• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.   METODE PENELITIAN 19

3.5.   Analisis Data 22

3.5.4.    Analisis SWOT 25

Rangkuti (2005) menyatakan bahwa analisis SWOT (Strength, Weaknes, Opportunity, Threat) merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematik un- tuk merumuskan strategi. Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui atau me- lihat kondisi sebuah objek wisata secara sistematik berdasarkan faktor-faktor ke- kuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) yang merupakan faktor internal ser- ta peluang/kesempatan (Opportunity) dan ancaman (Threat) yang merupakan faktor eksternal yang dihadapi. Strategi yang efektif diasumsikan dapat tercapai dengan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki dan kesempatan yang ada serta meminimalkan kelemahan yang dimiliki dan ancaman yang dihadapi. Analisa data secara kualitatif yang dilakukan terhadap faktor-faktor internal dan eks- ternal dan secara kuantitatif melalui pembobotan dan pemberian rating diguna- kan dalam analisa ini.

Tahapan yang dilakukan dalam analisis SWOT:

1. Identifikasi faktor internal dan eksternal. Internal Factor Evaluation

(IFE) adalah untuk mengetahui sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan. Alat yang digunakan untuk menganalisia faktor internal yaitu matriks IFE yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama juga memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hu- bungan antara area-area tersebut (David 2006 in Nancy 2007). Eksternal factor Evaluation (EFE) adalah untuk mengetahui sejauh mana ancaman dan peluang yang dimiliki dengan cara mendaftarkan semua ancaman dan peluang. Matriks EFE digunakan untuk menganalisis faktor ekster- nal, yang merangkum dan mengevaluasi hal-hal yang mempengaruhi yang berasal dari luar. Hasil dari identifikasi kedua faktor-faktor terse- but selanjutnya akan diberikan bobot dan peringkat (rating).

2. Penentuan bobot setiap variabel. Pemberian nilai/bobot dan rating di- lakukan secara subjektif kepada setiap unsur SWOT dengan kisaran.

Metode tersebut digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bo- bot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Bobot setiap faktor in- ternal dan eksternal ditentukan dengan metode Paired Comparison (Kin- near 1991 in Pudjiwaskito 2005), yaitu sama dengan 1 jika indikator fak- tor horizontal kurang penting dibandingkan indikator faktor vertikal, 2 jika indikator faktor horizontal sama penting dibandingkan indikator fa- ktor vertikal, 3 jika indikator faktor horizontal lebih penting dibanding- kan indikator faktor vertikal, dan 4 jika indikator faktor horizontal sa- ngat penting dibandingkan indikator faktor vertikal (Tabel 2).

Tabel 2. Penilaian bobot faktor strategis internal/eksternal

Faktor Strategis Internal/Eksternal A B C ... Total Bobot

A X1 α1 B X2 α2 C X3 α3 ... … … Total =

1 n i i X α =

1 n i i

Sumber: David 2002 in Pudjiwaskito 2005

Bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan faktor dengan menggunakan per- samaan (Kinnear 1991 in Pudjiwaskito 2005):

α = =

1 i i n i i X X

αi adalah bobot faktor ke-i, Xi adalah nilai faktor ke-i, i adalah 1, 2, 3, ...., n dan n adalah jumlah faktor.

3. Penentuan peringkat (rating). Peringkat (rating) ditentukan untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap masing-masing faktor strategis yang dimiliki objek wisata dengan skala nilai 1-4. Skala peringkat (rating) yang digunakan untuk matriks Internal Factor Evalua- tion (IFE) yaitu:

a. Faktor kekuatan

2 = kekuatan yang sedang, 3 = kekuatan yang besar, dan 4 = kekuatan yang sangat besar b. Faktor kelemahan

1 = kelemahan yang sangat berarti, 2 = kelemahan yang cukup berarti, 3 = kelemahan yang kurang berarti, dan 4 = kelemahan yang tidak berarti

Skala peringkat (rating) yang digunakan untuk matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) yaitu:

a. Faktor Peluang

1 = Peluang rendah (respon kurang), 2 = Peluang sedang (respon rata-rata),

3 = Peluang tinggi (respon di atas rata-rata), dan 4 = Peluang sangat tinggi ( respon superor) b. Faktor Ancaman

1 = Ancaman yang sangat besar, 2 = Ancaman yang besar, dan 3 = Ancaman sedang

Langkah selanjutnya peringkat dari faktor-faktor tersebut dikalikan bo- bot masing-masing kemudian hasil kali tersebut dijumlahkan secara ver- tikal untuk memperoleh nilai total pembobotan seperti yang tercantum pada matriks IFE/EFE (Tabel 3).

Tabel 3. Matriks IFE/EFE

Faktor Strategis Internal/Eksternal Bobot Rating Nilai Kekuatan/Peluang 1. 2. ... Sub Total Kelemahan/Ancaman 1. 2. ... Sub Total Total Sumber : Rangkuti (2005)

4. Menyusun analisis strategi dengan menggunakan matriks (Matriks SWOT). Alat yang dapat digunakan untuk menggambarkan bagaimana faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang dihadapi dipadukan dengan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang dimiliki adalah melalui pembentukan matriks SWOT (Tabel 4). Dengan menggunakan matriks ini dapat dihasilkan empat golongan alternatif strategi yang dapat diterapkan bagi kelangsungan suatu kegiatan seperti berikut (Rangkuti 2005):

a. Pada Kuadran I yaitu SO (strength-opportunity), dengan mengguna- kan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil peluang yang ada. b. Pada Kuadran II yaitu ST (strength-threat), dengan menggunakan pe-

luang yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi.

c. Pada Kuadran III yaitu WO (weakness-opportunity), dengan berusaha mendapatkan keuntungan dari peluang yang ada dengan mengatasi kelemahan yang dimiliki.

d. Pada Kuadran IV yaitu WT (weakness-threat), dengan berusaha memi- nimalkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada.

Tabel 4. Matriks SWOT

Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan (S) Kelemahan (W) Peluang (O) Strategi SO Strategi WO

Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan yang ada Ancaman (T)

Strategi ST Strategi WT

Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman

Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber: Rangkuti (2005)

5. Pembuatan tabel rangking alternatif strategi. Penentuan prioritas stra- tegi pengelolaan dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang saling terkait. Rangking prioritas strategi ditentukan berdasarkan urut- an jumlah skor terbesar sampai terkecil dari semua strategi yang ada. Tabel perangkingan altenatif strategi dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Perangkingan alternatif strategi berdasarkan matriks SWOT pada kawasan wisata Danau Singkarak

Alternatif Strategi Keterkaitan dengan unsur SWOT Jumlah skor (nilai) Rangking SO 1 SO 2 … SO n WO 1 WO 2 … WO n ST 1 ST 2 … ST n WT 1 WT 2 … WT n

6. Penentuan posisi strategi yang akan dijalankan. Penentuan posisi stra- tegi yang akan dijalankan dapat dilakukan melalui dua langkah, yaitu: a. Penentuan nilai P diperoleh dari total nilai kekuatan dikurangi nilai

kelemahan (S-W).

b. Penentuan nilai Q diperoleh dari total nilai peluang dikurangi nilai ancaman (O-T).

Koordinat P sebagai absis dan Q sebagai ordinat menentukan posisi titik (P,Q) sebagai acuan strategi yang akan dijalankan (Gambar 2).

Peluang (Opportunity) Kuadran II Kuadran I (W-O) (S-O) Kelemahan Kekuatan (Weakness) (Strength) Kuadran III Kuadran IV

(W-T) (S-T)

Ancaman (Threat)

Dokumen terkait