• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Teoritis 3.1.Kerangka Teoritis

4.4. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui gambaran umum dan menjelaskan mengenai biaya dan pendapatan petani padi organik dan anorganik di lokasi penelitian yang diurai secara deskriptif. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis biaya dan pendapatan usahatani, analisis rasio penerimaan dan biaya (R/C ratio), dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi dan pendapatan usahatani padi organik maupun anorganik. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer, yaitu Microsoft excel 2007 dan Minitab14.

4.4.1. Analisis Regresi

Analisis regresi menjelaskan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan variabel tidak bebas. Analisis regresi pada penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya produksi dan pendapatan usahatani padi organik dan usahatani padi anorganik. Persamaan regresi yang digunakan adalah persamaan regresi bentuk double-log.

Pada usahatani padi organik faktor-faktor biaya produksi yang digunakan yaitu jumlah benih padi, jumlah pupuk organik, jumlah POC, jumlah tenaga kerja, harga benih, dan harga POC. Faktor-faktor pendapatan usahatani padi organik, yaitu biaya benih, biaya pupuk, biaya tenaga kerja, biaya alat bajak, produksi gabah organik, dan harga gabah organik.

Pada biaya usahatani padi anorganik faktor-faktor yang digunakan yaitu jumlah benih, jumlah pupuk urea, jumlah pupuk TSP, jumlah tenaga kerja, jumlah pestisida kimia dan harga benih. Sedangkan faktor-faktor pendapatan dari

usahatani padi anorganik, yaitu biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida kimia, biaya tenaga kerja, biaya alat bajak, produksi gabah anorganik, dan harga gabah anorganik.

Pada usahatani padi organik persamaan biaya produksi dituliskan sebagai berikut:

Ln Co = Ln b0 + b1 Ln BP1o + b2 Ln Pu2o +…+ b6o Ln HPC6o + u b1,b2, b3, b4, b5, b6 > 0

Keterangan:

Co = biaya usahatani padi organik per musim (Rp) b0 = intersep

b1,b2,…,b6 = parameter variabel penduga

BP1o = jumlah benih padi organik per musim (kg) Pu2o = jumlah pupuk organik per musim (kg) PC3o = jumlah POC per musim (liter)

TK4o = jumlah tenaga kerja per musim (HOK) HB5o = harga benih (Rp/kg)

HPC6o = harga POC (Rp/liter)

u = galat

Persamaan untuk pendapatan usahatani padi organik dituliskan sebagai berikut:

Ln Po = Ln b0 + b1 Ln BBPo+ b2 Ln BPuo +…+ b6 Ln HGOo + u b1,b2, b3, b4 < 0 dan b5, b6 > 0

Keterangan:

b0 = intersep

b1,b2,…,b6 = parameter variabel penduga BBPo = biaya benih per musim (Rp/ha) BPuo = biaya pupuk per musim (Rp/ha) BTKo = biaya tenaga kerja per musim (Rp) BABo = biaya alat bajak per musim (Rp) PrGo = produksi gabah organik (kg) HGo = harga gabah organik (Rp/kg)

u = galat

Pada usahatani padi anorganik, persamaan biaya produksi dituliskan sebagai berikut:

Ln Ca = Ln b0 + b1 Ln BPa + b2 Ln PuUa +…+ b6 Ln HBa + u b1,b2, b3, b4, b5, b6 > 0

Keterangan:

Ca = biaya usahatani padi anorganik per musim (Rp) b0 = intersep

b1,b2,…,b6 = parameter variabel penduga

BPa = jumlah benih padi anorganik per musim (kg) PuUa = jumlah pupuk urea per musim (kg)

PuTa = jumlah pupuk TSP per musim (kg) TKa = jumlah tenaga kerja per musim (HOK) Pesa = jumlah pestisida kimia (liter)

HBa = harga benih (Rp/kg)

Persamaan untuk pendapatan usahatani padi anorganik dituliskan sebagai berikut:

Ln Pa = Ln b0 + b1 Ln BBPa+ b2 Ln BPua + … + b7 Ln HGa + u b1, b2,..., b5 < 0 dan b6, b7 > 0

Keterangan:

Pa = pendapatan usahatani padi anorganik per musim (Rp) b0 = intersep

b1,b2, … b7 = parameter variabel penduga BBPa = biaya benih per musim (Rp/ha) BPua = biaya pupuk per musim (Rp/ha)

BPesa = biaya pestisida kimia per musim (Rp/ha) BTKa = biaya tenaga kerja per musim (Rp) BABa = biaya alat bajak per musim (Rp)

PrGa = produksi gabah anorganik per musim (kg) HGa = harga gabah anorganik per musim (Rp/kg)

u = galat

Dalam menduga parameter dari persamaan-persamaan tersebut, digunakan metode kuadrat terkecil atau metode OLS (Ordinary Least Square). Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menganalisis persamaan regresi tersebut untuk memperoleh nilai t-hitung, F-hitung, dan R2. Nilai t-hitung untuk menguji apakah koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas (faktor biaya produksi atau faktor pendapatan usahatani padi) yang digunakan secara terpisah berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel tidak bebas (biaya produksi atau pendapatan usahatani padi). Nilai F-hitung untuk menguji apakah semua variabel

bebas (faktor biaya produksi atau faktor pendapatan usahatani padi) yang digunakan secara bersama-sama berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel tidak bebas (biaya produksi atau pendapatan usahatani padi). Nilai koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat sejauh mana besar keragaman yang diterangkan oleh variabel bebas (faktor-faktor biaya produksi atau faktor-faktor pendapatan usahatani) terhadap variabel tidak bebas (biaya produksi atau pendapatan usahatani padi).

4.4.1.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah serangkaian data mendekati distribusi normal. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan software komputer,yaitu Minitab 14. Uji inidilakukan dengan melihat sebaran Residual (RES), jika nilai probabilitasnya lebih besar dari α maka error term berdistribusi normal.

4.4.1.2. Uji Hipotesis Model 1. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua peubah bebas yang digunakan secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebas. Hipotesis:

H0 : b1 = b2 = ... = b5 = 0 H1 : minimal ada satu bi ≠ 0 Rumus uji F, yaitu:

F hitung 1 / k 1/ n k

Dimana :

K = jumlah parameter (peubah bebas) n = jumlah pengamatan (contoh) Kriteria uji:

F-hitung < F-tabel (k-1, n-k) pada taraf nyata α : terima H0

F-hitung > F-tabel (k-1, n-k) pada taraf nyata α : tolak H0

Jika H0 diterima berarti semua peubah bebas tidak berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebas. Sebaliknya, jika H0 ditolak berarti paling sedikit ada satu peubah bebas yang berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebas. Selain itu, dapat dilihat dari nilai peluangnya. Apabila nilai peluangnya lebih kecil dari α maka peubah bebas tersebut berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebasnya. 2. Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap peubah bebas berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebas.

Hipotesis: H0 : bi = 0 H1 : bi≠ 0

Rumus uji t, yaitu:

t hitung

dimana:

bi = koefisien regresi ke-i yang diduga

Sbi = standar deviasi koefisien regresi ke-i yang diduga Kriteria uji:

t-hitung > t-tabel (α/2, n-k), maka tolak H0

Jika H0 ditolak berarti peubah bebas (Xi) berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebas (Y). Sebaliknya, Jika H0 diterima berarti peubah bebas (Xi) tidak berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebas (Y). Selain itu, dapat dilihat dari nilai peluangnya. Apabila nilai peluangnya lebih kecil dari α maka peubah bebas tersebut berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebasnya.

3. Goodness of Fit

Besarnya nilai koefisien determinasi (R2) dihitung untuk mengetahui seberapa jauh keragaman biaya produksi atau pendapatan usahatani yang dapat diterangkan oleh variabel penjelas yang telah dipilih. Jika nilai R semakin tinggi, maka akan semakin baik model karena semakin besar keragaman biaya produksi atau pendapatan usahatani yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelas. Rumus koefisien determinasi dapat dituliskan sebagai berikut:

R JJ