• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Regresi

1. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov.

Metode pengujiian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat dengan nilai signifikansi variabel. Jika nilai signikansi lebih besar dari 5% maka menunjukkan distribusi data normal.

Tabel V.8 Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel V.8, hasil pengujian One Sample Kolmogorov – Smirnov Test menghasilkan asymptotic significance ≥ 0.05 (0.881 ≥ 0.05). Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kepuasan Pelanggan (Kepuasan pelanggan ) Perilaku Mencari Keragama n (Perilaku mencari keragaman ) Niat Untuk Melakuka n Perpindah an Merek (Brand Switching) Unstandardi zed Residual N 100 100 100 100 Normal Parametersa Mean 3.84 3.95 3.97 .0000000 Std. Deviation .563 .640 .570 .39681154 Most Extreme Differences Absolute .130 .097 .173 .059 Positive .078 .079 .137 .042 Negative -.130 -.097 -.173 -.059 Kolmogorov-Smirnov Z 1.296 .973 1.733 .587

non heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu antara Y yang diprediksi dengan residual.

1) Jika ada pola tertentu seperti titik – titik yang ada membentuk suatu pola tertentu maka terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika ada pola yang jelas serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 16 didapat grafik pengujian heteroskedastisitas seperti terlihat pada gambar.

Gambar V.1

Hasil gambar grafik antara nilai sumbu Y (nilai Y yang diprediksi) dan sumbu X (nilai residual) menunjukkan pola yang tidak jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah sumbu Y secara tidak teratur sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Membuat Persamaan Regresi

Berdasarkan perhitungan menggunakan alat bantu SPSS 16, maka hasil perhitungan regresi linier berganda pada penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel V.9

Output Regresi Linier Berganda

Model Unstandardized Coefficients B Std. Error 1 (Constant) 1.524 .287 Kepuasan Pelanggan -.057 .103 Perilaku Mencari Keragaman .674 .091

Berdasarkan tabel di atas maka persamaan regresi linier bergandanya adalah sebagai berikut :

3. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan secara parsial. a. Uji F

Untuk mengetahui tingkat signifikasi pengaruh variabel yang independen secara bersama – sama (simultan) terhadap variabel dependen.

Tabel V.10 Hasil Analisis Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 16,523 2 8,261 51,406 ,000a Residual 15,588 97 ,161 Total 32,111 99

a. Predictors: (Constant), Perilaku Mencari Keragaman, Kepuasan Pelanggan

b. Dependent Variable: Niat Untuk Melakukan Perpindahan Merek 1. Rumusan Hipotesis

: = = 0, kepuasan pelanggan, perilaku mencari keragaman, dan niat untuk melakukan perpindahan marek.

: paling sedikit satu nilai b tidak sama dengan 0, kepuasan pelanggan berpengaruh secara simultan terhadap niat untuk melakukan perpindahan merek.

2. Level of significance

Probabilitas keyakinan yang digunakan adalah sebesar α = 5%

3. Kesimpulan

Dari tabel V.10 dapat diketahui bahwa kepuasan pelanggan, perilaku mencari keragaman berpengaruh bersama – sama

terhadap niat untuk melakukan perpindahan merek. Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 b. Uji t

Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan program SPSS 16, yang tertera pada tabel V.11 diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel V.11

Hasil Uji t kepuasan pelanggan, perilaku mencari keragaman, dan niat untuk melakukan perpindahan merek.

Model Unstandardized Coefficients T Sig B Std. Error 1 (Constant) 1,524 ,287 5,304 ,000 Kepuasan Pelanggan -,057 ,103 -,550 0,583 Perilaku Mencari Keragaman ,674 ,091 7,402 ,000

Dalam penelitian ini hasil uji t digunakan untuk membuktikan hipotesis ke 2 yaitu kepuasan pelanggan ( ), perilaku mencari keragaman ( ), berpengaruh pada niat untuk melakukan perpindahan merek (Y).

a. Pengaruh kepuasan pelanggan pada niat untuk melakukan perpindahan merek.

H0 = Kepuasan pelanggan berpengaruh negatif pada niat untuk melakukan perpindahan merek.

Ha = Kepuasan pelanggan berpengaruh positif pada niat untuk melakukan perpindahan merek.

2. Menerima & Menolak Hipotesis

Berdasarkan tabel lampiran regresi linear berganda diperoleh hasil sig. (probability value) 0,583 ≥ a (0,05), maka bisa dikatakan H0 diterima dan Ha ditolak.

b. Pengaruh perilaku mencari keragaman pada niat untuk melakukan perpindahan merek.

1. Perumusan Hipotesis

H0 = Perilaku mencari keragaman berpengaruh negatif pada niat untuk melakukan perpindahan merek. Ha = Perilaku mencari keragaman berpengaruh positif

pada niat untuk melakukan perpindahan merek.

2. Menerima & Menolak Hipotesis

Berdasarkan tabel V.11 diperoleh hasil sig. 0,000 < 0,05 maka bisa dikatakan H0 ditolak dan Ha diterima.

4. Koefisien Determinasi

Hasil uji pada penelitian, diperoleh angka adalah 0,887 sesuai tertera pada tabel V.12

Tabel V.12 Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .717a .515 .505 .401

a. Predictors: (Constant), Perilaku Mencari Keragaman, Kepuasan Pelanggan

Dari koefisien Determinasi tersebut menunjukkan nilai sebesar 0,515 yang berarti 51,5 % variasi pada variabel niat untuk melakukan perpindahan merek mampu diterangkan ke 2 variabel bebas (kepuasan pelanggan dan perilaku mencari keragaman). Sedangkan sisanya sebesar 48,5 % diterangkan oleh variabel lain diluar model.

D. Pembahasan

Berdasarkan analisis deskripsi variabel dapat diketahui bahwa kepuasan pelanggan pada produk ponsel pintar berada pada kategori puas karena kinerja serta fitur – fitur ponsel pintar yang mereka miliki telah sesuai dengan apa yang mereka harapkan mulai dari layar yang luas, kamera dengan resolusi tinggi, maupun prosesor yang cepat. Menurut Kotler dan Keller (2009: 139) kepuasan pelanggan merupakan perasaan

seorang pelanggan akan kinerja suatu produk yang telah mereka konsumsi. Kepuasan pelanggan menjadi suatu faktor yang penting akan merek ponsel pintar hal itulah yang menjadikan suatu merek untuk tetap bertahan dan terus berkembang, konsumen menginginkan ponsel pintar dengan fitur –

fitur lengkap tetapi dengan harga yang masuk akal selain itu juga mereka juga ingin ponsel pintar yang berani berinovasi akan fitur – fitur baru yang akan membedakan ponsel pintar tersebut dengan pesaingnya

Perilaku mencari keragaman timbul karena adanya keinginan memiliki hal baru atau timbulnya rasa bosan pada sesuatu yang telah lama dikonsumsi. Menurut Peter dan Olson (2008: 276) kebutuhan mencari variasi produk adalah sebuah komitmen kognitif untuk membeli merek yang berbeda karena berbagai alasan yang berbeda, keinginan memiliki hal baru atau timbulnya rasa bosan pada sesuatu yang telah lama dikonsumsi. Perilaku ini tidak didorong oleh adanya ketidakpuasan atas pembelian yang telah dilakukan tetapi sifatnya lebih kepada pembelian yang bertujuan mengurangi kebosanan dengan membeli merek baru dari suatu produk. Mencari variasi bisa menguntungkan atau merugikan., menjadi menguntungkan ketika memberi kesempatan pada produk baru untuk mendapat tempat di hati pelanggan ketika berganti-ganti pilihan., menjadi merugikan bagi produk lama yang ditinggalkan karena keinginan untuk berganti-ganti produk atau merek akan mengurangi kesempatan penggunaan produk, karena pelanggan memiliki rasa bosan terhadap produk ponsel pintar yang sudah lama mereka pakai. Seorang pelanggan

juga memiliki keinginan yang tinggi untuk memiliki ponsel pintar baru yang memiliki fitur – fitur yang lebih canggih dari ponsel pintar mereka pakai yang sebelumnya.

Menciptakan merek dapat dimulai dengan memilih nama, logo, simbol, desain, serta atribut lainnya, atau dapat saja merupakan kombinasi dari aspek-aspek tersebut yang bertujuan untuk membedakan sebuah produk dengan produk pesaing melalui keunikan serta segala sesuatu yang dapat menambah nilai bagi konsumen. Ponsel pintar yang sudah memiliki merek yang kuat akan senantiasa memiliki konsumen yang loyal dibandingkan ponsel pintar dengan merek yang kurang dikenal dan konsumen tidak akan mudah berpindah merek. Niat untuk melakukan perpindahan merek dapat dikarenakan ketidakpuasan, kebiasaan yang berubah, alternatif lain yang lebih baik atau kebutuhan akan variasi. Menurut Peter dan Olson (2010: 522) perpindahan merek merupakan pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek lain. Keputusan untuk berpindah dari satu merek ke merek lain merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh faktor-faktor perilaku tertentu, skenario persaingan dan waktu. Hal ini dikarenakan seseorang selalu melakukan perbandingan antara satu merek dengan merek yang lain.

Hasil penelitian analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel kepuasan pelanggan tidak berpengaruh pada niat untuk melakukan perpindahan merek artinya walaupun pelanggan puas akan

ponsel pintar mereka sekarang hal itu tidak menutup kemungkinan pelanggan untuk berpindah merek. Hal ini berkaitan dengan kepuasan pelanggan menurut Kotler dan Keller (2009: 139) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang terhadap suatu produk setelah ia membandingkan hasil produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau hasil produk yang diharapkan. Sedangkan untuk perilaku mencari keragaman, perilaku mencari keragaman berpengaruh positif pada niat untuk melakukan perpindahan merek artinya pelanggan menginginkan merek yang berbeda karena mereka menginginkan hal baru serta fitur - fitur yang berbeda dari ponsel pintar mereka sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan definisi kebutuhan mencari keragaman menurut Peter dan Olson (2008: 276) yaitu sebuah komitmen kognitif untuk membeli merek yang berbeda karena berbagai alasan yang berbeda, keinginan memiliki hal baru atau timbulnya rasa bosan pada sesuatu yang telah lama dikonsumsi.

BAB VI

Dokumen terkait