• Tidak ada hasil yang ditemukan

3,46 Sangat Baik

C. Analisis Data

5. Analisis Regresi Sederhana untuk Rumusan Masalah Empat

Analisis uji regresi sederhana (Simple Regression Analysis)

digunakan untuk menguji pengaruh persepsi citra destinasi DIY pada minat penduduk memberikan hospitality pada wisatawan. Hasil uji regresi sederhana sebagai berikut :

Pada tabel ANOVA mengidentifikasikan bahwa regresi secara statistik sangat signifikan (F = 15,344, p-value = 0.000). uji F menguji hipotesis Ho : ß1 = 0 terhadap Ha : ß1 ≠ 0. Jelas sekali terlihat bahwa Ho ditolak karena p-value 0,000 lebih kecil dari α = 0,05.

Tabel 5.36

Hasil Uji Regresi Sederhana untuk Rumusan Masalah Keempat

Variabel B t hitung t tabel Sig Keterangan (Constant) 9,737 5,021 - 0,00 - Citra Menurut

Wisatawan 0,102 3,917 1,984 0,00

Ho ditolak, Ha diterima

Sumber : Pengelolaan Data Primer, 2014

Persaman garis regresi menggunakan metode kuadrat terkecil kriteria (least squares criterion) adalah

Y = 9,737 + 0,102x

Untuk menguji Ho : ß1 = 0 terhadap Ha : ß1 ≠ 0 digunakan uji t (t = 3,917dengan derajat bebas 98) dan pada tabel diatas menunjukan bahwa minat penduduk untuk memberikan hospitality pada wisatawan mempunyai nilai t hitung 3,917 > t tabel 1,984 dan siginifikansi pada taraf 5 %. Hal ini berarti bahwa persepsi citra destinasi berpengaruh signifikan terhadap minat penduduk untuk memberikan hospitality pada

wisatawan yaitu semakin tinggi persepsi terhadap citra destinasi, semakin tinggi pula minat penduduk untuk memberikan hospitality pada wisatawan.

D. Pembahasan

Maka pengujian hipotesis yang berhubungan dengan penerimaan atau penolakan suatu hipotesis telah dianalisa data-datanya. Dan setelah analisis data berikut adalah pembahasan atas data yang sudah didapat dan yang diolah. 1. Bahwa variabel citra destinasi baik dari persepsi wisatawan maupun dari

penduduk lokal tidak memiliki perbedaan persepsi terhadap citra destinasi DIY, dan persepsi citra destinasi dari wisatawan tidak lebih positif dari persepsi citra destinasi dari penduduk lokal. Ini dibuktikan dari hasil analisis data dengan menggunakan Uji t atau uji parsial (Paired Sample Test) yang dapat diketahui dari – t hitung (-1,562) ≥ - t tabel (- 1,984), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi terhadap citra destinasi DIY antara wisatawan dengan penduduk lokal. Dan rata-rata jawaban responden wisatawan pada pernyataan mengenai citra destinasi DIY yaitu sebesar 3,29 berbanding dengan jawaban responden penduduk lokal sebesar 3,36. Ini menandakan bahwa penduduk DIY dalam melihat citra DIY lebih positif dibanding wisatawan.

2. Mengenai hubungan antar variabel diketahui korealasi antara variabel citra destinasi dengan minat wisatawan berkunjung kembali didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,247. Ini berati terjadi hubungan yang positif, artinya semakin baik persepsi wisatawan terhadap citra maka semakin

meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung kembali. Kemudian nilai koefisien 0,247 bahwa hubungan rendah atau lemah karena pada rentang 0,20 – 0,399 (Sugiyono, 2007). Sedangakan untuk hubungan antara variabel citra destinasi menurut penduduk terhadap minat penduduk untuki memberikan hospitality pada wisatawan didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,368. Ini berati terjadi hubungan yang positif, artinya semakin baik persepsi penduduk lokal terhadap citra maka semakin meningkatkan minat penduduk untuk memberikan hospitality pada wisatawan. Kemudian nilai koefisien 0,368 bahwa hubungan rendah atau lemah karena pada rentang 0,20 – 0,399 (Sugiyono, 2007).

3. Hasil analisis regresi sederhana menunjukan bahwa persepsi citra destinasi berpengaruh signifikan terhadap minat wisatawan berkunjung kembali yaitu semakin tinggi persepsi terhadap citra destinasi, semakin tinggi pula minat wisatawan untuk berkunjung kembali. Dengan menggunakan program IBM SPSS 20 didapatkan nilai t hitung 2,525 > t tabel 1,984 dan siginifikansi pada taraf 5 %.

4. Hasil analisis regresi sederhana menunjukan bahwa persepsi citra destinasi berpengaruh signifikan terhadap minat penduduk untuk memberikan

hospitality pada wisatawan yaitu semakin tinggi persepsi terhadap citra destinasi, semakin tinggi pula minat penduduk untuk memberikan

hospitality pada wisatawan. Dengan menggunakan program IBM SPSS 20 didapatkan nilai t hitung 3,917 > t tabel 1,984.

E. Diskusi

Pada penelitian tahap II penyebaran kuesioner ke 100 orang wisatawan dan 100 orang penduduk lokal, dengan hasil data responden sebagai berikut :

1. Wisatawan

Hampir mayoritas wisatawan yang menjadi responden dalam penelitian ini berasal dari Pulau Jawa yang tersebar cukup merata di berbagai kota dan provinsi di Pulau Jawa, dan Kota Solo menjadi jumlah yang terbanyak 11 % dari 100 responden yang dijadikan sampel, dan kota-kota yang memiliki jarak yang relatif dekat atau disekitar provinsi DIY ternyata menjadikan DIY sebagai tempat yang sering dikunjungi oleh para wisatawan kota-kota tersebut. Dapat terlihat dari cukup banyaknya wisatawan yang berasal dari Solo, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Purwerejo dan Kebumen.

Dan rata-rata menginap dari wisatawan yaitu sebesar 3,2 hari dari 35 % diataranya menginap kurang dari 2 hari dan 32% lebih dari 6 hari, hal ini yang menurut peneliti tidak lepasnya dari pengaruh dari faktor jarak kota asal dengan DIY, wisatawan yang berasal dari kota-kota sekitar DIY tentunya memiliki kemungkinan yang besar untuk tidak menginap, walaupun kemungkinan menginap tentu masih ada dilihat dari tujuan masing-masing wisatawan. Dan kategori pelajar yang menjadi peringkat teratas sebagai jumlah wisatawan terbanyak berkategori pelajar dengan 48 %. Dan diikuti oleh pegawai baik negeri maupun swasta.

2. Penduduk

Lalu untuk penduduk dari kategori pendidikan dengan jumlah 66 % untuk lulusan SLTA atau SMA sederajat menjadi tingkat pendidikan terbanyak, kemudian untuk lama tinggal penduduk, pada pilihan lebih dari 10 tahun menjadi pilihan terbanyak dengan jumlah 74 %.

Dan dalam variabel-variabel yang ada, antara lain citra destinasi menurut wisatawan, citra destinasi menurut penduduk, minat wisatawan berkunjung kembali, dan terakhir minat penduduk memberikan hospitality pada wisatawan. Dan diperoleh bahwa tidak adanya perbedaan persepsi antara wisatawan dengan penduduk lokal mengenai citra destinasi, dan cenderung persepsi dari penduduk lebih kuat dibanding persepsi dari wisatawan, serta persepsi citra destinasi DIY berhubungan secara langsung dan mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung kembali ke DIY, semakin tinggi persepsi citra destinasinya maka semakin tinggi pula minat wisatawan unutk berkunjung kembali.

Dan hal ini pun terjadi serupa pada persepsi citra destinasi dari penduduk lokal terhadap minat penduduk unutk memberikan

hospitality bagi wisatawan yang datang ke DIY, karena persepsi citra destinasi mempengaruhi minat penduduk untuk memberikan

hospitality pada wisatawan, dan semakin kuat persepsinya, maka semakin besar juga minat penduduk untuk memberikan hostpitality

165

BAB VI

Dokumen terkait