• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis statistik……………………………………………………… 7 5

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

E. Analisis statistik……………………………………………………… 7 5

1. Analisis korelasi Spearman

Setelah penulis melakukan pengolahan data yang dibantu oleh aplikasi SPSS 22, penulis menemukan koefisien korelasi Spearman sebesar 0,166. Berdasarkan penghitungan korelasi dengan uji dua arah ( two tailed) yang telah dilakukan, diketahui koefisien korelasi kedua variabel sebesar 0,166. Mengacu kepada tabel patokan angka korelasi Spearman yang telah dijabarkan di bab III, korelasi kedua variabel tersebut dapat dinyatakan lemah karena koefisien tersebut terdapat dalam rentang kategori 0 – 0,25. Dilihat dari bilangan bulatnya, hasil penghitungan korelasi menghasilkan angka positif artinya hubungan kedua variabel bersifat searah. Searah mempunyai makna jika variabel bebas besar maka variabel tergantungnya juga besar.7 Hasil penghitungan koefisien korelasi Spearman menggunakan aplikasi SPSS 22 terlampir.

7

76 2. Analisis uji regresi linear sederhana

Analisis regresi linear sederhana adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen.8

Di bawah ini akan disajikan pengujian hipotesis terhadap pengaruh variabel X (word of mouth) dan terhadap Y (niat berzakat profesi).

Hipotesis :

H0 : tidak ada pengaruh word of mouth (WOM) terhadap niat berzakat profesi pada karyawan swasta di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) H1 : ada pengaruh word of mouth (WOM) terhadap niat berzakat profesi pada karyawan swasta (Baznas)

Tabel 4.29

Hasil uji regresi linear sederhana

(Sumber : Pengolahan data dengan menggunakan SPSS 22) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 51.093 7.943 6.433 .000 Word Of Mouth .549 .498 .157 1.103 .275 a. Dependent Variable: Niat Berzakat Profesi Karyawan

Berdasarkan hasil di atas, maka persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut :

Y = a + bX

Y = 51,093 + 0,549X

Model persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Nilai konstanta (a) adalah 51,093; artinya jika word of mouth (WOM) nilainya adalah 51,093 maka niat berzakat profesi karyawan swasta di Baznas nilainya sebesar 51,093.

8

77

b. Nilai koefisien regresi variabel word of mouth (WOM) adalah 0,549 dapat diartikan bahwa WOM terhadap niat berzakat profesi karyawan swastadi Baznas sebesar 0,549.

Nilai t hitung sebesar 1,103 sedangkan t tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada taraf signifikansi 0,05 dan dua arah sehingga diperoleh taraf signifikansi untuk t tabel 0,025 dengan derajat kebebasan (v) df = n – 2 atau 50 – 2 = 48, hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 1,960/-1,960. Jadi dapat disimpulkan t hitung < t tabel (1,103 < 1,960) maka H0 diterima artinya tidak ada pengaruh word of mouth (WOM) terhadap niat berzakat profesi pada karyawan swasta di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). F. Pembahasan hasil penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Berdasarkan uji kualitas data yang dilakukan oleh penulis yaitu uji validitas dan uji reliabilitas, 12 pertanyaan variabel X yaitu word of mouth

(WOM) dan 20 pertanyaan variabel Y yaitu niat berzakat profesi karyawan swasta menghasilkan 6 pertanyaan variabel X dan 16 pertanyaan variabel Y yang valid. Pertanyaan-pertanyaan yang valid diajukan kepada responden dalam proses pengumpulan data yang dilakukan di perusahaan pelatihan sumber daya manusia ESQ Group berlangsung selama Juni hingga Agustus 2016. Data yang terkumpul kemudian diolah secara statistik dengan bantuan aplikasi SPSS 22 diperoleh hasil yaitu diketahui koefisien korelasi sebesar 0,166 dari kisaran angka korelasi 0 – 1. Berarti hubungan antara word of mouth (WOM) terhadap niat berzakat profesi pada karyawan swasta terbilang rendah. Uji statistik untuk mengetahui bagaimana pengaruh kedua variabel tersebut dengan menggunakan uji regresi sederhana diperoleh hasil yaitu t hitung < t tabel dengan nilai 1,103 < 1,960. Hasil regresi tersebut menunjukkan bahwa H0 diterima yaitu tidak ada pengaruh word of mouth

(WOM) terhadap niat berzakat profesi pada karyawan swasta di Baznas. Berdasarkan hasil angket, variabel WOM dimensi volume atau frekuensi

78

terjadinya WOM dengan indikator-indikator WOM seperti intensitas mendiskusikan zakat profesi Baznas dan intensitas mendengar informasi melalui berita atau iklan zakat profesi Baznas terbilang rendah. Hanya sebanyak 18% atau 9 orang responden menyatakan pernah mendiskusikan zakat profesi di Baznas dan 28% atau 14 orang responden menyatakan pernah mendengar berita atau iklan terkait zakat penghasilan di Baznas. Berdasarkan hasil wawancara dengan 10% dari sampel atau sebanyak 5 orang, 3 orang menyatakan belum pernah mendiskusikan tentang zakat profesi. Salah satu dari narasumber menyatakan bahwa jenis zakat yang pernah didiskusikan oleh rekannya adalah zakat mal atau zakat fitrah. Dua orang lainnya menyatakan hal-hal yang dibicarakan dengan rekannya adalah terkait pekerjaan dan gosip. Hal-hal tersebut yang mengakibatkan volume pembicaraan terkait zakat profesi di Baznas rendah. Variabel WOM dimensi dispersi atau penyebaran WOM di komunitas dan luar komunitas seseorang dengan indikator sumber pengetahuan tentang zakat profesi Baznas menunjukkan sebanyak 16% responden mengetahui zakat profesi Baznas melalui orang terdekat seperti keluarga dan tetangga, 10% responden mengetahui zakat profesi Baznas dari teman kampus atau rekan kerja, 12% responden mengetahui zakat profesi dari petugas Baznas, dan 14% responden mengetahui zakat profesi Baznas dari tausyiah ulama. Hasil angket dimensi dispersi menunjukkan bahwa penyebaran WOM tentang zakat profesi pada karyawan swasta di Baznas rendah. Berdasarkan kedua dimensi WOM yaitu volume dan dispersi, pembicaraan tentang zakat profesi Baznas jarang terjadi di kalangan karyawan.

Kebalikan dari variabel WOM yang terlihat rendah, variabel niat berzakat profesi terlihat lebih tinggi. Indikator-indikator niat berzakat profesi yaitu mencari informasi lagi, menunjukkan ketertarikan, dan mempertimbangkan untuk berzakat profesi di Baznas. Sebanyak 56% setuju untuk mencari informasi tentang zakat profesi di Baznas melalui berbagai sumber dan 52% setuju untuk mengecek media sosial dan situs web Baznas.

79

Sebanyak 34% responden menyatakan cukup tertarik untuk menjadi muzaki secara langsung di Baznas dan 32% responden menyatakan cukup tertarik untuk menjadi muzaki melalui situs web Baznas. Sebanyak 38% cukup tertarik untuk mempertimbangkan berzakat profesi di Baznas bulan depan. Niat berzakat profesi di Baznas tidak disebabkan oleh WOM karena volume dan dispersinya yang rendah. Keinginan untuk berzakat profesi di Baznas disebabkan oleh dorongan internal seperti iman dan taqwa kepada Allah, pengetahuan berzakat, perolehan pendapatan yang cukup, dan profesionalisme Baznas. Sebanyak 30% responden sangat setuju untuk berzakat profesi di Baznas karena perintah agama, sebanyak 36% responden setuju untuk berzakat profesi di Baznas karena pada dasarnya mereka sudah mengetahui zakat tersebut terlebih karakteristik karyawan yang berpendidikan membuat mereka tidak awam dengan wawasan tentang zakat, sebanyak 36% responden setuju untuk berzakat profesi karena pendapatan yang cukup untuk dikeluarkan zakat penghasilannya, dan sebanyak 34% responden setuju untuk berzakat profesi karena profesionalisme petugas Baznas dalam menghimpun, mendayagunakan, dan mendistribusikan dana zakat. Hasil angket dari indikator keinginan berzakat profesi pasca WOM yaitu 34% responden menyatakan cukup setuju. Angka tersebut lebih rendah daripada indikator keinginan berzakat dalam diri yaitu 30% responden sangat setuju niat karena Allah SWT, 36% responden setuju karena pengetahuan berzakat, 36% responden setuju karena pendapatan yang cukup, dan 34% responden setuju karena profesionalisme petugas Baznas. Hasil angket tersebut sesuai dengan konsep dan teori yang telah dikemukakan pada kajian teori di bab II, berdasarkan uraian Saino tentang faktor-faktor yang mempengaruhi niat salah satunya adalah motivasi dan berdasarkan hasil tesis Lusiana Kanji, Abd. Ahmad Habbe, dan Mediaty, motivasi-motivasi berzakat itu dipengaruhi oleh motivasi ibadah, motivasi pengetahuan berzakat, motivasi pendapatan atau kekayaan, dan motivasi kredibilitas lembaga amil zakat. Sehingga Word Of

80

Mouth (WOM) tidak mempengaruhi niat para karyawan swasta muslim untuk berzakat profesi.

Dokumen terkait