BAB II TINJAUAN TEOR
METODE PENELITIAN A Ruang Lingkup Penelitian
Pembahasan mengenai penelitian ini dibatasi, agar penelitian ini tidak
meluas yaitu mengenai pengaruh penggunaan celebrity endorser, media iklan televisi dan pesan iklan televisi terhadap efektifitas iklan serta dampaknya
dalam menumbuhkan brand awareness pada program periklanan produk. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN
Jakarta. Waktu penelitian dilakukan selama enam bulan yaitu mulai 23
desember 2010 sampai 23 juni 2011.
B. Metode penentuan sampel
Menurut Sugiyono (2010) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi yang dimaksud disini ialah Mahasiswa Reguler
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN jakarta.
Sedangkan sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pengambilan sampel yang
digunakan adalah accidental sampling. Kriteria sampel yang digunakan adalah Mahasiswa Islam Negeri Jakarta yang merupakan pelanggan jasa
operator seluler GSM dan/atau CDMA yang sudah pernah melihat, membaca,
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel menggunakan rumus
dari Taro Yamane, ( Riduwan, 2007:44 ) yaitu sebagai berikut:
Dimana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan
Berdasarkan rumus tersebut, jumlah sampel yang diperoleh untuk
penelitian ini dengan nilai presisi yang ditetapkan sebesar 10% adalah sebagai
berikut: 49 . 95 1 % 10 2119 2119 x n
Jumlah populasi diperoleh dari akademil Fakultas Ekonomi sampai
bulan februari 2011 jumlah mahasiswa reguler sebanyak 2119. Berdasarkan
pertimbangan diatas, maka jumlah sampel yang dipakai dalam penelitian ini
adalah 100.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Metode angket
Pengumpulan data dari responden yang digunakan adalah dengan
metode komunikasi dengan menggunakan kuesioner dengan pertanyaan
tertutup. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang sudah mengarah ke
jawaban yang alternatifnya sudah ditentukan (Ferdinand, 2000: 27).
yaitu skala yang berisi lima tingkatan jawaban yang merupakan skala
jenis ordinal sebagai berikut :
a. Sangat Setuju, diberi bobot 5
b. Setuju, diberi bobot 4
c. Netral, diberi bobot 3
d. Tidak Setuju, diberi bobot 2
e. Sangat Tidak Setuju, diberi bobot 1
2. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data melalui studi kepustakaan bertujuan untuk
menggali informasi sebanyak mungkin mengenai objek serta elemen-
elemen yang terkait dalam penelitian ini.
D. Metode Analisis
Agar data yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan, maka data tersebut
diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga nantinya dapat dijadikan dasar
dalam pengambilan keputusan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan
diolah dengan menggunakan software SPSS. Metode analisis dalam penelitian ini terdiri atas metode kuantitatif dan kualitatif.
1. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif adalah bentuk analisa yang berdasarkan dari
data yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Data kualitatif ini
merupakan data yang hanya dapat diukur secara langsung.
Proses analisis kualitatif ini dilakukan dalam tahapan sebagai
a. Pengeditan ( Editing)
Pengeditan adalah memilih atau mengambil data yang perlu
dan membuang data yang dianggap tidak perlu, untuk memudahkan
perhitungan dalam pengujian hipotesa.
b. Pemberian Skor ( Scoring)
Mengubah data yang bersifat kualitatif ke dalam bentuk
kuantitatif. Dalam penelitian ini urutan pemberian skor
menggunakan skala Likert. Tingkatan skala Likert yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Sangat Setuju (SS) = Diberi bobot / skor 5
2) Setuju (S) = Diberi bobot / skor 4
3) Ragu - ragu (R) = Diberi bobot / skor 3
4) Tidak Setuju (TS) = Diberi bobot / skor 2
5) Sangat Tidak Setuju (STS) = Diberi bobot / skor 1
c. Tabulating
Pengelompokkan data atas jawaban dengan benar dan teliti,
kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai berwujud dalam
bentuk yang berguna. Berdasarkan hasil tabel tersebut akan
disepakati untuk membuat data tabel agar mendapatkan hubungan
atau pengaruh antara variabel- variabel yang ada.
2. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisa yang menggunakan
tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan
menggunakan tabel – tabel tertentu, untuk mempermudah dalam
menganalisis dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) for windows. Adapun alat analisis yang digunakan yaitu uji validitas dan reliabilitas.
3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Valid artinya
data-data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan
penelitian ini, sedangkan reliabel artinya konsisten atau stabil bila
digunakan untuk penelitian lain.
a. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang ingin diukur. Validitas diukur dengan cara
menghitung korelasi antara skor masing – masing item dengan skor
total menggunakan teknik korelasi product moment. Menurut Solimun (2006:24), jika koefisien korelasi positif dan > 0.3 maka
indikator bersangkutan dianggap valid. Perhitungan koefisien
korelasi dilakukan dengan software SPSS versi 17.0. b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi
antara hasil pengamatan dengan instrumen atau alat ukur yang
untuk mengukur reliabilitas pengamatan adalah Cronbach Alpha
dengan cara membandingkan nilai alpha dengan standarnya,
dengan ketentuan jika (Ghozali: 2005):
1) Cronbach Alpha > 0,6 maka instrumen pengamatan dinyatakan reliabel.
2) Cronbach Alpha < 0,6 maka instrumen pengamatan tidak reliabel.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan membagikan
kuesioner kepada 30 orang responden di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, UIN Jakarta sesuai dengan sampel yang akan digunakan,
dimana kuesioner ini berisikan 23 butir pertanyaan yang harus
dijawab oleh responden dan kemudian data akan diproses dengan
menggunakan software Statistic Product and Service Solution
(SPSS) 17.0 for Windows. 4. Diagram Alur (Path Diagram)
Model penelitian yang akan dikembangkan digambarkan dalam
diagram alur (path diagram) untuk mempermudah melihat pengaruh – pengaruh yang sedang diuji. Di sini akan ditentukan alur sebab akibat
dari variabel – variabel yang dipakai dan untuk mengukur variabel –
a) Konversi Diagram Alur ke dalam Persamaan
Langkah selanjutnya adalah melakukan konversi spesifikasi
model ke dalam rangkaian persamaan. Persamaan yang dibangun
terdiri dari :
b) Persamaan-persamaan struktural (Structural equation). Y=ρyx1X1+ρyx2X2+Ρyx3X3+ε1
Z=ρzx1X1+ρzx3X3+ρzyY+ε2
Keterangan:
Y = Efektifitas Iklan
Z = Brand Awareness
X1 = Penggunaan celebrity endorser X2 = Media iklan televisi
X3 = Pesan iklan televisi ε = Error
Kriteria penerimaan hipotesis sebagai berikut:
Jika sig penelitian < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika sig penelitian > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Atau dengan menggunakan t tabel yaitu dengan Kriteria uji
hipotesisnya sebagai berikut:
Jika t penelitian > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
E. Operasional Variabel Penelitian
1) Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat / nilai dari orang
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010).
Variabel penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu
variabel terikat (endogen variable) atau variabel yang tergantung pada variabel lainnya, serta variabel bebas (eksogen variable) atau variabel yang tidak tergantung pada variabel yang lainnya. Variabel – variabel
yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1) Variabel terikat yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh
variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
adalah efektifitas iklan (Y) dan Brand Awarness (Z) 2) Variabel bebas :
1) Pengunaan Celebrity Endorser (X1) 2) Media Iklan Televisi(X2)
3) Pesan Iklan Televisi(X3)
2. Operasional Variabel
Operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan
cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur
variabel itu. Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan
menjadi indikator empiris yang meliputi :
4. Variabel Efektifitas Iklan
Untuk mengukur variabel efektifitas iklan digunakan enam
buah indikator yang dikembangkan oleh Kotler (2000) yang
meliputi:
a) Merek dikenal
b) Iklan diingat
c) Pesan iklan dipahami
d) Memahami keunggulan
e) Memiliki kepercayaan
f) Meyakini produk lebih baik
5. Variabel Brand Awareness
Untuk mengukur variabel brand awareness digunakan empat buah indikator yang dikembangkan oleh Durianto (2004)
yang meliputi:
a) Kemampuan mengingat merek dalam level top of mind
b) Kemampuan mengenali merek
c) Ciri khas produk yang membuatnya berbeda
b. Variabel tidak terikat (Exsogen Variable)
1) Variabel Celebrity Endorser
Untuk mengukur variabel celebrity endorser digunakan lima buah indikator yang dikembangkan oleh Kotler (2000)
a) Endorser dipercaya,
b) Kecocokan endorser dengan khalayak, c) Kecocokan endorser dengan merek, d) Daya tarik endorser.
e) Keahlian endorser. 2) Variabel Media Iklan Televisi
Untuk mengukur variabel media iklan digunakan empat
buah indikator yang dikembangkan oleh Lee (2007) yang
meliputi:
a) Kualitas siaran
b) Popularitas media
c) Frekuensi iklan
d) Jangkauan media
6. Variabel Pesan Iklan Televisi
Untuk mengukur variabel pesan iklan digunakan lima buah
indikator yang dikembangkan oleh Kotler (2005) dan Keneddy
(2008) yang meliputi:
a) Menarik perhatian (attention) b) Menarik minat (interest)
c) Membangkitkan keinginan (desire) d) Pengambilan keputusan (decision) e) Menyebabkan tindakan (action)
Tabel 3.1
Variabel dan Indikator Penilaian Jenis
Variabel
Variabel Indikator Ukuran
Endogen variable
Variabel Efektifitas iklan (Y)
Sumber : Shimp dan Kotler (2000) a) Merek dikenal b) Iklan diingat c) Pesan iklan dipahami d) Memahami keunggulan e) Memiliki kepercayaan f) Meyakini produk lebih baik Ordinal Variabel Brand Awarness (Z) Sumber : Rangkuti (2002) a. Kemampuan mengingat merek dalam level top of mind
b. Kemampuan mengenali merek c. Ciri khas produk
yang membuatnya berbeda Ordinal Eksogen Variable Variabel Endorser (X1)
Sumber : Kotler dan Shimp (2000) a. Endorser dipercaya b. Endorser dengan khalayak c. Kecocokan endorser dengan merek d. Endorser menarik e. Keahlian endoser Ordinal
Variabel Media Iklan Televisi (X2) Sumber : Lee (2007) a. Kualitas siaran b. Popularitas media c. Frekuensi iklan d. Jangkauan media Ordinal
Variabel Pesan Iklan Televisi (X3) Sumber : Kotler (2005) dan Keneddy a. Menarik perhatian b. Menarik minat c. Membangkitkan keinginan Ordinal
(2008) d. Pengambilan keputusan e. Menyebabkan
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN