BAB III METODE PENELITIAN
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2014:238). Analisis deskriptif bertujuan untuk memaparkan hasil pengolahan data yang telah diperoleh dari responden, selanjutnya data tersebut akan dideskripsikan dalam bentuk tabel dan nilai-nilai statistik kemudian diinterpretasikan secara kualitatif. Deskripsi variabel menggambarkan tanggapan atau persepsi siswa mengenai pengaruh kemandirian belajar dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar Ekonomi materi Akuntansi kelas XII SMA Negeri 1 Kalasan. Dalam penelitian ini, untuk variabel kemandirian belajar dan perhatian orang tua menggunakan kelas interval dengan rumus sebagai berikut.
Sedangkan untuk variabel prestasi belajar dalam analisis deskriptif penelitian ini menggunakan tabel interval skor patokan penilaian adalah PAP II (Patokan Acuan Penilaian) Tipe II yang ditetapkan oleh (Masidjo,1995:157)
Tabel 3.9
Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II
Pencapaian Skor Kategori Penilaian
81% - 100% Kategori Sangat Tinggi
66% - 80% Kategori Tinggi
56% - 65% Kategori Sedang
46% - 55% Kategori Rendah
1. Variabel Kemandirian Belajar (X1)
Data untuk variabel kemandirian belajar (X1) diperoleh dari 12 item pernyataan, dalam kuesioner skor ideal tertinggi 12 x 5 = 60, dan skor ideal terendah 12 x 1 = 12. Sehingga interval dapat dihitung sebagai berikut.
Interval kelas = skor ideal tertinggi – skor ideal terendah
5
= 60 – 12 = 9,6 = 10 (Pembulatan ke atas)
5
Interval kelas pada variabel kemandirian belajar dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.10
Interval Kelas Skor Variabel Kemandirian Belajar
Interval kelas Kategori Variabel
51 – 60 Sangat Tinggi
41 – 50 Tinggi
31 – 40 Sedang
21 – 30 Rendah
12 – 20 Sangat Rendah
Adapun makna dari masing-masing kategori adalah sebagai berikut.
a. Sangat tinggi dimaknai bahwa siswa memiliki sikap kemandirian belajar sangat tinggi dalam meningkatkan belajar Akuntansi atas inisiatif sendiri, mempunyai rasa percaya diri dalam mempelajari Akuntansi, adanya kemauan kuat untuk belajar dan mengerjakan soal Akuntansi, berusaha mengatasi kesulitan belajar, dan mempunyai perencanaan belajar. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas skor yang diberikan siswa adalah 5. Kategori sangat tinggi juga dapat diartikan bahwa dari 5 indikator hanya terdapat 5 indikator yang menonjol.
b. Tinggi dimaknai bahwa siswa memiliki sikap kemandirian belajar tinggi dalam meningkatkan belajar Akuntansi atas inisiatif sendiri, mempunyai rasa percaya diri dalam mempelajari Akuntansi, adanya kemauan kuat untuk belajar dan mengerjakan soal Akuntansi, berusaha mengatasi kesulitan belajar, dan mempunyai perencanaan belajar. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas skor yang diberikan siswa adalah 4. Kategori tinggi juga dapat diartikan bahwa dari 5 indikator hanya terdapat 4 indikator yang menonjol.
c. Sedang dimaknai bahwa siswa memiliki sikap kemandirian belajar sedang dalam meningkatkan belajar Akuntansi atas inisiatif sendiri, mempunyai rasa percaya diri dalam mempelajari Akuntansi, adanya kemauan kuat untuk belajar dan mengerjakan soal Akuntansi, berusaha mengatasi kesulitan belajar, dan mempunyai perencanaan belajar. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas skor yang diberikan siswa adalah 3. Kategori sedang juga dapat diartikan bahwa dari 5 indikator hanya terdapat 3 indikator yang menonjol.
d. Rendah dimaknai bahwa siswa memiliki sikap kemandirian belajar rendah dalam meningkatkan belajar Akuntansi atas inisiatif sendiri, mempunyai rasa percaya diri dalam mempelajari Akuntansi, adanya kemauan kuat untuk belajar dan mengerjakan soal Akuntansi, berusaha mengatasi kesulitan belajar, dan mempunyai perencanaan belajar. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas skor yang diberikan siswa adalah 2. Kategori rendah juga dapat diartikan bahwa dari 5 indikator hanya terdapat 2 indikator yang menonjol.
e. Sangat rendah dimaknai bahwa siswa memiliki sikap kemandirian belajar sangat rendah dalam meningkatkan belajar Akuntansi atas inisiatif sendiri, mempunyai rasa percaya diri dalam mempelajari Akuntansi, adanya kemauan kuat untuk belajar dan mengerjakan soal Akuntansi, berusaha mengatasi kesulitan belajar, dan mempunyai perencanaan belajar. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas skor yang diberikan siswa adalah 1. Kategori sangat rendah juga dapat diartikan bahwa dari 5 indikator hanya terdapat 1 atau tidak ada indikator yang menonjol.
2. Variabel Perhatian Orang Tua (X2)
Data untuk variabel perhatian orang tua (X2) diperoleh dari 15 item pernyataan, dalam kuesioner skor ideal tertinggi 15 x 5 = 75, skor ideal terendah 15 x 1 = 15. Sehingga interval dapat dihitung sebagai berikut.
Interval kelas = skor ideal tertinggi – skor ideal terendah
5
= 75 - 15 = 12
5
Interval kelas pada variabel perhatian orang tua dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.11
Interval Kelas Skor Variabel Perhatian Orang Tua
Interval kelas Kategori
64 – 75 Sangat Tinggi
52 – 63 Tinggi
40 – 51 Sedang
28 – 39 Rendah
Adapun makna dari masing-masing kategori adalah sebagai berikut.
a. Sangat tinggi dimaknai bahwa tingkat perhatian orang tua yang sangat tinggi dalam memenuhi fasilitas belajar, perhatian dengan aktivitas di rumah, dan perhatian terhadap kegiatan di sekolah.
b. Tinggi dimaknai bahwa tingkat perhatian orang tua tinggi dalam memenuhi fasilitas belajar, perhatian dengan aktivitas di rumah, perhatian terhadap kegiatan di sekolah.
c. Sedang dimaknai bahwa tingkat perhatian orang tua sedang atau cukup dalam memenuhi fasilitas belajar, perhatian dengan aktivitas di rumah, perhatian terhadap kegiatan di sekolah.
d. Rendah dimaknai bahwa tingkat perhatian orang tua rendah dalam memenuhi fasilitas belajar, perhatian dengan aktivitas di rumah, perhatian terhadap kegiatan di sekolah.
e. Sangat rendah dimaknai bahwa tingkat perhatian orang tua sangat rendah dalam memenuhi fasilitas belajar, perhatian dengan aktivitas di rumah, perhatian terhadap kegiatan di sekolah.
3. Variabel Prestasi Belajar (Y)
Data yang diperoleh untuk variabel prestasi belajar (Y) yaitu nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) siswa SMA Negeri 1 Kalasan. Variabel prestasi belajar dalam penelitian ini dikategorikan mengggunakan Patokan Acuan Penilaian (PAP) II sebagai berikut.
Tabel 3.12
Interval Kelas Skor Variabel Prestasi Belajar
Interval Kelas
Berdasarkan PAP II Nilai Ideal Kategori
81%-100% 81-100 Sangat Tinggi
66%-80% 66-80 Tinggi
56%-65% 56-65 Sedang
46%-55% 46-55 Rendah
<46 <46 Sangat Rendah
PAP tipe II pada umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa di kelas dengan nilai minimal 0 dan nilai maksimal 100.