HASIL NILAI PENINGKATAN
3. Analisis Statistik Nonparametrik
Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data dari hasil observasi sebelum dan setelah melakukan treatment, maka dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode Montessori terhadap kemampuan membaca permulaan. Kemudian dilakukan uji hipotesis dengan analisis uji wilcoxon. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Data sebelum (O1) dan sesudah (O2) perlakuan diterapkan beda selisih skor
b. Membuat rangking dari keseluruhan jumlah anak (tanpa memperdulikan tanda) dengan cara mengurutkan nilai dari yang tertinggi sampai yang terendah. Kemudian diberi angka yang menunjukkan rangking mulai dari angka 1, 2, dan seterusnya. Nilai
yang sama harus diberikan rangking yang sama pula yaitu dengan membagi bilangan nilai rangking secara adil pada semua pemilik nilai yang sama. Bubuhkan pada setiap rangking tanda (+ atau -) c. Untuk menetapkan nilai T nilai tanda yang terkecil dijumlahkan dari
kedua kelompok rangking yang memiliki tanda yang sama dan N didapatkan dari jumlah sampel yang diteliti.
d. Kemudian dilakukan perbandingan antara nilai Z yang diperoleh dengan nilai Z pada uji bertanda Wilcoxon.
Untuk lebih jelasnya hasil data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.16 Pengaruh Metode Montessori Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak
11 SA 17 26 9 5 5
Sumber: Hasil Penelitian, 2020
Berdasarkan tabel 4.16 mengenai data kemampuan membaca permulaan ditemukan bahwa sebelum dan sesudah penggunaan metode Montessori menunjukkan bahwa rangking yang bertanda (+) = 87 dan jumlah rangking yang bertanda (-) = 0
Dalam pengambilan keputusan jika Z hitung ≤ Z tabel artinya HO
diterima dan HI ditolak artinya tidak ada perbedaan penggunaan metode Montessori terhadap kemampuan membaca permulaan pada kelompok B di TK Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar dan jika Z hitung ≥ Z tabel artinya HO ditolak dan HI diterima artinya ada perbedaan penggunaan metode Montessori terhadap kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B di TK Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar.
Adapun nilai Z hitung yang diperoleh yaitu 3,07 dan Z tabel 1,645 maka diperoleh Z hitung (3,07) ≥ Z tabel (1,645) sehingga HO ditolak dan HI diterima artinya ada perbedaan penggunaan metode Montessori terhadap kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar. Hasil uji menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai pada kemampuan membaca permulaan sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan berupa penggunaan metode Montessori.
B. Pembahasan
Hasil penelitian berdasarkan observasi yang dilakukan sebelumnya bahwa subjek yang digunakan di Tk Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar dengan jumlah 13 anak didik pada kelompok B sebelum anak menerima perlakuan berupa penggunaan kartu kata bergambar melalui metode Montessori terhadap kemampuan membaca permulaan anak belum berkembang dan mulai berkembang.
Pada hasil penelitian berdasarkan observasi setelah pemberian perlakuan, kemampuan membaca permulaan anak menunjukkan hasil yang baik.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan persentase yang terjadi pada kategori mulai berkembang, berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik. Adanya perbedaan kemampuan membaca permulaan anak sebelum dan setelah perlakuan dengan menggunakan metode Montessori yang menggunakan media kartu kata bergambar menunjukkan bahwa adanya pengaruh nyata peningkatan kemampuan membaca permulaan anak dilihat dari nilai rata-rata dari pretest terdapat 14 dan nilai rata-rata hasil posttest terdapat 22.
Pada observasi awal yang dilakukan beberapa anak belum mampu menyebutkan simbol-simbol huruf vokal apalagi menunjukkan huruf dikarenakan beberapa anak masih kebingungan dan pada saat anak diminta menyebutkan dan menunjukkan yang mana huruf konsonan asih banyak anak yang masih terdiam karena belum mengetahui yang dimaksud huruf konsonan.
Dan pada saat anak diminta untuk menyebutkan kelompok gambar yang memiliki awalan bunyi yang sama anak masih kesulitan dalam menyebutkan
kelompok gambar yang memiliki awalan bunyi yang sama karena anak belum paham mengenai kelompok gambar yang memiliki awalan bunyi yang sama.
Selain itu anak juga belum mampu membaca nama sendiri serta nama temannya.
Hal ini terjadi karena kurang menariknya bagi anak dalam pembelajaran yang diberikan oleh guru dan jarang melatih anak dalam mengenalkan huruf apalagi disaat masa pandemik sekarang ini tidak terlalu banyak waktu dalam pembelajaran di sekolah.
Pada saat observasi akhir, setelah anak diberikan perlakuan berupa penggunaan kartu kata bergambar melalui metode Montessori, kemampuan membaca anak dapat meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan anak pada saat anak diminta untuk menyebutkan huruf vokal anak sudah mampu dalam menyebutkan dan menunjukkan dengan benar. Dan pada saat anak diminta untuk menyebutkan dan menunjukkan huruf konsonan beberapa anak sudah berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik dalam menyebut dan menunjukkan huruf konsonan. Selain itu, pada saat anak diminta untuk menyebutkan kelompok gambar yang memiliki awalan bunyi yang saman anak sudah mulai berkembang, berkembang sesuai harapan dan sudah ada beberapa anak yang berkembang sangat baik dalam menyebutkan kelompok gambar yang memiliki awalan bunyi yang sama. Disamping itu pada saat anak diminta untuk membaca nama sendiri dan nama temannya sudah ada beberapa anak yang sudah mulai berkembang, berkembang sesuai harapan dan ada juga beberapa anak sudah berkembang sangat baik dalam membaca nama sendiri dan nama temannya dengan baik.
Hal ini dapat terjadi karena diberikannya suatu perlakuan yaitu dengan menggunakan kartu kata bergambar melalui metode Montessori. Anak-anak senang dengan media yang disediakan dalam pembelajaran membaca melalui metode Montessori. Hal ini terlihat dari minat, perhatian dan semangat anak dalam menggunakan media membaca tersebut. Karena selama ini dalam pembelajaran membaca dini guru jarang sekali menggunakan media-media yang menarik perhatian anak, guru hanya menggunakan buku panduan membaca saja.
Media yang ada dalam Montessori cukup relevan untuk pembelajaran membaca dan sesuai dengan kebutuhan anak.
Hasil penelitian di atas sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hainstock (2008:40) bahwa "pembelajaran Montessori lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan dengan objek nyata. Anak dimotivasi agar mampu mengeksplorasi dan menemukan keajaiban alam melalui kontak langsung agar anak memiliki pengalaman nyata tentang dunia luar menurut perspektif anak".
Melalui pengalaman nyata akan memberikan anak landasan belajar abstrak.
Artinya bahwa ketika anak mulai belajar bahasa (membaca) misalnya, anak telah siap memiliki banyak pengetahuan yang konkret yaitu melalui pemanfaatan media kartu kata bergambar.
Selain itu Dhieni, dkk (2008:5.5) mengungkapkan bahwa membaca permulaan adalah membaca yang diajarkan secara terpadu, yang menitik beratkan pada pengenalan huruf dan kata, menghubungkan dengan bunyi.
Dengan melakukan metode Montessori yang menggunakan kartu kata bergambar kemampuan membaca permulaan anak dapat meningkat karena anak
belajar dalam pengenalan huruf vocal dan konsonan dan pengenalan dalam membaca.
Hasil penelitian dengan menggunakan media kartu kata bergambar melalui metode Montessori berdasarkan uji beda wilcoxon terdapat perbedaan signifikan kemampuan membaca permulaan sebelum dan sesudah penggunaan media kartu kata bergambar melalui metode Montessori. Dalam hal ini rata-rata skor kemampuan membaca permulaan anak sesudah penggunaan media kartu kata bergambar melalui metode Montessori lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor kemampuan membaca permulaan anak sebelum penggunaan media kartu kata bergambar melalui metode Montessori. Hal ini disebabkan karena media kartu kata bergambar melalui metode Montessori membuat anak didik tertarik dengan berbagai gambar yang terdapat dalam media serta dapat memberikan suasana yang berbeda terhadap pembelajaran pengembangan kemampuan membaca permulaan.
56
Berdasarkan hasil analisis data dan rumusan masalah dapat disimpulkan pada hasil penelitian berdasarkan observasi setelah pemberian perlakuan, kemampuan membaca permulaan anak menunjukkan hasil yang baik. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah persentase yang terjadi pada kategori mulai berkembang, berkembang sesuai harapan, dan berkembang sangat baik. Dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai Z hitung (3,07) ≥ Z tabel (1,645), dengan demikian disimpulkan bahwa metode Montessori mempengaruhi peningkatan kemampuan membaca permulaan di kelompok B TK Islam Nurul Quddus Barombong Kota Makassar.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Metode Montessori telah memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan membaca permulaan anak usia dini, untuk itu diharapkan para pembina dan para guru taman kanak-kanak dapat menerapkan metode pembelajaran ini berdasarkan konsep bermain yang jelas dan terstruktur dalam mengaplikasikan pada saat proses pembelajaran.
2. Bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, diharapkan mencermati keterbatasan penelitian ini sehingga penelitian selanjutnya dapat menyempurnakan hasil penelitian ini.
57
Abdurrahman, Mukjono.2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Cetakan pertama. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Anggraeni Ria. 2015. Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Media Papan Flanel Pada Anak Kelompok B1 TK Aba Karangmojo XVII Karangmojo Gunungkidul. Skripsi tidak diterbitkan.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Aziza Aspiya. 2020. Pengaruh Metode Montessori dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Anak Usia Dini di Banjarmasing. Jurnal Pendidikan Anak, (Online), Vol. 6, No. 1, (http://doi.org/10.14421/al-athfal.2020.61-02, diakses 02 Agustus 2020)
Dhieni, Nurbiana,dkk.2017. Metode Pengembangan Bahasa. Tangerang Selatan:Universitas Terbuka
Edu, M.B. 2009. Membaca permulaan dan permainan bahasa. (Online), http://mbahbrata-edu.blogspot.com. Diakses 03 Maret 2020
Gutek Gerald Lee. 2015. Metode Montessori Panduan Wajib untuk Guru dan Orang Tua Didik PAUD. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Mursid. 2018. Belajar dan Pembelajaran PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Marrison George, S. 2012. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Jakarta Barat: PT Indeks
Maudyna, VD. 2018. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori Terhadap Kemampuan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas 1 SD Negeri Panembahan. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Darma
Masyrofah.2017. Model Pembelajaran Montessori Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini (Online). Vol.2 No.2(www.jurnal.uinbanten.ac.id diakses 2 Juli 2017)
Marijan. 2012. Metode Pendidikan Anak. Yogyakarta: Sabda Media
Nurdia. 2014. Peningkatan kemampuan membaca permulaan melalui metode iqra pada kelompok B di taman kanak-kanak DDI Pajalele Kabupaten Pinran g.
Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Universitas Negeri Makassar
Purwanto, N.2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
Remaja Rosda Karya
Permendikbud No.137.2014.Kurikulum 2014 PAUD: Jakarta
Susanto Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Susanto Ahmad.2012. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama
Suryana Dadan. 2018. Pendidikan Anak Usia Dini Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak. Jakarta: Prenada Media Group
Sugiyono.2008. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif dan kualitatif dan R dan D.Bandung:Alfabeta
Sugiyono.2015.Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development.Bandung:Alfabeta
Tampubolon DP. 2015. Kemampuan membaca teknik membaca efektif dan efisien. Bandung: CV Angkasa
Tampubulon.1993. Mengembangkan Minat Dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa
Walujo Djoko Adi & Listyowati Anies. 2017. Kompendium PAUD. Cimanggis:
Prenada Media Group
Yoshinta Woro Indriyani. 2018. Kartu Suku Kata Untuk Membaca Permulaan Berbasis Metode Montessori. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kisi-kisi instrumen