• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian

4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif memberikan informasi mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (standard deviation) data yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.7

Hasil Statistik Deskriptif

Rasio N Mean Std. Minimun Maximum

Deviation ROA1 12 3,3925 1,85194 0,03 6,88 ROA2 12 3,5892 1,83810 0,13 6,31 ROE1 12 22,5783 11,62318 2,62 42,43 ROE2 12 13,9817 8,36635 1,00 27,70 ROS1 12 2,5942 1,36004 0,03 5,70 ROS2 12 2,2425 1,25636 0,13 3,87 DTA1 12 77,2308 9,23960 54,31 86,72 DTA2 12 67,1317 13,34357 51,19 84,52 DER1 12 3,683900 125,75592 118,85 546,39

DER2 12 3,028000 211,69726 104,86 652,83 CR1 12 1,095800 40,00028 32,75 159,94 CR2 12 1,388800 59,68987 83,25 315,77 QR1 12 37,6017 32,99534 5,89 103,9 QR2 12 50,6992 30,50518 18,9 114,05 ATO1 12 0,9425 0,58543 0,14 1,66 ATO2 12 0,9825 0,40495 0,23 1,51

Sumber : output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014) Keterangan : 1 = sebelum privatisasi

2 = sesudah privatisasi

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa Return On Asset sebelum privatisasi (ROA1) memiliki nilai rata-rata sebesar 3,3925 dengan deviasi standar 1,85194 dan nilaiminimum 0,03 serta nilai maksimum 6,88 sedangkan Return On Asset setelah privatisasi (ROA2) mengalami peningkatan nilai rata-rata menjadi 3,5892 dengan deviasi standar 1,83810 dan nilai minimum 0,13 serta nilai maksimum 6,31.

Return On Equitysebelum privatisasi (ROE1) memiliki nilai rata-rata sebesar 22,5783 dengan deviasi standar 11,62318 dan nilai minimum 2,62 serta nilai maksimum 42,43 sedangkan Return On Equitysetelah privatisasi (ROE2) mengalami penurunan nilai rata-rata menjadi 13,9817 dengan deviasi standar 8,36635 dan nilai minimum 1,00 serta nilai maksimum 27,70.

Return On Sales sebelum privatisasi (ROS1) memiliki nilai rata-rata sebesar 2,5942dengan deviasi standar 1,36004dan nilai minimum 0,03serta nilai maksimum 5,70sedangkan Return On Sales setelah privatisasi (ROS2) mengalami penurunan nilai rata-rata menjadi 2,2425dengan deviasi standar 1,25636 dan nilai minimum 0,13 serta nilai maksimum 3,87.

Debt to Total Asset sebelum privatisasi (DTA1) memiliki nilai rata-rata sebesar 77,2308 dengan deviasi standar 9,23960dan nilai minimum 54,31serta nilai maksimum 86,72sedangkan Debt to Total Asset setelah privatisasi (DTA2) mengalami penurunan nilai rata-rata menjadi 67,1317dengan deviasi standar 13,34357dan nilai minimum 51,19serta nilai maksimum 84,52.

Debt to Equity Ratio sebelum privatisasi (DER1) memiliki nilai rata-rata sebesar 3,683900 dengan deviasi standar 125,75592 dan nilai minimum 118,85 serta nilai maksimum 546,39 sedangkan Debt to Equity Ratio setelah privatisasi (DER2) mengalami penurunan nilai rata-rata menjadi 3,028000 dengan deviasi standar 211,69726 dan nilai minimum 104,86 serta nilai maksimum 652,83.

Current Ratio sebelum privatisasi (CR1) memiliki nilai rata-rata sebesar 1,095800 dengan deviasi standar 40,00028 dan nilai minimum 32,75 serta nilai maksimum 159,94 sedangkan Current Ratio setelah privatisasi (CR2) mengalami peningkatan nilai rata-rata menjadi 1,388800 dengan deviasi standar 59,68987 dan nilai minimum 83,25 serta nilai maksimum 315,77.

Quick Ratio sebelum privatisasi (QR1) memiliki nilai rata-rata sebesar 37,6017 dengan deviasi standar 32,99534 dan nilai minimum 5,89 serta nilai maksimum 103,9 sedangkan Quick Ratio setelah privatisasi (QR2) mengalami peningkatan nilai rata-rata menjadi 50,6992 dengan deviasi standar 30,50518 dan nilai minimum 18,9 serta nilai maksimum 114,05.

Asset Turn Over sebelum privatisasi (ATO1) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,9425 dengan deviasi standar 0,58543 dan nilai minimum 0,14 serta nilai maksimum 1,66 sedangkan Asset Turn Over setelah privatisasi (ATO2)

mengalami peningkatan nilai rata-rata menjadi 0,9825 dengan deviasi standar 0,40495 dan nilai minimum 0,23 serta nilai maksimum 1,51.

4.2.3 Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk menguji normalitas data yaitu variabel penelitian yaitu ROA, ROE, ROS, DTA, DER, CR, QR dan ATO sehingga dapat digunakan untuk menentukan analisis hipotesis yang akan digunakan. Pengujian normalitas yang digunakan adalah one-sample Kolmogorov-Smirnov.

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas

One - Sample Kolmogorov - Smirnov Test

Rasio Kolmogorov - Smirnov Z Asymp. Sig. (2 tailed)

ROA1 0.982 0.290 ROA2 0.598 0.867 ROE1 0.443 0.989 ROE2 0.604 0.859 ROS1 0.662 0.773 ROS2 0.721 0.677 DTA1 0.793 0.556 DTA2 0.711 0.693 DER1 0.486 0.972 DER2 0.843 0.476 CR1 0.979 0.293 CR2 1.269 0.080 QR1 1.003 0.267 QR2 0.830 0.497 ATO1 0.806 0.534 ATO2 0.710 0.694

Sumber: output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014) Keterangan : 1 = sebelum privatisasi

Tabel 4.8 diatas merupakan uji normalitas yang menggunakan One Sample Kolmogorov-Sminrnov memperlihatkan signifikansi masing-masing untuk ROA1 sebesar 0.290> 0,05; ROA2 sebesar0.867>0,05; ROE1 sebesar 0.989>0,05; ROE2 sebesar 0.859>0,05; ROS1sebesar 0.773>0,05; ROS2 sebesar 0.677>0.05; DTA1 sebesar0.556>0,05; DTA2 sebesar 0.693>0,05; DER1 sebesar 0.972> 0,05; DER2 sebesar 0.476> 0,05; CR1 sebesar 0.293>0,05; CR2sebesar 0.080>0,05; QR1 sebesar 0.267> 0,05; QR2 sebesar 0.497> 0,05; ATO1 sebesar 0.534>0,05;ATO2 sebesar 0.694>0,05; artinya semua variabel terdistribusi normal karena lebihbesar dari 0,05.

4.2.4 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil uji normalitas yang memperlihatkan data terdistribusi normal maka pengujian hipotesis menggunakan Paired Sample T Test yang bertujuan untuk membandingkan rata – rata dua grup yang mempunyai nilai rata – rata yang sama ataukah tidah sama secara signifikan.

Tabel 4.9

Hasil Paired Sample T-Test

Pair Differences

Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4 Pair 5 Pair 6 Pair 7 Pair 8

ROA1 - ROE1 - ROS1 - DTA1 - DER1- CR1 - QR1 - ATO1 -

ROA2 ROE2 ROS2 DTA2 DER2 CR2 QR2 ATO2

Mean -0,197 8,597 0,353 1,966 6,559 -2,929 -1,310 -0,038 Std.Deviation 2,219 9,717 1,471 18,624 189,846 70,100 12,412 0,353 Std.error mean 0,906 3,967 0,601 7,603 77,504 28,618 5,067 0,144 95% Confidence Interval of the Difference Lower -2,525 -1,600 -1,191 0,113 - 133,646 - 102,859 - 26,126 0,410

Upper 2,132 18,794 1,898 39,203 264,816 44,272 -0,074 0,333 t -0,217 2,167 0,588 2,586 0,846 -1,024 -2,585 -0,265

df 5 5 5 5 5 5 5 5

Sig.(2-tailed) 0,837 0,082 0,582 0,049 0,436 0,353 0,049 0,801 Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

4.2.4.1 Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan tingkat profitabilitas setelah privatisasi.Hipotesis ini diproksikan dengan 3 pengukuran yaitu Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Return On Sales (ROS). Kriteria pengujian yang digunakan dalam penelitian adalah :

a. Ho dapat diterima jika T hitung < T tabel, atau sig > 0,05 b. H1 dapat diterima jika T hitung > T tabel, atau sig < 0,05

Tabel 4.10

Hasil Paired Sample Statistics ROA

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 ROA_Sb 3.3950 6 1.78371 .72820

ROA_Sd 3.5917 6 1.08704 .44378

Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa jumlah data sebanyak 6. Rata – rata (mean) Return On Asset (ROA) sebelum privatisasi adalah 3,3950dengan standar deviasi 1,78371. Rata – rata (mean) Return On Asset (ROA) sesudah privatisasi adalah 3,5917dengan standar deviasi 1,08704.

Tabel 4.11

Hasil Paired Samples Correlations ROA

N Correlation Sig. Pair 1 ROA_Sb &

ROA_Sd 6 -.145 .784

Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa Return On Asset (ROA) sebelum privatisasi memiliki korelasi yang rendah dan signifikan dengan Return On Asset (ROA) sesudah privatisasi.

Tabel 4.9 memperlihatkan perbedaan rata-rata Return On Asset (ROA) sebelum (ROA1) dan sesudah privatisasi (ROA2) sebesar -0,197 sedangkan deviasi standar perbedaan rata-rata sebesar 9,717 dengan variabilitas yang ditunjukkan rata-rata eror standar 0,906 dan t hitung -0,217 < t tabel (5; 0,05) yaitu 2,57058 dan Sig.(2-tailed) atau probabilitas adalah 0,837 > 0,05 sehingga H1 ditolak dan H0 diterima. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat dibuktikan yaitu tidak terdapat perbedaaan yang signifikan antara Return On Asset (ROA) sebelum dan sesudah privatisasi BUMN non jasa keuangan yang go public di Bursa Efek Indonesia.

Tabel 4.12

Hasil Paired Sample Statistics ROE

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean

Pair 1 ROE_Sb 22.5817 6 11.42202 4.66302 ROE_Sd 13.9850 6 8.13428 3.32081 Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dijelaskan bahwa jumlah data sebanyak 6. Rata – rata (mean) Return On Equity (ROE) sebelum privatisasi adalah 22,5817dengan standar deviasi 11,42202. Rata – rata (mean) Return On Equity(ROE) sesudah privatisasi adalah 13,9850dengan standar deviasi 8,13428.

Tabel 4.13

Hasil Paired Samples Correlations ROE

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 ROE_Sb & ROE_Sd 6 .550 .258

Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa Return On Equity (ROE) sebelum

privatisasi memiliki korelasi yang rendah dan signifikan dengan Return On Equity (ROE) sesudah privatisasi.

Tabel 4.9 memperlihatkan perbedaan rata-rata Return On Equity (ROE) sebelum (ROE1) dan sesudah privatisasi (ROE2) sebesar 8,597 sedangkan deviasi standar perbedaan rata-rata sebesar 9,717 dengan variabilitas yang ditunjukkan rata-rata eror standar 3,967 dan t hitung 2,167 < t tabel (5; 0,05) yaitu 2,57058 dan Sig.(2-tailed) atau probabilitas adalah 0,082 > 0,05 sehingga H1 ditolak dan H0 diterima. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat dibuktikan yaitu tidak terdapat perbedaaan yang signifikan antara Return OnEquity(ROE) sebelum dan sesudah privatisasi BUMN non jasa keuangan yang go public di Bursa Efek Indonesia.

Hasil Paired Samples Statistics ROS

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 ROS_Sb 2.5950 6 1.14901 .46908

ROS_Sd 2.2417 6 1.12544 .45946

Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dijelaskan bahwa jumlah data sebanyak 6. Rata – rata (mean) Return On Sales (ROS) sebelum privatisasi adalah 2,5950dengan standar deviasi 1,14901. Rata – rata (mean) Return On Sales (ROS) sesudah privatisasi adalah 2,2417dengan standar deviasi 1,12544.

Tabel 4.15

Hasil Paired Samples Correlations ROS

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 ROS_Sb & ROS_Sd 6 .163 .758

Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa Return OnSales(ROS) sebelum privatisasi memiliki korelasi yang rendah dan signifikan dengan Return On Sales(ROS) sesudah privatisasi.

Tabel 4.9 memperlihatkan perbedaan rata-rata Return On Sales (ROS) sebelum (ROS1) dan sesudah privatisasi (ROS2) sebesar 0,353 sedangkan deviasi standar perbedaan rata-rata sebesar 1,471 dengan variabilitas yang ditunjukkan rata-rata eror standar 0,601 dan t hitung 0,588 < t tabel (5; 0,05) yaitu 2,57058 dan Sig.(2-tailed) atau probabilitas adalah 0,582 > 0,05 sehingga H1 ditolak dan H0 diterima. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat dibuktikan yaitu tidak terdapat perbedaaan yang

signifikan antara Return On Sales (ROS) sebelum dan sesudah privatisasi BUMN non jasa keuangan yang go public di Bursa Efek Indonesia.

4.2.4.2 Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan tingkat Leverage setelah privatisasi.Hipotesis ini diproksikan dengan 2 pengukuran yaitu Debt to Total Asset(DTA) dan Debt to Equity Ratio (DER). Kriteria pengujian yang digunakan dalam penelitian adalah :

a. Ho dapat diterima jika T hitung < T tabel, atau sig > 0,05 b. H2 dapat diterima jika T hitung > T tabel, atau sig < 0,05

Tabel 4.16

Hasil Paired Samples Statistics DTA

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 DTA_Sb 77.2333 6 9.34532 3.81521

DTA_Sd 57.5750 6 18.48070 7.54471 Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

Berdasarkan tabel 4.16 dapat dijelaskan bahwa jumlah data sebanyak 6. Rata – rata (mean) Debt to Total Asset (DTA) sebelum privatisasi adalah 77,2333dengan standar deviasi 9,34532. Rata – rata (mean) Debt to Total Asset (DTA) sesudah privatisasi adalah 57,5750 dengan standar deviasi 18,48070.

Tabel 4.17

Hasil Paired Samples Correlations DTA

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 DTA_Sb &

DTA_Sd 6 .237 .651

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa Debt to Total Asset(DTA) sebelum privatisasi memiliki korelasi yang rendah dan signifikan dengan Debt to Total Asset(DTA) sesudah privatisasi.

Tabel 4.9 memperlihatkan perbedaan rata-rata Debt to Total Asset (DTA) sebelum (DTA1) dan sesudah privatisasi (DTA2) sebesar 1,966 sedangkan deviasi standar perbedaan rata-rata sebesar 18,624 dengan variabilitas yang ditunjukkan rata-rata eror standar 7,603 dan t hitung 2,586 > t tabel (5; 0,05) yaitu 2,57058 dan Sig.(2-tailed) atau probabilitas adalah 0,049< 0,05 sehingga H2diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat dibuktikan yaitu terdapat perbedaaan yang signifikan antara Debt to Total Asset (DTA) sebelum dan sesudah privatisasi BUMN non jasa keuangan yang go public di Bursa Efek Indonesia.

Tabel 4.18

Hasil Paired Samples Statistics DER

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 DER_Sb 3.683902 6 128.78825 52.57758

DER_Sd 3.028002 6 220.47730 90.00948 Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

Berdasarkan tabel 4.16 dapat dijelaskan bahwa jumlah data sebanyak 6. Rata – rata (mean) Debt to Equity Ratio(DER) sebelum privatisasi adalah 3,683902 dengan standar deviasi 128,78825. Rata – rata (mean) Debt to Equity Ratio (DER) sesudah privatisasi adalah 3,028002 dengan standar deviasi 220,47730.

Tabel 4.19

Hasil Paired Samples Correlations DER

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 DER_Sb & DER_Sd 6 .513 .298 Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio(DER) sebelum privatisasi memiliki korelasi yang rendah dan signifikan dengan Debt to Equity Ratio(DER) sesudah privatisasi.

Tabel 4.9 memperlihatkan perbedaan rata-rata Debt to Equity Ratio (DER) sebelum (DER1) dan sesudah privatisasi (DER2) sebesar 6,559 sedangkan deviasi standar perbedaan rata-rata sebesar 189,846 dengan variabilitas yang ditunjukkan rata-rata eror standar 77,504 dan t hitung0,846< t tabel (5; 0,05) yaitu 2,57058 dan Sig.(2-tailed) atau probabilitas adalah 0,436 >0,05 sehingga H2ditolak dan H0 diterima. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat dibuktikan yaitu tidak terdapat perbedaaan yang signifikan antara Debt to Equity Ratio (DER) sebelum dan sesudah privatisasi BUMN non jasa keuangan yang go public di Bursa Efek Indonesia.

4.2.4.3 Uji Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan tingkat Likuiditas setelah privatisasi.Hipotesis ini diproksikan dengan 2 pengukuran yaitu Current Ratio (CR) dan Quick Ratio (QR). Kriteria pengujian yang digunakan dalam penelitian adalah :

a. Ho dapat diterima jika T hitung < T tabel, atau sig > 0,05 b. H3 dapat diterima jika T hitung > T tabel, atau sig < 0,05

Tabel 4.20

Hasil Paired Samples Statistics CR

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 CR_Sb 1.095802 6 41.13017 16.79132

CR_Sd 1.388802 6 42.97214 17.54330 Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

Berdasarkan tabel 4.18 dapat dijelaskan bahwa jumlah data sebanyak 6. Rata – rata (mean) Current Ratio (CR) sebelum privatisasi adalah 1,095802 dengan standar deviasi 41,13017. Rata – rata (mean) Current Ratio (CR) sesudah privatisasi adalah 1,388802dengan standar deviasi 42,97214.

Tabel 4.21

Hasil Paired Samples Correlations CR

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 CR_Sb & CR_Sd 6 -.389 .446

Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

Tabel 4.19 menunjukkan bahwa Current Ratio(CR) sebelum privatisasi memiliki korelasi yang rendah dan signifikan dengan Current Ratio(CR) sesudah privatisasi.

Tabel 4.9 memperlihatkan perbedaan rata-rata Current Ratio (CR) sebelum (CR1) dan sesudah privatisasi (CR2) sebesar -2,929 sedangkan deviasi standar perbedaan rata-rata sebesar 70,100 dengan variabilitas yang ditunjukkan rata-rata eror standar 28,618 dan t hitung -1,024 < t tabel (5; 0,05) yaitu 2,57058 dan Sig.(2-tailed) atau probabilitas adalah 0,353 > 0,05 sehingga H3 ditolak dan H0 diterima. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat dibuktikan yaitu tidak terdapat perbedaaan yang

signifikan antara Current Ratio (CR) sebelum dan sesudah privatisasi BUMN non jasa keuangan yang go public di Bursa Efek Indonesia.

Tabel 4.22

Hasil Paired Samples Statistics QR

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 QR_Sb 37.6017 6 34.27232 13.99162

QR_Sd 50.7017 6 31.73706 12.95660 Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

Berdasarkan tabel 4.20 dapat dijelaskan bahwa jumlah data sebanyak 6. Rata – rata (mean) Quick Ratio (QR) sebelum privatisasi adalah 37,6017dengan standar deviasi 34,27232. Rata – rata (mean) Quick Ratio (QR) sesudah privatisasi adalah 50,7017dengan standar deviasi 31,73706.

Tabel 4.23

Hasil Paired Samples Correlations QR

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 QR_Sb & QR_Sd 6 .932 .007 Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

Tabel 4.21 menunjukkan bahwa Quick Ratio(QR) sebelum privatisasi memiliki korelasi yang rendah dan signifikan dengan Quick Ratio(QR) sesudah privatisasi.

Tabel 4.9 memperlihatkan perbedaan rata-rata Quick Ratio (QR)sebelum (QR1) dan sesudah privatisasi (QR2) sebesar -1,310 sedangkan deviasi standar perbedaan rata-rata sebesar 12,412 dengan variabilitas yang ditunjukkan rata-rata eror standar 28,618dan t hitung -2,585< t tabel (5; 0,05) yaitu 2,57058 dan Sig.(2- tailed) atau probabilitas adalah 0,059> 0,05 sehingga H3 ditolak dan H0 diterima.

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat dibuktikan yaitu tidak terdapat perbedaaan yang signifikan antara Quick Ratio (QR) sebelum dan sesudah privatisasi BUMN non jasa keuangan yang go public di Bursa Efek Indonesia.

4.2.4.4 Uji Hipotesis Keempat

Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan tingkat efisiensi setelah privatisasi. Hipotesis ini diproksikan dengan 1 pengukuran yaitu Asset Turn Over (ATO). Kriteria pengujian yang digunakan dalam penelitian adalah :

a. Ho dapat diterima jika T hitung < T tabel, atau sig > 0,05 b. H4 dapat diterima jika T hitung > T tabel, atau sig < 0,05

Tabel 4.24

Hasil Paired Samples Statistics ATO

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 ATO_Sb .9450 6 .60514 .24705

ATO_Sd .9833 6 .41951 .17126

Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

Berdasarkan tabel 4.21 dapat dijelaskan bahwa jumlah data sebanyak 6. Rata – rata (mean) Asset Turn Over (ATO) sebelum privatisasi adalah 0,9450 dengan standar deviasi 0,60514. Rata – rata (mean) Asset Turn Over (ATO) sesudah privatisasi adalah 0,9833 dengan standar deviasi 0,41951.

Tabel 4.25

Hasil Paired Samples Correlations ATO

N Correlation Sig. Pair 1 ATO_Sb &

ATO_Sd 6 .821 .045

Sumber :output SPSS 16 for windows(data diolah, 2014)

Tabel 4.20 menunjukkan bahwa Asset Turn Over(ATO) sebelum privatisasi memiliki korelasi yang rendah dan signifikan dengan Asset Turn Over(ATO) sesudah privatisasi.

Tabel 4.9 memperlihatkan perbedaan rata-rata Asset Turn Over (ATO) sebelum (ATO1) dan sesudah privatisasi (ATO2) sebesar -0,038 sedangkan deviasi standar perbedaan rata-rata sebesar 0,353 dengan variabilitas yang ditunjukkan rata-rata eror standar 0,144 dan t hitung -0,265 < t tabel (5; 0,05) yaitu 2,57058 dan Sig.(2-tailed) atau probabilitas adalah 0,801 > 0,05 sehingga H4 ditolak dan H0 diterima. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat dibuktikan yaitu tidak terdapat perbedaaan yang signifikan antara Asset Turn Over (ATO) sebelum dan sesudah privatisasi BUMN non jasa keuangan yang go public di Bursa Efek Indonesia.

Dokumen terkait