• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Validitas Instrumen

Validitas instrumen dilakukan kepada pakar, setelah divalidasi oleh pakar akan dilanjutkan dengan uji coba instrument kepada siswa. Kegiatan uji coba ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas soal yang akan digunakan dan reliabilitas dari instrumen tersebut. Hal ini dilaksanakan supaya instrumen yang akan digunakan dapat berperan dengan baik.

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sedangkan validitas yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah (Arikunto, 1989:136).

Pada penelitian ini, untuk menentukan validitas instrumen penelitian menggunakan validitas isi. Untuk validitas isi dilihat berdasarkan kisi-kisi pembuatan instrumen. Dalam menentukan validitas suatu instrumen tes hasil belajar matematika bentuk uraian digunakan rumus Korelasi Product Moment yaitu: � = � ∑ − ∑ ∑ √[� ∑ − ∑ ][� ∑ − ∑ ] Keterangan: n = Banyak siswa x = Skor item y = Skor total siswa ∑ = Jumlah skor item ∑ = Jumlah skor total

∑ = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total � = Koefisien korelasi antara x dan y

Setelah diperoleh koefisien korelasi antara x dan y, maka dilakukan penafsiran. Penafsiran korelasi dilakukan dengan menunjukan nilai korelasi tersebut berdasarkan tabel berikut ini.

Tabel 3.7 Kriteria Interpretasi Tingkat Validasi

Koefisien Korelasi Interpretasi

0,80 < � ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,40 < � ≤ 0,60 Cukup

0,20 < � ≤ 0,40 Rendah

0 < � ≤ 0,20 Sangat rendah

(sumber: Arikunto, 1989: 207-209) 2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir instrumen. Untuk mengetahui reliabilitas pada soal tes hasil belajar, menggunakan rumus alpha sebagai berikut.

� = [ − ][ −∑ � ] Keterangan :

� = Koefisien reliabilitas instrumen k = Banyak butir soal

∑ � = Jumlah variansi skor butir soal ke-i

� = Variansi total

Setelah diperoleh koefisien reliabilitas instrumen, maka dilakukan penafsiran. Penafsiran korelasi dilakukan dengan menunjukan nilai korelasi tersebut berdasarkan tabel berikut ini.

Tabel 3.8 Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabitas

Reliabilitas Interpretasi

0,60 < � ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < � ≤ 0,60 Cukup

0,20 < � ≤ 0,40 Rendah

0 < � ≤ 0,20 Sangat rendah (sumber: Arikunto, 1989: 167) I. Teknik Analisis Data

Pada sub bab ini akan dijelaskan bagaimana peneliti melaksanakan langkah-langkah menganalisis data dan indikator keberhasilan penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis supaya dapat menjawab pertanyaan penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai tingkat kemampuan komunikasi matematika siswa dan hasil belajar siswa. Data yang telah dikumpulkan disajikan dalam bentuk uraian. Transkipsi data hasil rekaman video dan wawancara digunakan untuk mengecek kembali data pada catatan lapangan. Pada teknik analisis data ini juga digunakan teknik penskoran hasil jawaban siswa dalam mengerjakan LKS maupun tes.

1. Uji Coba Instrumen Tes

Kegiatan uji coba ini digunakan untuk mengetahui tingkat validitas soal yang akan digunakan dan reliabilitas dari instrumen tersebut. Hal ini dilakukan supaya instrumen yang digunakan dapat berperan dengan baik, yaitu dapat memberikan informasi yang valid berkaitan dengan hasil belajar dan kemampuan komunikasi matematik siswa. Untuk mengetahui validitas dari tiap soal akan di analisis menggunakan rumus korelasi product moment

yaitu, � = √[ ∑ 2− ∑ 2−∑ ∑][ ∑ 2− ∑ 2]. Untuk mengetahui reliabilitas

dari instrumen ini akan digunakan rumus Alpha yaitu, � = [ ] [ − ∑ �2

2 ].

2. Hasil Observasi

Data hasil observasi meliputi keterlaksanaan pembelajaran dengan model advance organizer. Adapun kegiatan pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dengan model advance organizer, peneliti menghitung berdasarkan banyaknya checklist pada kolom ya dalam lembar observasi. Setelah diperoleh skor kegiatan keterlaksanaan pembelajaran dihitung dengan menggunakan rumus:

Persentase Keterlaksanaan (k) = �ℎ

� � � × %

Jumlah skor yang dimaksud dalam rumus merupakan banyaknya kegiatan pada model pembelajaran advance organizer yang sudah terlaksana.

Tabel 3.9 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran

Persentase (%) Kualifikasi Keterlaksanaan Pembelajaran

80 < ≤ 100 Sangat Baik

66 < ≤ 80 Baik

56 < ≤ 66 Cukup Baik

0 < ≤ 40 Tidak Baik

(Sumber: Arikunto, 2010) Keterangan:

k = persentase keterlaksanaan pembelajaran 3. Tabulasi

Pada tahap ini peneliti memberikan skor terhadap butir-butir soal dalam tes. Skor masing-masing tes tergantung jumlah soal yang diberikan dan aspek yang ingin diteliti.

Aspek komunikasi yang diamati adalah:

Aspek A : Kemampuan komunikasi siswa untuk menghubungkan soal cerita, benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika.

Aspek B : Kemampuan komunikasi siswa untuk menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara lisan atau tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik, dan aljabar.

Tabel 3.10 Indikator Pada Setiap Aspek

Aspek yang diamati Indikator

Aspek A

 Siswa mampu mengubah soal cerita dan gambar ke dalam bentuk simbol-simbol dalam matematika.

 Siswa mampu mengerjakan soal cerita dan gambar secara sistematis.

Aspek B

 Siswa mampu menjelaskan soal cerita ke dalam bentuk gambar, grafik dan benda nyata.

 Siswa mampu menjelaskan suatu situasi ke dalam bentuk gambar, grafik, dan benda nyata.

Pada tahap ini peneliti memberikan skor terhadap butir-butir soal dalam tes. Masing-masing skor setiap soal dalam tes berbeda-beda tergantung dengan aspek setiap soal yang diberikan.

Berikut ini tabel penskoran soal tes:

Tabel 3.11 Pedoman Penskoran Soal Tes

No Soal

Penilaian Maksimum Skor Tiap Soal

A B 1a - 5 5 1b 5 - 5 1c 5 - 5 1d 5 - 5 2a - 5 5

2b 5 - 5 2c 5 - 5 2d 5 - 5 3a 10 - 10 3b 10 - 10 4a 10 5 15 4b 10 5 15 5 10 5 15 6 10 - 10 Jumlah 90 25 115

Tes ini terdiri dari 14 butir soal. Berdasarkan tabel penskoran tes di atas dijelaskan pedoman penskoran sebagai berikut:

a. Butir soal 1 dan 2, terdiri dari 2 aspek yaitu aspek A dan aspek B. Untuk soal 1a dan 2a siswa diminta menggambarkan jaring-jaring dari prisma dan limas. Siswa mampu menjelaskan suatu situasi ke dalam bentuk gambar, grafik, dan benda nyata. Sedangkan, untuk soal 1b, 1c, 1d, 2b, 2c, dan 2d siswa diminta untuk menuliskan titik sudut, nidang dan rusuk berdasarkan gambar jaring-jaring yang siswa kerjakan. Siswa mampu

mengubah soal cerita dan gambar ke dalam bentuk simbol-simbol dalam matematika.

b. Butir soal 3 dan 6, terdiri dari satu aspek yaitu aspek A. Untuk soal 3a,3b, dan 6 siswa diminta mengerjakan soal secara sistematis. Siswa mampu mengerjakan soal cerita dan gambar secara sistematis.

c. Butir soal 4 dan 5, terdiri dari 2 aspek yaitu aspek A dan Aspek B. Siswa mampu menjelaskan suatu situasi ke dalam bentuk gambar, grafik, dan benda nyata. Siswa mampu mengerjakan soal cerita dan gambar secara sistematis.

4. Hasil Belajar

Pada tahap ini peneliti memberikan skor terhadap butir-butir soal dalam Tes. Masing-masing skor setiap soal dalam tes berbeda-beda setiap soal yang diberikan. Pemberian skor dapat dilihat pada lampiran A 4.

Tabel 3.12 Pedoman Penskoran Tes

No Soal

Penilaian Maksimum Skor Tiap Soal

A B C D 1 5 5 5 5 20 2 5 5 5 5 20 3 10 10 - - 20 4 10 10 - - 20 5 10 - - - 10

6 10 - - - 10

Jumlah 50 30 10 10 100

Tes ini terdiri dar 6 butir soal. Berdasarkan tabel penskoran tes di atas dijelaskan pedoman penskoran sebagai berikut:

1. Butir soal 1 siswa diminta untuk menggambar prisma dan menentukan titik sudut, bidang sisi, dan rusuk dari prisma tersebut dengan skor 20. 2. Butir soal 2 siswa diminta untuk menggambar limas dan menentukan

titik sudut, titik puncak, bidang sisi, dan rusuk dari limas tersebut dengan skor 20.

3. Butir soal 3 siswa diminta untuk menghitung luas permukaan prisma dan volume prisma dengan menganalisis gambar yang diberikan dengan skor 20.

4. Butir soal 4 siswa diminta untuk menghitung luas permukaan prisma dan volume prisma dengan soal berbentuk cerita dengan skor 20. 5. Butir soal 5 siswa diminta untuk menghitung luas permukaan limas

dengan skor 10.

6. Butir soal 6 siswa diminta untuk menghitung volume limas dengan skor 10.

Hasil belajar siswa pada materi prisma dan limas diperoleh dari soal tes akhir yang diberikan. Soal tes dibuat berdasarkan indikator tiap pertemuan pembelajaran. Dari hasil tes, dapat ditentukan nilai siswa per individu sebagai berikut :

Nilai siswa = �� ��

× %

Hasil belajar siswa akan di kategorikan berdasarkan nilai akhir yang didapat siswa.

Tabel 3.13 Kategori Hasil Belajar Siswa

Interval(%) Kriteria 80 < � ≤ 100 Sangat Baik 66 < � ≤ 80 Baik 56 < � ≤ 66 Cukup 40 < � ≤ 56 Kurang 0 < � ≤ 40 Sangat Kurang (Sumber: Arikunto, 2012: 281) Untuk menghitung persentase masing-masing indikator hasil belajar siswa menggunakan rumus :

P = × %

Keterangan :

P = persentase banyak siswa berdasarkan kriteria S = banyak siswa

St = jumlah siswa

5. Indikator Keberhasilan Penelitian

a. Indikator Keberhasilan Komunikasi Matematika

1) Siswa mengubah bentuk uraian, benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika mengalami peningkatan terlihat dari cara siswa menjawab dengan menggunakan pemodelan matematika yang lebih sistematis dan jelas.

2) siswa menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematik secara tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik, dan aljabar mengalami peningkatan terlihat dari cara siswa menjawab dengan menggunakan sketsa.

b. Indikator Keberhasilan Hasil Belajar

Peneliti juga menggunakan indikator keberhasilan dengan menggunakan kategori ketuntasan siswa. Dikatakan berhasil bila banyaknya persentase siswa dalam kategori cukup, baik, dan sangat baik lebih dari setengah jumlah siswa.

6. Tabel hubungan antara instrumen penelitian dan analisis data

Berikut ini dijelaskan hubungan anatara instrumen penelitian dengan analisis data.

Tabel 3.14 Hubungan antara Instrumen Penelitian dan Analisis Data

No

Instrumen Penelitian

Analisis data

1 Catatan lapangan Digunakan untuk melihat berjalannya proses pembelajaran Advance Organizer.

2 Lembar observasi Lembar observasi digunakan sebagai pedoman pengamatan peneliti untuk mengetahui berjalannya proses pembelajaran.

3 Hasil rekaman video

Untuk melihat berjalannya proses pembelajaran.

4 Hasil tes Untuk melihat kemampuan komunikasi matematika siswa dan hasil belajar siswa.

5 Hasil wawancara Untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai proses pembelajaran yang berlangsung.

Dokumen terkait