• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

E. Analisis Perusahaan 1. Rasio Aktifitas

Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada. Rasio perputaran persediaan (Inventory Turn Over) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada tahun 2011 sebesar 11,8x, tahun 2012 sebesar 11,95x, tahun 2013 sebesar 8,74x. Rasio perputaran aset tetap (Fixed Asset Turn Over) berturut-turut tahun 2011, 2012, 2013 sebesar 7,47x, 5,61x , 5,18x tahun 2013. Rasio perputaran total aset (Total Asset Turn Over) tahun 2011 sebesar 1,27x, tahun 2012 sebesar 1,21x, dan pada tahun 2013 sebesar 1,179x.

Tabel 4.7 Data Rasio Aktifitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

No. Jenis Rasio 2011 2012 2013

1. Inventory Turnover 11,8 11,95 8,74 2. Fixed Asset Turnover 7,47 5,61 5,18 3. Total Asset Turnover 1,27 1,21 1,179

Grafik 4.3 Rasio Aktifitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (data diolah)

Rasio perputaran persediaan (Inventory Turn Over) PT Mayora Indah Tbk 7,07x tahun 2011, 7,01x tahun 2012, 8,25x tahun 2013. Rasio perputaran aset tetap (Fixed Asset Turn Over) tahun 2011 4,63x, tahun 2012 3,67x, tahun 2013 3,85x. Rasio perputaran total aset (Total Asset Turn Over) tahun 2011, 2012, 2013 sebesar 1,43x, 1,26x, 1,23x.

0 2 4 6 8 10 12 2011 2012 2013 ITO FATO TATO

Tabel 4.8 Data Rasio Aktifitas PT Mayora Indah Tbk

No. Jenis Rasio 2011 2012 2013

1. Inventory Turnover 7,07 7,01 8,25 2. Fixed Asset Turnover 4,63 3,67 3,85 3. Total Asset Turnover 1,43 1,26 1,23

Grafik 4.4 Rasio Aktifitas PT Mayora Indah Tbk

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Mayora Indah Tbk (data diolah)

Rasio perputaran persediaan (Inventory Turn Over) PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk 5,7x pada tahun 2011, 8,4x pada tahun 2012, 6,46x pada tahun 2013. Rasio perputaran aset tetap (Fixed Asset Turn Over) 1,96x pada tahun 2011, 2,86x pada tahun 2012, 3,58x pada tahun 2013. Rasio perputaran total aset (Total Asset Turn Over) tahun 2011 sebesar 0,96x , tahun 2012 sebesar 1,16x tahun 2012, dan tahun 2013 sebesar 1,23x. 0 2 4 6 8 10 2011 2012 2013 ITO FATO TATO

Tabel 4.9 Data Rasio Aktifitas PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk

No. Jenis Rasio 2011 2012 2013

1. Inventory Turnover 5,7 8,4 6,46

2. Fixed Asset Turnover 1,96 2,86 3,58 3. Total Asset Turnover 0,96 1,16 1,23

Grafik 4.5 Rasio Aktifitas PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk (data diolah)

2. Rasio Likuiditas

Rasio aset lancar terhadap utang lancar PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk berada pada level di atas 200% yakni 278% (2,78x) pada tahun 2011, 271,9% (2,71x) pada tahun 2012, dan 241% (2,41x) pada tahun 2013. Ini menandakan bahwa semua utang lancar perusahaan mampu ditutupi oleh jumlah aset lancar yang dimiliki perusahaan. PT Mayora Indah Tbk juga mampu mempertahankan rasio lancarnya di

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2011 2012 2013 ITO FATO TATO

kategori aman dengan angka di atas 200% , yakni 221,% (2,21x) tahun 2011, 276,1% (2,76x) tahun 2012, dan 240,2% (2,40x) pada tahun 2013. Sementara, PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk berhasil menjaga tingkat rasio lancarnya di atas 100%, dimana pada tahun 2011 sebesar 147,6% (1,47x), kemudian pada tahun 2012 sebesar 201,8% (2,01x) dan 247% (2,47x) pada tahun 2013. Angka ini juga dikategorikan aman pada rasio lancar perusahaan, meskipun perusahaan tetap harus berupaya meningkatkan lagi ke tingkat 200% (2x) agar kemampuan perusahaan dalam melunasi utang lancar lebih terjaga.

Tabel 4.10 Data Rasio Likuiditas

No. Perusahaan 2011 2012 2013

1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

278% 271,9% 241%

2. PT Mayora Indah Tbk 221,% 276,1% 240,2% 3. PT Ultra Jaya Milk Industri

Tbk

147,6% 201,8% 247%

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Mayora Indah Tbk, Pt Ultra Jaya Milk Industri Tbk (data diolah)

3. Rasio Solvabilitas

Rasio total utang terhadap total aset (DAR) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk masih berada di level aman, karena berada di bawah 0,5 (50%) yakni 0,30 (30%) tahun 2011, 0,32 (32%) tahun 2012, dan 0,37 (37%) tahun 2013. Ini berarti total aset mampu menutupi semua utang perusahaan, bahkan PT Indofood CPB Sukses Makmur Tbk masih memiliki sisa aset yang cukup banyak apabila seluruh utangnya dibayarkan. Demikian juga dengan rasio total utang terhadap total ekuitas perusahaan (DER) yang pada tahun 2011 dan 2012 berada di level aman di bawah 0,5 (50%) yakni sebesar 0,43(43%) dan 0,48 (48%), sementara pada tahun 2013 meningkat menjadi 0,60 (60%) ini berarti perusahaan dibiayai oleh utang sebesar 60% yang mana angka ini sudah dikategorikan sebagai level yang

0% 50% 100% 150% 200% 250% 300% 2011 2012 2013 ICBP M YOR ULTJ

rentan akan risiko , maka perusahaan harus berupaya menurunkan total utangnya menjadi di bawah 0,5 (50%).

Tabel 4.11 Data Rasio Solvabilitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

No. Jenis Rasio 2011 2012 2013

1. Debt to Asset 0,30 0,32 0,37

2. Debt to Equity 0,43 0,48 0,60

Grafik 4.7 Rasio Solvabilitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (data diolah)

Selanjutnya, total utang terhadap total aset (DAR) PT Mayora Indah Tbk 2011, 2012, 2013 berturut-turut sebesar 0,63 (63%) , 0,63 (63%) dan 0,60 (60%). Meskipun total aset masih mampu menutupi seluruh utang perusahaan dan masih memiliki sisa aset setelah utang

0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 2011 2012 2013 DAR DER

dibayarkan, tetapi angka ini sudah melebihi 0,5 (50%) yang pada umumnya dikategorikan sebagai level aman. Sedangkan rasio total utang terhadap total modal (DER) perusahaan berada pada level risiko gagal bayar yang sangat tinggi yakni 1,72 (172%) tahun 2011, 1,71 (171%) tahun 2012, serta sedikit mengalami penurunan pada tahun 2013 yakni 1,49 (149%). Ini menandakan bahwa perusahaan secara keseluruhan dibiayai oleh hutang dan modal perusahaan tidak mampu menutupi seluruh utang, karena total utang yang lebih besar dari modal perusahaan.

Tabel 4.12 Data Rasio Solvabilitas PT Mayora Indah Tbk

No. Jenis Rasio 2011 2012 2013

1. Debt to Asset 0,63 0,63 0,60

2. Debt to Equity 1,72 1,71 1,49

Grafik 4.8 Rasio Solvabilitas PT Mayora Indah Tbk

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Mayora Indah Tbk (data diolah)

0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80 2011 2012 2013 DAR DER

Sementara PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk selama tahun 2011 hingga tahun 2013 tetap menjaga rasio total utang terhadap total aset (DAR) pada level aman di bawah 0,5 (50%) yakni 0,38 (38%) , 0,31 (31%), dan 0,28 (28%). Kemudian rasio total utang terhadap modal juga masih dikategorikan aman, meskipun pada tahun 2011 berada pada angka 0,61 (61%) yang mana pada dua tahun berikutnya kembali turun pada angka 0,44 (44%) dan 0,40 (40%).

Tabel 4.13 Data Rasio Solvabilitas PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk

No. Jenis Rasio 2011 2012 2013

1. Debt to Asset 0,38 0,31 0,28

2. Debt to Equity 0,61 0,44 0,40

Grafik 4.9 Rasio Solvabilitas PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk (data diolah) 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 2011 2012 2013 DAR DER

4. Rasio Profitabilitas

Tahun 2011, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk mencatatkan tingkat penggunaan keseluruhan aset dalam menghasilkan laba (ROA) sebesar 13,57%, kemudian pada tahun 2012 sebesar 12,80% dan pada tahun 2013 sebesar 10,50%. Kemudian tingkat pengembalian atas setiap saham yang ditanamkan oleh investor (ROE) yakni 19,29% pada tahun 2011, sebesar 19,04% pada tahun 2012 serta pada tahun 2013 sebesar 16,84%. Sementara marjin laba bersih perusahaan terhadap penjualan (NPM) ialah sebesar 10,67%, 10,58%, serta 8,91% berturut-turut untuk tahun 2011, 2012, 2013.

Tabel 4.14 Data Rasio Profitabilitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

No. Jenis Rasio 2011 2012 2013

1. Return on Asset 13,57% 12,80% 10,50% 2. Return on Equity 19,29% 19,04% 16,84% 3. Net Profit Margin 10,67% 10,58% 8,91%

Grafik 4.10 Rasio Profitabilitas PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (data diolah)

Pada tahun 2011 tingkat penggunaan keseluruhan aset dalam menghasilkan laba (ROA) PT Mayora Indah Tbk sebesar 7,33%, kemudian pada tahun 2012 sebesar 8,97% dan pada tahun 2013 sebesar 10,40%. Kemudian tingkat pengembalian atas setiap saham yang ditanamkan oleh investor (ROE) yakni 19,94% pada tahun 2011, sebesar 24,27% pada tahun 2012 serta pada tahun 2013 sebesar 26,02%. Sementara marjin laba bersih perusahaan terhadap penjualan (NPM) ialah sebesar 5,11%, 7,08%, serta 8,42% berturut-turut untuk tahun 2011, 2012, 2013.

Tabel 4.15 Data Rasio Profitabilitas PT Mayora Indah Tbk

No. Jenis Rasio 2011 2012 2013

1. Return on Asset 7,33% 8,97% 10,40% 2. Return on Equity 19,94% 24,27% 26,02% 3. Net Profit Margin 5,11% 7,08% 8,42%

0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 2011 2012 2013 ROA ROE NPM

Grafik 4.11 Rasio Profitabilitas PT Mayora Indah Tbk

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Mayora Indah Tbk (data diolah) Tingkat penggunaan keseluruhan aset dalam menghasilkan laba (ROA) PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk pada tahun 2011 sebesar 5,89%, pada tahun 2012 sebesar 14,60% dan pada tahun 2013 sebesar 11,56%. Kemudian tingkat pengembalian atas setiap saham yang ditanamkan oleh investor (ROE) yakni 9,50% pada tahun 2011, sebesar 21,08% pada tahun 2012 serta pada tahun 2013 sebesar 16,13%. Marjin laba bersih perusahaan terhadap penjualan (NPM) sebesar 6,11%, 12,58%, serta 9,40% berturut-turut untuk tahun 2011, 2012, 2013.

Tabel 4.16 Data Rasio Profitabilitas PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk

No. Jenis Rasio 2011 2012 2013

1. Return on Asset 5,89% 14,60% 11,56% 2. Return on Equity 9,50% 21,08% 16,13% 0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% 2011 2012 2013 ROA ROE NPM

3. Net Profit Margin 6,11% 12,58% 9,40%

Grafik 4.12 Rasio Profitabilitas PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk (data diolah)

Selanjutnya adalah rasio jumlah laba yang dihasilkan perusahaan untuk tiap lembar saham yang diterbitkan. Secara berturut-turut pada tahun 2011, 2012, 2013 Earning Per Share (EPS) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sebesar Rp 339 , Rp 374, dan Rp 382 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6%. Kemudian PT Mayora Indah Tbk dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 34% mencatatkan Earning Per Share (EPS) sebesar Rp 614 pada tahun 2011 , Rp 816 pada tahun 2012 , dan Rp 1.115 pada tahun 2013. Kenaikan Earning Per Share (EPS) kedua perusahaan tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah laba bersih perusahaan dari tahun ke tahun. Sementara Earning Per Share (EPS) PT Ultrajaya Milk Industri Tbk tahun 2011 tercatat

0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 2011 2012 2013 ROA ROE NPM

sebesar Rp 44, tahun 2012 sebesar Rp 122, serta mengalami sedikit penurunan pada tahun 2013 menjadi Rp 113 dimana ini disebabkan oleh menurunnya jumlah laba bersih PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk pada tahun 2013.

Tabel 4.17 Data Earning Per Share (EPS)

No. Perusahaan 2011 2012 2013

1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

339 374 382

2. PT Mayora Indah Tbk 614 816 1.115 3. PT Ultra Jaya Milk Industri

Tbk

44 122 113

Grafik 4.13 Earning Per Share (EPS)

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Mayora Indah Tbk, Pt Ultra Jaya Milk Industri Tbk (data diolah)

0 200 400 600 800 1000 1200 2011 2012 2013 ICBP M YOR ULTJ

F. Valuasi Saham

Proses valuasi atau penilaian saham dilakukan melalui dua metode, yakni Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV).

1. Metode Price Earning Ratio (PER)

Pertama ialah penilaian saham dengan metode PER. Berikut data untuk estimasi harga wajar saham menggunakan PER :

Tabel 4.18 Data Estimasi Harga Wajar Saham

Saham Tahun ROE (%) EPS (Rp) Dividen (Rp) DPR (%) Harga (Rp) ICBP 2011 19,29 339 169 49,85 5.200 2012 19,04 374 186 49,73 7.800 2013 16,85 382 190 49,73 10.200 2014 - - - - 11.000 MYOR 2011 19,94 614 130 21,17 14.250 2012 24,27 816 230 28,18 20.000 2013 26,02 1115 230 20,62 26.000 2014 - - - - 25.900 ULTJ 2011 9,5 44 10 22,72 1.080 2012 21,08 122 10 8,19 1.330 2013 16,13 113 12 10,61 4.500 2014 - - - - 3.750

Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan 2011-2013(data diolah).

Setelah dilakukan perhitungan, maka didapatkan hasil berikut :

Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Estimasi Harga Wajar Saham

Saham Expected Earning Growth Rate (g) Estimated EPS2014 (Rp) Estimated Dividen 2014 (Rp) Discoun t Rate (k) Estimated PER2014 Nilai Intrinsik (Rp) ICBP 0,092 417,31 204,48 0,11 27,2 11.350,83 2 MYOR 0,18 1.315,7 302,61 0,19 22,9 30.247,94

3

ULTJ 0,139 128,71 16,73 0,1434 29,54 3.802,093 4

Langkah selanjutnya ialah membandingkan nilai intrinsik saham dengan harga pasar sekarang. Berikut ini tabel perbandingannya :

Tabel 4.20 Perbandingan Nilai Intrinsik dengan Harga Pasar

Saham Nilai Intrinsik Harga Pasar Sekarang

ICBP Rp 11.350,832 Rp 11.000

MYOR Rp 30.247,943 Rp 25.900

ULTJ Rp 3.802,0934 Rp 3.750

Berdasarkan perbandingan tersebut, dapat dinyatakan bahwa :

1) Saham ICBP memiliki Nilai Intrinsik > Harga Pasar, berarti saham PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk yang dinilai dengan metode PER berada dalam posisi Undervalued, yang mana saham ini layak dibeli atau ditahan oleh investor karena memiliki harga pasar yang murah. 2) Saham MYOR memiliki Nilai Intrinsik > Harga Pasar, ini berarti

saham PT Mayora Indah, Tbk yang dinilai dengan metode PER berada dalam posisi Undervalued. Sehingga saham ini juga merupakan saham yang seharusnya dibeli atau ditahan oleh investor.

3) Saham ULTJ memiliki Nilai Intrinsik > Harga Pasar, berarti saham PT Ultra Jaya Milk Industry, Tbk yang dinilai dengan metode PER berada dalam posisi Undervalued. Lebih baik bagi investor untuk membeli

karena nilai intrinsik saham lebih besar , dan ini menjadikan saham ULTJ sebagai saham layak beli oleh para investor.

2. Metode Price to Book Value (PBV)

Berikut dapat ditentukan posisi saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Mayora Indah Tbk serta PT Ultra Jaya Milk Industry dengan metode Price to Book Value (PBV) :

Tabel 4.21 Perhitungan Price to Book Value

Saham Tahun Total Ekuitas (jutaan Rp) Jumlah Saham Beredar (jutaan lembar) Nilai Buku (BV) Harga Sekarang (P) PBV ICBP 2013 13.265.731 5.831 2.275,03 11.000 4,83 MYOR 2013 3.893.900 894,34 4.353,89 25.900 5,94 ULTJ 2013 2.015.145 2.888 697,764 3.750 5,37

Tabel 4.22 Interpretasi Hasil Perhitungan Price to Book Value

Saham PBV Posisi

ICBP 4,83 Overvalued / Mahal

MYOR 5,94 Overvalued / Mahal

ULTJ 5,37 Overvalued / Mahal

Berdasarkan tabel di atas, dapat dinyatakan bahwa saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan PBV 4,83 kali , PT Mayora Indah Tbk dengan PBV 5,94 kali serta PT Ultra Jaya Milk Industry dengan PBV 5,37 kali berada dalam posisi overvalued, dengan melihat pada nilai PBV yang lebih besar dari 1. Ini

menandakan bahwa ketiga saham ini dinilai tinggi (mahal) oleh para investor, tetapi ketiga saham dengan PBV tinggi ini tetap merupakan saham layak beli apabila ketiga saham ini memiliki prospek yang bagus, karena banyak kita ketahui perusahaan yang memiliki prospek bagus dan mapan seperti saham-saham bluechips, nilai PBV-nya tinggi (di atas 3 kali).

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan analisis ekonomi makro yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa Produk Domestik Bruto, tingkat inflasi, serta tingkat suku bunga mengalami peningkatan dalam 3 tahun dari 2011-2013, sedangkan nilai tukar rupiah dari tahun ke tahun mengalami pelemahan. Kondisi ini menyebabkan dominannya sinyal negatif untuk berinvestasi, meskipun dalam kondisi yang kurang mendukung tetapi pada kenyataannya profitabilitas ketiga perusahaan tetap mengalami peningkatan. Hal yang sama juga terjadi pada harga saham, dimana harga saham ketiga perusahaan pada periode 2011-2013 tetap mengalami peningkatan yang signifikan dengan rentang persentase 23% hingga 238%.

2. Berdasarkan analisis industri, ketiga perusahaan yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Mayora Indah Tbk ,serta PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk telah berada pada tahap kedewasaan, dimana produk dari perusahaan sudah dikenal luas oleh masyarakat dan bahkan melekat dalam kehidupan masyarakat. Kemudian hasil analisis berdasarkan Porter’s Five Forces , ketiga perusahaan memiliki

tingkatan yang tinggi dalam hal hambatan bagi pemain baru, kekuatan tawar konsumen, kekuatan tawar pemasok dan tingkat persaingan di antara pemain. Sedangkan dalam hal ancaman produk substitusi, ketiga perusahaan memiliki tingkatan yang masih dikategorikan medium. 3. Melalui analisis terhadap rasio-rasio keuangan perusahaan, yakni rasio

aktifitas (Invetory Turn Over, Fixed Asset Turn Over, Total Asset Turn Over),rasio likuiditas (Current Ratio), rasio solvabilitas (Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio), rasio profitabilitas (Return on Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, Earnings Per Share) , ketiga perusahaan dinilai masih berada di kategori yang aman. Meskipun dalam salah satu hasilnya yakni PT Mayora Indah Tbk pada rasio Debt to Equity menunjukkan tanda tingginya utang terhadap modal perusahaan, tetapi hal yang juga perlu dilihat ialah jumlah utang pada rasio Debt to Asset masih mampu ditutupi oleh aset PT Mayora Indah Tbk. Kemudian untuk ketiga perusahaan jika dilihat secara keseluruhan dalam hal rasio-rasio keuangan perusahaan memberikan tanda bahwa ketiga perusahaan ini adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja baik serta memiliki prospek yang bagus sebagai tujuan investasi para investor.

4. Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Mayora Indah Tbk ,dan PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk yang dihitung menggunakan metode PER, dimana hasil didapatkan dengan membandingkan nilai intrinsik dengan harga pasar saham menunjukkan saham berada pada

posisi undervalued. Maka, jika mengacu pada hasil penilaian dengan metode PER, sebaiknya investor membeli saham dari ketiga perusahaan ini yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Mayora Indah Tbk, dan PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk.

Selanjutnya dengan menggunakan metode PBV, didapatkan hasil saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan PBV 4,83 kali , PT Mayora Indah Tbk dengan PBV 5,94 kali serta PT Ultra Jaya Milk Industri dengan PBV 5,37 kali berada dalam posisi overvalued, dengan melihat pada nilai PBV yang lebih besar dari 1. Ini menandakan bahwa ketiga saham ini dinilai tinggi (mahal) oleh para investor, tetapi ketiga saham dengan PBV tinggi ini tetap merupakan saham layak beli apabila ketiga saham ini memiliki prospek yang bagus, dimana banyak perusahaan dengan prospek bagus memiliki PBV di atas 3 kali. B. Saran

Beberapa saran untuk perusahaan dan peneliti selanjutnya terkait hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Kepada ketiga perusahaan yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk, dan PT Mayora Indah Tbk agar tetap konsisten menjaga kapabilitas produksi, profitabilitas serta selalu berusaha menjaga kepuasan konsumen melalui pengembangan dan inovasi produk-produk perusahaan.

2. Penulis juga menyarankan kepada ketiga perusahaan untuk terus menjaga kepercayaan para stock holders (pemegang saham) melalui

upaya-upaya yang berfokus kepada peningkatan penjualan dan peningkatan laba perusahaan sebagai landasan bagi para pemodal maupun para calon pemodal untuk berinvestasi pada ketiga perusahaan ini.

3. Selanjutnya penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian atas harga wajar saham untuk bisa menggunakan metode-metode valuasi saham lain seperti DCF (Discounted Cash Flow), FCFE (Free Cash Flow to Equity) atau berbagai metode valuasi saham yang lain, dan juga bagi peneliti selanjutnya untuk fokus kepada analisis kinerja keuangan perusahaan secara lebih mendalam dengan menggunakan berbagai rasio keuangan.

Francis, Jack Clark. Investment: Analysis and Management. Singapura : McGraw-Hill Inc, 1991.

Online ,Danareksa. Jenis Investasi. Artikel diakses pada 20 Desember 2013 pukul

15.47 dari

http://www.danareksaonline.com/PerencanaanKeuangan/JenisInvestasi/ta bid/146/language/id-ID/Default.aspx 30-12-2013

Rahadjeng, Erna Retna. “Metode Penilaian Harga Wajar Saham Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di BEI”. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

Manan, Abdul. Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia. Jakarta : Kencana, 2009.

PT Bursa Efek Indonesia. Indeks Saham Syariah. Artikel diakses pada 8 Januari 2014 pukul 13.56 dari http://www.idx.co.id/id-id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/indekssahamsyariah.aspx

Syaifulloh, M. Anwar. “Analisis Perbandingan Kinerja Saham Antara yang Konsisten dan yang Tidak Konsisten Terdaftar di Jakarta Islamic Index (2006-2007)“ . Skripsi S1 Fakultas Syari’ah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.

Ari Kunto, Suharsimi Manajemen Penelitian. Jakarta : PT Renika Cipta, 1993. Seng, Dyna. “Fundamental Analysis and the Prediction of Earnings.”

International Journal of Business and Management. Vol. 7, NO. 3 (February 2012): h.32

Sabrini, Siti Bilqis. ”Analisis Harga Saham Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 dengan Analisis Fundamental dan Teknikal”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2008.

Kurnia, Annisa Fathih,”Analisis Fundamentas Saham Dalam Keputusan Investasi di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk”. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012.

Friska, Andriani, dkk.”Pengambilan Keputusan Investasi Saham dengan Menggunakan Analisis Fundamental Internal Melalui Pendekatan Analisis Fundamental Internal Melalui Pendekatan Price Earning Ratio (Studi Pada Perusahaan Otomotif dan Komponennya yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)”. Jurnal Universitas Brawijaya : h. 2

Kodrat, David Sukardi dan Kurniawan Indonanjaya, Manajemen Investasi : Pendekatan Teknikal dan Fundamental Untuk Analisis Saham. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Murhadi, Werner R. Analisis Saham Pendekatan Fundamental. Jakarta :PT Indeks, 2009.

Sukirno, Sadono. Makroekonomi : Teori Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo persada, 2004.

Porter, Michael E. Strategi Bersaing : Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Jakarta : Penerbit Erlangga, 1992.

Permata, Irene Silvia, dkk. “ Penilaian Saham Dengan Menggunakan Metode Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV) (Studi Pada Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2012)”. Jurnal Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.

PT Bursa Efek Indonesia. Indeks Saham Syariah. Artikel diakses pada 8 Januari 2014 pukul 13.56 dari http://www.idx.co.id/id-id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/indekssahamsyariah.aspx

Bank Indonesia. “Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2011”. Laporan diunduh pada 3 Oktober 2014 dari www.bi.go.id

Bank Indonesia. “Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2012”. Laporan diunduh pada 3 Oktober 2014 dari www.bi.go.id

Bank Indonesia. “Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2013”. Laporan diunduh pada 3 Oktober 2014 dari www.bi.go.id

Badan Pusat Statistik. ”Laporan Data Strategis BPS Tahun 2013”. Laporan diunduh pada 3 Oktober 2014 di www.bps.go.id

A. Menghitung expected earning growth rate (g), dimana g=ROE x b

1. menentukan Return On Equity (ROE)

ROE rata-rata =

, , ,

= 18,39%

= 0,1839

2.menentukan Retention Ratio (b)

Dokumen terkait