• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

B. Geografis, Iklim dan Keadaan Alam

1. Geografis

DIY terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa, secara geografis terletak pada 70°33 - 80°12 Lintang Selatan dan 110°00 - 110°50 Bujur Timur, dengan luas 3.185,80 km2. Secara administratif terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten, 78 kecamatan dan 438 kelurahan/desa, yaitu:

Tabel 4.1

Data Geografis dan Administratif Berdasarkan Wilayah

Sumber : Data Statistik Kepariwisataan 2012

Kabupaten/Kota Luas Area Kecamatan Kelurahan/ Desa Kota Yogyakarta 32,50 km2 14 kecamatan 45 kelurahan Kab. Bantul 506,85 km2 17 kecamatan 75 desa Kab. Kulon Progo 586,27 km2 12 kecamatan 88 desa Kab. Gunungkidul 1.485,36 km2 18 kecamatan 144 desa Kab. Sleman 574,82 km2 17 kecamatan 86 desa

Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian Selatan dibatasi Lautan Indonesia, sedangkan di bagian Timur Laut, Tenggara, Barat dan Barat Laut dibatasi oleh wilayah Provinsi Jawa Tengah yang meliputi:

a. Kabupaten Klaten di sebelah Timur Laut; b. Kabupaten Wonogiri di sebelah Tenggara; c. Kabupaten Purworejo di sebelah Barat; d. Kabupaten Magelang di sebelah Barat Laut.

2. Topografi

Kondisi topografi di DIY beraneka ragam, mulai dari berbentuk dataran, lereng pegunungan serta daerah pantai. Daerah Istimewa Yogyakarta sebagian besar wilayahnya terletak antara 100 - 499 m dari permukaan laut, beriklim tropis dengan curah hujan berkisar antara 0,01 - 100,00 mm yang dipengaruhi oleh musim kemarau dan musim hujan. Secara topografi, DIY dapat dikelompokkan menjadi empat satuan wilayah sebagai berikut:

a. Satuan Gunung Merapi, yang terbentang mulai dari kerucut gunung berapi hingga dataran fluvial gunung berapi termasuk juga bentang lahan vulkanik, meliputi Sleman, Kota Yogyakarta dan sebagian Bantul. Daerah kerucut dan lereng gunung berapi merupakan daerah hutan lindung sebagai kawasan resapan air daerah bawahan. Satuan bentang alam ini terletak di Sleman bagian utara. Gunung Merapi yang

merupakan gunung berapi aktif de-ngan karakteristik khusus, mempunyai daya tarik sebagai obyek penelitian, pendidikan, dan pariwisata;

• Pegunungan Berapi Merapi, Luas : ± 582,81 km2

Ketinggian : 80 - 2911 m

b. Satuan Pegunungan Selatan atau Pegunungan Seribu, yang terletak di wilayah Gunungkidul, merupakan kawasan perbukitan batu gamping (limestone) dan bentang alam karst yang tandus dan kekurangan air permukaan, dengan bagian tengah merupakan cekungan Wonosari (Wonosari Basin) yang telah mengalami pengangkatan secara tektonik sehingga terbentuk menjadi Plato Wonosari (dataran tinggi Wonosari). Satuan ini merupakan bentang alam hasil proses solusional (pelarutan), dengan bahan induk batu gamping dan mempunyai karakteristik lapisan tanah dangkal dan vegetasi penutup sangat jarang;

• Pegunungan Selatan - Luas : ± 1.656,25 km2 - Ketinggian : 150 - 700 m

c. Satuan Pegunungan Kulonprogo, yang terletak di Kulonprogo bagian utara, merupakan bentang lahan struktural denudasional dengan topografi berbukit, kemiringan lereng curam dan potensi air tanah kecil.

• Pegunungan Kulonprogo dan Dataran Rendah Selatan - Luas : ± 706,25 km2

d. Satuan Dataran Rendah, merupakan bentang lahan fluvial (hasil proses pengendapan sungai) yang didominasi oleh dataran aluvial, membentang di bagian selatan DIY, mulai dari Kulon Progo sampai Bantul yang berbatasan dengan Pegunungan Seribu. Satuan ini merupakan daerah yang subur. Termasuk dalam satuan ini adalah bentang lahan marin dan eolin yang belum didayagunakan, merupakan wilayah pantai yang terbentang dari Kulon Progo sampai Bantul. Khusus bentang lahan marin dan eolin di Parangtritis Bantul, yang terkenal dengan gumuk pasirnya, merupakan laboratorium alam untuk kajian bentang alam pantai.

• Dataran rendah antara Pegunungan Selatan dan Pegunungan Kulonprogo,

- Luas : ± 215,62 km2 - Ketinggian : 0 - 80 m

3. Iklim

a. Temperatur

Temperatur harian rata-rata berkisar antara 26,6°C sampai 28,8° C sedang temperatur minimum 18° C dan maximum 35°C.

b. Kelembaban Udara

Kelembabab udara rata-rata 74 % dengan kelembaban minimum 65 % dan maximum 84 %.

c. Curah hujan

Curah hujan bervariasi antara 3 mm sampai 496 mm. Curah hujan diatas 300 mm terjadi pada bulan Januari, Pebruari, April. Curah hujan tertinggi 496 mm terjadi pada bulan Pebruari dan curah hujan terendah 3mm samapi 24 mm terjadi pada bulan Mei sampai Oktober. Curah hujan tahunan rata-rata 1855 mm. (sumber : data profil kehutanan provinsi kementrian kehutanan 2013)

C. Pariwisata

Perencanaan dalam sektor pariwisata Yogyakarta agar daerahnya dikunjungi ialah mempromosikan slogan ”Jogja Never Ending Asia” dengan maksud agar Yogyakarta sebagai tujuan penting wisata menawarkan pengalaman yang tidak akan pernah habis terutama suasana kota pelajar yang dinamis digabungkan dengan suasana kerajaan yang eksotis berlandasakan kebudayaan tradisional jawa yang juga memiliki sebutan kota perjuangan, pusat kebudayaan dan pusat pendidikan dan dikenal dengan kekayaan potensi pesona alam dan budayanya sampai sekarang dan masih tetap merupakan daerah tujuan wisata yang terkenal di Indonesia dan Mancanegara. Dan Jogjapun masih terjaga tatanan kehidupan masyarakat Jawa khususnya dalam kehidupan sehari-hari yang tercermin pada kegiatan adat-istiadat, bahasa, sosial kemasyarakatnya, keseniannya apalagi masyarakat Yogyakarta mempunyai kepedulian yang cukup baik dalam menjaga kelestarian alam dan kebudayaan sendiri,

namun Yogyakarta tidak menutup diri terhadap tumbuhnya budaya kontemporer maupun budaya lainnya.

1. Daya Tarik Wisata di DIY

Yogyakarta memiliki fasilitas yang lengkap bagi para wisatawan yang datang ke Jogja, dari kuliner, transportasi dan akomodasi yang lengkap bukan menjadi hal yang langka untuk dicari oleh para wisatawan. Jumlah Obyek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 yang meliputi obyek wisata alam, obyek wisata budaya, obyek wisata buatan, dan desa/kampung wisata adalah sebanyak 265 Obyek Wisata. Dengan obyek-obyek wisata diantaranya :

Tabel 4.2

Daftar Daya Tarik Wisata di DIY

No Obyek Wisata

Kota Yogyakarta

1 Kraton Yogyakarta 13 Museum Perjuangan 2 Taman Pintar 14 Museum Sonobudoyo II 3 Gembira Lokal 15 Museum Mata dr. Yap 4 Purawisata 16 Museum Benteng Vredeburg 5 Kebun Plasma Nutfah 17 Museum Biologi UGM 6 Pagelaran Kraton 18 Museum Puro Pakualaman 7 Taman sari 19 Museum Batik Sulaman 8 Museum Sonobudoyo 20 Istana Gedung Agung 9 Museum Sasmitaloka

Pangsar Soedirman 21 Makam Raja Mataram 10 Museum Taman Siswa

Dewantara Kirti Griya 22 Museum Bahari 11 Museum Sasana

Winatama P. Diponegoro 23 Museum Kereta Keraton 12 Museum Pusat Dharma

Wiratama 24

Kampung wisata di powinatan

Sleman

25 Candi Prambanan 41 Sumurbandung 26 Candi Kalasan 42 Plembutan

27 Candi sari 43 Museum Pendidikan Indonesia

28 Candi Gebang 44 Museum Geo-teknologi UPN 29 Candi Ijo 45 Museum TNI AU Dirgantara

Mandala

30 Candi Banyu Nibo 46 Museum Affandi

31 Candi Morangan 47 Museum Gunung Merapi 32 Candi Barong 48 Monumen Jogja Kembali 33 Kraton Ratu Boko 49 Museum / Sanggar Ullen

Sentalu

34 Candi Sambisari 50 Paleoantropologi

35 Situs Watu Gudig 51 33 Desa wisata di seluruh daerah Sleman

36 Kedulan 52 Kaliurang

37 Kadisoka 53 Kaliadem (Lava tour) 38 Palgading 54 Ramayana

Prambanan/Trimurti 39 Arca Gupolo 55 Merapi Golf

40 Candi Abang

Bantul

56 Pantai Parang Tritis 60 Pantai Kwaru 57 Pantai Samas 61 Makam Imogiri 58 Gua Selarong 62 Pantai Goa Cemara 59 Gua Cerme 63 Pantai Pandansimo

Kulon Progo

64 Waduk Sermo 71 Jogja Orang Utan Center (YKAY)

65 Pantai Glagah 72 Makam Girigondo 66 Pantai Trisik 73 Taman Wisata Ancol 67 Pantai Congot 74 Wahana Pelangi

68 Clereng 75 Makam Nyi Ageng Serang 69 Suroloyo 76 5 Desa Wisata

70 Sendang Sono

Gunung Kidul

78 Pantai Siung 83 Pantai Ngerenehan 79 Pantai Wedi Ombo 84 Goa Cerme

80 Pantai Sadeng 85 Gunung Gambar

81 Pule Gundes 86 9 Desa Wisata di daerah Gunung Kidul

Sumber : Data Statistik Kepariwisataan DIY 2012

2. Akomodasi a. Hotel Bintang

Jumlah hotel bintang di DIY tahun 2012 sebanyak 45 hotel dengan jumlah kamar 4.190 yang terdiri dari :

1) Bintang 5 sebanyak 4 Hotel dengan jumlah 939 kamar 2) Bintang 4 sebanyak 9 Hotel dengan jumlah 1.444 kamar 3) Bintang 3 sebanyak 14 Hotel dengan jumlah 1024 kamar 4) Bintang 2 sebanyak 8 Hotel dengan jumlah 332 kamar 5) Bintang 1 sebanyak 10 Hotel dengan jumlah 451 kamar b. Hotel Melati

Jumlah hotel melati di DIY tahun 2012 sebanyak 447 Hotel dengan jumlah kamar sebanyak 8.230 buah (belum termasuk pondok wisata).

Jumlah wisatawan mancanegara di Hotel bintang dan melati tahun 2012 sebanyak 197.751 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 16,62% di banding tahun 2011 sebanyak 169.565 orang. Jumlah wisatawan nusantara di Hotel bintang dan melati tahun 20112 sebanyak 2.162.421 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 50,36% di banding tahun 2011 sebanyak 1.438.129 orang.

Jumlah keseluruhan wisatawan yang datang di DIY di Hotel bintang dan melati tahun 2012 sebanyak 2.360.172 yang berarti mengalami kenaikan sebesar 46,80% dibanding tahun 2011 sebanyak 1.607.694 orang

3. Pengunjung

Tabel 4.3

Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke DIY Tahun 2008 - 2012

TAHUN Wisatawan Mancanegara P Wisatawan Nusantara P Wisatawan Mancanegara dan Nusantara P ( %) ( %) ( %) 2008 128.660 24,64 1.156.097 0,86 1.284.757 2,83 2009 139.492 8,42 1.286.565 11,29 1.426.057 11 2010 152.843 9,57 1.304.137 1,37 1.456.980 2,17 2011 169.565 10,94 1.438.129 10,27 1.607.694 10,34 2012 197.751 16,62 2.162.422 50,36 2.360.173 46,8

Keterangan : P =: Pertumbuhan ; Sumber : Data Statistik Kepariwisataan DIY 2012

4. Sarana Penunjang Wisata

Jumlah biro perjalanan wisata, cabang biro perjalanan wisata dan agen perjalanan wisata sebanyak 427 buah.

Jumlah restaurant talam gangsa dan talam selaka di daerah istimewa yogyakarta sebanyak 59 buah.

Jumlah rumah makan di provinsi daerah istimewa yogyakarta tipe a, b, dan c sebanyak 631 buah, sedangkan café sebanyak 20 buah.

20,79%

17,19%

17,04%

13,28%

10,67%

21,04%

Perdagangan, Hotel & Restoran Pertanian Jasa-Jasa Industri Pengolahan Pengangkutan & Komunikasi Lainnya

Dokumen terkait