4. HASIL DAN PEMBAHASAN 30
4.6. Sumberdaya Manusia Danau Singkarak 40
4.6.6. Karakteristik masyarakat sekitar 43
Masyarakat yang diwawancarai adalah masyarakat yang tinggal di kawas- an wisata Danau Singkarak. Kehidupan masyarakat sekitar dapat mempenga- ruhi dan dipengaruhi oleh keberadaan kawasan wisata Danau Singkarak. Jumlah masyarakat yang menjadi responden untuk diwawancarai adalah sebanyak 30 orang dengan cakupan karakteristik pertanyaan sebagai berikut:
1. Data pribadi masyarakat sekitar yang terdiri dari umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan.
2. Persepsi mengenai kegiatan wisata yang terdapat di Danau Singkarak. 3. Manfaat dan pengaruh wisata bagi masyarakat sekitar.
4. Aktifitas yang dilakukan masyarakat di kawasan wisata Danau Singka- rak.
5. Tingkat kepedulian masyarakat terhadap kelestarian sumberdaya dan lingkungan Danau Singkarak.
6. Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai ekowisata
Tabel 12. Jumlah kunjungan wisatawan ke Danau Singkarak (Kabupaten Solok)
Bulan Jumlah pengunjung (orang)
Januari 2939 Februari 2857 Maret 2667 April 2774 Mei 2933 Juni 3060 Juli 3073 Agustus 3115 September 3260 Oktober 22 085 November 3137 Desember 3384 Total 55 284
Sumber : Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Solok 2008
Gambar 4. Jumlah kunjungan wisatawan ke Danau Singkarak tahun 2008 (Kabupaten Solok)
Keberadaan masyarakat sekitar sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengelolaan kawasan wisata Danau Singkarak, oleh karena itu masyarakat harus
dilibatkan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam aktifitas yang berhubungan dengan kegiatan wisata. Hal ini diperlukan untuk memperkecil ke- senjangan dan permasalahan yang terjadi antara masyarakat dengan pihak pengelola serta agar masyarakat dapat berperan dalam menjaga kelestarian Da- nau Singkarak.
4.6.6.1. Data pribadi masyarakat sekitar a. Rasio jenis kelamin masyarakat
Responden masyarakat yang terdiri dari 30 orang, 53% merupakan perem- puan sedangkan 46% adalah laki-laki. Responden perempuan lebih mendomina- si dibandingkan responden laki-laki, hal ini dapat disebabkan pada saat peneliti- an berlangsung masyarakat sekitar yang lebih banyak ditemui, lebih mudah ber- komunikasi, dan lebih mudah berinteraksi adalah perempuan (Gambar 5).
Gambar 5. Komposisi jenis kelamin masyarakat di sekitar kawasan wisata Danau Singkarak (n = 30 responden)
b. Umur
Berdasarkan hasil wawancara dengan 30 responden masyarakat sekitar ka- wasan wisata Danau Singkarak, 30% diantaranya berumur 40-49 tahun, 23% ber- umur 30-39 tahun, 17% berumur 50-59 tahun, 13% berumur 20-29 tahun, 10% ku- rang dari 20 tahun, dan 7% berumur 60-69 tahun (Gambar 6). Hal ini menunjuk- kan bahwa sebagian besar responden masyarakat tergolong dalam usia produktif yakni 15-64 tahun.
c. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal yang per- nah diikuti sesuai ijazah terakhir. Dari 30 orang responden yang diwawancarai,
lulusan SMA memiliki persentase terbesar (73%). Lulusan SD, SMP serta S1 me- miliki persentase yang sama masing-masing 8%, dan lulusan D3 sebanyak 3% (Gambar 7). Tingkat pendidikan responden masyarakat sekitar kawasan wisata Danau Singkarak bisa dikategorikan sedang karena sebagian besar sudah menge- cap pendidikan sampai tingkat SMA bahkan beberapa responden sudah berhasil menempuh perguruan tinggi setingkat D3 dan S1. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah menyadari pentingnya pendidikan dalam kehidupan. Pendi- dikan merupakan faktor penting untuk membentuk pemahaman dan pengetahu- an masyarakat di dalam membangun dan mengembangkan kawasan wisata Da- nau Singkarak.
Gambar 6. Kelompok umur masyarakat kawasan wisata Danau Singkarak (n = 30 responden)
Gambar 7. Tingkat pendidikan masyarakat kawasan wisata Danau Singkarak (n = 30 responden)
d. Pekerjaan
Karakteristik pekerjaan masyarakat sekitar kawasan wisata Danau Singka- rak berdasarkan wawancara dengan 30 orang responden masyarakat, 20% dian- taranya merupakan ibu rumah tangga, 17% bekerja sebagai pedagang, 13% be- kerja sebagai nelayan, 13% merupakan perangkat nagari, bekerja sebagai supir
7% dan pelajar 6% (Gambar 8). Keberadaan Danau Singkarak dapat menjadi la- han mata pencarian masyarakat sekitar, sehingga dapat meningkatkan pendapat- an yang selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contohnya nelayan menangkap sumberdaya ikan yang terdapat di danau tersebut, masyara- kat sekitar menggunakan kemampuan memasaknya untuk menjual aneka hi- dangan ikan bilih dan makanan lainnya di warung dan restoran di sepanjang Da- nau Singkarak, sehingga dapat membantu perekonomian keluarga mereka.
Gambar 8. Pekerjaan masyarakat kawasan wisata Danau Singkarak (n = 30 responden)
e. Pendapatan
Pekerjaan yang dimiliki masyarakat sekitar berhubungan dengan tingkat pendidikan yang diperoleh. Umumnya semakin tinggi tingkat pendidikan, pe- kerjaan yang diperoleh bisa menghasilkan penghasilan yang lebih tinggi pula. Pendapatan per bulan yang diperoleh masyarakat yang menjadi responden ma- sih tergolong rendah, karena 43% diantaranya berpenghasilan kurang dari Rp 500 000.00. Sebesar 37% responden masyarakat berpenghasilan Rp 500 000.00 – Rp 1 000 000.00, 10% responden diantaranya berpenghasilan Rp 1 000 000.00 – Rp 2 000 000.00, serta responden yang tidak memiliki penghasilan sebesar 7%, dan hanya 3% responden yang berpenghasilan lebih dari Rp 2 000 000.00 (Gambar 9). Berdasarkan hasil wawancara, umumnya masyarakat yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, pedagang, supir dan nelayan memperoleh pendapatan per bulan- nya kurang dari Rp 500 000.00, sedangkan masyarakat yang tidak memiliki peng- hasilan merupakan masyarakat yang masih dalam status sebagai pelajar.
Gambar 9. Tingkat pendapatan per bulan masyarakat kawasan wisata Danau Singkarak (n = 30 responden)
4.6.6.2. Persepsi masyarakat terhadap kawasan wisata Danau Singkarak
Bentuk pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap kawasan wisata Danau Singkarak disajikan pada Gambar 10 dan Gambar 11. Dari 30 responden yang diwawancarai, 100% responden menyatakan perasaan senang terhadap adanya kawasan wisata Danau Singkarak. Ini terlihat dari jawaban pertanyaan apabila tanah milik mereka digunakan untuk membangun fasilitas wisata seperti hotel atau restoran, 63% responden masyarakat Danau Singkarak menyatakan bersedia jauh lebih besar dibanding 37% lainnya yang tidak bersedia.
a. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan Danau Singkarak (n = 30 responden)
b. Persepsi masyarakat apabila tanah mereka dibangun fasilitas wisata (n = 30 responden)
c. Persepsi masyarakat terhadap manfaat wisata Danau Singkarak (n = 30 responden)
d. Persepsi masyarakat terhadap dampak negatif kegiatan wisata Danau Singkarak (n = 30 responden)
Gambar 10. Pengetahuan dan persepsi masyarakat sekitar terhadap kawasan wisata Danau Singkarak (a,b,c dan d)
Keberadaan kawasan wisata Danau Singkarak dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar diantaranya dapat membuka lapangan kerja atau ke- sempatan berusaha yang dinyatakan oleh 86% responden, 7% responden menya- takan keberadaan Danau Singkarak dapat memberikan kesempatan berinteraksi dengan wisatawan sehingga dapat menambah teman dan jaringan, akan tetapi 7% responden lainnya menyatakan tidak ada manfaat yang mereka peroleh dari kegiatan wisata di Danau Singkarak.
Kegiatan wisata di Danau Singkarak ternyata memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar. Beberapa dampak ne- gatif yang timbul menurut 30 responden masyarakat sekitar yang diwawancarai adalah kotornya kawasan wisata yang dinyatakan oleh 33% responden, terpe- ngaruhnya kehidupan masyarakat oleh perilaku wisatawan sebesar 30% respon- den contohnya perilaku berpakaian dan berbicara, tetapi sebaliknya 37% respon- den masyarakat sekitar tidak mengkhawatirkan dampak yang ditimbulkan aki- bat aktifitas wisatawan.
Dukungan masyarakat sekitar yang telah diwawancarai terhadap kebera- daan kawasan wisata Danau Singkarak sangat besar terbukti dengan bersedia- nya masyarakat apabila tanah mereka dibangun fasilitas wisata dan hubungan baik yang tercipta antara masyarakat dan wisatawan. Dukungan besar ini dapat membantu pengelola Danau Singkarak dalam pengembangan kawasan wisata Danau Singkarak yang berkelanjutan.
Gambar 11 menjelaskan persepsi responden masyarakat mengenai kebera- daan ikan bilih di Danau Singkarak serta bantuan pihak pengelola terhadap ma- syarakat. Selama ini keberadaan ikan bilih dapat meningkatkan ekonomi ma- syarakat yang dinyatakan oleh seluruh responden (100%). Salah satu cara untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui sumberdaya ikan bilih adalah men- jadikan ikan bilih sebagai objek wisata, hal ini disetujui oleh 97% responden, con- toh bentuk wisata ikan bilih yang dapat dikembangkan adalah wisata kuliner. Hanya 3% responden lainnya menyatakan bahwa ikan bilih tidak bisa dijadikan objek wisata.
Pengelolaan Danau Singkarak masih belum optimal khususnya kerjasama dan bantuan pengelola serta instansi terkait kepada masyarakat sekitar, hal ini dinyatakan oleh 47% responden, akan tetapi 33% responden menyatakan izin un-
tuk berusaha cukup mudah diberikan oleh pihak pengelola atau pemerintah se- tempat sehingga dapat membuka berbagai lapangan pekerjaan, 20% responden lainnya pernah memperoleh bantuan pengelola berupa pukat/jaring yang digu- nakan untuk menangkap ikan di Danau Singkarak. Berdasarkan keterangan ter- sebut terlihat kurang meratanya bantuan dan kerjasama pihak pengelola atau instansi terkait dengan masyarakat, padahal kerjasama pengelola dan instansi terkait dengan masyarakat sangat dibutuhkan dalam pengembangan wisata Da- nau Singkarak yang berkelanjutan, agar tidak terjadi konflik dikemudian hari.
Gambar 11. Persepsi masyarakat sekitar mengenai keberadaan ikan bilih (a,b dan c)
4.6.6.3. Aktifitas masyarakat di kawasan wisata Danau Singkarak
Berbagai aktifitas dapat dilakukan masyarakat di kawasan Danau Singka- rak. Menurut 30 responden yang diwawancarai bentuk aktifitas yang mereka la- kukan di Danau Singkarak diantaranya adalah: melakukan kegiatan berdagang (40%), melakukan kegiatan menangkap ikan (40%), melakukan kegiatan sehari-
a. Persepsi masyarakat mengenai ke- beradaan ikan bilih dapat mening- katkan ekonomi masyarakat (n = 30 responden)
b. Persepsi masyarakat apabila ikan bilih dijadikan objek wisata (n = 30 respon- den)
c. Persepsi masyarakat mengenai ban- tuan pengelola kepada masyarakat (n = 30 responden)
hari mencuci (7%), berolahraga (7%) dan melakukan kegiatan pertanian (6%) (Gambar 12).
Menurut 100% responden, selama wisatawan beraktifitas di kawasan Da- nau Singkarak tidak ada gangguan sama sekali terhadap kenyamanan masyara- kat sekitar (Gambar 12). Hubungan baik antara masyarakat dengan wisatawan dapat juga berpengaruh terhadap kenyamanan wisatawan dalam melakukan ke- giatan wisata di Danau Singkarak.
Gambar 12. Aktifitas masyarakat di kawasan wisata Danau Singkarak (a dan b)
4.6.6.4. Kepedulian masyarakat dalam menjaga kelestarian Danau Singkarak Kepedulian dan keterlibatan masyarakat terhadap kelestarian lingkungan danau dapat dilihat pada Gambar 13. Berdasarkan contoh yang diambil dari 30 orang responden masyarakat sekitar, 100% responden menyatakan peduli de- ngan kelestarian lingkungan danau. Hal ini terbukti karena sebesar 70% respon- den menyatakan pernah ikut serta dalam menjaga kelestarian Danau Singkarak misalnya bergotong royong dan tidak membuang sampah ke danau, sedangkan 30% lainnya menyatakan belum pernah.
Pengelolaan terhadap kawasan Danau Singkarak oleh pihak pengelola me- nurut masyarakat khususnya responden masih belum memperhatikan kelestari- an lingkungan danau, hal ini dinyatakan oleh 93% responden sedangkan 7% me- nyatakan sudah. Kawasan Danau Singkarak saat ini memang dalam kondisi ku- rang terawat, banyaknya sampah yang bertebaran di kawasan danau serta ba- ngunan perumahan di sepanjang tepian danau dapat mengancam kelestarian da-
a. Aktivitas masyarakat di ka- wasan Danau Singkarak (n = 30 responden)
b. Aktivitas wisata yang meng- ganggu kenyamanan masya- rakat (n = 30 responden)
nau. Menurut 67% responden masyarakat, tindakan protes kepada pengelola a- dalah tindakan yang paling tepat dilakukan apabila ada kegiatan pengelolaan kawasan wisata Danau Singkarak seperti membangun sarana dan prasarana yang dapat mengganggu kelestarian alam danau, sedangkan 20% responden me- nyatakan cukup dipercayakan kepada pengelola, atau bertindak diam saja yang dinyatakan oleh 13% responden.
Gambar 13. Kepedulian masyarakat terhadap kelestarian Danau Singkarak beserta sumberdayanya (a,b,c,d,e dan f)
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber saat ini popu- lasi ikan bilih mengalami penurunan, untuk itu perlu adanya pembatasan pe-
7 %
a. Pendapat masyarakat mengenai pengelolaan danau yang sudah menjaga kelestariannya (n = 30 responden)
b. Kepedulian masyarakat terhadap kelestarian Danau Singkarak (n = 30 responden)
c. Keikutsertaan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan da- nau (n = 30 responden)
d. Tindakan masyarakat terhadap pe- ngelolaan yang tidak menjaga keles- tarian (n = 30 responden)
e. Perlunya pembatasan jumlah pe- nangkapan ikan bilih (n = 30 res- ponden)
f. Pendapat masyarakat mengenai ke- beradaan PLTA mengganggu kelesta- rian danau (n = 30 responden)
nangkapan ikan bilih untuk menjaga kelestariannya yang disetujui oleh 47% res- ponden, sedangkan 53% responden menyatakan tidak setuju karena akan berpe- ngaruh terhadap pendapatan nelayan. Untuk keberadaan PLTA di Danau Sing- karak menurut berbagai informasi ternyata adanya fenomena penyusutan per- mukaan air danau (Frida et al. 2005) yang dapat mengganggu kelestarian sum- berdaya danau yang disetujui 43% responden, akan tetapi 57% responden me- nyatakan tidak terganggunya kelestarian danau akibat adanya PLTA Singkarak, karena dengan adanya PLTA dapat memberikan aliran listrik bagi masyarakat serta dapat membantu perekonomian mereka.