BAB IV PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA
C. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Proses Pembelajaran
Penelitian mulai dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2016 di kelas 8B SMP Pangudi Luhur Moyudan pada semester II tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan prisma dan limas. Kelas 8B terdiri dari 38 siswa, 18 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Dalam penelitian ini, peneliti ditemani oleh 2 rekan mahasiswa untuk membantu dalam mengamati proses pembelajaran, mengamati keaktifan siswa pada saat berkelompok dan membantu untuk mendokumentasikan pembelajaran yang berlangsung.
Penelitian dilaksanakan dalam 6 kali pertemuan. Lima kali pertemuan untuk kegiatan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran
advance organizer dan satu pertemuan untuk pengambilan data hasil belajar siswa melalui tes. Dalam proses pembelajaran siswa dibagi menjadi 9 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa. Pembagian kelompok ini bersifat heterogen, yaitu setiap kelompok terdiri dari siswa yang mempunyai kemampuan akademik berbeda, perbedaan jenis kelamin, dan juga berdasarkan pertimbangan dari guru mata pelajaran.
Adapun rincian dalam setiap pertemuan adalah sebagai berikut: a. Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Mei 2016 pada pukul 09.55-11.15. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ini adalah sebagai berikut:
1) Perkenalan
Sebelum penelitian, peneliti didampingi oleh guru mata pelajaran dan dua rekan mahasiswa memperkenalkan diri dan menjelaskan bahwa untuk beberapa pertemuan mendatang peneliti yang akan mengajar. Peneliti juga menjelaskan bagaimana proses pembelajaran yang akan peneliti gunakan. 2) Kegiatan Awal
Peneliti memberikan salam dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Selain itu, peneliti membagi siswa dalam kelompok heterogen. Peneliti membagi menjadi 9 kelompok, yaitu 7 kelompok terdiri dari 4 orang siswa dan 2 kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Pada proses pembagian kelompok ini
suasana kelas kurang kondusif karena ada beberapa siswa yang tidak mau masuk kedalam kelompok dan mencari anggota kelompoknya. Tetapi suasana kembali kondusif karena peneliti dibantu observer mencoba untuk menenangkan kelas. Peneliti menginformasikan kepada siswa bahwa setiap pertemuan siswa selalu dalam kelompok belajarnya masing-masing.
Setelah siswa duduk dan masuk dalam kelompok peneliti membagi LKS yang peneliti buat untuk materi yang akan dibahas. Peneliti menjelaskan kepada siswa bahwa LKS yang peneliti bagikan ini akan digunakan setiap pertemuan. Kegiatan selanjutnya merupakan pelaksanaan pada tahap ke-1 yaitu presentasi advance oraganizer, peneliti melakukan klarifikasi tujuan-tujuan pelajaran, menyajikan organizer, dan mendorong kesadaran pengetahuan yang relevan. Klarifikasi tujuan-tujuan pelajaran ini bertujuan untuk memperoleh perhatian siswa dan juga sebagai rencana pelajaran yang ingin dicapai. Pada proses menyajikan organizer ini peneliti memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari mengenai prisma dan limas. Dan proses selanjutnya mendorong kesadaran pengetahuan yang relevan seperti mengajak siswa mengingat kembali pengetahuan yang telah didapat siswa waktu di Sekolah Dasar.
3) Kegiatan Inti
Siswa duduk dalam kelompok dan menyiapkan peralatan belajar. Peneliti menayangkan video animasi mengenai materi unsur-unsur pada prisma dan limas. Di sini siswa diminta untuk memperhatikan video yang ditayangkan dan siswa memperhatikan dengan seksama. Kegiatan ini merupakan tahap ke-2 dalam model pembelajaran advance organizer yaitu tahap presentasi tugas atau materi pembelajaran. Setelah video selesai ditayangkan, peneliti menjelaskan kembali materi yang dipelajari dan meminta siswa mengerjakan latihan di LKS 1 secara kelompok.
Berikut ini proses pembelajaran dalam tahap diskusi secara kelompok berlima berdasarkan hasil pengamatan dan transkripsi rekaman suara dari kelompok yang beranggota S29, S27, S28, S30, dan S31.
S31 : Ini yang titik sudut itu yang A, B, C, D, E bukan? S27 & S29 : Iya itu titik sudut
S28 : Geng yang sisi tegak apa aja? S31 : Belum ngerjain dilewat dulu aja
S29 : Ini loh yang sisi tegak tuh yang BCHG, CDIH dan seterusnya. Pokoknya yang bidangnya itu tegak kalo prisma kan ada bidang alas, bidang
atap sama bidang tegak. Nah bidang tegak tuh yang berdiri gitu.
S28 & S31 : Oh ngono toh!
Dari data diskusi di atas menunjukkan bahwa dua orang siswa yaitu S28 dan S31 mengalami kesulitan dalam memahami dan menentukan titik sudut dan sisi tegak sehingga mereka bertanya pada anggota kelompok yang lain. Anggota kelompok yang lain yaitu S27 dan S29, menjelaskan apa yang tidak dimengerti oleh S31 dan S28. Dari hal in tampak adanya sifat saling membantu ketika merasa kesulitan hal ini menunjukkan salah satu sifat kerja sama dalam kelompok ini.
Proses pembelajaran selanjutnya setelah diskusi adalah peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi seperti tampak pada kelompok yang beranggota S37, S35, S34 dan S21. Untuk perwakilan kelompok menulis dan menjelaskan mengenai unsur-unsur prisma dan limas adalah S21.
S21 : Teman-teman semua disini aku mau menjelaskan bidang sisi dari prisma segilima yang ada di LKS. Yang pertama ada bidang alasnya yaitu ABCDE. Bidang atapnya ada FGHIJ. Dan sisi tegaknya ada sisi BCHG, CDIH, DEJI, EAFJ, dan ABGF.
Peneliti : Bagaimana yang lainnya apakah jawaban Bima benar?
Siswa : Benar bu
Peneliti : Sudah benar semua tidak ada yang terlewat? Siswa : Sudah
Peneliti : Baik lanjutkan lagi
S21 : Rusuk dari gambar 1.1 terdapat 15 rusuk. Rusuk tegak yaitu BC, CH, DI, EJ, dan AF. Rusuk bidang alas yaitu AB, BC, CD, DE, dan EA. Rusuk bidang atap yaitu FG, GH, HI, IJ, dan JF. Peneliti : Apakah yang disebutkan oleh Bima sudah benar?
Atau ada yang berbeda? Siswa : Sama semua
S21 : Titik sudut dari prisma segilima ada 10 yaitu A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J.
Peneliti : Apakah semuanya sama? Atau ada pendapat lain? Siswa : Sama bu sama semua
Dari data diskusi di atas menunjukkan bahwa siswa S21 berani untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya dan menyampaikan ide-ide yang didapatnya. Peneliti memfasilitasi diskusi dalam kelas, tujuannya agar siswa dapat berani untuk mengemukakan pendapatnya atau jawabannya. Pada kegiatan belajar ini merupakan tahap ke-3 dari model
advance organizer yaitu memperkuat pengelolahan kognitif. Dengan adanya kegiatan diskusi ini siswa diminta untuk meringkas, mendeskripsikan dan menjelaskan secara lisan tentang materi yang dipelajari. Siswa dapat belajar dari sudut pandang lain.
4) Kegiatan Penutup
Setelah presentasi dan diskusi kelas, peneliti mengajak siswa untuk merangkum hasil pembelajaran hari ini. Siswa diajak menyebutkan unsur-unsur dari prisma dan limas. Dan peneliti memberikan tugas rumah untuk siswa kerjakan dirumah. Peneliti menginformasikan kepada siswa bahwa untuk materi dalam pertemuan selanjutnya adalah jaring-jaring prisma dan limas, siswa diminta untuk pertemuan yang akan dating untuk membawa lem dan gunting.
Selama proses pembelajaran berlangsung siswa aktif dalam mengikuti pelajaran, tetapi ada beberapa siswa yang kurang kondusif dalam proses pembelajaran. Masih adanya siswa yang berbicara dengan teman satu kelompoknya dan ada juga yang berjalan-jalan meminjam alat tulis. Terjadinya kegiatan bertukar pikiran dalam proses belajar di dalam kelompok. Hal ini menunjukkan siswa mulai aktif dalam mengikuti pembelajaran. Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
advance organizer diamati oleh 2 observer selama proses pembelajaran berlangsung.
Tabel 4.3 Keterlaksanaan Model Pembelajaran Advance Organizer
Tahap Advance Organizer Aktivitas
Tahap 1
Presentasi Advance Organizer, terjadi di kegiatan awal
1. Mengklarifikasi tujuan-tujuan pengajaran. Peneliti pada awal kegiatan menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menyebutkan unsur-unsur prisma dan limas. 2. Menyajikan organizer.
Pada tahap ini peneliti mengajak siswa untuk mengingat kembali pengetahuan siswa saat di SD mengenai materi prisma dan limas.
Peneliti juga memberikan contoh-contoh mengenai prisma dan limas dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mendorong kesadaran dan pengetahuan
siswa.
Peneliti memberikan pengertian kepada siswa bahwa dengan belajar mengenai bangun ruang sisi datar ini dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghitung luas suatu gedung, perkiraan pembangunan, dan lain-lain.
Presentasi tugas atau materi
pembelajaran, terjadi di
kegiatan inti
Peneliti menayangkan animasi yang berisi materi mengenai unsur-unsur prisma dan limas.
Memberikan LKS kepada siswa.
2. Berusaha menjaga perhatian siswa.
Siswa diminta untuk mengerjakan latihan-latihan soal dan juga melengkapi LKS. 3. Menjelaskan aturan materi pelajaran.
Selama penayangan animasi, peneliti menjelaskan materi mengenai unsur-unsur pada prisma dan limas.
Tahap 3
Pengolahan kognitif, terjadi di kegiatan inti
1. Menggunakan prinsip-prinsip rekonsilisiasi integratif.
Meminta siswa untuk menjelaskan
kembali definisi-definisi mengenai titik sudut, bidang, dan rusuk.
Meminta siswa untuk menjelaskan
perbedaan limas dan prisma (melalui tanya jawab).
2. Menganjurkan pembelajaran resepsi aktif. Meminta siswa menyampaikan materi secara lisan dan menerjemahkannya ke dalam istilah mereka sendiri (presentasi kelas). 3. Membangkitkan pendekatan kritis pada
materi pembelajaran.
Meminta siswa menyimpulkan tentang hal-hal penting dari materi yang dipelajari.
Tabel 4.4 Data Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Pada Pertemuan 1
NO ASPEK YANG DIAMATI Observer 1 Observer 2
Ya Tidak Ya Tidak
I PRAPEMBELAJARAN
1. Memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, dan media
√ √
2. Memeriksa kesiapan siswa √ √
3. Melakukan kegiatan apersepsi √ √
4. Menyampaikan tujuan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
√ √
5.
Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari (contoh bentuk limas adalah bangun piramid, dan contoh bentuk prisma adalah atap rumah )
√ √
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
1. Mempresentasikan materi pembelajaran sesuai dengan kompetensi
√ √
2. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai
√ √
3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √ √
4. Melaksanakan pembelajaran yang
terkoordinasi
√ √
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang telah dialokasikan
√ √
6.
Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan siswa dapat bekerja dalam kelompok
√ √
7. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk dapat
mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail.
8.
Melaksanakan pembelajaran yang
memacu siswa untuk dapat berfikir aktif
dan kreatif dalam menyelesaikan
permasalahan.
√ √
9.
Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaan media (Alat peraga : kerangka limas dan prisma, Macromedia
Flash)
√ √
10.
Menghasilkan pesan yang menarik
(penggunaan Macromedia Flash untuk menerangkan materi bangun ruang sisi datar)
√ √
11. Menggunakan media secara efektif dan efisien
√ √
12.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan unsur-unsur bangun ruang sisi datar)
√ √
13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
√ √
14. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan guru-siswa-guru-siswa
√ √
15. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
√ √
16.
Memantau kemajuan belajar (seperti melihat perkembangan siswa melalui soal latihan)
√ √
17. Memberikan tugas sesuai dengan
kompetensi
√ √
18. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
III PENUTUP
1. Menyusun rangkuman dengan
melibatkan siswa
√ √
2. Memberikan tugas untuk pekerjaan rumah
√ √
b. Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Mei 2016 pada pukul 09.55-11.15. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ini adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
Peneliti memberikan salam dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan kali ini siswa akan belajar mengenai jaring-jaring prisma dan limas. Peneliti meminta siswa untuk menyiapkan LKS, buku, dan alat tulis. Peneliti mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya mengenai unsur-unsur pada prisma dan limas secara tanya jawab. Peneliti mengajak siswa untuk menggali informasi yang dapat siswa dapat dari kehidupan sehari-hari. Siswa diberi contoh jaring-jaring seperti kardus dari pasta gigi mengenai contoh jaring-jaring. Untuk kegiatan awal merupakan pelaksanaan dari tahap 1, yaitu presentasi advance organizer dimana peneliti mengklarifikasi tujuan pembelajaran, menyajikan organizer dan memberikan contoh-contoh.
2) Kegiatan Inti
Siswa duduk dalam kelompok dan menyiapkan peralatan belajar. Peneliti menayangkan video animasi mengenai materi jaring-jaring prisma dan limas bagaimana proses bangun prisma dan limas dikupas menjadi sebuah jaring-jaring. Disini siswa diminta untuk memperhatikan video yang ditayangkan dan siswa memperhatikan dengan seksama. Kegiatan ini merupakan tahap ke-2 dalam model pembelajaran advance organizer yaitu tahap presentasi tugas atau materi pembelajaran. Setelah video selesai ditayangkan, peneliti mengajak siswa untuk membahas video yang telah ditampilkan, seperti terdapat berapa bidang yang dapat dibentuk untuk sebuah jaring-jaring prisama segitiga. Peneliti meminta siswa mengerjakan latihan di LKS 2 dan peneliti membagikan kertas karton kepada setiap kelompok untuk menggambar jaring-jaring prisma dan limas yang akan dibentuk menjadi bangun ruang prisma dan limas. Untuk menggambar jaring-jaring di kertas karton ini setiap kelompok diberikan model prisma dan limas yang berbeda-beda.
Untuk kelompok 1 dan kelompok 3 diberikan tugas menggambar jaring-jaring prisma dan limas segiempat. Kelompok 2 diberi tugas menggambar jaring-jaring prisma dan limas segitiga. Kelompok 4 diberi tugas menggambar jaring-jaring prisma segienam dan limas segiempat. Kelompok 5
diberi tugas menggambar jaring-jaring prisma segi lima dan limas segiempat. Kelompok 7 diberi tugas menggambar jaring-jaring prisma segitiga dan limas segienam. Kelompok 8 diberi tugas menggambar jaring-jaring prisma dan limas segilima. Kelompok 9 diberi tugas menggambar jaring-jaring prisma segitiga dan limas segienam. Selama proses pembelajaran siswa mengerjakan dengan tekun dan saling membagi tugas dalam kelompok.
Berikut ini proses pembelajaran dalam tahap diskusi secara kelompok berempat berdasarkan hasil pengamatan dan transkripsi rekaman suara dari kelompok yang beranggota S2, S1, S3, dan S22.
S2 : Salah S22 : Gimana?
S2 : Ini tuh buatnya caranya kamu buat dulu ukurannya disini terus kamu bagi dua, kalo udah kamu buat daris lurus sama garis miringnya.
S1 : Ini sisinya ukurannya berapa?
S2 : Aku gak tau e kalo aku 3 cm, terserah yang penting ukuran lebar sisinya sama
S1 : Ini yang penting sama panjang sisinya yang alas sama atapnya kan?
S2 : Nico udah bisa belum? Buatnya tipir dulu aja biar gampang diapus kalo salah
S22 : Iya
S2 : Jangan gede-gede S22 : Hmm
S3 : Ini mau buat yang mana?
S2 : Ini loh nico tuh mau buat yang bagian atap sama alasnya
S3 : Ini aja dibagi duakan terus kalo udah ketemu titik tengahnya buat garis tegak, dari garis tegak terus tinggal buat garis miringnya aja. Terus sisinya sama yang alas, berarti lebar persegi panjangnya juga sama lebar sisi alasnya.
Dari data diskusi di atas menunjukkan bahwa S2 memperhatikan cara temannya S22 menggambar jaring-jaring prisma segitiga. Pada saat S22 salah mengerjakan S2 memberitahu letak salahnya dan mengajari cara menggambar yang benar. Anggota kelompok yang lain yaitu S3 memberikan ide lain cara menggambar jaring-jaring prisma segitiga. Yang menarik dari tahap diskusi di atas adalah siswa saling bertukar pikiran dan pendapat satu sama lain, dan saling berkomunikasi dengan ide masing-masing. Ide yang muncul dari S2 diperkuat
oleh S3. Disamping itu tampak S3 dan S2 membantu S22 untuk menggambar jaring-jaring.
Proses pembelajaran selanjutnya setelah diskusi adalah peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi seperti tampak pada kelompok yang beranggota S14, S13, S17, dan S18.
S14 : Teman-teman kelompok kami membuat jaring-jaring prisma dan limas segiempat. Untuk jaring-jaring prisma segiempat terdiri dari 6 bidang datar yaitu 2 persegi dan 4 persegi panjang. Untuk melihatnya kita dapat buka prisma ini sehingga menjadi sebuah jaring-jaring.
Pada kegiatan belajar ini merupakan tahap ke-3 dari model advance organizer yaitu memperkuat pengelolahan kognitif. Dengan adanya kegiatan diskusi ini siswa diminta untuk meringkas, mendeskripsikan dan menjelaskan secara lisan tentang materi yang dipelajari. Siswa dapat belajar dari sudut pandang lain.
3) Kegiatan penutup
Setelah presentasi dan diskusi kelas, peneliti mengajak siswa untuk merangkum hasil pembelajaran hari ini. Seperti bagaimana menggambar jaring-jaring prisma dan limas. Dan peneliti memberikan tugas rumah untuk siswa kerjakan
dirumah. Peneliti menginformasikan kepada siswa bahwa untuk materi dalam pertemuan selanjutnya adalah luas permukaan prisma dan limas.
Selama proses pembelajaran berlangsung siswa aktif dalam mengikuti pelajaran, terutama saat membuat jaring-jaring prisma dan limas yang akan dibuat menjadi sebuah bangun. Siswa saling membagi tugas dalam kelompok, ada yang menggambar jaring-jaring, ada yang menggunting dan mengelem, dan ada siswa yang ditunjuk untuk perwakilan dari kelompok untuk presentasi di depan kelas. Ada beberapa siswa yang tidak berani dan tidak malu untuk menanya ke pada peneliti bagaimana cara menggambar jaring-jaring yang benar. Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran advance organizer diamati oleh 2 observer selama proses pembelajaran berlangsung.
Tabel 4.5 Keterlaksanaan Model Pembelajaran Advance Organizer
Tahap Advance Organizer Aktivitas
Tahap 1
Presentasi Advance Organizer, terjadi di kegiatan awal.
1. Mengklarifikasi tujuan-tujuan pengajaran. Peneliti pada awal kegiatan menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat membuat jaring-jaring prisma dan limas. 2. Menyajikan organizer.
Pada tahap ini peneliti mengajak siswa untuk mengingat kembali pembelajaran pada pertemuan sebelumnya mengenai unsur-unsur prisma dan limas.
Peneliti juga memberikan contoh-contoh mengenai prisma dan limas dalam kehidupan sehari-hari. Seperti bungkus produk yang dibuka.
3. Mendorong kesadaran dan pengetahuan
siswa.
Peneliti memberikan pengertian kepada siswa bahwa dengan belajar mengenai jaring-jaring ini biasanya digunakan untuk membuat kotak bungkus produk, untuk membuat kotak pensil.
Tahap 2
Presentasi tugas atau materi
pembelajaran, terjadi di
kegiatan inti.
1. Menyajikan materi.
Peneliti menayangkan animasi yang berisi materi mengenai jaring-jaring prisma dan limas.
Memberikan LKS kepada siswa.
2. Berusaha menjaga perhatian siswa.
Siswa diminta untuk mengerjakan latihan-latihan soal dan juga melengkapi LKS. 3. Menjelaskan aturan materi pelajaran.
Selama penayangan animasi, peneliti menjelaskan materi mengenai jaring-jaring pada prisma dan limas.
Tahap 3
Pengolahan kognitif, terjadi di kegiatan inti
1. Menggunakan prinsip-prinsip rekonsilisiasi integratif.
Meminta siswa untuk menjelaskan
kembali cara membuat sebuah limas.
Meminta siswa untuk menjelaskan
perbedaan jaring-jaring limas dan prisma (melalui tanya jawab).
2. Menganjurkan pembelajaran resepsi aktif. Meminta siswa menyampaikan materi secara lisan dan menerjemahkannya ke dalam istilah mereka sendiri (presentasi kelas). 3. Membangkitkan pendekatan kritis pada
materi pembelajaran.
Meminta siswa menyimpulkan tentang hal-hal penting dari materi yang dipelajari.
Tabel 4.6 Data Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Pada Pertemuan 2
NO ASPEK YANG DIAMATI Observer 1 Observer 2
Ya Tidak Ya Tidak
I PRAPEMBELAJARAN
1. Memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, dan media
√ √
2. Memeriksa kesiapan siswa √ √
3. Melakukan kegiatan apersepsi √ √
4. Menyampaikan tujuan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
√ √
5.
Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari (contoh bentuk limas adalah bangun piramid, dan contoh bentuk prisma adalah atap rumah )
√ √
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
1. Mempresentasikan materi pembelajaran sesuai dengan kompetensi
√ √
2. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai
3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut √ √
4. Melaksanakan pembelajaran yang
terkoordinasi
√ √
5. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang telah dialokasikan
√ √
6.
Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan siswa dapat bekerja dalam kelompok
√ √
7.
Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk dapat
mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail.
√ √
8.
Melaksanakan pembelajaran yang
memacu siswa untuk dapat berfikir aktif
dan kreatif dalam menyelesaikan
permasalahan.
√ √
9.
Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaan media (Alat peraga : kerangka limas dan prisma, jaring-jaring,
Macromedia Flash)
√ √
10.
Menghasilkan pesan yang menarik
(penggunaan Macromedia Flash untuk menerangkan materi bangun ruang sisi datar)
√ √
11. Menggunakan media secara efektif dan efisien
√ √
12.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan jaring-jaring prisma dan limas)
√ √
13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
14. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan guru-siswa-guru-siswa
√ √
15. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
√ √
16.
Memantau kemajuan belajar (seperti melihat perkembangan siswa melalui soal latihan)
√ √
17. Memberikan tugas sesuai dengan
kompetensi
√ √
18. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
√ √
III PENUTUP
1. Menyusun rangkuman dengan
melibatkan siswa
√ √
2. Memberikan tugas untuk pekerjaan rumah
√ √
c. Pertemuan III
Pertemuan III dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Mei 2016 pada pukul 09.55-11.15. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
Peneliti memberikan salam dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan kali ini siswa akan belajar mengenai luas permukaan prisma dan limas. Peneliti meminta siswa untuk menyiapkan LKS, buku, dan alat tulis. Peneliti mengingatkan kembali materi pertemuan sebelumnya mengenai jaring- jaring prisma dan limas secara tanya jawab.
Untuk kegiatan awal merupakan pelaksanaan dari tahap 1, yaitu presentasi advance organizer dimana peneliti mengklarifikasi tujuan pembelajaran, menyajikan organizer dan memberikan contoh-contoh.
2) Kegiatan Inti
Siswa duduk dalam kelompok dan menyiapkan peralatan belajar. Peneliti menayangkan video animasi mengenai materi luas permukaan prisma dan limas bagaimana proses mencari luas permukaan dari prisma dan limas. Disini siswa diminta untuk memperhatikan video yang ditayangkan dan siswa memperhatikan dengan seksama. Kegiatan ini merupakan tahap ke-2 dalam model pembelajaran advance organizer yaitu tahap presentasi tugas atau materi pembelajaran. Setelah video selesai ditayangkan, peneliti memberi waktu 20 menit kepada siswa untuk melengkapi lembar LKS mengenai luas permukaan dari prisma dan limas. Setelah waktu habis, peneliti menunjuk perwakilan salah satu kelompok untuk menjelaskan di depan kelas. Setelah presentasi siswa diminta untuk mengerjakan latihan di LKS.
Berikut ini proses pembelajaran dalam tahap diskusi secara kelompok berempat berdasarkan hasil pengamatan dan transkripsi rekaman suara dari kelompok yang beranggota S6, S5, S12, dan S38.
S6 : Mba ini soal no 1 kan alasnya prisma berbentuk segitga siu-siku dengan panjang sisi 6, 8, 10 Peneliti : iya, terus?
S6 : nah terus untuk nentuin sisi mirignya itu yang panjang kan ya? Soalnya kalo di phytagoras kan a2+b2=c2 jadi yang panjangkan ya?
Peneliti : iya benar, sekarang lanjutkan lagi S6 : iya mba
S5 : piye? Coba kerjake
S6 : iki loh ngerjake ne koyo ngene. Ini kan prisma