• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.5.3 Analisis Rata-rata Pendapatan Usaha Garam Rakyat

Analisis pendapatan usahatani garam merupakan salah satu metode yang digunakan untuk melihat dan menganalisis apakah usahatani garam yang dilakukan oleh petani garam di Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan mendapatkan keuntungan atau justru menderita kerugian. Alat ini digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan petani garam dalam melakukan produksi garam rakyat. Seperti yang telah dijelaksan di atas, dalam analisis pendapatan usahatani terdapat tiga komponen utama, yakni struktur penerimaan, struktur biaya, dan keuntungan usahatani. Begitu pula dalam usaha garam rakyat. Berikut adalah penjelasannya.

4.5.3.1Struktur Penerimaan Usaha Garam Rakyat

Struktur penerimaan usaha garam rakyat dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis. Penerimaan tersebut berasal dari tiga jenis garam yang berbeda, yakni KP 1, KP 2, dan KP 3. Dalam analisis pendapatan ini akan dihitung berapa besar penerimaan dari masing-masing jenis garam. Penerimaan dihitung melalui perkalian jumlah output / hasil produksi garam dan harga output itu sendiri. 24

Secara metematis, penerimaan usaha garam dapat dihitung melalui persamaan berikut :

TR = (Y1 . Pf1i) + (Y2 . Pf2i) + (Y3 . Pf3i) Keterangan

TR = Total penerimaan dari tiga jenis garam (Rupiah) Y1 = Jumlah output / hasil produksi garam KP 1 (Ton) Y2 = Jumlah output / hasil produksi garam KP 2 (Ton) Y3 = Jumlah output / hasil produksi garam KP 3 (Ton)

Pf1i = Harga garam yang diterima petani ke-i dari jenis garam KP 1 (Rupiah/Ton)

Pf2i = Harga garam yang diterima petani ke-i dari jenis garam KP 2 (Rupiah/Ton)

Pf3i = Harga garam yang diterima petani ke-i dari jenis garam KP 3 (Rupiah/Ton)

4.5.3.2Struktur Biaya Usaha Garam Rakyat

Struktur biaya usaha garam dapat dikatakan sama dengan struktur biaya pada usahatani secara umum. Struktur biaya tersebut terbagi menjadi dua bagian, yakni total biaya tetap (TFC) dan total biaya variabel (TVC). Perbedaannya terletak pada komponen biaya yang digunakan. Total biaya tetap (TFC) terdiri atas biaya lahan (baik biaya beli atau biaya sewa) dan/atau biaya gudang (baik biaya beli atau biaya sewa). Dalam usaha garam rakyat, struktur biaya adalah sebagai berikut :

TC = TFC + TVC TFC = CL + Cw

Nurdiani (2013) menjelaskan bahwa biaya total variabel (TVC) dalam usaha garam terbagi menjadi dua, yakni biaya total peralatan produksi (CK) dan biaya total tenaga kerja (CTK).

TVC = CK + CTK

Biaya total peralatan produksi (CK) adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli peralatan produksi. Perlatan produksi garam rakyat terdiri atas tiga alat utama, yaitu kincir angin, mesin pompa, dan baumeter (alat pengukur salinitas air). Selain itu, terdapat alat pendukung lainnya yakni slender (alat yang digunakan untuk meratakan lahan garam), sorkot (alat yang digunakan untuk menarik kristal garam), pencacah (alat yang digunakan untuk meracak garam agar tidak padat), sedong (alat yang digunakan untuk mengeruk garam dalam memasukkan ke dalam karung), dan beberapa alat lainnya seperti cangkul, tambang, ember, dan keranjang.

CK = CKCR + CPOM + CBAU + CSLEND + CSORK + CPENC + CSED + CLAIN CKCR = NKCR . PKCR

CPOM = NPOM . PPOM CBAU = NBAU . PBAU CSLEND = NSLEND . PSLEND

CSORK = NSORK . PSORK CPENC = NPENC . PPENC

CSED = NSED . PSED CLAIN = NLAIN . PLAIN

Biaya total tenaga kerja (CTK) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja selama proses produksi garam berlangsung. Tenaga kerja yang disewa biasanya melakukan proses persiapan dan penguapan lahan, pemanenan, pengemasan, pengangkutan, pemeliharaan, dan biaya lainnya. Masing-masing proses dihitung biayanya dengan cara mengalikan jumlah tenaga kerja yang disewa dengan upah tenaga kerja yang telah disepakati.

CTK = CSIAP + CPANEN + CKEMAS + CANGKUT + CPELIHARA CSIAP = NTKsiap . WTKsiap

CPENEN = NTKpenen . WTKpanen CKEMAS = NTKkemas . WTKkemas CANGKUT = NTKangkut . WTKangkut CPELIHARA = NTKpelihara . WTKpelihara

Selain biaya-biaya yang telah disebutkan di atas, masih terdapat beberapa biaya yang harus diperhitungkan di dalamnya. Biaya-biaya tersebut adalah penyusutan dan Pajak Bumi Bangunan (PBB). Kedua komponen tersebut tidak termasuk dalam TFC maupun TVC, namun tetap masuk dalam pengeluaran usaha garam karena mengurangi keuntungan yang diperoleh petani garam rakyat. Sehingga, struktur biaya dalam usaha garam rakyat secara keseluruhan menjadi :

TC = TFC + TVC + Penyusutan + TxPBB Keterangan

TC = Biaya total biaya usaha garam rakyat (Rupiah) TFC = Biaya total tetap usaha garam rakyat (Rupiah) TVC = Biaya total variabel usaha garam rakyat (Rupiah)

CL = Biaya total lahan garam (biaya beli/biaya sewa) (Rupiah/Ha/Tahun) CW = Biaya total gudang garam (biaya beli/biaya sewa) (Rupiah/Ha/Tahun) CK = Biaya total peralatan produksi (Rupiah)

CTK = Biaya total tenaga kerja (Rupiah) CKCR = Biaya untuk kincir angin (Rupiah) CPOM = Biaya untuk mesin pompa (Rupiah) CBAU = Biaya untuk baumeter (Rupiah) CSLEND = Biaya untuk slender (Rupiah) CSORK = Biaya untuk sorkot (Rupiah) CPENC = Biaya untuk pencacah (Rupiah) CSED = Biaya untuk sedong (Rupiah)

CLAIN = Biaya untuk peralatan produksi lainnya (Rupiah) NKCR = Jumlah kincir angin (unit)

NPOM = Jumlah mesin pompa air (unit) NBAU = Jumlah baumeter (unit)

NSLEND = Jumlah slender (unit) NSORK = Jumlah sorkot (unit) NPENC = Jumlah pencacah (unit) NSED = Jumlah sedong (unit)

NLAIN = Jumlah peralatan produksi lainnya (unit)

CSIAP = Biaya untuk persiapan dan penguapan lahan (Rupiah) CPANEN = Biaya untuk pemanenan (Rupiah)

CKEMAS = Biaya untuk pengemasan (Rupiah) CANGKUT = Biaya untuk pengangkutan (Rupiah) 26

CPELIHARA = Biaya untuk pemeliharaan (Rupiah)

NTKsiap =Jumlah tenaga kerja untuk persiapan dan penguapan lahan (orang) NTKpanen = Jumlah tenaga kerja untuk pemanenan (orang)

NTKkemas = Jumlah tenaga kerja untuk pengemasan (orang) NTKangkut = Jumlah tenaga kerja untuk pengangkutan (orang) NTKpelihara = Jumlah tenaga kerja untuk pemeliaharaan (orang)

WTKsiap =Upah tenaga kerja untuk persiapan dan penguapan lahan (Rupiah/orang)

WTKpanen = Upah tenaga kerja untuk pemanenan (Rupiah/orang) WTKkemas = Upah tenaga kerja untuk pengemasan (Rupiah/orang) WTKangkut = Upah tenaga kerja untuk pengangkutan (Rupiah/orang) WTKpelihara = Upah tenaga kerja untuk pemeliaharaan (Rupiah/orang) TxPBB = Besar pajak bumi bangunan (Rupiah/Ha/Tahun)

4.5.3.3Keuntungan Usaha Garam Rakyat

Keuntungan usaha garam rakyat dapat dihitung dengan mengurangi seluruh struktur penerimaan dengan seluruh struktur biaya dan pengeluaran. Analisis pendapatan usaha garam rakyat dalam penelitian ini dianalisis dengan melihat besarnya keuntungan yang diperoleh petani garam. Analisis pendapatn usaha garam rakyat tidak memperhitungkan hingga analisis B/C Ratio karena waktu yang digunakan hanya satu musim panen saja. Oleh karena itulah, analisis pendapatan usaha garam rakyat ini juga tidak memasukkan unsur waktu (time value of money). Keuntungan usaha garam rakyat dapat dihitung dengan persamaan :

Π = TR – TC

Petani garam rakyat di Kecamatan Pademawu Kabuapten Pmakeasan terbagi menjadi tiga, sehingga analisis pendapatan perlu dilakukan kepada ketiga jenis petani tersebut.

ΠLS = (TR – TC)LS ΠSW = (TR – TC)SW ΠBH = (TR – TC)BH Keterangan

Π = Keuntungan atau pendapatan usaha garam rakyat (Rupiah)

ΠLS = Keuntungan atau pendapatan usaha garam rakyat dengan lahan garam sendiri (Rupiah)

ΠSW = Keuntungan atau pendapatan usaha garam rakyat dengan lahan garam sewa (Rupiah)

ΠBH = Keuntungan atau pendapatan usaha garam rakyat dengan lahan bagi hasil (Rupiah)

TR = Total Revenue atau penerimaan usaha garam rakyat (Rupiah) TC = Total Cost atau biaya total usaha garam rakyat (Rupiah) 4.5.4 Analisis Saluran dan Efisiensi Saluran Pemasaran

Analisis saluran pemasaran dilakukan untuk melihat dan menganalisis saluran pemasaran yang selama ini dihadapi oleh petani garam rakyat di Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Masing-masing petani dengan kepemilikan lahan yang berbeda, yakni petani dengan lahan garam sendiri, petani dengan lahan garam sewa, dan petani dengan lahan garam bagi hasil, dianalisis

saluran pemasarannya dan dilihat pula panjang saluran pemasaran yang dihadapinya. Di samping itu, analisis saluran pemasaran ini juga mengidentifikasi fungsi setiap lembaga pemasaran yang terlibat di dalamnya.

Adanya permainan harga sebagai dampak dari dominansi tengkulak membuat saluran pemasaran tidak efisien. Sehingga perlu dilakukan analisis efisiensi pemasaran untuk melihat seberapa besar tingkat keefisienan saluran pemasaran yang dihadapi oleh petani garam rakyat di Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan selama ini. Analisis efisiensi saluran pemasaran menggunakan dua alat analisis, yakni marjin pemasaran dan farmer’s share. 4.5.4.1 Analisis Efisiensi Saluran Pemasaran dengan Marjin Pemasaran

Konsep marjin pemasaran perlu mengetahui tentang harga yang diterima petani garam rakyat (Pf) dan harga yang berlaku di tingkat tengkulak (Pr). Nilai marjin pemasaran secara matematis dihitung dengan formulasi sebagai berikut (Tomeck dan Robinson 1990) :

MP = Pr – Pf

Petani garam rakyat di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan terbagi menjadi tiga, sehingga analisis marjin pemasaran perlu dilakukan kepada ketiga jenis petani tersebut. Selain itu, saluran pemasaran yang dilakukan petani juga beragam, sehingga marjin pemasaran setiap petani untuk saluran pemasaran ke-i adalah :

MP(LS)i = Pri– Pf(LS)i MP(SW)i = Pri – Pf(LS)i MP(BH)i = Pri – Pf(LS)i Keterangan

MP = Marjin pemasaran (Rupiah)

MP(LS)i = Marjin pemasaran dengan lahan garam sendiri saluran ke-i (Rupiah) MP(SW)i = Marjin pemasaran dengan lahan garam sewa saluran ke-i (Rupiah) MP(BH)i = Marjin pemasaran dengan lahan garam bagi hasil saluran ke-i (Rupiah) Pri = Harga tingkat tengkulak saluran ke-i (Rupiah/Ton)

Pf(LS)i = Harga tingkat petani dengan lahan garam sendiri saluran ke-i (Rupiah/Ton)

Pf(SW)i = Harga tingkat petani dengan lahan garam sewa saluran ke-i (Rupiah/Ton)

Pf(BH)i = Harga tingkat petani dengan lahan garam bagi hasil saluran ke-i (Rupiah/Ton)

4.5.4.2 Analisis Efisiensi Saluran Pemasaran dengan Farmer’s Share

Alat analisis efisiensi saluran pemasaran yang kedua adalah farmer’s share. Konsep farmer’s share merupakan analisis lanjutan dari konsep marjin pemasaran. Konsep ini mebandingkan harga yang diterima di tingkat petani terhadap harga yang diterima di tingkat tengkulak. Secara matematik dapat dirumuskan dengan persamaan berikut :

FS = (Pf / Pr) x 100 %

Petani garam rakyat di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan terbagi menjadi tiga, sehingga analisis farmer’s share perlu dilakukan kepada ketiga jenis petani tersebut. Selain itu, saluran pemasaran yang dilakukan petani juga beragam, sehingga farmer’s share setiap petani untuk saluran pemasaran ke-i adalah :

FS(LS)i = [(Pf(LS)i)/ (Pri)] x 100 % FS(SW)i = [(Pf(LS)i) / (Pri)] x 100 % FS(BH)i = [(Pf(BH)i) / (Pri)] x 100 % Keterangan

FS = Besarnya Farmer’s Share(dalam persen (%))

FS(LS)i = Besarnya Farmer’s Share dengan lahan garam sendiri dalam saluran pemasaran ke-i (dalam %)

FS(SW)i = Besarnya Farmer’s Share dengan lahan garam sewa dalam saluran pemasaran ke-i (dalam %)

FS(BH)i = Besarnya Farmer’s Share dengan lahan garam bagi hasil dalam saluran pemasaran ke-i (dalam %)

Pri = Harga tingkat tengkulak dalam saluran pemasaran ke-i (Rupiah/Ton) Pf(LS)i = Harga tingkat petani dengan lahan garam sendiri saluran ke-i

(Rupiah/Ton)

Pf(SW)i = Harga tingkat petani dengan lahan garam sewa saluran ke-i (Rupiah/Ton)

Pf(BH)i = Harga tingkat petani dengan lahan garam bagi hasil saluran ke-i (Rupiah/Ton)

Penelitian ini menganalisis tingkat efisiensi masing-masing saluran pemasaran yang dihadapi oleh petani garam di Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini selanjutnya membandingkan saluran pemasaran mana yang paling efisien. Kriteria keefisienan saluran pemasaran berupa :

a. jika marjin pemasaran rendah dan farmer’s share tinggi maka saluran pemasaran tersebut dikatakan efisien.

b. jika marjin pemasaran tinggi dan farmer’s share rendah maka saluran pemasaran tersebut dikatakan tidak efisien.

V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Dokumen terkait