• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.5.2 Analisis Perumusan Strategi

Teknik perumusan strategi didasarkan kepada keputusan tiga tahap formulasi strategi yang terdiri dari (1) tahap identifikasi lingkungan strategis/tahap input, (2) tahap analisis perumusan alternatif strategis/tahap pencocokan, dan (3) tahap pengambilan keputusan (David, 2002). Tiga tahap analisis formulasi strategi tersebut terdiri atas analisis lingkungan eksternal dan internal, analisis SWOT, dan Arsitektur Strategi.

4.5.2.1 Tahap Input (Input Stage)

Tahap input merupakan tahap mengumpulkan data dan informasi yang relevan dengan permasalahan yang terjadi. Tahap input meliputi identifikasi dari faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan, meringkas informasi lingkungan internal dan ekternal yang diperlukan untuk merumuskan strategi. Lingkungan internal dianalisis dengan pendekatan fungsional sedangkan lingkungan eksternal dianalisis dengan pendekatan lingkungan industri dan lingkungan jauh.

Pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis lingkungan internal yang menggunakan pendekatan fungsional. Bidang-bidang fungsional yang akan diteliti mencakup manajemen, keuangan, operasi dan produksi, bidang pemasaran, penelitian dan pengembangan. Tujuan dari identifikasi internal adalah untuk menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam kelompok tani. Selain faktor internal, faktor eksternal juga perlu dianalisis untuk mengetahui tingkat peluang dan ancaman yang berada di luar kendali kelompok tani. Faktor- faktor eksternal terdiri dari lingkungan industri dan lingkungan makro. Faktor- faktor yang terdapat pada lingkungan makro adalah politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi. Faktor-faktor ini lebih dikenal dengan istilah PEST. Sementara itu faktor-faktor yang terdapat pada lingkungan industri adalah potensi masuknya pendatang baru, kekuatan tawar-menawar pemasok, kekuatan tawar-

35 menawar pembeli, produk substitusi, dan persaingan dalam industri serta tingkat persaingannya.

4.5.2.2 Tahap Pencocokan (Matching Stage)

Tahap pencocokan bersandar pada informasi yang diturunkan dari tahap input untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal adalah kunci untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak secara efektif (David, 2006). Ada beberapa alat analisis yang dapat dingunakan pada tahap pencocokan yaitu, ini menggunakan matriks SWOT.

Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk menyusun faktor- faktor strategis perusahaan yang dapat menggambarkan peluang dan ancaman ekternal yng dihadapi perusahaan sehingga dapat dilakukan penyesuaian terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi, yaitu :

1) Strategi SO (Strength – Opportunity). Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.

2) Strategi WO (Weakness – Opportunity). Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.

3) Strategi ST (Strength – Threat). Strategi ini berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.

4) Strategi WT (Weakness – Threat). Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman.

David (2009), menjelaskan delapan langkah dalam membuat matriks SWOT, yaitu :

1) Buat daftar peluang-peluang ekternal utama perusahaan 2) Buat daftar ancaman-ancaman ekternal utama perusahaan 3) Buat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan 4) Buat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan

36 5) Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada

strategi SO

6) Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi WO

7) Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi ST

8) Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi ST.

Tabel 4. Matriks SWOT

Kekuatan (Strengths – S) 1. …. 2. …. 3. dsb Kelemahan (Weakness – W) 1. …. 2. …. 3. dsb Peluang (Opportunities – O) 1. …. 2. …. 3. Dsb Strategi SO Memanfaatkan kekuatan untuk menarik keuntungan dari peluang

Strategi WO Memperbaiki kelemahan

dengan mengambil keuntungan dari peluang

Ancaman (Threats – T) 1. …. 2. …. 3. Dsb Strategi ST Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman Strategi WT

Mengurangi kelemahan serta menghindari ancaman

Sumber : David (2009)

4.5.2.3 Tahap Keputusan (Decision Stage)

Pada tahap analisis sebelumnya yang telah mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal serta telah dilakukan formulasi strategi yang menghasilkan beberapa alternatif strategi, tahap berikutnya adalah perancangan arsitektur strategik. Arsitektur strategik merupakan penghubung yang sangat penting antara masa kini dengan hari esok, antara jangka pendek dengan jangka panjang yang menggambarkan rencana strategik perusaahaan dalam kanvas rencana yang sering disebut blue print strategy untuk meraih visi dan misinya.

37 Hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan arsitektur strategik yang lengkap adalah komponen inti yang merupakan komponen krusial dan komponen pendamping yang merupakan turunan lanjutan komponen inti. Kerangka metode penelitian yang digunakan untuk menyusun arsitektur strategik Maya Orchid dapat dilihat pada Gambar 5.

Tabel 5. Komponen Inti dan Pendampingan Penyusun Arsitektur Strategik

Komponen Inti Komponen Pendukung

1. Visi dan misi organisasi 2. Sasaran dan tujuan organisasi

3. Tantangan yang dihadapi organisasi ataupun tuntunan perubahan peran organisasi akibat perubahan lingkungan tersebut.

1. Komponen inti organisasi yang digali dari visi dan misi, serta sasaran atau tujuan organisasi.

Sumber: Yoshida (2006)

Setelah komponen-komponen arsitektur strategik telah diperoleh dengan jelas, tahap selanjutnya menetapkan rentang waktu untuk mengimplementasikan arsitektur strategiknya. Rentang waktu yang digunakan tidak memiliki standar baku tertentu, pemilihan rentang waktu sangat bergantung pada manajemen puncak menginginkan rentang waktu yang ditargetkan untuk mencapai tujuan perusahaan.

38 Input dari perancangan aristektur strategik adalah dari analisis deskriptif mengenai visi, misi, dan tujuan perusahaan, analisis lingkungan internal, lingkungan ekternal dan matriks SWOT. Input tersebut diproses melalui perancangan arsitektur strategi dengan menggunakan rentang waktu dalam mengimplementasikan strategi guna mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan. Pembuatan arsitektur ini lebih memudahkan untuk menggambarkan langkah strategi yang akan diambil perusahaan dalam mewujudkan visi dan misinya. Selain itu perusahaan akan lebih mudah memahami perubahan dan konsekuensi yang harus dilakukan sehubungan dengan strategi yang dipilih. Tidak ada aturan yang baku mengenai teknik penggambaran suatu arsitektur strategik. Rangkaian strategik disusun berdasarkan hasil formulasi strategi yang dihasilkan pada matriks SWOT.

Analisis Lingkungan Internal

Analisis Lingkungan Ekternal

Perumusan Alternatif Strategis (Matriks SWOT)

Arsitektur Strategik Visi, Misi, dan

Tujuan

Tantangan Organisasi

Rekomendasi Strategi, Kebijakan, dan Program Kegiatan Berdasarkan Rentang Waktu

39

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dokumen terkait