

Sebgai sumber protein hewani yang berasal dari ternak, ayam dapat menghasilkan daging dan juga telur.

Seperti usaha pada umumnya, usaha peternakan ayam petelur dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, pada

14Riwadi, Akuntansi Biaya, (Jakarta: Salemba Empat, 2014), Hal. 87-88

(40)

40

awalnya, pemeliharaan ayam hanya dilakukan untuk mencukupi kebutuhan keluarga saja, namun seiring nya tinggi minat pasar terhadap kebutuhan telur ayam, kemudian usaha ternak ayam petelur mulai dilirik sebagai bisnis yang menguntungkan.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semangkin mempermudah peternak dalam meningkatkan hasil produksi serta membuat kegiatan pemeliharaan menjadi semangkin baik, efisien, dan mengarah pada orientasi bisnis yang tepat. Namun, demikian usaha dibidang peternakan ayam petelur juga memiliki tingkat persaingan yang tinggi. Pelaku usaha ini ditutuntut untk jeli memanfaatkan setiap sarana serta mengoptimalkan teknologi unuk mendukung peningkatan nilai produksi.

2. Factor Pendukung Dalam Usaha Peternakan Ayam Petelur

Peternak sebagai sumber daya manusia dan sebagai pimpinan unit produksi, diissyaratkan harus mampumenerapkan teknologi peternakan secara terpadu, yang meliputi factor-faktor berikut:

a) Melimpahkan bahan baku pakan dari para petani seperti jagung, dedak, kosentrat dan lainnya.

b) Banyaknya pabrik penghasil pakan ayam serta obat-obatan yang dibutuhkan oleh para peternak.

(41)

41

c) Banyanknya usaha pembibitan DOC (bibit ayam) untuk menyuplai para peternak ayam petelur/pedaging pada tinggkat yang bermutu.

d) Pemberian ransum yang bermutu.

e) Pelaksanaan tatalaksana secara efisien.

f) Pengendalian penyakit secara benar dan tepat.

Keuntungan usahaternak ayam akan dapat dicapai apabila keempat factor diatas dapat diterapkan dengan baik. Dalam penerapan atau pelaksanaannya, keempat factor tersebut sangat berkaitan erat, sehingga kegagalan salah satu factor akan menyebabkan kegagalan factor-faktor lainnya. Dengan kata lainya kegagalan salah satu factor, akan menghancur usaha ternak ayam yang dilakukan.

3. Komponen pembentuk harga pokok produksi telur

Dalam proses perhitungan analisis usaha ternak ayam petelur diperlukan informasi akurat melalui pencatatan data yang meliputi:

a) Bibit adalah biaya yang dikeluarkan sejumlah bibit ayam dihitung berdasarkan seluruh biaya atau modal yang digunakan untuk membeli bibit dikurangi nilai yang hilang (deprisiasi) dari nilai bibit. Depresiasi terjadi akibat adanya kematian (mortalitas) dan meningkatnya umur.

b) Kandang adalah biaya produksi yang diperhitungan dari pemakaian kandang adalah nilai depresiasinya. Depresiasi nilai kandang dapat

(42)

42

dicari dengan cara membagi jumlah modal atau biaya yang dikeluarkan untuk membangun kandang dengan jumlah ketahanan atau lamanya kandang itu dapat dipakai.

c) Pakan adalah jumlah kebutuhan pakan rata-rata berupa nya rasum perekor ayam.

d) Obatan-obatan yang diperlukan dalam rangka pemeliharaan ayam petelur antaralain: vaksin ND, obat cacing, desinfekten, dan feed supplement.

e) Tenaga kerja, kebutuhan tenaga kerja harus diperhitungkan pada usaha ternak ayam (Aisyah ,2015).15 4. Factor Penghambat Usaha Ayam Petelur

a) Risiko kematian

Setiap usaha peternakan ayam pasti memiliki risiko kematian, hal tersebut tidak dapat dihindari karena setiap ayam memiliki daya tahan yang berbeda-beda, oleh karenanya yang dilakukan oleh setiap peternak adalah menekan prosentase jumlah kematian sekecil mungkin. Teknik pemeliharaan yang baik akan dapat meminimalisir prosentasi kematian ayam sehingga tidak membuat penyusutan populasi dan menurunkan kemampuan produksi. Ayam petelur memiliki masa kritis yang membutuhkan penanganan dan menentukan performa serta produksi pada periode berikutnya,

15Aisyah, Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Telur Ayam Ras Bina Unggas Koloka Utara, Skripsi, 2015, Hal. 44-53

(43)

43

yakni 0-6 minggu (masa kritis1), 15-22 minggu (masa kritis) dan 51-56 minggu (masa kritis3).

b) Fluktuasi harga telur

Selain adanya factor penghambat pada tingkatan produksi, factorlain yang menjadi penghambat adalah tidak stabilnya harga telur, hal ini akan menjadi penghambat usaha petelur.

c) Factor cuaca

Selain dua factor kendala diatas, musm juga seringkali menjadi factor yang kurang menguntungkan bagi para peternak ayam. musim hujan menyebabkan ayam rentan terhadap serangan penyakit, sedangkan pada musim kemarau (khususnya kemarau berkepanjangan) membuat banyaknya sentra pertanian bahan baku pakan yang gagal panen. Hal tersebut membuat bahan baku pakan sukar didapatkan, selain menjadi langka, harga bahan baku juga dapat melambung tinggi sehingga membuat biaya operasional menjadi berat. Dalam situasi tertentu, para peternak bahkan harus menghadapi 2 faktor kendala sekaligus, yakni meningkatnya biaya operasional dan merosotnya harga telur ditingkat pasar.16

5. Strategi Pemasaran Dan Penentuan Harga Jual

Pemasaran merupakan proses perencanaan, analisis, penetapan harga, promosi barang untuk menciptkan kepuasan pelanggan.

16 Alif SM, Kiat Sukses Beternak Ayam Petelur, (Depok: Bio Genesis, 2017), Hal. 1-4

(44)

44

Pemasaran salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi dari suatu produk. Nilai ekonomi menentukan harga barang. Factor penting dalam menciptkan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi.

Untuk meningkatkan dan mempertahankan konsumen serta jatuhnya daya saing atas produk maka peran strategi pemasaran sangatlah penting. Pemasaran memerlukan langkah-langjah yang kreatif dan berkesinambungan mencapai target pemasaran terbaik untuk mewujutkan kepuasan konsumen secara maksimal. Minimal ada duahal dilakukan usaha kecil dan relative baru untuk menciptakan pasar, yaitu:

a) Promosi

Merupakan upaya untuk memperkenalkan sebuah produk kepada konsumen dari yang belum tau menjadi tau. Promosi dilakukan kapan saja.

b) Kretivitas

Menyangkut upaya dan strategi pemasaran agar lebih terkesan unik, beda dan nmenemukan cara-cara baru untuk mengupayakan kegiatan pemasaran agar dapat berjalan dengan maksimal.

Untuk memberikan keuntungan, agar usaha dapat berjalan dan berkembang, maka penentuan harga jual telur dan produk sampingan

(45)

45

menjadi kunci penting. Seorang peternak dalam menentukan harga jual harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1) Besarnya usaha ayam petelur, yang berkaitan dengan biaya produksi. Biaya produksi, berkaitan dengan biaya tetap (investasi) maupun biaya tidak tetap (modal kerja).

2) Biaya promosi, setiap model atau cara promosi akan memberikan biaya atau ongkos yang berbeda. Sehingga setiap saat harga jual telur dapat berubah.

3) Segmentasi pasar yang dituju, pasar yang dituju akan menentukan harga jual. Misalnya peternakakan menjual telur kepedagang grosir, pedagang pengecer atau kekonsumen langsung. Harga jual kepedagang grosir, pedagang pengencer atau kekonsumen langsung. Harga jual kepedagang grosir akan lebih murah dari harga kepedagang pengecer dan demikian pula halnya harga jual kepedagang pengecer akan lebih murah dari harga yang dijual langsung kekonsumen.

4) Harga telur dipasar, peternak harus memperhatikan fluktuasi harga yang terjadi dipasar. Jangan sampai harga yang dilepas terlalu mahal atau terlalu rendah.17

17Syam Rahadi, Manajemen Peternakan Ayam Petelur”, (Malang:

Perpustakan Internasional, 2012), Hal. 69-70

(46)

46

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitain

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti.18 Yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk mengetahui penggunaan perhitungan harga pokok produksi pada peternakan Agustami Farm.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Peternakan Ayam Ras Petelur Agustami Farm dikenagarian Gadut, Kecematan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian dimulai Agustus 2020 sampai selesai.

C. Jenis dan Sumber Data 1. Data primer

Data primer diperoleh melalui teknik observasi dan wawancara.

Dalam penelitian kualitatif ini, sumber data diposisikan sebagai narasumber atau pemilik informasi karena itu ia disebut informan, dengan kata lain disebut subjek yang diteliti, karena ia bukan saja sebagai nara sumber, melainkan juga actor pelaku yang juga ikut

18Wikipedia, “Penelitian Lapangan”, Diakses Pada 18 Februari 2019 Pukul 08.33 WIB, Dari- Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Penelitian_Lapangan

(47)

47

menentukan berhasil atau tidaknya sebuah penelitian berdasarkan informasi yang diberikan. Dalam penelitian ini yang akan menjadi informan penelitian adalah orang-orang yang terlibat langsung pada peternakan Agustami Farm.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis memperoleh dari studi kepustakaan, melakukan observasi dan wawancara.

E. Teknik Analisis Data

Dalam melakukan penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif. Teknik analisis yang pengukuran menggunakan perhitungan angka-angka untuk melihat harga pokok produksi yang dihasilkan dengan rumus atau metode full costing.

Langgkah-langkah dalam perhitungan harga pokok produksi dijelaska nsebagai berikut:

1. Mengidentifikasi biaya produksi pada Peternakan Ayam Ras Petelur di Agustami Farm.

a) Biaya bahan baku

b) Biaya tenaga kerja langsung c) Biaya overhead pabrik variable d) Biaya overhead pabrik tetap

2. Melakukan penentuan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing dalam menetapkan harga jual.

(48)

48

3. Memberikan pandangan syariat islah tentang harga jual yang diditetapkan dengan menggunakan metode full costing.

Dengan demikian, analisis data ini dilakukan dalam suatu proses yang berarti pelaksanaannya mulai melakukan sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara intensif, yaitu sesudah meninggalkan lapangan.

Pekerja menganalisa data memerlukan pemusatan perhatian, pengerahan tenaga, dan pikiran peneliti. Selain menganalisis data, peneliti juga perlu mendalami kepustakaan guna menginformasikan teori atau menklastifikasikan adanya teori baru yang jika ada ditemukan.19

19Afifudin Dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV.

Pustaka Setia, 2012), Hal. 145-146

(49)

49

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL

A. Profil Peternakan Farel Farm

Nama perusahaan : Peternakan Agustami Farm Pimpinan perusahaan : Haji Zir

Alamat kantor : Kecamatan Tilatang Kamang

No Hp : 085218596974

B. Sejarah Singkat Peternakan Aguatami Farm

Peternakan Agustami Farm berdiri sejak tahun 2012. Mahal harga telur dan susahnya mendapatkan telur dari peternakan ayam ras petelur menjadi alasan pemilik mulai membuka usaha peternakan ayam ras petelur dimana pemilik sebelumnya adalah seorang pedagang telur. Usaha peternakan Agustami Farm dimulai dengan populasi 700 ekor dengan luas lahan 8000m².Seiring berjalannya waktu populasi peternakan Agustami Farm telah mencapai 12.000 ekor.Bentuk kandang pada peternakan Agustami Farm terbagi 2 yaitu kandang postal pada fase starter, kandang battray pada fase grower dan layer.Sebagai contoh bentuk kandang layer pada peternakan Agustami Farm dapat dilihat pada gambar berikut.

(50)

50

Gambar 4.1 Bentuk Kadang Ayam

Usaha peternakan Agustami Farm adalah usaha peternakan rakyat dengan populasi yang cukup besar.Dengan pengetahuan seadanya tentu peternak tidak dapat menerapkan manajemen usaha yang sesungguhnya.Penetapan struktur organisasi pada peternakan hanya dibentuk seperlunya menurut peternak seperti manager produksi, manager pakan, dan manager pemasaran.Pada manager keuangan, peternak langsung mengelola keuangan usaha peternak itu sendiri.Struktur organisasi peternakan Agustami Farm dapat dilihat pada gambar berikut.

C. Struktur Organisasi Peternaka Agustami Farm

Struktur organisasi di peternakan Aguatami Farm sangatlah sederhana.Pemilik merangkap sebagai pengelolaan dan mengarahkan semua pekerja sesuai dengan pekerjaan masing-masing.Semua keputusan

(51)

51

yang ada pada peternakan Agustami Farm merupakan wewenang pemilik sepenuhnya.

Gambar 4.2 Struktur Organisasi

Keterangan

Pemilik : Haji Zir Manajer Keuangan : Ayu

Manajer Pemasaran : Fajar

Manajer Pakan : Mardi

Manajer Produksi Pengawas kandang :

Direktur (Pemilik:Haji zir)

Manager Produksi

Manager Pakan

Manajeemen Pemasaran

(Hengki )

Manajer Keuangan (Famusri ) Pengawas

kandang

Anak Kandang

(52)

52

Tabel 4.1

Tugas Masing-Masing Karyawan

Bagian organisasi Tugas

Manajer Keuangan 1. Mengawasi operasional mengenai keuangan perusahaan.

2. Memegang dan mempertanggung jawabkan kas perusahaan.

3. Menetapkan prosedur pelaksanaan kegiatan yang mengenai bagian keuangan (Mencatat barang masuk, pengeluaran dan mencatat telur yang telah terjual)

Manajer Pemasaran 1. Melayani konsumen dan

mengadakan transasksi jual beli di peternakan AgustamiFarm

2. Menerima pesanan dari konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung

3. Bertanggung jawab penuh tentang fungsi dan tugas bagian

pemasaran produk secara berskala dan tugas ini dibantu oleh pemilik Manajer pakan Menggiling pakan dan mengaduk

pakan Manajer Produksi

Pengawas Kandang 1. Mengecek dan melakukan obsevasi langsung mengenai kondisi peralatan dan

perlengkapan

2. Mengatur kelangsungan pekerjaan karyawan apakah sudah sesuai dengan peraturan yang telah dibuat.

Anak Kandang 1. Memberi makan dan minum 2. Memanen telur

Sumber: Peternakan Agustami Farm

Produksi telur peternakan Agustami Farm rata-rata 80% dan terus berfluktuasi seiring dengan sirkulasi ayam masuk ke layer dan ayam afkir.Telur yang dihasilkan memiliki ukuran yang berbeda-beda dan kerusaka pada telur, pembagian ukuran telur di petertakan Agustami Farm

(53)

53

dibagi menjadi 4 ukuran yaitu Retak, Kecil, Remban, Super.Setiap bibit yang di hasilkan peternakan Agustami Farm sangat memuaskan dan kualitas nya sangat bagus.Sejak berdirinya Peternakan Agustami Farm, perkembangannya naik turun yang terkadang mengalami krisis keuangan dimana kesulitan mengembangkan usahanya.Hal ini terjadi karena bagian manager keuangan dilakukan oleh pemilik langsung.Tidak disediakan orang untuk mengatur management keuangan perusahaan sehingga pemilik tidak bisa memisahkan keuangan pribadi dan keuangan perusahaan.Oleh karena itu, pemilik Agustami Farm menyelesaikannya dengan melakukan pinjaman.

D. Peraturan Yang Ada Peternakan Agustami Farm

1. Khusus untuk anak kandang masuk kerja jam 07.30 wib, dimulai pekerjaan memberi makan sampai jam 09.00 wib, jam 10 sampai jam 12 memanen telur, jam 01.00 memberi makan siang untuk ayam, jam 4 memanen sisa-sisa telur. Dan istirahatnya jam 05.00 sore.

2. Untuk karyawan lain yang dibidang pemasaran, keuangan dan pengawas kandang masuk kerja jam 09.00 dan pulang kerja jam 05.00.

3. Di peternakan Agustami ada beberapa peraturan lain yang harus dipatuhi (tidak boleh membawa orang luar masuk kandang kecuali keluarga kandung).

E. Perhitungan Harga Pokok Produksi Peternakan AgustamiFarm . Perhitungan harga pokok produksi dengan metode relative sederhana dan belum menerapkan perhitungan harga pokok produksi yang

(54)

54

sesuai dengan kaidah akuntansi biaya. Hanya menghitung biaya dalam jumlah yang besar dan Peternakan Agustami Farm dalam menghitung harga pokok produksi dengan menjumlahkan semua prosess produksi seperti, menjumlahkan (kosentrat, jagung giling, dedak, tepung batu, listrik, peralatan dan perlengkapan (penggosok paralon, atk, ember, tali plastic, bola lampu, gas lpq, kompor broder, tempat minum otomatis, regulator gas, feedes chick, sapu lidi, kapur, gerobak, mesin potong rumput, karton alas anak ayam, alat tulis, thr), solar, bensin, oli, upah lansir pakan dan lainnya dan biaya perawatan kandang. Dari penjumlahan proses produksi diataas dapatlah hasil harga pokok produksi menurut peternakan Agustami Farm bisa kita lihat dari tabel 4.2

Tabel 4.2

Perhitungan Harga Pokok Produksi Peternakan Agustami Farm

Tahun 2019

No Uraian Jumlah

1. Kosentrat 152.280.000

2. Jagung giling 594.000.000

3 Dedak 367.200.000

4. Tepung batu 7.200.000

5. Listrik 1.362.252

6. Peralatan dan perlengkapan

Penggosok paralon 10.180.000

Atk 26.850.279

Ember 1.600.000

Tali plastic 18.360.000

Bola lampu 7.560.000

Gas lpq 39.300.000

Kompor broder 4.800.000

Tempat minus otomatis 10.000.000

(55)

55

Regulator gas 3.200.000

Feedes chick 1600.000

Sapu lidi 2.170.000

Kapur 3.500.000

Gerobak 1.800.000

Mesin

potong rumput

12.000.000

Karton alas anak ayam 3000.000

Alat tulis 2.850.000

Thr 5.000.000

7. Solar, bensin dan oli 120.183.000

8. Upah lansir pakan dan lainya 100.077.000 9. Biaya perawatan kamdang 430.684.000

Harga Pokok Produksi 1.926.756.531 Jumlah produksi telurtahun 2019 1.836.000

Harga pokok produksi perbutir 1.100 per butir Sumber: Pencatatan Peternakan Agustami Farm

F. Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Metode Full Costing Metode full costing digunakan karena metode full costing sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, sehingga dapat menjamin keakuratan informasi yang disajikan dalam laporan harga pokok produksi.Metode full costing bersifat jangka panjang dan informasi perhitungan harga pokok produksi lebih banyak digunak untuk kepetingan luar perusahaan.

Setiap harinya peternakan Agustami farm memproduksi telur sekitar ± Rp14.300/ hari untuk telur super, ± Rp 59.800/ hari untuk telur kecil dan ± Rp 78.900/ hari untuk telur pecah, maka jumlah produksi telur dalam satu tahun ± Rp 1.836.000. Dalam penelitian ini penulis hanya

Gambar

Gambar 4.1  Bentuk Kadang Ayam
Gambar 4.2  Struktur Organisasi
Tabel  4.10  diatas  menunjukan  bahwa  harga  pokok  produksi  yang  dihasilkan  dengan  metode  full  costing    pada  peternakan  Agustami  Farm Rp 1.421 per butir telur

Referensi

Dokumen terkait

Sistem penilaian di Perguruan Tinggi yang pada saat ini masih menggunakan cara manual, yaitu nilai mahasiswa yang telah dikoreksi oleh dosen diserahkan kepada

Puji syukur kehadirat tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan ridho-nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan laporan ini tepat waktu dengan judul”KUNJUNGAN INDUSTRI

Setelah dilakukan penelitian pengola- han limbah cair crumb rubber dengan meng- gunakan lumpur aktif biakan campuran dari lumpur industri crumb rubber secara aerob dengan

Komunisme adalah sebuah teori atau sistem sosial berdasarkan persamaan yang sama antara kepemilikan masyarakat dan negara, dengan semua kegiatan ekonomi dan sosial

keseluruhan dan untuh maka teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah in-depth interview. Sedangkan untuk menghindari kehilangan data karena faktor kekakuan

Untuk Mata Kuliah Pilihan Hotel 1, Tourism 1, Broadcasting 1, TEYL 1, Basa Jawa 1 dan Interpreting 1 wajib membayar biaya Praktek Lapangan (Field Study) ke Rekening Prodi a.n..

Masyarakat lebih menerima, ka rena menjadi pelaku pariwisata, dalam hal jasa transportasi (ojek), pemandu wisata, penginapan, dan jasa kuliner. Di dalam suatu

Metode yang digunakan adalah uji aktivitas acc deaminase dilakukan pada media Dworkin – Foster (DF) dan PCR gen acdS menggunakan primer spesifik ACC serta analisis