• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

4.5. Analisis Sensitivitas

 

Permintaan minimum roti sobek merupakan jumlah penjualan yang dicapai oleh Marbella Bakery. Hasil olahan optimalisasi produksi menunjukkan bahwa permintaan minimum untuk roti sobek kotak 3 rasa terdapat sisa 115 unit. Hal ini disebabkan adanya batasan permintaan minimum untuk roti sobek kotak 3 rasa. Sehingga apabila ditambahkan satu satuan unit roti, tidak akan mempengaruhi nilai fungsi tujuan. Namun untuk roti lainnya berstatus langka dan nilai dual price-nya bernilai negatif. Nilai ini berarti bahwa jika ditambahkan ke pasar sebanyak satu satuan maka akan mengurangi nilai fungsi tujuan atau keuntungan sebesar nilai dual price -nya. Hal ini dikarenakan permintaan minimum roti sobek kotak 3 rasa adalah jumlah penjualannya sehingga perlu adanya perluasan pasar.

Tabel 11. Hasil optimasi permintaan minimum

Variabel Slack/Surplus Dual price Status

X1 0 -350 Langka X2 0 -280 Langka X3 0 -400 Langka X4 0 -200 Langka X5 0 -500 Langka X6 0 -400 Langka X7 115 0 Berlebih X8 0 -100 Langka 4.5. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kepekaan model setelah hasil optimasi ada, disamping berfungsi mengetahui hasil optimasi untuk diperlakukan pada kondisi dan situasi berbeda. Pada analisis sensitivitas dapat melihat pengaruh dari selang kepekaan yang terdiri dari batas minimum dan maksimum. Batas minimum (allowable decrease), yaitu batas dari penurunan kendala yang tidak mempengaruhi model, sedangkan batas minimum (allowable increase) adalah batas kenaikan kendala yang tidak merubah model. Jika perubahan masih dalam selang increase dan decrease, maka tidak akan terjadi perubahan pada kombinasi produk optimal. Semakin kecil selang kepekaan, maka semakin peka terhadap perubahan nilai optimal.

40 

Analisis sensitivitas terbagi dalam dua, yaitu analisis sensitivitas koefisien fungsi tujuan dan analisis sensitivitas ruas kendala.

1. Analisis Sensitivitas Koefisien Fungsi Tujuan

Analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan merupakan selang perubahan harga terhadap koefisien fungsi tujuan yang tidak berpengaruh terhadap nilai optimal dari peubah. Perubahan pada koefisien fungsi tujuan yang masih mempertahankan kondisi optimal semula ditunjukkan dalam selang tertentu antara nilai minimum dan nilai maksimum. Perubahan pada selang tersebut tidak akan mengubah nilai fungsi tujuan semula. Koefisien fungsi tujuan pada analisis ini merupakan nilai sumbangan keuntungan per unit produk yang dihasilkan Marbella Bakery. Perubahan koefisien tersebut menggambarkan perubahan selisih antara harga jual dengan biaya produksi per unit produk. Hasil analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan model LP pada kondisi optimal selama periode yang dianalisis untuk produksi roti pada Marbella Bakery dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan

Peubah Current Coef. Allowable Increase Allowable Decrease

X1 450 350 Infinity  X2 520 280 Infinity  X3 400 400 Infinity  X4 600 200 Infinity  X5 300 500 Infinity  X6 400 400 Infinity  X7 800 Infinity 100 X8 700 100 Infinity

Hasil analisis sensitivitas koefisien fungsi tujuanmemperlihatkan batas keuntungan per unit produk yang boleh ditingkatkan dan diturunkan dengan syarat masih dalam range yang diijinkan. Nilai koefisien keuntungan per unit roti cokelat yang masih boleh diijinkan untuk dinaikkan sebesar Rp. 350,00 artinya selama keuntungan dari roti cokelat naik tidak melebihi Rp. 350,00 maka Marbella Bakery sebaiknya tetap memproduksi roti cokelat sebanyak yang diproduksi pada tingkat optimal. Sedangkan nilai penurunan koefisien

41 

   

keuntungan yang tak terhingga dibatasi oleh harga pokok penjualan roti tersebut, dan jika lebih kecil dari harga pokok penjualan maka akan menyebabkan kerugian.

Roti sobek kotak 3 rasa mempunyai batasan kenaikan koefisien keuntungan yang tak terhingga dan koefisien keuntungan yang diijinkan mengalami penurunan dalam besaran tertentu sebesar Rp. 100,00. Batasan kenaikan koefisien keuntungan yang tak terhingga tidak akan mempengaruhi kombinasi produksi optimal, namun apabila meningkatkan keuntungan yang tinggi akan menyebabkan harga jual yang tinggi kepada konsumen. Informasi analisis sensitivitas koefisien keuntungan ini membantu untuk mengetahui produksi optimal dan batas kenaikan dan penurunan keuntungan dalam menetapkan kebijakan harga yang sesuai dengan konsumen.

2. Analisis Sensitivitas Nilai Ruas Kanan (RHS) Kendala

Analisis sensitivitas ruas kanan kendala menunjukkan selang perubahan nilai ruas kanan yang disebut Right Hand Side (RHS), yang tetapmempertahankan kondisi optimal dan tidak mengubah nilai dual price

kendala bersangkutan. Selang perubahan ditunjukkan oleh nilai kenaikan yang diperbolehkan (allowble increase) dan penurunan yang diperbolehkan (allowable decrease). Jika perubahan nilai ruas kanan masih berada dalam selang tersebut maka perubahan tidak akan merubah nilai dual price, sebaliknya perubahan diluar selang akan merubah nial dual price. Semakin sempit selang perubahan suatu sumberdaya, maka semakin peka sumberdaya tersebut terhadap perubahan ketersediaan. Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya tersebut merupakan sumberdaya yang penting dalam proses produksi karena perubahan ketersediaannya akan sangat mempengaruhi solusi optimal. Analisis sensitivitas nilai ruas kanan kendala berkaitan dengan status sumberdaya. Jika suatu sumberdaya merupakan sumberdaya pembatas, maka sumberdaya tersebut memiliki nilai kenaikan dan penurunan sebesar nilai tertentu. Jika sumberdaya merupakan kendala bukan pembatas maka sumberdaya tersebut akan memilikinilai kenaikan tidak terbatas (infinity) dan nilai penurunan sebesar nilaislack/surplus. Analisis sensitivitas ruas kanan ini mencakup seluruh kendala yang terdiri dari kendala bahan baku, kendala jam

42 

tenaga kerja produksi langsung, jam kerja masin produksi, dan kendala permintaan minimum. Selengkapnya analisis sensitivitas ini dapat dilihat pada Tabel 13.

Bahan baku yang berlebih persediaannya, besar batas penurunan yang diijinkan adalah sebesar nilai slack-nya dan hasilnya seperti pada Tabel 9. Sebagai contoh, bahan baku tepung terigu yang tersedia adalah 5.000 gr. Batas minimum ketersediaan tepung terigu adalah sebesar 900,00 gr, sedangkan batas maksimum ketersediaannya adalah tak terhingga. Kondisi ini menunjukkan bahwa Marbella Bakery belum perlu menambah tepung terigu. Untuk kendala jam tenaga kerja produksi langsung memiliki batas berhingga menunjukkan adanya batas peningkatan sampai nilai tertentu (sesuai nilai pada tabel). Pada kendala jam kerja mesin, batas penurunan yang diijinkan menunjukkan adanya batas hingga nilai tertentu, sedangkan untuk batas peningkatan yang diijinkan memiliki batas yang tak terhingga.

Permintaan minimum untuk seluruh variabel memiliki batas peningkatan dan penurunan sampai tingkat tertentu kecuali pada variabel X7, yang memiliki batas peningkatan sebesar 115 dan batas penurunannya tak berhingga.

Tabel 13. Analisis sensitivitas ruas kanan kendala

Sumberdaya Current Coef. Allowable

Increase

Allowable Decrease

Tepung Terigu 5000.000000 INFINITY 900,00 Susu Bubuk 300.000000 INFINITY 25,00

Gula 1000.000000 INFINITY 25,00 Garam 100.000000 INFINITY 25,00 Mentega 450.000000 INFINITY 0 Ragi 150.000000 INFINITY 0 Telur 35.000000 INFINITY 10,00 Keju 350.000000 INFINITY 190,03 Cokelat 170.000000 INFINITY 46,66 Selai Strawberry 250.000000 INFINITY 105,60

Dokumen terkait