• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEOR

ANALISIS DAN PEMBAHASAN A Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

D. HASIL ANALISIS

1. Analisis Struktutural I Persamaan strukturalnya

Y=ρyx1X1+ρyx2X2+ Ρyx3X3+ε1 Dimana:

Y : efektifitas iklan

X1 : celebrity endorser

X2 : media iklan Televisi

X3 : pesan iklan televisi

ε1 : Error

Analisis Regresi

Pada bagian ini analisis dibagi menjadi dua. Pertama, melihat

pengaruh secara gabungan dan kedua, melihat pengaruh secara

parsial.

a. Melihat pengaruh penggunaan celebrity endorser, media iklan televisi, dan pesan iklan televisi secara gabungan terhadap

efektifitas iklan.

Untuk melihat pengaruh variabel penggunaan celebrity endorser, media iklan televisi, dan pesan iklan televisi secara gabungan terhadap efektifitas iklan, dilihat dari hasil

perhitungan dalam model summary, khususnya angka R square

Tabel 4.28 Model Summary Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F

Change df1 df2 Change Sig. F

1 .683

a .466 .450 1.979 .466 27.957 3 96 .000

a. Predictors: (Constant), pesan iklan televisi, celebrity endorser, media iklan televisi b. Dependent Variable: efektifitas iklan

Sumber: Data primer yang diolah

Besarnya angka R Square adalah 0.466. angka tersebut

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh celebrity endorser,

media iklan televisi, dan pesan iklan televisi terhadap efektifitas

iklan dengan cara menghitung koefisisen (KD) dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

KD = 0.466 x 100%

KD = 46,6%

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh

penggunaan celebrity endorser, media iklan televisi, dan pesan iklan televisi terhadap efektifitas iklan secara gabungan adalah

46,6%, sedangkan sisanya sebesar 53,4% (100% - 46,6%)

dipengaruhi faktor lain. Dengan kata lain variabilitas efektifitas

iklan yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel

iklan televisi sebesar 46,6% sementara pengaruh sebesar 53,4%

disebabkan oleh variabel – variabel lain diluar model ini.

Tabel 4.29 ANOVA

ANOVAb

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1 Regression 328.616 3 109.539 27.957 .000a

Residual 376.134 96 3.918

Total 704.750 99

a. Predictors: (Constant), pesan iklan televisi, celebrity endorser, media iklan televisi b. Dependent Variable: efektifitas iklan

Sumber: Data primer yang diolah

Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh antara penggunaan celebrity endorser, media iklan televisi, pesan iklan televisi dengan efektifitas

iklan.

Ha4 : Ada pengaruh antara penggunaan celebrity endorser, media iklan televisi, pesan iklan televisi dengan efektifitas iklan.

Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan besarnya

angka taraf signifikan (sig) penelitian dengan taraf signifikan

sebesar 0,05.

Kriterianya sebagai berikut:

Jika sig penelitian < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha4 diterima.

Jika sig penelitian > 0,05, maka H0 diterima dan Ha4 ditolak.

Berdasarkan perhitungan angka signifikan sebesar 0,000 <

0,05. H0 ditolak dan Ha4 diterima. Artinya, ada pengaruh antara

b. Melihat pengaruh penggunaan celebrity endorser, media iklan televisi, dan pesan iklan televisi secara parsial terhadap

efektifitas iklan.

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel penggunaan

celebrity endorser, media iklan televisi, dan pesan iklan televisi secara parsial terhadap efektifitas iklan, digunakan Uji t,

sementara itu, untuk melihat besarnya pengaruh, digunakan

angka beta atau standar coefisients dibawah ini: Tabel 4.30 Coefficients Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.454 2.430 1.010 .315 celebrity endorser .259 .116 .190 2.231 .028 media iklan televisi .294 .138 .184 2.126 .036 pesan iklan televisi .558 .094 .488 5.966 .000

a. Dependent Variable: efektifitas iklan Sumber: Data primer yang diolah

1) Pengaruh antara penggunaan celebrity endorser dengan efektifitas iklan

Untuk melihat apakah ada pengaruh antara penggunaan

celebriti endorser dengan efektifitas iklan, dilakukan

a) Pertama: menentukan hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh antara celebrity endorser

dengan efektifitas iklan.

Ha1 : Ada pengaruh antara celebrity endorser dengan efektifitas iklan.

b) Kedua: menghitung besarnya t penelitian

Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka

penelitian sebesar 2,231

c) Ketiga: menghitung besarnya t tabel dengan ketentuan

sebagai berikut:

Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK)

dengan ketentuan: DK = n – 2, atau 100 – 2 = 98. dari

ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar

1,9845.

d) Keempat: menentukan kriteria

Kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut:

 Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan Ha1 diterima.

 Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan Ha1 ditolak.

e) Kelima : membuat keputusan

Didasarkan hasil penghitungan, diperoleh angka t

sehingga H0 ditolak dan Ha1 diterima. Artinya ada

pengaruh antara penggunaan celebrity endorser dengan efektifitas iklan sebesar 0.19 atau 19%. Hal ini sesuai

dengan teori yang dikemukan oleh Terence A. Shimp

yang mengatakan bahwa penggunaan selebriti sebagai

bintang iklan tertentu dapat dianggap menarik perhatian

konsumen akan produk yang di iklankan. Penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiwik

Handayani yang mendapatkan hasil penelitian bahwa

factor modeling berpengaruh positif terhadap

pembelajaran konsumen terhadap produk yang di

iklankan.

2) Pengaruh antara penggunaan media iklan dengan efektifitas

iklan.

Untuk melihat apakah ada pengaruh antara penggunaan

media iklan televisi dengan efektifitas iklan, dilakukan

langkah – langkah sebagai berikut:

a) Pertama: menentukan hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh antara media iklan televisi

dengan efektifitas iklan.

Ha2 : Ada pengaruh antara media iklan televisidengan

b) Kedua: menghitung besarnya t penelitian

Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka

penelitian sebesar 2,126.

c) Ketiga: menghitung besarnya t tabel dengan ketentuan

sebagai berkut:

Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK)

dengan ketentuan: DK = n – 2, atau 100 – 2 = 98. dari

ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar

1,9845.

d) Keempat: menentukan kriteria

Kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut:

 Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan Ha2 diterima.

 Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan Ha2 ditolak.

e) Kelima : membuat keputusan

Didasarkan hasil penghitungan, diperoleh angka t

penelitian sebesar 2,126 > t tabel sebesar 1,9845

sehingga H0 ditolak dan Ha2 diterima. Artinya ada

pengaruh antara penggunaan media iklan televisi

dengan efektifitas iklan sebesar 0,184 atau 18,4%. Hal

ini sesuai dengan apa yang telah dikemukakan oleh

memilih media dan karakteristiknya paling sesuai

dengan merek yang diiklankan dalam menjangkau

khalayak sasaran sehingga dapat memberikan dampak

maksimal. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Intan Puspitasari yang hasil

penelitian adalah media iklan berpengaruh terhadap

efektifitas iklan.

3) Pengaruh antara penggunaan pesan iklan televisi dengan

efektifitas iklan.

Untuk melihat apakah ada pengaruh antara penggunaan

pesan iklan televisi dengan efektifitas iklan, dilakukan

langkah – langkah sebagai berikut:

a) Pertama: menentukan hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh antara pesan iklan televisi

dengan efektifitas iklan.

Ha3 : Ada pengaruh antara pesan iklan televisidengan

efektifitas iklan.

b) Kedua: menghitung besarnya t penelitian

Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka

penelitian sebesar 5,966

c) Ketiga: menghitung besarnya t tabel dengan ketentuan

Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK)

dengan ketentuan: DK = n – 2, atau 100 – 2 = 98. dari

ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar

1,9845.

d) Keempat: menentukan kriteria

Kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut:

 Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan Ha3 diterima.

 Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan Ha3 ditolak.

e) Kelima : membuat keputusan

Didasarkan hasil penghitungan, diperoleh angka t

penelitian sebesar 5,966 > t tabel sebesar 1,9845

sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada

pengaruh antara penggunaan pesan iklan televisi

dengan efektifitas iklan sebesar 0,488 atau 48,8%. Hal

ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh kotler

yang menyatakan bahwa efektifitas iklan bergantung

pada struktur dan isi pesan. Selain itu sesuai juga

dengan pendapat dari Sutisna daya tarik iklan sangat

penting karena akan meningkatkan keberhasilan

komunikasi dengan audiens, dimana daya tarik iklan

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiwik

Handayani yang menghasilkan kesimpulan bahwa

pengulangan pesan iklan televisi berpengaruh terhadap

pembelajaran konsumen, sehingga efektif terhadap

iklan yang di iklankan oleh produsen. Hal ini sesuai

juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Intan

Puspitasari yaitu pesan iklan berpengaruh terhadap

efektifitas iklan. 2. Analisis struktural II Persamaan stukturalnya Z=ρzx1X1+ρzx3X3+ρzyY+ε2 Dimana: Z : Brand awareness Y : Efektifitas iklan X1 : Celebrity endorser

X3 : Pesan iklan televisi ε1 : Error

Analisis Regresi

Pada bagian ini analisis dibagi menjadi dua. Pertama, melihat

pengaruh secara gabungan dan kedua, melihat pengaruh secara

a. Melihat pengaruh penggunaan celebrity endorser, pesan iklan televisi dan efektifitas iklan secara gabungan terhadap brand awareness.

Untuk melihat penggunaan celebrity endorser, media iklan televisi, pesan iklan televisi dan efektifitas iklan secara

gabungan terhadap brand awareness dilihat dari hasil perhitungan dalam model summary, khususnya angka R Square

dibawah ini:

Tabel 4.31 Model summary

Model Summaryb

Model R R

Square R Square Adjusted Error of Std. the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .637a .406 .381 1.336 .406 16.211 4 95 .000

a. Predictors: (Constant), efektifitas iklan, celebrity endorser, media iklan televisi, pesan iklan televisi

b. Dependent Variable: brand awareness

Sumber: Data primer yang diolah

Besarnya angka R Square adalah 0,406. angka tersebut

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh penggunaan

celebrity endorser, media iklan televisi, pesan iklan televisi dan efektifitas iklan secara gabungan terhadap brand awareness

dengan cara menghitung koefisisen (KD) dengan menggunakan

KD = r2 x 100%

KD = 0,406 x 100%

KD = 40,6%

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa penggunaan

celebrity endorser, media iklan televisi, pesan iklan televisi dan efektifitas iklan secara gabungan terhadap brand awareness

secara gabungan adalah 40,6%, sedangkan sisanya sebesar

59,4% (100% - 40,6%) dipengaruhi faktor lain. Dengan kata lain

variabilitas brand awareness yang dapat diterangkan dengan dengan menggunakan variabel penggunaan celebrity endorser, media iklan televisi, pesan iklan televisi dan efektifitas iklan

sebesar 40,6% sementara pengaruh sebesar 59,4% disebabkan

oleh variabel – variabel lain diluar model ini.

Tabel 4.32 ANOVA ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 115.775 4 28.944 16.211 .000a Residual 169.615 95 1.785 Total 285.390 99

a. Predictors: (Constant), efektifitas iklan, celebrity endorser, media iklan televisi, pesan iklan televisi

b. Dependent Variable: brand awareness Sumber: Data primer yang diolah

Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh antara penggunaan celebrity endorser,

media iklan televisi, pesan iklan televisi dan efektifitas

iklan secara gabungan terhadap brand awareness

Ha5 : Ada pengaruh antara penggunaan celebrity endorser,

media iklan televisi, pesan iklan televisi dan efektifitas iklan

secara gabungan terhadap brand awareness.

Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan besarnya

angka taraf signifikan (sig) penelitian dengan taraf signifikan

sebesar 0,05.

Kriterianya sebagai berikut:

Jika sig penelitian < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha5 diterima.

Jika sig penelitian > 0,05, maka H0 diterima dan Ha5 ditolak.

Berdasarkan perhitungan angka signifikan sebesar 0.000 <

0,05. H0 ditolak dan Ha5 diterima. Artinya, ada pengaruh antara

penggunaan celebrity endorser, media iklan televisi, pesan iklan televisi dan efektifitas iklan secara gabungan terhadap brand awareness.

b. Melihat pengaruh penggunaan celebrity endorser, media iklan televisi, pesan iklan televisi dan efektifitas iklan secara parsial

terhadap brand awareness.

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel melihat

televisi dan efektifitas iklan secara parsial terhadap brand awareness, digunakan Uji t, untuk melihat besarnya pengaruh, digunakan angka beta atau standar coefisients dibawah ini:

Tabel 4.33 Coefficients Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.626 1.649 1.592 .115 celebrity endorser -.067 .080 -.077 -.833 .407 media iklan televise .178 .096 .175 1.863 .065 pesan iklan televisi -.027 .074 -.037 -.362 .718 efektifitas iklan .380 .069 .597 5.514 .000 a. Dependent Variable: brand awareness

Sumber: Data primer yang diolah

1) Pengaruh antara penggunaan celebrity endorser dengan

brand awareness

Untuk melihat apakah ada pengaruh antara penggunaan

celebriti endorser dengan brand awareness, dilakukan langkah – langkah sebagai berikut:

a. Pertama: menentukan hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh antara celebrity endorser

dengan brand awareness.

Ha1 : Ada pengaruh antara celebrity endorser dengan

b. Kedua: menghitung besarnya t penelitian

Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka

penelitian sebesar -0.833

c. Ketiga: menghitung besarnya t tabel dengan ketentuan

sebagai berkut:

Taraf signifikan 0.05 dan derajat kebebasan (DK)

dengan ketentuan: DK = n – 2, atau 100 – 2 = 98. dari

ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar

1,9845.

d. Keempat: menentukan kriteria

Kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut:

 Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan Ha1 diterima.

 Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan Ha1 ditolak.

e. Kelima : membuat keputusan

Didasarkan hasil penghitungan, diperoleh angka t

penelitian sebesar -0,833 < t tabel sebesar 1,9845

sehingga H0 diterima dan Ha1 ditolak. Artinya tidak

ada pengaruh antara penggunaan celebriti endorser

dengan brand awareness. Besarnya pengaruh penggunaan celebrity endorser terhadap brand awareness sebesar -0,077 atau 7,7% dianggap tidak

signifikan. Hal ini tercermin dalam angka signifikan

sebesar 0,407 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini tidak

sesuai dengan pernyataan Shimp yang menyatakan

bahwa selebriti digunakan untuk menarik perhatian

khalayak dan meningkatkan awareness produk. Tetapi sesuai dengan pernyataan Peter & Olson bahwa

celebrity endorser sebagai salah satu dari refensi group penggunaan akan celebrity tidak terlalu berpengaruh terutama untuk barang-barang primen, tetapi akan

sangat berpengaruh terhadap barang mewah.

2) Pengaruh antara media iklan televisi dengan brand awareness

Untuk melihat apakah ada pengaruh antara media

iklan televisi dengan brand awareness, dilakukan langkah – langkah sebagai berikut:

a) Pertama: menentukan hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh antara media iklan televisi

dengan brand awareness.

Ha2 : Ada pengaruh antara media iklan televisi

dengan brand awareness.

b) Kedua: menghitung besarnya t penelitian

Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka

c) Ketiga: menghitung besarnya t tabel dengan ketentuan

sebagai berkut:

Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK)

dengan ketentuan: DK = n – 2, atau 100 – 2 = 98. dari

ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar

1,9845.

d) Keempat: menentukan kriteria

Kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut:

 Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan Ha2 diterima.

 Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan Ha2 ditolak.

e) Kelima : membuat keputusan

Didasarkan hasil penghitungan, diperoleh angka t

penelitian sebesar 1,863 < t tabel sebesar 1,9845

sehingga H0 diterima dan Ha2 ditolak. Artinya ada

tidak pengaruh antara penggunaan media iklan televisi

dengan brand awareness. Besarnya pengaruh media iklan televisi terhadap brand awareness sebesar 0,175 atau 17,5% dianggap tidak signifikan. Hal ini tercermin

dalam angka signifikan sebesar 0,065 yang lebih besar

dari 0,05. Hal ini tidak sesuai dengan apa yang telah

pengiklan akan memilih media dan karakteristiknya

paling sesuai dengan merek yang diiklankan dalam

menjangkau khalayak sasaran sehingga dapat

memberikan dampak maksimal. Menurut Wells,

Burnett, dan Moriaty menyatakan penggunaan media

iklan televisi selain banyak keuntungan tetapi banyak

juga kelemahannya dalam beriklan hal ini yang

mempengaruhi juga akan akan penggunaan media iklan

televisi ke brand awareness.

3) Pengaruh antara pesan iklan televisi dengan brand awareness

Untuk melihat apakah ada pengaruh antara pesan

iklan televisi dengan brand awareness, dilakukan langkah – langkah sebagai berikut:

a) Pertama: menentukan hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh antara pesan iklan televisi

dengan brand awareness.

Ha3 : Ada pengaruh antara pesan iklan televisi dengan

brand awareness.

b) Kedua: menghitung besarnya t penelitian

Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka

c) Ketiga: menghitung besarnya t tabel dengan ketentuan

sebagai berkut:

Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK)

dengan ketentuan: DK = n – 2, atau 100 – 2 = 98. dari

ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar

1,9845.

d) Keempat: menentukan kriteria

Kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut:

 Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan Ha3 diterima.

 Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan Ha3 ditolak.

e) Kelima : membuat keputusan

Didasarkan hasil penghitungan, diperoleh angka t

penelitian sebesar -0,362 < t tabel sebesar 1,9845

sehingga H0 diterima dan Ha3 ditolak. Artinya tidak

ada pengaruh antara pesan iklan dengan brand awareness. Besarnya pengaruh pesan iklan televisi terhadap brand awareness sebesar -0,037 atau 3,7% dianggap tidak signifikan. Hal ini tercermin dalam

angka signifikan sebesar 0,718 yang lebih besar dari

0,05. Hal ini memang sering terjadi dimana hanya

semua tahap mulai dari kesadaran hingga pembelian

walaupun idealnya pesan seharusnya mendapatkan

perhatian, menarik minat, membangkitkan keinginan

dan menyebabkan tindakan atau model AIDA sesuai

dengan pernyataan Kotler.

4) Pengaruh antara efektifitas iklan dengan brand awareness

Untuk melihat apakah ada pengaruh antara efektifitas

iklan dengan brand awareness, dilakukan langkah – langkah sebagai berikut:

a) Pertama: menentukan hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh antara efektifitas iklan

dengan brand awareness.

Ha4 : Ada pengaruh antara efektifitas iklan dengan

brand awareness.

b) Kedua: menghitung besarnya t penelitian

Hasil penghitungan SPSS diperoleh angka

penelitian sebesar 5,514.

c) Ketiga: menghitung besarnya t tabel dengan ketentuan

sebagai berkut:

Taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (DK)

dengan ketentuan: DK = n – 2, atau 100 – 2 = 98. dari

ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel sebesar

d) Keempat: menentukan kriteria

Kriteria uji hipotesisnya sebagai berikut:

 Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan Ha4 diterima.

 Jika t penelitian < t tabel maka H0 diterima dan Ha4 ditolak.

e) Kelima : membuat keputusan

Didasarkan hasil penghitungan, diperoleh angka t

penelitian sebesar 5,514 > t tabel sebesar 1,9845

sehingga H0 ditolak dan Ha4 diterima. Artinya ada

pengaruh antara efektifitas iklan dengan brand awareness. Besarnya pengaruh efektifitas iklan terhadap brand awareness sebesar 0,597 atau 59,7% dianggap signifikan. Hal ini tercermin dalam angka

signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Intan Puspitasari dengan hasil menyatakan bahwa

efektifitas iklan berpengaruh dalam menumbuhkan

brand awareness. Hasil ini sesuai juga dengan teori yang dikemukakan oleh Wells, Burnett dan Moriarty

yang menyatakan bahwa iklan adalah kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang untuk

pada suatu tujuan tertentu dengan menggunakan media

tertentu. Hal ini sesuai juga dengan pernyataan dari

kotler yaitu efektifitas iklan dapat berpengaruh pada

kesadaran (awareness), pengetahuan (knowledge), dan preferensi (preference).

Dokumen terkait