• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Analisis Perbandingan Penafsiran Visual Citra ALOS PALSAR Resolusi 50 m dan Citra LANDSAT Resolusi 30 m

5.3 Analisis Perbandingan Penafsiran Visual Citra ALOS PALSAR Resolusi 50 m dan Citra LANDSAT Resolusi 30 m

Analisis visual merupakan kegiatan mengamati citra secara visual dengan tujuan untuk mengindentifikasi obyek. Pengidentifikasian objek pada citra ini dilakukan dengan melihat karakterisitik atau atribut masing-masing objek yang disebut dengan elemen interpretasi citra. Ada beberapa objek tutupan lahan yang memiliki warna yang sama sehingga untuk dapat mengidentikasi tutupan lahan tersebut harus melihat elemen yang lain juga. Elemen-elemen interpretasi yang digunakan, yaitu : tone (warna), bentuk, ukuran, tekstur, pola, site (lokasi), dan asosiasi. Dalam melakukan interpretasi citra, pengaturan band citra merupakan langkah yang sangat penting dalam mencirikan kenampakan obyek berdasarkan warna dan rona sebagai unsur dasar interpretasi.

Menurut penelitian Bainnaura (2010), band HH-HV-HH/HV pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m merupakan band terbaik yang dapat menampilkan variasi informasi lebih banyak. Sedangkan pada citra LANDSAT resolusi 30 m untuk menghasilkan citra yang memiliki tampilan visual lebih jelas membutuhkan kombinasi 3 band sebagai kanal merah, hijau, dan biru.

Menurut Martono (2010), band 5-4-3 pada citra LANDSAT resolusi 30 m merupakan tampilan terbaik secara visual dengan kelebihan mudah membedakan obyek bervegetasi dan non vegetasi serta obyek yang mempunyai kandungan air atau kelembaban tinggi. Oleh karena itu, analisis visual ini dilakukan dengan menggunakan band HH-HV-HH/HV pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan pada citra LANDSAT resolusi 30 m menggunakan band 5-4-3 dalam format

Red, Green, Blue.

Data titik hasil pengamatan di lapangan di-overlay pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan pada citra LANDSAT resolusi 30 m. Penafsiran awal yang dilakukan pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m terdapat 12 kelas tutupan lahan, yaitu : hutan lahan kering, hutan tanaman, perkebunan karet, perkebunan sawit, pemukiman, pertanian lahan kering, sawah, kebun campuran, semak belukar, landasan udara, perkebunan teh, dan badan air. Setelah didapatkan hasil dari lapangan, jumlah kelas bertambah 2 kelas tutupan lahan yaitu lahan terbuka dan padang rumput/lapangan golf. Sedangkan pada citra LANDSAT resolusi 30 m, objek tersebut dapat terlihat jelas sehingga pada penafsiran awal

citra telah terindentifikasi sebanyak 18 kelas tutupan lahan, yaitu : hutan lahan kering, hutan tanaman, perkebunan karet, perkebunan sawit, pemukiman, pertanian lahan kering, kebun campuran, semak belukar, landasan udara, perkebunan teh, badan air, lahan terbuka, padang rumput/lapangan golf, sawah diolah/baru tanam, sawah vegetatif-siap panen, dan sawah bera ditambah dengan awan dan bayangan awannya. Hasil interpretasi ini kemudian di-overlay pada citra LANDSAT resolusi 30 m. Pada citra LANDSAT resolusi 30 m ini, ada beberapa wilayah yang tertutup oleh objek awan dan bayangannya sehingga sulit untuk mengidentifikasi objek yang ada di bawahnya.

Citra LANDSAT merupakan citra yang dipengaruhi oleh cuaca sehingga seringkali membuat informasi terbaru di bawah awan atau asap menjadi tidak tersedia. Berbeda dengan citra ALOS PALSAR, citra ini memiliki kemampuan untuk melakukan perekaman pada segala cuaca, baik pada siang hari maupun malam hari, serta mampu mengatasi kendala tutupan awan dan asap.

Landasan udara merupakan sebuah fasilitas pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Pada citra ALOS PALSAR, landasan udara memiliki warna biru dengan ciri pola yang teratur dan bentuknya kotak memanjang serta dari tone

dan teksturnya yang halus sehingga mudah diidentifikasi. Tipe tutupan lahan yang menyerupai dengan landasan udara berdasarkan elemen tone/warnanya adalah badan air, sawah, rumput dan tambak. Sedangkan pada citra LANDSAT, landasan udara berwarna kuning dan secara visual tone/warnanya sama dengan lapangan golf/padang rumput. Gambar 7 merupakan contoh tampilan badan air dan padang rumput pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan citra LANDSAT resolusi 30 m.

 

Keterangan :

: Landasan udara

: Padang rumput/lapangan golf

Gambar 7(a) : Citra ALOS PALSAR resolusi 50 m. Gambar 7(b) : Citra LANDSAT resolusi 30 m.

Padang rumput merupakan areal yang didominasi oleh rumput dan atau padang alang-alang, terkadang sedikit semak atau pohon. Padang rumput sulit diidentifikasi pada citra ALOS PALSAR jika hanya dilihat berdasarkan elemen warna saja. Elemen lain juga harus diperhatikan seperti bentuknya yang teratur dan ukurannya yang kecil, serta lokasi dan asosiasinya yang dekat dengan pemukiman. Pada citra ALOS PALSAR, tipe tutupan lahan yang menyerupai padang rumput berdasarkan elemen tone/warnanya yang biru, yaitu : landasan udara, badan air, tambak dan sawah. Sedangkan pada citra LANDSAT,

tone/warna padang rumput menyerupai tone landasan udara, ukurannya sangat kecil, hampir tidak terlihat di citra sehingga sulit sekali diidentifikasi. Gambar 7 merupakan contoh tampilan padang rumput pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan citra LANDSAT resolusi 30 m.

Badan air pada citra ALOS PALSAR dan citra LANDSAT memiliki warna biru dengan tekstur halus, dalam ukuran yang besar (untuk laut), serta bentuknya yang memanjang dan berliku-liku (untuk sungai), badan air mudah sekali diidentifikasi secara visual di citra. Gambar 8 merupakan contoh tampilan badan air pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan citra LANDSAT resolusi 30 m.

(a) (b)

Skala 1 : 50.000 Gambar 7

(b)

(a) (b)

Skala : 1 : 50.000 Gambar 8 Keterangan :

Gambar 8(a) : Badan air pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m. Gambar 8(b) : Badan air pada citra LANDSAT resolusi 30 m.

Hutan tanaman merupakan areal yang bervegetasi pepohonan yang ditanami secara sengaja dengan jenis tertentu yang tumbuh pada areal basah maupun kering. Selain dari warnanya yang berwarna kuning kehijauan pada citra ALOS PALSAR, dibutuhkan elemen lain dalam menginterpretasi hutan tanaman seperti teksturnya yang sedikit lebih halus dari hutan lahan kering dan bentuknya yang teratur. Pada citra ALOS PALSAR, tipe tutupan lahan yang menyerupai hutan tanaman berdasarkan elemen tone/warna adalah hutan lahan kering. Sedangkan pada citra LANDSAT, hutan tanaman terlihat dengan pola tanam yang teratur pada daerah datar, dan untuk area bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya. Gambar 9 merupakan contoh tampilan hutan tanaman pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan citra LANDSAT resolusi 30 m.

Skala : 1 : 50.000 Gambar 9 Keterangan :

Gambar 9(a) : Hutan tanaman pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m. Gambar 9(b) : Hutan tanaman pada citra LANDSAT resolusi 30 m.

 

(a) (b)

Kebun campuran merupakan seluruh kawasan yang ditanami tanaman tahunan dan dengan tanaman beranekaragam jenis. Warnanya beragam karena memiliki komposisi jenis, umur, jarak tanaman dan ukuran (tinggi dan diameter) yang beragam. Pada citra ALOS PALSAR kebun campuran dapat diidentifikasi dari warnanya yang hijau bercampur kuning. Selain itu, teksturnya yang kasar juga membantu dalam mengenali kebun campuran pada citra. Sedangkan pada citra LANDSAT, tone/warnanya menyerupai pertanian lahan kering sehingga butuh elemen lain agar dapat menginterpretasi kebun campuran seperti dengan melihat polanya yang tidak teratur dan teksturnya yang kasar. Biasanya kebun campuran beraksesibilitas tinggi karena dekat dengan pemukiman, sehingga jaringan jalan di sekitar obyek ini lebih rapat dan teratur. Gambar 10 merupakan contoh tampilan kebun campuran pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan citra LANDSAT resolusi 30 m.  

 

Skala : 1 : 75.000 Gambar 10 Keterangan :

Gambar 10(a) : Kebun campuran pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m. Gambar 10(b) : Kebun campuran pada citra LANDSAT resolusi 30 m.

 

Pertanian lahan kering merupakan semua aktivitas pertanian di lahan kering yang tidak membutuhkan air dalam jumlah banyak untuk berproduksi. Pada citra ALOS PALSAR, tipe tutupan lahan yang menyerupai pertanian lahan kering berdasarkan elemennya (tone/warna) untuk di daerah pegunungan adalah sawah. Pertanian lahan kering sulit dideliniasi karena bercampur dengan objek lain. Elemen interpretasi pada pertanian lahan kering tidak konsisten di tempat yang berbeda. Selain itu, untuk pertanian lahan kering yang didominasi singkong mempunyai tampilan yang menyerupai perkebunan kelapa sawit. Sedangkan pada citra LANDSAT, semua jenis pertanian di lahan kering berselang-seling atau

(b) (a)

bercampur dengan semak, belukar, dan bekas tebangan sehingga sulit untuk diidentifikasi. Pertanian lahan kering yang berukuran kecil atau berasosiasi dengan kebun campuran dan sawah sulit dikenali dan dibedakan dengan tutupan lahan lainnya berdasarkan elemennya tanpa mengetahui tipe tutupan lahan di area studi. Gambar 11 merupakan contoh tampilan pertanian lahan kering pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan citra LANDSAT resolusi 30 m.  

        Skala : 1 : 75.000 Gambar 11 Keterangan :

Gambar 11(a) : Pertanian lahan kering pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m. Gambar 11(b) : Pertanian lahan kering pada citra LANDSAT resolusi 30 m.

Pemukiman merupakan kawasan yang didominasi lingkungan hunian baik berupa kawasan perkotaan, pertokoan maupun pedesaan, yang memperlihatkan pola alur yang teratur dengan penataan tanah dan ruang, sarana dan prasarana lingkungan yang terstruktur. Pada pemukiman desa biasanya kenampakan vegetasi masih banyak terlihat. Pada citra ALOS PALSAR, pemukiman berwarna

pink, kuning, putih, hijau dan kombinasi di antara warna-warna tersebut. Pemukiman pedesaan vegetasi (khususnya pohon) masih cukup rapat sehingga kenampakan didominasi warna hijau. Sedangkan pada citra LANDSAT, pemukiman masih dapat terlihat jelas dengan tone/warna merah tua. Biasanya mudah diidentifikasi dengan melihat bentuk‐bentuk geometri sederhana yang merupakan tanda adanya kegiatan atau campur tangan manusia serta adanya jaringan jalan di sekitar obyek yang lebih rapat dan teratur. Gambar 12 merupakan contoh tampilan pemukiman pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan citra LANDSAT resolusi 30 m.  

   

  (a) (b) (a) (b)             Skala : 1 : 75.000 Gambar 12 Keterangan :

Gambar 12(a) : Pemukiman pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m. Gambar 12(b) : Pemukiman pada citra LANDSAT resolusi 30 m.

Perkebunan karet merupakan seluruh area yang ditanami tanaman karet yang dikelola dengan pola tanaman tertentu. Untuk area yang luasannya lebih kecil dari 2 ha sulit diidentifikasi, khususnya karet rakyat yang ditanam tidak serempak (tidak seumur). Pada citra ALOS PALSAR, perkebunan karet memiliki

tone/warna biru (karet muda) sampai ke hijau kekuningan (karet tua) dengan pola yang teratur. Selain melihat elemen warna dan pola, teksturnya yang halus juga sangat membantu dalam proses identifikasi. Sedangkan pada citra LANDSAT, perkebunan karet memiliki warna hijau army dan tekstur yang halus. Mudah dilakukan identifikasi perkebunan karet pada citra LANDSAT dilihat dari segi elemen warna, pola, dan teksturnya saja. Gambar 13 merupakan contoh tampilan perkebunan karet pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan citra LANDSAT resolusi 30 m.         Skala : 1 : 50.000 Gambar 13 Keterangan :

Gambar 13(a) : Perkebunan karet pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m. Gambar 13(b) : Perkebunan karet citra LANDSAT resolusi 30 m.

(b) (a)

Perkebunan sawit merupakan seluruh area yang ditanami tanaman sawit yang dikelola dengan pola tanaman tertentu. Pada citra ALOS PALSAR,

tone/warna tutupan lahan perkebunan sawit memiliki warna ungu yang khas, tetapi perlu hati‐hati dalam mengidentifikasi tipe tutupan lahan ini karena memiliki tampilan warna yang sama dengan pertanian lahan kering. Elemen lain yang perlu diperhatikan adalah polanya yang teratur dan ukurannya yang luas yang dapat memudahkan dalam melakukan proses identifikasi. Sedangkan pada citra LANDSAT, perkebunan sawit memiliki warna hijau muda dengan tone

terang, tekstur halus, dan pola yang teratur. Gambar 14 merupakan contoh tampilan perkebunan sawit pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan citra LANDSAT resolusi 30 m.         Skala : 1 : 50.000 Gambar 14 Keterangan :

Gambar 14(a) : Perkebunan sawit pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m. Gambar 14(b) : Perkebunan sawit pada citra LANDSAT resolusi 30 m.

 

Sawah merupakan areal yang ditutupi oleh tanaman padi dan biasanya disebut sebagai pertanian lahan basah yang dicirikan oleh pola pematang atau irigasi. Pada citra ALOS PALSAR, sawah memiliki tone/warna biru, biru kehijauan dan biru keunguan. Namun pada daerah Jawa, sawah sangat sulit dibedakan dengan pertanian lahan kering dikarenakan lahan pertanian di Pulau Jawa sangat intensif sehingga sawah sering berganti menjadi pertanian lahan kering. Sedangkan pada citra LANDSAT, sawah mudah diidentifikasi berdasarkan elemen warna dan teksturnya yang halus. Sawah diolah/baru tanam, sawah vegetatif-siap panen, serta sawah bera dapat dibedakan dalam citra LANDSAT. Gambar 15 merupakan contoh tampilan sawah pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan citra LANDSAT resolusi 30 m.

  (a) (b) (c) (d)             Skala : 1 : 75.000 Gambar 15 Keterangan :

Gambar 15(a) : Sawah pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m.

Gambar 15(b) : Sawah diolah/baru tanam pada citra LANDSAT resolusi 30 m. Gambar 15(c) : Sawah vegetatif-siap panen pada citra LANDSAT resolusi 30 m. Gambar 15(d) : Sawah bera pada citra LANDSAT resolusi 30 m.

 

Hutan lahan kering merupakan area yang ditutupi oleh vegetasi pepohonan yang tumbuh secara alami pada lahan yang tidak tergenang air. Pada citra ALOS PALSAR, warna yang dimiliki oleh hutan lahan kering adalah hijau dan hijau kekuningan dengan tekstur yang halus, karena hutan lahan kering memiliki strata yang tidak berbeda jauh antara satu pohon dengan pohon yang lainnya. Sedangkan pada citra LANDSAT, hutan lahan kering berwarna hijau gelap dengan tekstur yang halus. Untuk membedakan hutan lahan kering dengan hutan tanaman, elemen lain seperti asosiasi juga sangat membantu dalam pengidentifikasian obyek karena aksesnya yang sulit dan tidak tersedianya jaringan jalan. Gambar 16 merupakan contoh tampilan hutan lahan kering pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan citra LANDSAT resolusi 30 m.

(a) (b) (a) (b)            Skala : 1 : 200.000 Gambar 16 Keterangan :

Gambar 16(a) : Hutan lahan kering pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m. Gambar 16(b) : Hutan lahan kering pada citra LANDSAT resolusi 30 m.

Lahan terbuka merupakan seluruh kenampakan lahan tanpa atau sedikit vegetasi/terbuka termasuk di antaranya batuan puncak gunung, kawah vulkanik, gosong pasir, pasir pantai, lahan terbuka bekas kebakaran, lahan bekas tambang, dan lahan terbuka untuk persiapan / pembukaan lahan. Pada citra ALOS PALSAR tipe tutupan lahan yang menyerupai lahan terbuka berdasarkan elemen warnanya adalah badan air, landasan udara, tambak, semak belukar, sawah, pertanian lahan kering, dan padang rumput. Tutupan lahan ini sangat sulit dibedakan sehingga harus dilakukan survey lapangan langsung. Sedangkan pada citra LANDSAT, lahan terbuka berwarna merah sampai dengan pink. Lahan terbuka hampir serupa dengan pemukiman. Untuk dapat mengidentifikasi obyek tersebut, bentuknya yang teratur dan juga teksturnya yang halus dapat membantu mengenali obyek lahan terbuka ini. Gambar 17 merupakan contoh tampilan lahan terbuka pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan citra LANDSAT resolusi 30 m.

 

Skala : 1 : 75.000 Gambar 17 Keterangan :

Gambar 17(a) : Lahan terbuka pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m. Gambar 17(b) : Lahan terbuka pada citra LANDSAT resolusi 30 m.

 

Perkebunan teh merupakan seluruh area yang ditanami tanaman teh yang dikelola dengan pola tanaman tertentu. Pada citra ALOS PALSAR, tone/warna tutupan lahan perkebunan teh memiliki warna hijau bercampur ungu dengan tekstur yang halus. Selain elemen warna, pola, dan tekstur, asosiasi pada perkebunan teh juga sangat membantu dalam pengenalan obyek. Perlu kehati‐hatian dalam mengidentifikasi tipe tutupan lahan ini karena memiliki tampilan warna yang hampir sama dengan kebun campuran dan juga semak belukar. Sedangkan pada citra LANDSAT, perkebunan teh mudah dikenali dengan melihat elemen warnanya yang hijau muda terang dan bertekstur halus. Gambar 18 merupakan contoh tampilan perkebunan teh pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan citra LANDSAT resolusi 30 m.

(a) (b)

Skala : 1 : 75.000 Gambar 18 Keterangan :

Gambar 18(a) : Perkebunan teh pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m. Gambar 18(b) : Perkebunan teh pada citra LANDSAT resolusi 30 m.

Semak belukar pada citra ALOS PALSAR, memiliki tampilan warna ungu/hijau dengan bentuk poligon tidak teratur, ukuran kecil, tekstur tidak teratur, tekstur warna halus, dengan kesan topografi kasar. Sedangkan pada citra LANDSAT, semak belukar memiliki warna hijau kekuningan dengan tekstur yang halus. Semak belukar ini sangat sulit untuk diidentifikasi karena bercampur dengan tutupan lahan yang lain seperti pertanian lahan kering ataupun kebun campuran sehingga perlu dilakukan obesrvasi langsung ke lapangan. Gambar 19 merupakan contoh tampilan semak belukar pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan citra LANDSAT resolusi 30 m.

(a) (b) Skala : 1 : 75.000

Gambar 19 Keterangan :

Gambar 18(a) : Perkebunan teh pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m. Gambar 18(b) : Perkebunan teh pada citra LANDSAT resolusi 30 m.

Berdasarkan hasil analisis visual terhadap citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan citra LANDSAT resolusi 30 m, citra ALOS PALSAR resolusi 50 m memiliki jumlah tutupan lahan sebanyak 14 kelas, yaitu: hutan tanaman, hutan lahan kering, kebun campuran, pertanian lahan kering, pemukiman, sawah, perkebunan sawit, perkebunan karet, perkebunan teh, landasan udara, lahan terbuka, padang rumput, semak belukar, dan badan air. Sedangkan citra LANDSAT resolusi 30 m, sawah mampu diklasifikasi menjadi 3 jenis, yaitu: sawah diolah/baru tanam, sawah vegetatif-siap panen, dan sawah bera ditambahkan 2 kelas lagi, yaitu : awan dan bayangan awan sehingga citra LANDSAT memiliki 18 kelas tutupan lahan.

Dari hasil pengamatan lapang yang dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 4 diperoleh 27 kelas tutupan lahan. Ada beberapa tutupan lahan, yaitu : kebun kacang panjang, kebun singkong, kebun cokelat, kebun kacang panjang-singkong, kebun jagung, tanaman kelapa-pisang, dan kebun kacang panjang dikelompokkan menjadi pertanian lahan kering. Sungai, waduk, dan danau dikelompokkan ke dalam badan air. Hutan tanaman pinus, hutan tanaman rasamala, dan hutan tanaman agathis dikelompokkan ke dalam kelas hutan tanaman. Sawah diolah/baru tanam, sawah vegetatif, sawah siap panen, dan sawah bera dikelompokkan ke dalam kelas sawah dikarenakan memiliki elemen interpretasi yang serupa pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m sedangkan pada citra LANDSAT resolusi 30 m, sawah dapat diklasifikasi berdasarkan elemen

 

warnanya menjadi 3 kelas, yaitu : sawah diolah/baru tanam, sawah vegetatif-siap panen, dan sawah bera. Tutupan lahan yang lain seperti landasan udara, lapangan golf/padang rumput, dan lahan terbuka meskipun berdasarkan elemen interpretasinya hampir sama dan sulit untuk diidentifikasi, masing-masing tutupan lahan ini tidak bisa dikelompokkan ke dalam kelas yang sama dilihat dari sisi penggunaan lahan.

Informasi tambahan sangat diperlukan dalam penafsiran citra khususnya pada kelas tutupan lahan yang memiliki tampilan yang sama secara visual dan sulit dibedakan. Informasi tambahan tersebut dapat berupa peta jaringan jalan, peta jaringan sungai, informasi ketinggian tempat, serta peta sebaran dan kelas umur hutan tanaman.

Kunci interpretasi citra merupakan panduan bagi interpreter dalam mengidentifikasi citra yang mencakup elemen-elemen interpretasi. Interpretasi citra dilakukan berdasarkan penilaian subjektivitas sehingga untuk mengurangi subjektivitas tersebut, maka pembuatan kunci interpretasi sangat diperlukan sebagai pedoman dalam mengidentifikasi citra. Berikut ini adalah kunci interpretasi pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m (Tabel 7) dan kunci interpretasi citra LANDSAT resolusi 30 m (Tabel 8)

No.

Lahan Warna Tone Bentuk Ukuran Tekstur Pola Site Asosiasi

1. Landasan

udara Biru

Gelap

Teratur Kecil Halus Teratur Datar Aksesibilitas

mudah 2. Badan air Biru gelap-biru berasosiasi dengan pink muda Gelap-terang Tidak teratur

Kecil-besar Halus Tidak teratur - -

3. Hutan

tanaman

Kuning

kehijauan-hijau

Gelap-terang Teratur Besar Halus

Teratur mengelompok Datar-bergelombang Aksesibilitas mudah 4. Hutan lahan kering Hijau-hijau kekuningan Gelap-terang Tidak teratur Kecil-besar Halus Teratur mengelompok Datar-bergelombang - 5. Kebun campuran Hijau bercampur kuning Gelap-terang Tidak teratur

Kecil-Besar Kasar Tidak teratur

Datar-bergelombang Aksesibilitas mudah 6. Perkebunan karet

Hijau atau hijau

kuningan Terang Teratur Sedang Halus

Teratur mengelompok Datar-bergelombang Aksesibilitas mudah 7. Perkebunan sawit Biru gelap-ungu terang Gelap-terang Teratur Kecil-besar Halus Teratur mengelompok Datar-bergelombang Aksesibilitas mudah

8. Pemukiman Pink, kuning,

hijau, putih Terang Teratur

Kecil-besar Halus Tidak teratur mengelompok Datar Aksesibilitas mudah 9. Sawah Biru-biru

keunguan Terang Teratur

Kecil-besar Halus Teratur mengelompok-tersebar Datar Aksesibilitas mudah 10.   Pertanian lahan kering Pink, berasosiasi dengan spot hijau

dan biru Gelap-terang Tidak teratur Kecil-besar Halus Teratur mengelompok-tersebar Datar-bergelombang Aksesibilitas mudah 11. Padang rumput/ lapangan golf Biru-biru bercampur Pink atau hijau

Terang Teratur Kecil Halus Teratur Datar -

12. Lahan terbuka Biru-biru

keunguan

Terang-gelap Teratur Kecil Halus Tidak teratur

Datar- bergelombang Aksesibilitas mudah 13. Perkebunan teh Hijau bercampur ungu Gelap-terang Teratur Kecil-besar Halus Teratur mengelompok Datar-bergelombang Aksesibilitas mudah

14. Semak belukar Ungu-hijau

Gelap-terang

Tidak

teratur Kecil Halus Teratur

Datar-bergelombang

Aksesibilitas terbatas

 

Tabel 8 Klasifikasi tutupan lahan berdasarkan elemen interpretasi citra LANDSAT resolusi 30 m (5-4-3) No

.

Tutupan

Lahan Warna Tone Bentuk Ukuran Tekstur Pola Site Asosiasi

1. Landasan

udara

Kuning

Terang Teratur Kecil Halus Teratur Datar Aksesibilitas

mudah

2. Badan air Biru-biru

kehitaman

Gelap-terang Tidak teratur Kecil-besar Halus Tidak teratur - -

3. Hutan

tanaman

Hijau-Hijau tua

Gelap-terang Teratur Besar Halus

Teratur mengelompok Datar-bergelombang Aksesibilitas mudah 4. Hutan lahan

kering Hijau tua Gelap Tidak teratur Kecil-besar Halus

Teratur mengelompok Datar-bergelombang - 5. Kebun campuran Hijau kekuningan- hijau campur pink Terang

Tidak teratur Kecil-Besar Kasar Tidak teratur

Datar-bergelombang

Aksesibilitas mudah

6. Perkebunan

karet Hijau army

Gelap-terang Teratur Sedang Halus Teratur

mengelompok Datar-bergelombang Aksesibilitas mudah 7. Perkebunan

sawit Hijau muda

Terang

Teratur Kecil-besar Halus Teratur

mengelompok

Datar-bergelombang

Aksesibilitas mudah

8. Pemukiman Merah Gelap Teratur Kecil-besar Halus Tidak teratur

mengelompok Datar Aksesibilitas mudah 9. Padang rumput/ lapangan golf Kuning-kuning bercampur hijau

Terang Teratur Kecil Halus Teratur Datar Aksesibilitas

mudah 10. Pertanian lahan kering Kuning bercak-bercak merah dan biru

Terang Tidak teratur Kecil-besar Halus

Teratur mengelompok-tersebar Datar Aksesibilitas mudah 61

No .

Tutupan

Lahan Warna Tone Bentuk Ukuran Tekstur Pola Site Asosiasi

11. Lahan terbuka Putih-Pink bercampur