• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA DATA

5.3. Analisis Sosial Ekonomi Keluarga Responden ( Variabel Y)

Tabel 25

Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama

No Pekerjaan Frekuensi Persen

1. 2. 3. Petani Lain-lain Tidak ada 39 = = 100 = = Jumlah 39 100 Sumber: Kuesioner, 2011.

Berdasarakan tabel 25 dapat diketahui mata pencarian utama seluruh responden adalah bekerja sebagai petani. Kegiatan pertanian umumnya dilakukan dengan memamfaatkan kondisi lahan-lahan kosong dan hutan yang masih cukup luas didesa Sipogu. Berbagai ragam jenis tanaman seperti kopi, coklat, cabe, tomat yang dikelolah responden disamping memamfaatkan kondisi hutan yang masih kaya akan sumber daya alam seperti kulit manis, karet, pisang, pohon aren, kayu dan sumber alam lainya. Petani adalah pekerjaan utama yang dilakukan tidak hanya responden, tetapi mayoritas masyarakat yang tinggal didesa Sipogu. Bekerja sebagai petani menjadi pegangan hidup responden untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, meskipun pendapatan yang besar bukan menjadi hal yang terlalu penting, sebisa mungkin pendapatan tersebut mampu mencukupi kebutuhan pokok rumah tangga.

Tabel 26

Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan

No. Pekerjaan Frekuensi Persen

1. 2. 3. Petani Lain-lain Tidak ada 21 - 18 53,84 46,16 Jumlah 39 100 Sumber: Kuesioner, 2011.

Berdasarkan tabel 26 dan tabel 25 sebelumnya dapat disimpulkan pekerjaan sebagai petani merupakan pekerjaan yang paling pokok dilakukan oleh responden. Sudah dijelaskan pada tabel 25 sebelumnya bahwa kondisi alam dan fakor pekerjaan yang minim dan pendidikan yang rendah secara alamiah mendorong responden untuk menggantungkan hidupnya sebagai petani. Pekerjaan sampingan dimaksudkan disini adalah pekerjaan selain pekerjaan utama yang dilakukan oleh responden. Dari data tabel 26 diperoleh ada sekitar 21 (53,84%) responden yang mempunyai pekerjaan sampingan sebagai petani, dan sisanya ada 18 (46,16%) responden yang tidak memiliki pekerjaan sampingan sama sekali. Selain itu di desa Sipogu aktivitas pekerjaan yang banyak juga dilakukan masyarakat adalah sebagai peternak, ada juga sebagai pembuat gula merah. Adapun masyarakat yang mampu beternak seperti kambing, ayam, itik adalah masyarakat yang tingkat ekonominya sudah berkecukupan dibanding masyarakat lainya.

Tabel 27

Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Pekerjaan Utama

No Jawaban Frekuensi Persen(%)

1. 2. 3.

Sangat menambah

Kurang begitu menambah Tidak bertambah 6 29 4 15,38 74,36 19,26 Jumlah 39 100 Sumber: Kuesioner, 2011.

Berdasarkan tabel 27 dapat diketahui mayoritas responden atau sekitar sekitar 29 (74,36%) responden, menyatakan bahwa pekerjaan utama yang mereka lakukan pada saat ini belum sepenuhnya meningkatkan ataupun menambah pendapatan ekonomi keluarga. Dimana dengan kondisi perekonomian sekarang ini, dengan berbagai kenaikan biaya barang dan jasa yang terus meningkat, mayoritas responden mengakui tidak begitu mampu untuk mengimbangi dari penghasilan pekerjaan saat ini. Seperti persoalan akan biaya pendidikan anak-anak dan biaya hidup keluarga yang harus dibenahi yang semakin hari semakin meningkat. Pekerjaan utama dimaksudkan peneliti di tabel 28 adalah pekerjaan yang dilakukan responden sebagai anggota program pertanian agribisnis. Perlu diketahui untuk menutupi kebutuhan ekonomi sebagian responden banyak mencari pekerjaan sampingan demi memenuhi kebutuhan keluarga. Pada distribusi tabel 26 dapat kita lihat pekerjaan sampingan dari responden.

Tabel 28

Distribusi Responden Berdasarkan Keharmonisan Keluarga Sebagai Anggota Program PUAP

No. Jawaban Frekuensi Persen(%)

1. 2. 3.

Sangat harmonis

Kurang begitu harmonis Tidak harmonis 6 33 = 15,38 84,62 Jumlah 39 100 Sumber: Kuesioner, 2011.

Pengaruh ekonomi rumah tangga dengan kebahagiaan keluarga begitu erat hubungannya. Dimana banyak diketahui pada saat ini kehidupan didalam keluarga sering berakhir dengan pertengkaran dan perceraian, diakibatkan suami yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan tidak mampu unttuk membiayai kebutuhan keluarga. Berdasarkan tabel 28 dapat diketahui gambaran pengaruh program agribisnis terhadap keharmonisan hubungan keluarga dari responden. Sekitar 33 (84.62%) responden menyatakan kehidupan keluarga saat ini sebagai anggota program agribisnis kurang membawah keharmonisan didalam keluarga, dan 6 (15,38%) responden yang mengakui kehidupan keluarga mereka sangatlah harmonis. Dari jawaban responden diatas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan sebagai pertani agribisnis belum sepenuhnya memberikan perubahan didalam kehidupan keluarga mereka, apalagi menyangkut peningkatan pendapatan. Seperti penjelasan pada tabel 27 sebelumnya pekerjaan sebagai anggota agribisnis belum sepenuhnya meningkatkan pendapatan mayoritas anggota responden.

b) Pendapatan

Tabel 29

Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Pendapatan

No. Frekuensi pendapatan Frekuensi Persen(%)

1. 2. 3. >1juta 1juta <1juta 11 10 18 28,20 25,64 46,16 Jumlah 39 100 Sumber: Kuesioner, 2011.

Pendapatan adalah upah/ gaji yang merupakan balas jasa yang diberikan kepada buruh/ karyawan berupa uang ataupun barang sebagai kompensasi dari tenaga dan pikiran yang telah diberikan. Berdasakan tabel 29 dapat diketahui perkiraan pendapatan responden setiap bulanya dari pekerjaan utama. Manyoritas responden (46,16%) memiliki pendapatan perbulan yang cukup rendah yaitu dibawah 1 juta, untuk pendapatan diatas 1 juta ada sekitar 11 (28,20%) responden dan 10 (25,64%) responden hanya memperoleh pendapatan sebesar 1 juta perbulanya. Perlu diketahui perkiraan pendapatan dimaksudkan peneliti berdasarkan alasan karena pendapatan yang diperoleh responden tidak selamanya bersifat statis, sebagaiman diketahui para responden bekerja dibidang usaha pertanian yang terkadang pendapatan yang dihasilkan tidak menentu. Pada tabel 29 diatas responden memilih berdasarkan rata- rata besaran nilai pendapatan yang sering muncul tiap bulanya.

Tabel 30

Distribusi Responden Berdasarkan Kemampuan Membeli Alat-Alat Pertanian

No. Jawaban Frekuensi Persen(%)

1. 2. 3.

Sangat mampu

Kurang begitu mampu Tidak mampu = 19 20 = 48,71 51,29 Jumlah 39 100 Sumber: Kuesioner, 2011.

Berdasarkan tabel 30 dapat diketahui gambaran responden yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan alat-alat pertanian secara mandiri. Kemampuan daya beli responden sangat dipengaruhi dengan besarnya pendapatan yang dihasilkan tiap bulananya. Pada tabel 30 dijelaskan ada sekitar 19 (48,71%) responden yang menyatakan kurang begitu mampu dalam memenuhi kebutuhan alat- alat petanian, dan 20 (51,29%) responden yang tidak mampu sama sekali memenuhi kebutuhan alat pertanian secara mandiri. Hal ini menguatkan penjelasan pada tabel sebelumnya bagaimana pengaruh pendapatan yang minim ataupun kecil mengakibatkan berkurangnya daya beli daripada responden. Bila pendapatan cukup atau berlebih tidak jarang responden melakukan transaksi pembelian barang-barang kebutuhan pertanian, dan sebaliknya, bila penghasilan tidak terlalu besar, responden hanya dapat memamfaatkan alat-alat kebutuhan yang sudah tersedia sebelumnya

Tabel 31

Distribusi Responden Berdasarkan Kemampuan Untuk Menabung

No Jawaban Frekuensi Persen(%)

1. 2. 3.

Sangat sering

Kurang begitu sering Tidak pernah = 8 31 = 20,52 79,48 Jumlah 39 100 Sumber: Kuesioner, 2011.

Berdasarkan tabel 31 dapat diketahui gambaran jumlah responden yang mampu melakukan transaksi penyimpanan/menyisihkan pendapatan dalam bentuk tabungan. Didapatkan ada sekitar 8 (20,52%) responden yang mampu melakukan penyimpanan dalam bentuk tabungan, meskipun pada pelaksanaannya ke 8 responden tidak terlalu sering dalam melakukan penyimpanan tabungan. Sisanya ada 31 (79,48%) responden yang tidak pernah sama sekali melakukanya. Rutinitas menabung dari ke 8 responden tergantung besar pendapatan yang diperoleh tiap minggu atau tiap bulanya. Karena tidak menentunya pendapatan yang diperoleh responden, sulit untuk menetapkan kapan mereka untuk menabung kapan mereka untuk tidak menabung. Menabung bukan diartikan hanya menyimpan uang di lembaga keuangan seperti Bank, tetapi menabung disini diartikan kemampuan responden untuk menyimpan/menyisihkan uang, baik itu dicelengan, diputar dalam bentuk arisan, koperasi, dsb.

Tabel 32

Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Makan Dalam Sehari No Frekuensi makan dalam 1 hari Frekuensi Persen(%)

1. 2. 3. 3x1 hari 2x1hari 1x1hari 39 = = 100 Jumlah 39 100 Sumber: Kuesioner, 2011.

Pemenuhan kebutuhan pangan dalam keluarga sangat dipengaruhi dengan besarnya jumlah pendapatan yang diperoleh keluarga dalam bekerja. Pendapatan keluarga yang berkecukupan taksirannya mampu mengkonsumsi makanan 3x dalam 1hari, sedangkan pendapatan keluarga yang sangat kurang berkecukupan, biasanya hanya mampu mengkonsumsi makanan 1 sampai 2 x dalam 1hari. Berdasarkan tabel 32 dapat diketahui bahwa seluruh responden (100%) sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sesuai dengan standart kesehatan yang dianjurkan yaitu 3x dalam 1 hari. Dengan demikian tidak terdapat responden yang terkendala dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan.

c. Pendidikan

Tabel 33

Distribusi Responden Berdasarkan Banyaknya Anak Yang Bersekolah

No. Frekuensi anak Frekuensi Persen(%)

1. 2. 3. >3orang 1-3orang Tidak ada 6 28 5 15,38 71,79 12,63 Jumlah 39 100 Sumber: Kuesioner, 2011.

Pendidikan merupakan dasar/bekal bagi setiap manusia untuk menuju masa depan yang lebih menjanjikan. Pendidikan seorang anak yang terpenuhi mulai dari kecil sampai dewasanya, memberikan pengetahuan yang lebih baik dibanding anak yang tidak bersekolah ataupun putus sekolah. Berdasarkan tabel 33 dapat diketahui gambaran kemampuan responden dalam memberikan kesempatan bagi anak-anak responden untuk mengeyam dunia pendidikan. Didapatkan ada sekitar 6 (15,38%) responden yang mempunyai anak lebih dari 3 orang aktif dalam bersekolah, 28 (71,79%) responden yang mempunyai anak aktif disekolah antara 1 sam pai 3 orang, dan sisanya 5 (12,63%) responden yang mempunyai anak tidak bersekolah. Perlu diketahui ke 5 responden yang tidak mempunyai anak yang tidak aktif didalam persekolahan bukan berarti mereka tidak mampu untuk menyekolahkannya, tergantung dengan kondisi dari si anak yang terkadang bermasalah dengan persoalan umur.

Tabel 34

Distribusi Responden Berdasarkan Keaktifan Anak Mengikuti Les Tambahan

No. Jawaban Frekuensi Persen(%)

1. 2. 3.

Sangat aktif

Kurang begitu aktif Tidak aktif 3 = 36 7,69 = 92,31 Jumlah 39 100 Sumber: Kuesioner, 2011.

Keaktifan mengikuti pendidikan diluar sekolah peneliti jadikan indikator ukuran untuk melihat kemampuan daripada responden dalam membiayai pendidikan diluar pendididkan formal anak mereka. Berdasarkan pada tabel 34 digambarkan ada sekitar 3 (7,69%) responden yang menyatakan kemampuannya membiayai pendidikan tambahan diluar sekolah anaknya, sisanya ada 36 (92,31%) responden yang menyatakan ketidak mampuanya untuk memberikan fasilitas pendidikan diluar sekolah kepada anaknya. Sebagaimana mayoritas responden menyatakan alasan kendala yang mereka hadapi selalu berhubungan dengan biaya yang tidak sesuai dengan pendapatan yang mereka peroleh sebagai pekerja petani.

Tabel 35

Distribusi Responden Berdasarkan Kemampuan Melunasi Buku Sekolah

No. Jawaban Frekuensi Persen(%)

1. 2. 3.

Sangat mampu

Kurang begitu mampu Tidak mampu = 35 4 = 89,74 10,26 Jumlah 39 100 Sumber: Kuesioner, 2011.

Berdasarkan tabel 35 dapat diketahui gambaran kemampuan dari responden dalam melakukan transaksi pembayaran buku-buku pelajaran sekolah secara lunas/kontan untuk digunakan bahan ajar anak mereka. Dari tabel 35 didapatkan sekitar 35 (89,74%) responden yang menyatakan kurang begitu mampu dalam melakukan pembayaran/pelunasan buku-buku sekolah yang dimiliki anak mereka, dan sisanya ada sekitar 4 (10,26%) responden yang sama sekali tidak mampu untuk melunasi buku-buku sekolah secara kontan/lunas dan tepat waktu. Mayoritas responden mengakui bila perlengkapan buku sekolah anak sebagai bahan ajar tidak sepenuhnya terpenuhi, dan untuk melakukan pelunasan 1 sampai 3 buku bacaan, terkadang mayoritas responden mengansur sampai 4-6 kali angsuran. Kembali persoalan kondisi keuangan yang pas-pasan menjadi faktor utama penghambat pendidikan sekolah anak mereka.

d) Kesehatan

Tabel 36

Distribusi Responden Berdasarkan Kemampuan Berobat Kerumah Sakit

No Jawaban Frekuensi Persen(%)

1. 2. 3.

Sangat sering

Kurang begitu sering Tidak pernah 3 16 20 7,69 41,03 51,28 Jumlah 39 100 Sumber: Kuesioner, 2011.

Tujuan tabel 36 peneliti maksudkan untuk mengambarkan kemampuan responden dalam melakukan perobatan kerumah sakit. Rumah sakit peneliti gunakan sebagai tolak ukur, dikarenakan menyangkut perbandingan biaya operasional yang biasanya dikeluarkan dirumah sakit jauh lebih besar dibanding tempat perobatan diluaran. Disini peneliti bertujuan melihat kemampuan keuangan reponden setelah mengikuti program agribisnis, apakah responden dapat menyesuaikannya dengan tarif perobatan dirumah sakit.

Dari tabel 36 diketahui ada sekitar 20 (51,28%) responden yang menyatakan ketidak mampuan melakukan perobatan ke rumah sakit, 16 (41,03%) responden yang menyatakan tidak terlalu sering/jarang menggunakan jasa rumah sakit untuk berobat, dan 3 (7,69%) responden lagi menyatakan sering memamfaatkan jasa rumah sakit untuk berobat. Menurt informasi peneliti dapatkan, mayoritas responden lebih sering memamfaatkan jasa bidan desa ataupun puskesmas dan mantri apabila terkena penyakit, dikarenakan biaya operasionalnya lebih murah dan terjangkau.

Tabel 37

Distribusi Responden Berdasarkan Kemampuan Membeli Obat

No Jawaban Frekuensi Persen(%)

1. 2. 3.

Sangat terjangkau

Kurang begitu terjangkau Tidak terjangkau = 32 7 = 82,05 17,95 Jumlah 39 100 Sumber: Kuesioner, 2011.

Berdasarkan tabel 37 dapat diketahui gambaran kemampuan dari responden dalam melakukan transaksi pembayaran obat-obat dari resep dokter bila terjangkit penyakit. Dari tabel 37 diperoleh sekitar 32 (82,05%) responden menyatakan kurang begitu mampu melunasi resep obat-obatan dokter yang diperlukan, dan sekitar 7 (17,95%) responden menyatakan biaya untuk menebus obat-obatan sama sekali tidak dengan penghasilan keluarga pada saat ini. Alternatif tidak jarang responden memamfaatkan obat-obatan yang beredar luas dipasaran, disamping harganya terjangkau, keampuhan obat yang ditawarkan diluaran, diyakini responden sedikit banyak mampu mengurangi rasa sakit yang diderita responden.

Dokumen terkait