• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Permasalahan

Dalam dokumen DOCRPIJM 8e69455516 BAB IV4. bab 4 (Halaman 91-95)

APBN APBD DRAINASE

4-76 F.Sasaran Drainase

A. Analisis Permasalahan

Melihat permasalahan penyedian air minum di Kota Pematangsiantar yang ada saat ini perlu adanya analisa terhadap kebutuhan air bersih sampai tahun 2017 berdasarkan hasil proyeksi perkembangan jumlah penduduk di Kota Pematangsiantar serta mangetahui tujuan pengembangan penyediaan air bersih

Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

Maka pertimbangan dalam rencana pengembangan sistem air minum Kota Pematangsiantar berdasarkan RTRW Kota Pematangsiantar adalah:

1. Kota Pematangsiantar mengalami laju pertumbuhan yang rendah dalam periode 20 tahun mendatang (2012-2032). Pertambahan penduduk selama periode tersebut diproyeksikan sebesar 43.018 jiwa, sehingga jumlah penduduk kota pada Tahun 2032 adalah sebesar 293.003 jiwa.

2. Kebutuhan air bersih pada Tahun 2032 diproyeksikan sebesar 666,58 liter/detik. 3. Arah perkembangan kegiatan perkotaan yang tercermin dari rencana sistem pusat kegiatan, dimana pusat kota/sub pusat kota direncanakan berada pada kawasan Jl. Sutomo-Merdeka, Tanjung Pinggir, Tojay, Marihat, wilayah Asahan.

4. Ketersediaan sumber air baku air minum bagi Kota Pematangsiantar, yang umumnya merupakan mata air dan air permukaan, dan melayani wilayah Kota Pematangsiantar maupun beberapa kecamatan di Kabupaten Simalungun.

B. Rekomendasi

Melihat kebutuhan Air minum bagi masyarakat Kota Pematangsiantar yang terus meningkat perlu dilakukan beberapa langkah untuk dapat menghasilkan sumber air minum yang baru. Langkah–langkah tersebut antara lain:

1. Pengembangan sumber–sumber air baru selain ditujukan untuk pemukiman padat, juga diprioritaskan untuk wilayah pengembangan baru.

2. Rehabilitasi peralatan–peralatan sistem pengambilan air pada sumber–sumber pengambilan air.

3. Pembangunan/Penambahan hydran–hydran umum untuk melayani masyarakat berpenghasilan rendah dan diutamakan pada daerah dengan kepadatan pemukiman tinggi serta kualitas air tanahnya buruk.

4. Pembangunan jaringan–jaringan pipa baru untuk diarahkan kepusat-pusat pengembangan baru.

5. Perlunya pembangunan reservoar baru di wilayah belum terlayani jaringan air minum.

Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

4.7.6 Usulan dan Prioritas Program

Untuk mencapai tujuan pengembangan dan dengan mempertimbangkan faktor-faktor pengembangan tersebut di atas, maka rencana penyediaan air minum dikembangkan dalam bentuk jaringan perpipaan dan non perpipaan, yang terdiri dari:

I. Penyediaan air minimum, yaitu:

a. Mata air yang berada di wlayah Kota Pematangsiantar, yaitu:  Mata air Mual Goit di Kelurahan Simarimbun

 Mata air Sibulak-bulak di Kelurahan Simarimbun  Mata air Pancur Lima di Kelurahan Setia Negara

 Mata air Silumangi di Jalan Marihat Kelurahan Kekar Marihat

 Rencana produksi dari mata air Bah Sikam di Jalan Bah Korah Kelurahan Pematang Marihat

 Rencana produksi dari mata air Aek Nauli

b. Sumur pompa air tanah yang berada di wlayah Kota Pematangsiantar, yaitu:  Pompa Mata Air Simarito di Kelurahan Martimbang;

 Pompa Jalan Sabang Merauke di Kelurahan Simalungun;  Pompa Jalan Patuan Anggi di Kelurahan Nagapitu;  Pompa Jalan Raya dengan di Kelurahan Simarito;  Pompa Jalan Kertas di Kelurahan Siopat Suhu;  Pompa Simarimbun Dolok di Kelurahan Simarimbun;  Pompa Nomensen di Kelurahan Siopat Suhu;

 Pompa Timbang Galung di Kelurahan Simarito;  Pompa Jalan Jambu;

 Pompa Jalan Bah Rahu;  Pompa Jalan Bakung; 

Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

c. IPA (Instalasi Pengolahan Air) Sungai Bah Bolon yang akan dibangun di Kelurahan Nagahuta menggunakan air Sungai Bah Bolon dengan kapasitas produksi sebesar 20 liter per detik.

d. Instansi penyedia air minum terdapat di Kelurahan Teladan dengan kapasitas sebesar 762,87 liter per detik.

II. Reservoir penampung air minum yang berada di wilayah Kota Pematangsiantar dengan kapasitas simpan total lebih kurang 10.500 meter kubik, terdii dari:

a. Reservoir di Kelurahan Simarimbun dengan kapasitas tampung 1.500 meter kubik, b. pembangunan reservoir Kelurahan Bukit Sofa

c. pembangunan reservoir Kelurahan Pondok Sayur d. pembangunan reservoir Kelurahan Tanjung Tonga; e. pembangunan reservoir Kelurahan Naga Huta; dan f. pembangunan reservoir Kelurahan Merdeka.

III. Jaringan transmisi dan distribusi untuk melayani masyarakat menggunakan sistem jaringan perpipaan dengan metode gravitasi dengan pembagian 3 wilayah pelayanan sebagai berikut:

a. jaringan perpipaan Mual Goit melalui Jalan Sidamanik, Jalan Parapat, Jalan DI Panjaitan, Jalan Farel Pasaribu, Jalan Kolonel Simanjuntak, Jalan Gereja, Jalan Kapten Sitorus, Jalan Merdeka, Jalan Sutomo, Jalan Diponegoro, Jalan Kartini, Jalan Ade Irma Suryani, Jalan Brawijaya, Jalan Patuan Anggi, Jalan Tuan Nagari, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Sangnaualuh, dan rencana pembangunan pada Jalan Lingkar Luar Kota Timur,

b. jaringan perpipaan Habonaran melalui Jalan Saribudolok, Sisingamangaraja, Jalan Rambung Merah, Jalan Dahlia, Jalan Jawa, Jalan Seram, dan Jalan Singosari, Jalan Pdt Wismark Saragih, Jalan Tuan Nagari, Jalan Rakuta Sembiring, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Bombongan, Jalan Tambun Barat, dan Jalan Tambun Timur,

c. jaringan perpipaan Naga Huta melalui Perumahan Tojay, Jalan Handayani, Jalan Gurila, Jalan Sibatu-batu, Jl. Tengkoh, Jalan Gurila.

Revisi RPIJM Kota Pematangsiantar Tahun 2013-2017

Rencana pengembangan sistem penyediaan air minum meliputi:

1) Kerjasama perlindungan dan pemeliharaan sumber mata air dengan Kabupaten Simalungun yang meliputi:

a. kawasan sekitar mata air Naga Huta di Kota, mata air Naga Huta I – II, Mata air Naga Huta III - IV, dan mata air Habonaran di Kabupaten Simalungun; dan

b. kawasan bangunan reservoir Simpang Pane di Kabupaten Simalungun dengan kapasitas tampung sebesar lebih kurang 2.250 meter kubik.

2) Rehabilitasi prasarana-sarana pengaliran untuk mengurangi tingkat kehilangan air hingga 20% meliputi: jaringan pipa transmisi dan distribusi di Kelurahan Martoba, Kelurahan Pahlawan, Kelurahan Tomuan, Kelurahan Merdeka, Kelurahan Setia Negara.

3) Penambahan sumber air baku meliputi mata air dan air tanah dalam di luar kawasan permukiman di Kelurahan Simarimbun, Kelurahan Tong Simarimbun, Kelurahan Mekar Marihat, Kelurahan BP Nauli, Kelurahan Sukaraja, Kelurahan Gurila, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kelurahan Tambun Nabolon, Kelurahan Siopat Suhu; dan Pembatasan dan pengawasan pengambilan air tanah dalam oleh masyarakat di kawasan pusat kota di Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Siantar Selatan dan Kecamatan Siantar Timur.

Dalam dokumen DOCRPIJM 8e69455516 BAB IV4. bab 4 (Halaman 91-95)

Dokumen terkait