BAB IV PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA
D. Pembahasan
1. Proses Pelaksanaan Model Pembelajaran Advance Organizer
Tabel 4.19 Hasil Pelaksanaan Advance Organizer Pertemuan 1
Tahap Lembar Observasi Aktivitas Observer 1 Observer 2
Tahap 1 4. Melakukan apersepsi Pada tahap ini peneliti mengajak siswa untuk
mengingat kembali
pengetahuan siswa saat di
SD mengenai materi
prisma dan limas.
√ √
4. Menyampaikan tujuan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya.
Peneliti pada awal
kegiatan menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menyebutkan
unsur-unsur prisma dan limas. 5. Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari Peneliti memberikan
pengertian kepada siswa bahwa dengan belajar mengenai bangun ruang sisi datar ini dapat
digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti menghitung luas suatu gedung, perkiraan pembangunan, dll.
√ √
Peneliti juga memberikan contoh-contoh mengenai prisma dan limas dalam kehidupan sehari-hari. √ √ Tahap 2 1. Mempresentasikan materi pembelajaran sesuai dengan kompetensi Peneliti menayangkan
animasi yang berisi materi
mengenai unsur-unsur
prisma dan limas.
√ √ Memberikan LKS kepada siswa. √ √ 2. Melaksanakan pembelajaran secara terkoordinasi Selama mengikuti pembelajaran siswa
masuk dalam kelompok dan siswa diminta untuk mengikuti pembelajaran dengan baik dan tenang
√ √
3. Memberikan tugas
sesuai dengan
kompetensi
Siswa diminta untuk
mengerjakan latihan-
latihan soal dan juga melengkapi LKS
Tahap 3 1. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail. Saat mengerjakan LKS
siswa diminta untuk
melengkap dan
mengerjakan soal-soal
√ √
2. Melaksanakan
pembelajaran yang
memacu siswa untuk dapat berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan.
Meminta siswa untuk
menjelaskan kembali
definisi-definisi mengenai titik sudut, bidang, dan rusuk.
√ √
Meminta siswa untuk
menjelaskan perbedaan limas dan prisma (melalui tanya jawab).
√ √
3. Menumbuhkan
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.
Meminta siswa
menyampaikan materi
secara lisan dan
menerjemahkannya ke
dalam istilah mereka sendiri (presentasi kelas).
√ √ 4. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. Meminta siswa menyimpulkan tentang
hal-hal penting dari materi yang dipelajari.
√ √
Persentase pelaksanaan pembelajaran advance organizer 1) Tahap 1 = × % = %
3) Tahap 1 = × % = %
Berdasarkan hasil pengamatan dari 2 observer pelaksanaan pada tahap ke-1 sudah terlaksana 100 %, karena di setiap kegiatan tanda cheklist di pernyataan iya. Tahap ke-2 sudah terlaksana 100 %, karena di setiap kegiatan tanda cheklist di pernyataan iya. Dan tahap ke-3 sudah terlaksana 100 %, karena di setiap kegiatan tanda cheklist di pernyataan iya. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga tahap dalam model pembelajaran advance organizer dalam pembelajaran sudah terlaksana 100 %.
b. Pertemuan 2
Tabel 4.20 Hasil Pelaksanaan Advance Organizer Pertemuan 2
Tahap Lembar Observasi Aktivitas Observer 1 Observer 2
Tahap 1 1. Melakukan apersepsi Pada tahap ini peneliti mengajak siswa untuk
mengingat kembali
mengenai unsur-unsur
prisma dan limas.
√ √
2. Menyampaikan tujuan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya.
Peneliti pada awal
kegiatan menyampaikan
tujuan pembelajaran
yaitu siswa dapat
membuat jaring-jaring prisma dan limas.
√ √
3. Memberikan
penguatan yang
mengaitkan materi
Peneliti memberikan
pengertian kepada siswa bahwa dengan belajar
dengan kehidupan sehari-hari
mengenai jaring-jaring ini biasanya digunakan untuk membuat kotak bungkus produk, untuk membuat kotak pensil.
Peneliti juga
memberikan contoh-
contoh mengenai prisma
dan limas dalam
kehidupan sehari-hari. Seperti bungkus produk yang dibuka. √ √ Tahap 2 1. Mempresentasikan materi pembelajaran sesuai dengan kompetensi Peneliti menayangkan
animasi yang berisi
materi mengenai jaring- jaring prisma dan limas.
√ √ Memberikan LKS kepada siswa. √ √ 2. Melaksanakan pembelajaran secara terkoordinasi Selama mengikuti pembelajaran siswa
masuk dalam kelompok dan siswa diminta untuk mengikuti pembelajaran dengan baik dan tenang
√ √
3. Memberikan tugas
sesuai dengan
kompetensi
Siswa diminta untuk
mengerjakan latihan-
latihan soal dan juga melengkapi LKS
√ √
Tahap 3 1. Melaksanakan
pembelajaran yang
Saat mengerjakan LKS
siswa diminta untuk √
memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail. melengkap dan mengerjakan soal-soal 2. Melaksanakan pembelajaran yang
memacu siswa untuk dapat berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan.
Meminta siswa untuk
menjelaskan kembali
cara membuat jaring- jaring sebuah prisma dan limas.
√ √
Meminta siswa untuk menjelaskan perbedaan jaring-jaring limas dan prisma (melalui tanya jawab).
√ √
3. Menumbuhkan
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.
Meminta siswa
menyampaikan materi
secara lisan dan
menerjemahkannya ke
dalam istilah mereka
sendiri (presentasi kelas). √ √ 4. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. Meminta siswa menyimpulkan tentang hal-hal penting dari materi yang dipelajari.
Persentase pelaksanaan pembelajaran advance organizer 1) Tahap 1 = × % = %
2) Tahap 1 = × % = % 3) Tahap 1 = × % = %
Berdasarkan hasil pengamatan dari 2 observer pelaksanaan pada tahap ke-1 sudah terlaksana 100 %, karena di setiap kegiatan tanda cheklist di pernyataan iya. Tahap ke-2 sudah terlaksana 100 %, karena di setiap kegiatan tanda cheklist di pernyataan iya. Dan tahap ke-3 sudah terlaksana 100 %, karena di setiap kegiatan tanda cheklist di pernyataan iya. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga tahap dalam model pembelajaran advance organizer dalam pembelajaran sudah terlaksana 100 %.
c. Pertemuan 3
Tabel 4.21 Hasil Pelaksanaan Advance Organizer Pertemuan 3
Tahap Lembar Observasi Aktivitas Observer 1 Observer 2
Tahap 1 1. Melakukan apersepsi Pada tahap ini peneliti mengajak siswa untuk
mengingat kembali
mengenai pembelajaran
pada pertemuan
sebelumnya mengenai
jaring-jaring prisma dan limas..
2. Menyampaikan tujuan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya.
Peneliti pada awal
kegiatan menyampaikan
tujuan pembelajaran
yaitu siswa dapat
menentukan,
menghitung dan
menyelesaikan dengan
luas permukaan dari
prisma dan limas.
√ √ 3. Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari Peneliti memberikan
pengertian kepada siswa bahwa dengan belajar mengenai bangun ruang sisi datar ini dapat
digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti menghitung luas suatu gedung, perkiraan pembangunan, dll. √ √ Tahap 2 1. Mempresentasikan materi pembelajaran sesuai dengan kompetensi Peneliti menayangkan
animasi yang berisi
materi mengenai luas permukaan prisma dan limas. √ √ Memberikan LKS kepada siswa. √ √ 2. Melaksanakan pembelajaran secara terkoordinasi Selama mengikuti pembelajaran siswa
masuk dalam kelompok
dan siswa diminta untuk mengikuti pembelajaran dengan baik dan tenang
3. Memberikan tugas
sesuai dengan
kompetensi
Siswa diminta untuk
mengerjakan latihan-
latihan soal dan juga melengkapi LKS √ √ Tahap 3 1. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail. Saat mengerjakan LKS siswa diminta untuk
melengkap dan
mengerjakan soal-soal
√ √
2. Melaksanakan
pembelajaran yang
memacu siswa untuk dapat berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan.
Meminta siswa untuk
menjelaskan kembali
mengenai cara
menghitung luas
permukaan prisma dan limas.
√ √
3. Menumbuhkan
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.
Meminta siswa
menyampaikan materi
secara lisan dan
menerjemahkannya ke
dalam istilah mereka
sendiri (presentasi
kelas).
4. Menyusun rangkuman
dengan melibatkan
siswa.
Meminta siswa
menyimpulkan tentang hal-hal penting dari materi yang dipelajari.
√ √
Persentase pelaksanaan pembelajaran advance organizer 1) Tahap 1 = × % = %
2) Tahap 1 = × % = % 3) Tahap 1 = × % = %
Berdasarkan hasil pengamatan dari 2 observer pelaksanaan pada tahap ke-1 sudah terlaksana 100 %, karena di setiap kegiatan tanda cheklist di pernyataan iya. Tahap ke-2 sudah terlaksana 100 %, karena di setiap kegiatan tanda cheklist di pernyataan iya. Dan tahap ke-3 sudah terlaksana 100 %, karena di setiap kegiatan tanda cheklist di pernyataan iya. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga tahap dalam model pembelajaran advance organizer dalam pembelajaran sudah terlaksana 100 %.
d. Pertemuan 4
Tabel 4.22 Hasil Pelaksanaan Advance Organizer Pertemuan 4
Tahap Lembar Observasi Aktivitas Observer 1 Observer 2
Tahap 1 1. Melakukan apersepsi Pada tahap ini peneliti mengajak siswa untuk
mengingat kembali
pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
yaitu mengenai luas
permukaan prisma dan limas.
2. Menyampaikan tujuan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya.
Peneliti pada awal
kegiatan menyampaikan
tujuan pembelajaran
yaitu siswa dapat
menentukan,
menghitung dan
menyelesaikan dengan
volume dari prisma dan limas. √ √ 3. Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari Peneliti memberikan
pengertian kepada siswa bahwa dengan belajar mengenai bangun ruang sisi datar ini dapat
digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti menghitung luas suatu gedung, perkiraan pembangunan, dll. √ √ Tahap 2 1. Mempresentasikan materi pembelajaran sesuai dengan kompetensi Peneliti menayangkan
animasi yang berisi
materi mengenai volume prisma dan limas.
√ √
Memberikan LKS
2. Melaksanakan
pembelajaran secara terkoordinasi
Selama mengikuti
pembelajaran siswa
masuk dalam kelompok dan siswa diminta untuk mengikuti pembelajaran dengan baik dan tenang
√ √
3. Memberikan tugas
sesuai dengan
kompetensi
Siswa diminta untuk
mengerjakan latihan-
latihan soal dan juga melengkapi LKS √ √ Tahap 3 1. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail. Saat mengerjakan LKS
siswa diminta untuk
melengkap dan
mengerjakan soal-soal
√ √
2. Melaksanakan
pembelajaran yang
memacu siswa untuk dapat berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan.
Meminta siswa untuk
menjelaskan kembali
kembali volume dari
prisma dan limas. √ √
3. Menumbuhkan
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.
Meminta siswa
menyampaikan materi
secara lisan dan
menerjemahkannya ke
dalam istilah mereka
sendiri (presentasi kelas). 4. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. Meminta siswa menyimpulkan tentang hal-hal penting dari materi yang dipelajari.
√ √
Persentase pelaksanaan pembelajaran advance organizer 1) Tahap 1 = × % = %
2) Tahap 1 = × % = % 3) Tahap 1 = × % = %
Berdasarkan hasil pengamatan dari 2 observer pelaksanaan pada tahap ke-1 sudah terlaksana 100 %, karena di setiap kegiatan tanda cheklist di pernyataan iya. Tahap ke-2 sudah terlaksana 100 %, karena di setiap kegiatan tanda cheklist di pernyataan iya. Dan tahap ke-3 sudah terlaksana 100 %, karena di setiap kegiatan tanda cheklist di pernyataan iya. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga tahap dalam model pembelajaran advance organizer dalam pembelajaran sudah terlaksana 100 %.
e. Pertemuan 5
Tabel 4.23 Hasil Pelaksanaan Advance Organizer Pertemuan 5
Tahap 1 1. Melakukan apersepsi Pada tahap ini peneliti mengajak siswa untuk
mengingat kembali
pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya
yaitu mengenai luas
permukaan dan volum dari prisma dan limas.
√ √
2. Menyampaikan tujuan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya.
Peneliti pada awal
kegiatan menyampaikan
tujuan pembelajaran
yaitu siswa dapat dapat
menghitung dan
menyelesaikan luas
permukaan dan volume dari prisma dan limas..
√ √ Tahap 2 1. Mempresentasikan materi pembelajaran sesuai dengan kompetensi Peneliti menayangkan
animasi yang berisi
materi mengenai luas permukaan dan volume dari prisma dan limas.
− − Memberikan LKS kepada siswa. − − 2. Melaksanakan pembelajaran secara terkoordinasi Selama mengikuti pembelajaran siswa
diminta untuk mengikuti
pembelajaran dengan
baik dan tenang
√ √
3. Memberikan tugas
sesuai dengan
kompetensi
Siswa diminta untuk
latihan soal dan juga melengkapi LKS Tahap 3 1. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail. Saat mengerjakan LKS
siswa diminta untuk
melengkap dan
mengerjakan soal-soal
− −
2. Melaksanakan
pembelajaran yang
memacu siswa untuk dapat berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan.
Meminta siswa untuk
menjelaskan cara
mengerjakan soal-soal
yang diberikan. √ √
3. Menumbuhkan
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.
Meminta siswa untuk
menjelaskan hasil pekerjaannya didepan kelas. √ √ 4. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. Meminta siswa menyimpulkan tentang hal-hal penting dari materi yang dipelajari.
√ √
Persentase pelaksanaan pembelajaran advance organizer 1) Tahap 1 = × % = %
3) Tahap 1 = × % = 7 %
Berdasarkan hasil pengamatan dari 2 observer pelaksanaan pada tahap ke-1 sudah terlaksana 100 %, karena di setiap kegiatan tanda cheklist di pernyataan iya. Tahap ke-2 sudah terlaksana 25 %, karena di setiap kegiatan tanda cheklist di pernyataan iya. Dan tahap ke-3 sudah terlaksana 75 %, karena di setiap kegiatan tanda cheklist di pernyataan iya. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga tahap dalam model pembelajaran advance organizer dalam pembelajaran sudah terlaksana 66,67 %.
Berdasarkan dari proses pembelajaran pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-5 maka persentase keterlaksanaan proses pembelajaran model advance organizer sebagai berikut :
Persentase = % + %+ %+ % + , % = 9 , %
Dari hasil persentase keterlaksanaan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai siswa berdasarkan persentase ketuntasan masuk dalam kategori sangat baik.
2. Hasil Belajar
Gambar 4.18 Grafik Persentase Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil nilai tes hasil belajar. Untuk nilai dari hasil belajar, dengan materi bangun ruang prisma dan limas, diperoleh nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 6. Dari hasil analisis diatas menunjukkan 39,47 % siswa masuk dalam kategori sangat baik, 21,05 % siswa masuk dalam kategori baik, 10,53 % siswa masuk dalam kategori cukup, 18,42 % siswa masuk dalam kategori kurang dan 10,53 % siswa masuk dalam kategori sangat kurang. Dan hasil tes hasil belajar ini dapat dikatakan berhasil karena jumlah dari kategori sangat baik, baik, dan cukup adalah 71.05 %. Maka terdapat lebih dari setengah jumlah siswa telah memahami materi, walaupun belum sempurna. Dari hasil analisis hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai siswa berdasarkan persentase ketuntasan masuk dalam kategori tinggi. Sehingga
39.47%
21.05% 10.53%
18.42% 10.53%
Persentase Hasil Belajar Siswa
hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran advance organizer pada pokok bahasan bangun ruang prisma dan limas cocok digunakan dalam proses belajar mengajar.
3. Kemampuan komunikasi
a. Kemampuan komunikasi siswa pada soal nomor 3
Pada nomor 3 terdapat 2 soal, dimana setiap butir soal terdapat aspek yang dimiliki. Untuk butir soal 3a dan 3b terdiri dari 1 aspek yaitu aspek A.
Untuk soal nomor 3, siswa diminta untuk menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika. Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat bahwa siswa dapat mengerjakan dengan baik. Siswa mampu mengubah soal gambar kedalam ide matematika, ide matematika yang dimaksud adalah seperti simbol-simbol dari matematika seperti tinggi, alas, dan tinggi prisma. Siswa dapat menulis jawaban secara sistematis dan runtut, siswa sudah menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan jawaban secara sistematis. Untuk
yang diketahui siswa sudah menulis dengan menggunakan simbol matematika seperti tinggi = t, alas = a, dan tinggi prisma = tp. Dan untuk
yang hasil jawaban, siswa sudah menggunakan simbol matematika seperti luas permukaan = Lp dan volume = v. Dapat dilihat kemampuan
komunikasi siswa dari jawaban untuk nomor 3, siswa sudah baik dalam menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika. Karena hasil pekerjaan siswa sudah memenuhi indikator pada aspek A, yaitu siswa mampu mengubah soal cerita dan gambar ke dalam bentuk simbol-simbol dalam matematika.
b. Kemampuan komunikasi siswa pada soal nomor 4
Pada nomor 4 terdapat 2 soal, dimana setiap butir soal terdapat aspek yang dimiliki. Untuk butir soal 4a dan 4b terdiri dari 2 aspek yaitu aspek A dan aspek B.
Untuk soal nomor 4 siswa diminta untuk menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika. Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat bahwa siswa dapat mengerjakan dengan baik. Siswa mampu mengubah soal gambar kedalam ide matematika, ide matematika yang dimaksud adalah seperti simbol-simbol dari matematika seperti panjang persegi panjang, lebar persegi panjang, dan tinggi prisma. Siswa dapat menulis jawaban secara sistematis dan runtut, siswa sudah menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan
jawaban secara sistematis. Untuk yang diketahui siswa sudah menulis dengan menggunakan simbol matematika seperti panjang persegi panjang = �∎, lebar persegi panjang = ∎, dan tinggi prisma = t. Dan untuk yang hasil jawaban, siswa sudah menggunakan simbol matematika seperti luas permukaan = Ldan volume = V. Dapat dilihat kemampuan komunikasi siswa dari jawaban untuk nomor 3, siswa sudah baik dalam menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika. Karena hasil pekerjaan siswa sudah memenuhi indikator pada aspek A, yaitu siswa mampu mengubah soal cerita dan gambar ke dalam bentuk simbol-simbol dalam matematika.
Sedangkan untuk kemampuan komunikasi menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik, aljabar ada beberapa siswa yang melakukannya. Dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa, siswa sudah mampu mengerjakan soal dengan baik. Dimana siswa menggambar suatu prisma segiempat
berdasarkan soal cerita, memberikan ukuran dari prisma tersebut, menuliskan apa yang diketahui dan tanyakan dan mengerjakannya secara sistematis. Dapat dilihat kemampuan komunikasi siswa dari jawaban untuk nomor 4, siswa sudah baik dalam menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik, aljabar. Karena hasil pekerjaan siswa sudah memenuhi indikator pada aspek B, yaitu siswa mampu menjelaskan soal cerita ke dalam bentuk gambar, grafik dan benda nyata.
c. Kemampuan komunikasi siswa pada soal nomor 5
Pada nomor 5, dimana setiap butir soal terdapat aspek yang dimiliki. Untuk butir soal 5 dari 2 aspek yaitu aspek A dan aspek B. Peneliti mengambil salah satu contoh pekerjaan siswa yang masuk dalam pekerjaan yang baik.
Untuk soal nomor 5, siswa diminta untuk menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika. Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat bahwa siswa dapat mengerjakan dengan baik. Siswa mampu mengubah soal gambar kedalam ide matematika, ide matematika yang dimaksud adalah seperti simbol-simbol dari matematika seperti tinggi, alas, dan tinggi prisma. Siswa dapat menulis
jawaban secara sistematis dan runtut, siswa sudah menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan jawaban secara sistematis. Untuk yang diketahui siswa sudah menulis dengan menggunakan simbol matematika seperti tinggi = t, luas alas = Lalas, dan luas segitiga = ∆.
Dapat dilihat kemampuan komunikasi siswa dari jawaban untuk nomor 5, siswa sudah baik dalam menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika.
Sedangkan untuk kemampuan komunikasi menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik, aljabar ada beberapa siswa yang melakukannya. Dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa, siswa sudah mampu mengerjakan soal dengan baik. Dimana siswa menggambar suatu prisma segiempat berdasrkan soal cerita, memberikan ukuran dari prisma tersebut, menuliskan apa yang diketahui dan tinyakan dan mengerjakannya secara sistematis.
d. Kemampuan komunikasi siswa pada soal nomor 6
Pada nomor 6, dimana setiap butir soal terdapat aspek yang dimiliki. Untuk butir soal 6 terdiri dari 1 aspek yaitu aspek A. Peneliti mengambil salah satu contoh pekerjaan siswa yang masuk dalam pekerjaan baik.
Untuk soal nomor 6 siswa diminta untuk menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika. Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat bahwa siswa dapat mengerjakan dengan baik. Siswa mampu mengubah soal gambar kedalam ide matematika, ide matematika yang dimaksud adalah seperti simbol-simbol dari matematika seperti tinggi, alas, dan tinggi prisma. Siswa dapat menulis jawaban secara sistematis dan runtut, siswa sudah menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan jawaban secara sistematis. Untuk yang diketahui siswa sudah menulis dengan menggunakan simbol matematika seperti volume = V. Dapat dilihat kemampuan komunikasi siswa dari jawaban untuk nomor 6, siswa sudah baik dalam
menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, ada beberapa keterbatasan pelaksanaan penelitian, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk pelaksanaan pembelajaran yang mengajar adalah peneliti, bukan guru mata pelajaran. Dikarenakan guru yang bersangkutan mengharapkan peneliti dapat belajar sendiri cara mengajar yang tepat berdasarkan model pembelajaran yang peneliti gunakan.
2. Peneliti mengalami kesulitan dalam penguasaan kelas sehingga situasi kelas terkesan ramai. Adanya beberapa siswa yang selalu usil dengan temannya, membuat keributan dan mengganggu konsentrasi siswa yang lain di dalam kelas, sehingga mengganggu proses pembelajaran.
3. Ada siswa yang malu untuk bertanya kepada teman maupun peneliti, sehingga dia harus ditanya terlebih dahulu apakah ada kesulitan dalam mengerjakan LKS atau mengikuti pelajaran.
162 BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan peneliti pada bulan April- Mei 2016 menggunakan model pembelajaran advance organizer dengan macromedia flash pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun 2015/2016 ditinjau dari kemampuan komunikasi matematika siswa dan hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa :
1. Proses Pelaksanaan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Macromedia Flash
Keterlaksanaan model pembelajaran advance organizer di kelas VIII B VIII SMP Pangudi Luhur Moyudan, secara keseluruhan memiliki presentase sebesar 93,33%. Dimana persentase pada pertemuan 1, 2, 3, dan 4 menunjukan 100% dan pada pertemuan ke 5 persentasenya 66% kegiatan dalam setiap tahap dalam advance organizer sudah diterapkan. Maka keterlaksanaan proses pembelajaran model advance organizer dapat dikatakan sangat baik.
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa kelas VIII B berdasarkan tes hasil belajar sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 71.05% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 27 orang. Maka hasil belajar tersebut dapat disimpulkan
bahwa nilai siswa berdasarkan persentase ketuntasan masuk dalam kategori tinggi.
3. Komunikasi Matematika Siswa
Kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan berdasarkan tes hasil belajar menunjukan siswa sudah baik. Hal ini ditunjukan dari hasil pekerjaan siswa yang dapat menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika. Dan juga untuk menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara lisan atau tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik, dan aljabar. Siswa sudah menulis dengan menggunakan simbol matematika seperti tinggi = t, alas = a, panjang persegi panjang = �∎, lebar persegi panjang = ∎, dan tinggi prisma = tp. Dan untuk yang hasil jawaban, siswa sudah
menggunakan simbol matematika seperti luas permukaan = Ldan volume = V. Dimana siswa menggambar suatu prisma segiempat berdasarkan soal cerita, memberikan ukuran dari prisma tersebut, menuliskan apa yang diketahui dan tanyakan dan mengerjakannya secara sistematis.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dan pengalaman yang peneliti peroleh selama penelitian, maka peneliti memberikan saran, sebagai berikut :