BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
C. Analisis Data
3. Analisis Regresi Data Panel
Regresi data panel dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
variabel independen mempengaruhi variabel dependen dengan
ketentuan penelitian banyak tahun dan banyak perusahaan. Pada
regresi data panel juga terdapat satu variabel dependen (Y) dan lebih
dari satu variabel independen (X1, X2, X3, X4). Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel dependen adalah ROA, sedangkan yang
menjadi variabel independen adalah variabel NPL, CAR, LDR dan
NIM. Model hubungan variabel dependen return on asset (ROA) dengan variabel independen NPL, CAR, LDR dan NIM tersebut dapat
disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut:
Persamaan umum yang digunakan untuk regresi dengan data
panel adalah :
Y (ROA) = α1 + α2 D2i + α3 D3i + α4 D4i + α5 D5i + α6 D6i +…… + α21 D21i + α22 D22i + 1 NPL + 2 CAR + 3 LDR + 4 NIM + e
Keterangan :
α1 = Intersep (konstanta) perusahaan pembanding.
D2 ……... D22 = Dummy Variabel untuk 22 perusahaan sedangkan sisanya satu perusahaan (D1) dipakai sebagai perusahaan pembanding (bebas untuk memilih perusahaan mana sebagai perusahaan
1, 2, 3, 4 = Koefisien Regresi
e = Error Term
4. Uji Hipotesis
a. Uji F
Uji ini digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen.
Hipotesis ini dirumuskan sebagai berikut:
Ho1 : b1, b2, b3, b4 = 0
Ha1 : b1, b2, b3, b4 ≠ 0 atau minimal satu b1 ≠ 0
Artinya:
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan.
Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan.
Menetapkan kriteria pengujian yaitu:
Menolak Ho jika nilai signifikansi lebih kecil dari α = 5%. Menerima Ho jika nilai signifikansi lebih besar dari α = 5%.
b. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial
variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak
terhadap variabel independen (Priyatno, 2012):
1)Menentukan formulasi Ho dan Ha:
a) Ho2: 1 ≥ 0 Non Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan. Ha2: 1 < 0 Non Performing Loan berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan.
b) Ho3: 2 ≤ 0 Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan. Ha3: 2 > 0 Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan.
c) Ho4: 3 ≤ 0 Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan. Ha4: 3 > 0Loan to Deposit Ratio (LDR)berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan.
d) Ho5: 4 ≤ 0 Net Interest Margin (NIM) tidak berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan. Ha5: 4 > 0Net Interest Margin (CAR)berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan.
2)Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah 5%, artinya
tingkat keyakinannya sebesar 95%.
3)Menentukan daerah penerimaan.
Titik kritis yang dicari dari tabel distribusi t dengan
tingkat kesalahan atau level signifikansi (α) 0,05 dan derajat kebebasan (df) = n-1- k, dimana n = jumlah sampel, k =
jumlah variabel bebas.
4)Menentukan t-tabel
5)Mencari t hitung dengan rumus :
t-hitung =
Keterangan :
t = t hitung
b1 = koefisien regresi
Sb1 = standar error pada b1
6)Buat kesimpulan tolak Ho atau terima Ho
Jika t hitung > t tabel berarti Ho ditolak.
a) Tidak menolak Ho2 berarti bahwa Non performing Loan
(NPL) tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap
profitabilitas (ROA) perbankan. Sedangkan menolak Ho2
dan menerima Ha2 berarti bahwa Non Performing Loan
(NPL) berpengaruh signifikan negatif terhadap
profitabilitas (ROA) perbankan.
b) Tidak menolak Ho3 berarti bahwa Capital Adequacy Ratio
(CAR) tidak berpengaruh signifikan positif terhadap
profitabilitas (ROA) perbankan. Sedangkan menolak Ho3
dan menerima Ha3 berarti bahwa Capital Adequacy Ratio
(CAR) berpengaruh signifikan positif terhadap
profitabilitas (ROA) perbankan.
c) Tidak menolak Ho4 berarti bahwa Loan to Deposit Ratio
(LDR) tidak berpengaruh signifikan positif terhadap
profitabilitas (ROA) perbankan. Sedangkan menolak Ho4
dan menerima Ha4 berarti bahwa Loan to Deposit Ratio
(LDR) berpengaruh signifikan positif terhadap
profitabilitas (ROA) perbankan.
d) Tidak menolak Ho5 berarti bahwa Net Interest Margin
(NIM) tidak berpengaruh signifikan positif terhadap
profitabilitas (ROA) perbankan. Sedangkan menolak Ho5
(NIM) berpengaruh signifikan positif terhadap
profitabilitas (ROA) perbankan.
5. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisa regresi, dimana hal yang
ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefisien determinasi (R2) nol, berarti variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Apabila koefisien determinasi mendekati satu, maka dapat dikatakan
bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen,
Selain itu, koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengetahui persentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh
67
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A Bursa Efek Indonesia
Didalam informasi yang didapat dari BEI Universitas Sanata Dharma,
Bursa Efek adalah “pasar” tempat bertemunya penjual dan pembeli saham untuk
memperdagangkan sahamnya. Bursa efek dapat diibaratkan dengan “Mendor Pasar” yang mengurus segala keperluan para pedagang di pasar. Terdapat beberapa sektor yang terdapat di Bursa Efek Indonesia seperti sektor pertanian,
pertambangan, industri dasar dan kimia, dan yang terakhir adalah sektor
perdagangan, jasa dan investasi. Sektor- sektor tersebut juga dapat
disederhanakan menjadi tiga golongan yaitu sektor primer (ekstraktif), sektor
sekunder (industry pengolahan dan manufaktur), sektor tersier (jasa). Dalam
penelitian ini, sektor keuangan akan menjadi obyek penelitian dimana di sektor
tersebut terdapat bank- bank yang sudah go public dan bersaing didalam bursa yang diperdagangkan dengan melihat tingkat profitabilitas perbankan yang ada
B Rincian Sampel Bank
Tabel 4.1 Rincian Sampel Bank
No. Nama Bank Keterangan
1. Bank Artha Graha Internasional Tbk
Alamat : Gedung Artha Graha Lantai V Kawasan Niaga Terpadu Sudirman (SCBD), Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Kode : INPC
Email : jml@ag.co.id Telepon : 515-2168
NPWP : 01.314.288.0-054.000 Tanggal IPO : 29-Agust-1990 Sektor : FINANCE
Situs : www.ag.co.id 2. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 44-46 Tromol Pos 1094/1000 Jakarta 10210
Kode : BBRI
Email : humas@bri.co.id; ir@bri.co.id Telepon : 5751966
NPWP : 01.001.608.7-051.000 Tanggal IPO : 10-Nop-2003 Sektor : FINANCE
Situs : www.ir-bri.com 3. Bank Bukopin
Tbk
Alamat : Gedung Bank Bukopin Jl. M.T. Haryono Kav.50-51 Jakarta 12770
Kode : BBKP
Email : tantriw@bukopin.co.id Telepon : 798-8266
NPWP : 01.367.605.1-091.000 Tanggal IPO : 10-Jul-2006 Sektor : FINANCE
Situs : www.bukopin.co.id 4. Bank Bumi
Arta Tbk
Alamat : Jl. Wahid Hasyim No. 234-236 Jakarta 10250
Kode : BNBA
Email : bba_lucia@cbn.net.id Telepon : 2300-455
NPWP : 01.308.466.0-054.000 Tanggal IPO : 31-Des-2099 Sektor : FINANCE
Situs : - 5. Bank Central
Asia Tbk
Alamat : Wisma BCA Jl. Jenderal Sudirman Kav. 22-23 Jakarta 12920
Kode : BBCA
Email : investor_relations@bca.co.id Telepon : 021-5711250; 5208650; 5208750 NPWP : 01.308.449.6-091.000
Tanggal IPO : 31-Mei-2000 Sektor : FINANCE
Situs : www.klikbca.com 6. Bank Cimb
Niaga Tbk
Alamat : Graha Niaga Lt.15 Jl. Jend. Sudirman Kav.58 Jakarta 12190
Kode : BNGA
Email : wulan@bniaga.co.id Telepon : 250-5151, 250-5252 NPWP : 01.310.668.7-091.000 Tanggal IPO : 29-Nop-1989 Sektor : FINANCE
Situs : http://www.bankniaga.com 7. Bank Ekonomi
Raharja Tbk
Alamat : Graha Ekonomi Jl. Setiabudi Selatan Kav 7-8 Jakarta 12920
Kode : BAEK
Email : lenggono.hadi@bankekonomi.co.id Telepon : (021) 25545800
NPWP : 01.386.242.0-091.000 Tanggal IPO : 08-Jan-2008 Sektor : FINANCE Situs : www.bankekonomi.co.id 8. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
Alamat : Jl. Buah Batu No. 58 Bandung – Jawa Barat Kode : SDRA
Email : bambang.wisaksono@banksaudara.com Telepon : (62-22) 732-2150
NPWP : 01.148.782.4-423.423 Tanggal IPO : 15-Des-2006 Sektor : FINANCE
Situs : www.banksaudara.com 9. Bank Mandiri
(Persero) Tbk
Alamat : Plaza Mandiri, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.36-38, Jakarta 12190
Kode : BMRI Email : -
Telepon : 5265045; 5265095 (Hunting) NPWP : 01.061.173.9-051.000
Tanggal IPO : 14-Jul-2003 Sektor : FINANCE
10. Bank Mayapada Internasional Tbk
Alamat : Mayapada Tower, Lt. 1 Jl. Jend. Sudirman Kav.28 Jakarta 12920
Kode : MAYA
Email : bambangr@bankmayapada.com Telepon : 521-2288
NPWP : 01.590.695.1-054.000 Tanggal IPO : 29-Agust-1997 Sektor : FINANCE
Situs : www.bankmayapada.com
11. Bank Mega Tbk Alamat : Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean No.12-14A Jakarta 12970
Kode : MEGA Email : -
Telepon : 7917-5000
NPWP : 01.108.045.4-091.000 Tanggal IPO : 17-Apr-2000 Sektor : FINANCE
Situs : www.bankmega.com 12. Bank Negara
Indonesia Tbk
Alamat : Gedung BNI Lantai 24 Jl. Jend. Sudirman Kav.1 Jakarta 10220
Kode : BBNI
Email : intan.abdams@bni.co.id Telepon : 021 - 251-1946, 5728387 NPWP : 01.001.606.1-051.000 Tanggal IPO : 25-Nop-1996 Sektor : FINANCE
Situs : www.bni.co.id 13. Bank Nusantara
Parahyangan Tbk
Alamat : Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Bandung 40132 Kode : BBNP
Email : mario@bankbnp.com Telepon : (022) 82560100 NPWP : 01.143.982.5-054.000 Tanggal IPO : 10-Jan-2001 Sektor : FINANCE
Situs : www.bankbnp.com 14. Bank OCBC
NISP Tbk
Alamat : Bank NISP Tower Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.25 Jakarta 12940
Kode : NISP
Email : nisp@banknisp.com Telepon : 25533888
NPWP : 01.104.919.4-091.000 Tanggal IPO : 20-Okt-1994
Sektor : FINANCE
Situs : www.banknisp.com 15. Bank Pan
Indonesia Tbk
Alamat : Panin Bank Center, Jl.Jend.Sudirman - Senayan, Jakarta 10270
Kode : PNBN
Email : panin@panin.co.id Telepon : 021-2700524
NPWP : 01.312.166.0-054.000 Tanggal IPO : 29-Des-1982 Sektor : FINANCE Situs : www.panin.co.id 16. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
Alamat : Menara Bank Jabar Banten Jl. Naripan No. 12-14, Bandung 40111, Jawa Barat
Kode : BJBR
Email : c.trisna@bankjabar.co.id Telepon : (022) 423 4868
NPWP : 01.118.605.3-441.000 Tanggal IPO : 08-Jul-2010 Sektor : FINANCE
Situs : www.bankjabarbanten.co.id 17. Bank Permata
Tbk
Alamat : Permata Bank Tower 17th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav 27 Jakarta 12920
Kode : BNLI Email : -
Telepon : 523-7788
NPWP : 01.308.464.5-091.000 Tanggal IPO : 15-Jan-1990 Sektor : FINANCE
Situs : www.permatabank.co.id 18. Bank Sinarmas
Tbk
Alamat : Wisma Bank Sinarmas - Tower I, Lt. 1 & 2 Jl. MH. Thamrin No. 51 Jakarta 10350
Kode : BSIM
Email : purwanto@banksinarmas.com Telepon : 021-31990101 & 08812341673 NPWP : 01.344.613.3-073.000
Tanggal IPO : 13-Des-2010 Sektor : FINANCE
Situs : www.banksinarmas.com 19. Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk
Alamat : Gedung Menara BTN, Jl.Gajah Mada No. 1, Jakarta 10130
Kode : BBTN
Telepon : 021 - 6336733 NPWP : 01.001.609.5-051.000 Tanggal IPO : 17-Des-2009 Sektor : FINANCE
Situs : www.btn.co.id 20. Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk
Alamat : Menara Cyber 2 Lantai 24 dan 25 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 No. 13 Jakarta Selatan 12950 Kode : BTPN
Email : anika.faisal@btpn.com Telepon : 021 – 300 26 200 NPWP : 01.139.179.3-422.000 Tanggal IPO : 12-Mar-2008 Sektor : FINANCE
Situs : www.btpn.com 21. Bank Victoria
International Tbk
Alamat : Gedung Bank Panin, Lantai Dasar Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270
Kode : BVIC
Email : csecretary@victoriabank.co.id Telepon : 573-5425
NPWP : 01.592.025.9-054.000 Tanggal IPO : 30-Jun-1999 Sektor : FINANCE Situs : www.victoriabank.co.id 22. Bank Windu Kentjana International Tbk
Alamat : Equity Tower Lt. 9 Sentral Complex Building District, Lot. 9 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan, 12190
Kode : MCOR
Email : bankwindu@cbn.net.id Telepon : 021-51401707
NPWP : -
Tanggal IPO : 03-Jul-2007 Sektor : FINANCE
73 BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampai saat ini terdapat 31 bank
yang tercatat sahamnya di BEI, tetapi dalam penelitian ini tidak semua bank
itu digunakan dalam sampel penelitian. Penentuan jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan. Kriteria dalam pengambilan sampel untuk
penelitian ini adalah :
1. Perbankan yang telah menerbitkan laporan keuangan auditan.
2. Perbankan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan sejak tahun
2007 sampai tahun 2011.
3. Perbankan yang tidak mempunyai rasio negatif.
Setelah kriteria di dalam teknik purposive sampling dipenuhi, maka sampel yang akan didapat dalam pengujian adalah sebanyak 22 perusahaan
bank.
Data tersebut dipeoleh dari pencarian secara dokumentasi lewat situs
pojok Bursa Efek Indonesia yang ada di kampus Sanata Dharma Yogyakarta.
Daftar perusahaan perbankan yang dijadikan sampel dalam penelitian dapat
dilihat di lampiran 1.
B. Statistik Deskriptif
Hasil statistik deskriptif dari 22 perusahaan perbankan sebagai berikut:
Tabel 5.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
NPL 110 .00 4.12 1.3295 .89171 CAR 110 10.76 28.08 16.3603 3.66731 LDR 110 40.22 108.42 74.7252 15.29390 NIM 110 1.77 12.10 5.7830 2.04070 ROA 110 .12 4.51 2.1258 1.01498 Valid N (listwise) 110
Sumber : data diolah, lampiran 7
Dari hasil perhitungan yang sudah tampak di tabel descriptive statistics, dapat diketahui bahwa dari 22 bank yang diteliti maka variabel CAR mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 16,36%. Berdasarkan peraturan Nomor 3/13/PBI/2011 tentang penetapan status dan tindak lanjut
pengawasan bank, kewajiban penyediaan modal minimum yang baik harus
berada minimum atau sekurang-kurangnya 8%. Berdasarkan peraturan dan
data yang sudah diolah, berarti rata-rata CAR perbankan yang terdaftar di BEI
selama tahun 2007-2011 sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan Bank
Tbk dengan 10,76% pada tahun 2008 sedangkan bank yang memiliki tingkat
CAR teringgi adalah Bank Bumi Artha Tbk dengan 28,08% pada tahun 2009.
Variabel NPL di dalam perhitungan menunjukkan rata-rata sebesar
1,329%. Berdasarkan peraturan BI Nomor 3/13/PBI/2011 tentang penetapan status
dan tindak lanjut pengawasan bank, Bank Indonesia menetapkan batas tingkat
NPL yang baik harus berada dibawah 5%. Atas dasar peraturan dan data yang
sudah diolah, berarti rata-rata tingkat NPL perbankan yang terdaftar di BEI
selama tahun 2007-2011 sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan Bank
Indonesia. Bank yang memiliki tingkat NPL terendah adalah Bank Victoria
Tbk dengan 0% sedangkan bank yang memiliki tingkat NPL tertinggi adalah
Bank Bukopin Tbk dengan 4,12% pada tahun 2008.
Variabel LDR di dalam perhitungan menunjukkan rata-rata sebesar
74,72%. Berdasarkan peraturan BI Nomor 12/19/PBI/2010 batas tingkat LDR
yang baik harus berada dalam rentang 78% - 100%. Berdasarkan peraturan
dan data yang sudah diolah, berarti rata-rata tingkat LDR perbankan yang
terdaftar di BEI selama tahun 2007-2011 masih belum sesuai dengan aturan
yang ditetapkan Bank Indonesia. Bank yang memiliki tingkat LDR terendah
adalah Bank Victoria International Tbk pada tahun 2010 dengan 40,22%
sedangkan bank yang memiliki tingkat LDR tertinggi adalah Bank Tabungan
Negara Tbk dengan 108,42% pada tahun 2010.
Variabel NIM di dalam perhitungan menunjukkan rata-rata sebesar
International Tbk pada tahun 2010 dengan 1,77% sedangkan bank yang
memiliki tingkat NIM tertinggi adalah Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Tbk dengan 12.10% pada tahun 2010.
Sedangkan variabel ROA di dalam tabel penghitungan yang
ditunjukkan dalam descriptive statistics menunjukan rata-rata sebesar 2,12%. Bank yang memiliki tingkat ROA terendah adalah Bank Sinarmas Tbk dengan
0,12% pada tahun 2008 sedangkan bank yang memiliki tingkat ROA tertinggi
adalah Bank Rakyat Indonesia Tbk dengan 4,51% pada tahun 2007.
C. Analisis Data
1. Uji Normalitas
a. Analisis grafik
Gambar 5.1. Grafik Normal P-Plot
Tampilan grafik Normal P-Plot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya
mengikuti garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa residual
terdistribusi secara normal.
b. Uji Statistik
Tabel 5.2. Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 110
Normal Parametersa Mean .0000000 Std. Deviation .73951584 Most Extreme Differences Absolute .061
Positive .061 Negative -.041 Kolmogorov-Smirnov Z .640 Asymp. Sig. (2-tailed) .807 a. Test distribution is Normal.
Sumber : data diolah, lampiran 7.
Data yang sudah terkumpul hendaknya diuji dulu apakah
data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas disini
akan diuji dengan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan tingkat signifikansi 5%. Dengan pengujian seperti itu maka akan terlihat
hasil seperti tampak pada tabel diatas. Asymp. Sig. (2-tailed)
menunjukkan angka 0,807. Angka tersebut berarti lebih besar atau
melebihi 5% (0,05) maka dapat dikatakan data dalam penelitian
2. Pengujian Asumsi Klasik
a Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2006).
Uji multikolinieritas pada penelitian dilakukan dengan matriks
kolerasi mengunakan SPSS. Jika terjadi korelasi maka dapat
dikatakan terjadi masalah multikolinieritas. Penelitian yang baik
seharusnya tidak terjadi masalah multikolinieritas. Pengujian ada
tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan
memperhatikan nilai matriks kolerasi yang dihasilkan pada saat
pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan
Tolerance- nya. Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka data tidak mengalami atau tidak terjadi gejala
multikolinearitas.
Tabel 5.3. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.
Error Beta Tolerance VIF 1 (Consta nt) .450 .497 .906 .367 NPL -.217 .083 -.191 -2.613 .010 .947 1.056 CAR .039 .021 .139 1.866 .065 .907 1.102 LDR -.005 .005 -.080 -1.041 .300 .847 1.180 NIM .300 .039 .602 7.594 .000 .804 1.244 a. Dependent Variable: Sumber: Data diolah, lampiran 7
Dilihat dari hasil olahan data yang telah ditunjukkan
seperti pada tabel diatas, terlihat bahwa nilai tolerance lebih dari 0,1 semua dan nilai VIF tidak ada yang melebihi 10 maka dapat
disimpulkan tidak terjadi multikolenieritas atau tidak terjadi
korelasi yang kuat antar variabel independen dalam model
regresi.
b Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Model
regresi yang baik adalah dalam data tersebut tidak terjadi
heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk melihat ada tidaknya
heterokedaskitas adalah menggunakan uji Glejser. Uji ini
dilakukan dengan cara melakukan regresi variabel bebas dengan
nilai absolut dari residualnya. Jika variabel bebas signifikan
secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada
indikasi terjadi heterokedaskitas. Jika asymp sig. pada masing-masing variabel independen > 5%, maka data tidak mengalami
Tabel 5.4. Hasil Uji Heterokedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .784 .300 2.617 .010 NPL -.024 .050 -.048 -.480 .632 CAR .007 .012 .054 .535 .594 LDR -.003 .003 -.106 -1.011 .314 NIM -.008 .024 -.035 -.321 .749
a. Dependent Variable: abresid Sumber: Data dilolah, lampiran 7
Berdasarkan pengujian ada tidaknya heterokedaskitas
menggunakan uji Glejser, maka akan terlihat hasil seperti pada
tabel diatas. Karena dari data terlihat bahwa asymp sig pada masing- masing variabel bebas yaitu NPL = 0,632 > 0,05, CAR
= 0,594 > 0.05, LDR = 0,314 > 0,05 dan NIM = 0,749 > 0.05
maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas
pada masing-masing variabel.
c Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu
model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Pengujian
Autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji
regresi yang baik adalah tidak terjadi masalah Autokorelasi.
Pengujian ini akan terbebas dari masalah Autokorelasi jika
du<d<4-du maka tidak ada Autokorelasi, positif atau negatif dan
keputusannya data diterima.
Tabel 5.5. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .685a .469 .449 .75347 2.133
a. Predictors: (Constant), NIM, NPL, CAR, LDR b. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data diolah, lampiran 7
Berdasarkan pengujian ada tidaknya masalah
Autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson, maka akan
terlihat hasil seperti pada tabel diatas. Berdasarkan tabel
Durbin-Watson dengan tingkat signifikansi sebesar 5% untuk “k”= 4 dan N = 22x5 = 110 nilai du dan dl bisa diketahui yaitu du= 1,7651
dan dl= 1,6146. Dengan menggunakan asumsi kriteria Uji
Autokorelasi du<d<du, maka akan terlihat 1,7651 < 2,133 <
4-1,7651 maka tidak terjadi Autokorelasi
3. Analisis Regresi Data Panel
Regresi data panel merupakan alat ukur untuk mengukur
besarnya pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel
Tabel 5.6. Hasil Regresi Data Panel Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -2.039 .812 -2.511 .014 NPL -.002 .094 -.002 -.021 .983 CAR .048 .023 .175 2.106 .038 LDR .014 .007 .212 1.996 .049 NIM .194 .089 .390 2.189 .031 Dummy2 1.116 .370 .230 3.013 .003 Dummy3 .720 .540 .148 1.332 .186 Dummy4 2.792 .512 .576 5.449 .000 Dummy5 1.161 .420 .239 2.762 .007 Dummy6 1.206 .451 .249 2.677 .009 Dummy7 1.110 .516 .229 2.152 .034 Dummy8 2.162 .485 .446 4.460 .000 Dummy9 .829 .458 .171 1.809 .074 Dummy10 1.630 .471 .336 3.462 .001 Dummy11 1.020 .453 .210 2.252 .027 Dummy12 .867 .398 .179 2.180 .032 Dummy13 .667 .400 .138 1.669 .099 Dummy14 1.540 .399 .318 3.865 .000 Dummy15 1.579 .502 .326 3.145 .002 Dummy16 .831 .427 .171 1.946 .055 Dummy17 1.778 .688 .367 2.583 .012 Dummy18 .593 .412 .122 1.438 .154 Dummy19 1.666 .773 .343 2.155 .034 Dummy20 2.416 .496 .498 4.874 .000 Dummy21 .463 .404 .095 1.145 .255 Dummy22 .368 .400 .076 .920 .360
a. Dependent Variable: ROA Sumber : Data diolah, lampiran 7
Persamaan umum yang digunakan untuk regresi dengan data panel
adalah :
Y (ROA) = α1 + α2 D2i + α3 D3i + α4 D4i + α5 D5i + α6 D6i +…… +
α21 D21i + α22 D22i + 1 NPL + 2 CAR + 3 LDR + 4 NIM + e
Keterangan :
α1 = Intersep (konstanta) perusahaan pembanding.
D2 ……... D22 = Dummy Variabel untuk 22 perusahaan sedangkan sisanya satu perusahaan (D1) dipakai sebagai perusahaan pembanding (bebas untuk memilih
perusahaan mana sebagai perusahaan pembanding).
1, 2, 3, 4 = Koefisien Regresi
e = Error Term
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka persamaan
regresinya akan menjadi sebagai berikut :
Y (ROA) = -2,039 - 0,002 NPL + 0,048 CAR + 0,014 LDR + 0,194
Maknanya adalah :
Pada perusahaaan 1 diperoleh :
Y= -2,039 - 0,002 NPL + 0,048 CAR + 0,014 LDR + 0,194 NIM + e
Persamaan pada perusahaan I di atas berarti:
a Konstanta sebesar -2,039 menyatakan bahwa jika NPL, CAR,
LDR, NIM sama dengan nol maka besarnya ROA sebesar
-2,039.
b Koefisien regresi NPL sebesar -0,002 dengan tanda negatif
menyatakan bahwa setiap kenaikan NPL sebesar 1 persen akan
menurunkan ROA sebesar 0,002 persen dengan asumsi bahwa
variabel independen lain nilainya konstan.
c Koefisien regresi CAR sebesar 0,048 dengan tanda positif
menyatakan bahwa setiap kenaikan CAR sebesar 1 persen akan
menaikan ROA sebesar 0,048 persen dengan asumsi bahwa
variabel independen lain nilainya konstan.
d Koefisien regresi LDR sebesar 0,014 dengan tanda positif
menyatakan bahwa setiap kenaikan LDR sebesar 1 persen akan
meningkatkan ROA sebesar 0,014 persen dengan asumsi bahwa
variabel independen lain nilainya konstan.
e Koefisien regresi NIM sebesar 0,194 dengan tanda positif
meningkatkan ROA sebesar 0,194 persen dengan asumsi bahwa
variabel independen lain nilainya konstan.
Pada perusahaaan 2 diperoleh :
Y= ( -2,039 + 1,116 ) - 0,002 NPL + 0,048 CAR + 0,014 LDR + 0,194
NIM + e
Y= -0,923 - 0,002 NPL + 0,048 CAR + 0,014 LDR + 0,194 NIM + e
Pada perusahaaan 3 diperoleh :
Y= (-2,039 + 0,720 ) - 0,002 NPL + 0,048 CAR + 0,014 LDR + 0,194
NIM + e
Y= -1,319 - 0,002 NPL + 0,048 CAR + 0,014 LDR + 0,194 NIM + e
Untuk perusahaan selanjutnya yaitu perusahaan keempat dan seterusnya,
persamaan regresinya ada dibagian lampiran.