• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.   HASIL DAN PEMBAHASAN 30

4.6.   Sumberdaya Manusia Danau Singkarak 40

4.6.7. Karakteristik wisatawan 53

Karakteristik wisatawan meliputi data pribadi seperti: jenis kelamin, umur, asal, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan biaya wisata; motivasi ber- wisata ke Danau Singkarak; persepsi mengenai kawasan wisata Danau Singka- rak; tingkat kepedulian wisatawan terhadap kelestarian kawasan Danau Singka- rak, serta pengetahuan wisatawan mengenai ekowisata. Jumlah wisatawan yang menjadi responden untuk diwawancarai adalah sebanyak 30 orang.

4.6.7.1. Data pribadi a. Jenis kelamin

Wisatawan Danau Singkarak yang menjadi responden untuk diwawanca- rai adalah sebanyak 30 orang, yang terdiri dari 70% perempuan dan 30% laki- laki. Wisatawan perempuan lebih banyak ditemui karena lebih tertarik untuk berwisata ke Danau Singkarak khususnya untuk melepas lelah dan lebih banyak waktu luang (Gambar 14).

b. Umur

Berdasarkan hasil wawancara dengan 30 orang responden wisatawan, se- banyak 33% diantaranya berumur dibawah 20 tahun, wisatawan yang berumur 20-29 tahun sebanyak 23%, berumur 30-39 tahun sebesar 23%, berumur 40-49 ta- hun sebesar 10%, umur 50-59 tahun sebesar 7% dan 3% wisatawan berumur 60- 69 tahun (Gambar 15).

Gambar 15. Tingkatan umur wisatawan (n = 30 responden)

c. Asal wisatawan

Wisatawan yang diwawancarai sebanyak 30 orang, 40% diantaranya bera- sal dari Solok, 23% wisatawan berasal dari Bukittinggi, 23% berasal dari daerah Tanah Datar, wisatawan yang berasal dari Padang sebesar 7% dan wisatawan yang berasal dari Pekan Baru sebesar 7%. Sebagian besar wisatawan yang datang ke kawasan wisata Danau Singkarak merupakan wisatawan lokal, karena lokasi tempat tinggalnya tidak jauh dari kawasan wisata Danau Singkarak (Gambar 16).

Gambar 16. Asal wisatawan (n = 30 responden)

d. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan wisatawan yang ditemui adalah lulusan SMA sebesar 34%, SMP sebesar 30% hal ini berhubungan dengan mayoritas wisatawan yang

berusia dibawah 20 tahun. Wisatawan yang telah lulus dari perguruan tinggi se- besar 23% S1, 7% D3, 3% lulusan D1, dan 3% lulusan S2 (Gambar 17). Semakin tinggi tingkat pendidikan wisatawan maka akan semakin tinggi pula pengetahu- annya mengenai kelestarian lingkungan kawasan wisata Danau Singkarak, se- hingga diharapkan wisatawan tidak membuang sampah sembarangan dan mela- kukan tindakan yang meresahkan masyarakat.

Gambar 17. Tingkat pendidikan wisatawan (n = 30 responden)

e. Pekerjaan

Gambar 18 menunjukkan sebaran jenis pekerjaan 30 orang responden wisa- tawan. Sebanyak 36% wisatawan bekerja sebagai pedagang, sebagai pelajar atau mahasiswa sebesar 30%, 17% responden wisatawan bekerja sebagai PNS dan be- kerja sebagai wiraswasta sebesar 17%.

Gambar 18. Jenis pekerjaan wisatawan (n = 30 responden)

f. Pendapatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan 30 orang wisatawan, diperoleh data bahwa 20% responden belum memiliki penghasilan karena masih dalam status pelajar dan mahasiswa. Wisatawan dengan penghasilan Rp 500 000.00 – Rp 1 000 000.00 per bulannya adalah 34%. Penghasilan kurang dari Rp 500 000.00

adalah 23%, berpenghasilan Rp 1 000 000.00 – Rp 2 000 000.00 sebesar 13% dan le- bih dari Rp 2 000 000.00 sebesar 10% (Gambar 19).

Gambar 19. Pendapatan per bulan wisatawan (n = 30 responden)

g. Biaya yang Dikeluarkan

Biaya yang dikeluarkan wisatawan ketika berwisata ke kawasan Danau Singkarak bervariasi (Gambar 20). Biaya yang dikeluarkan untuk berwisata dipe- ngaruhi oleh asal wisatawan, aktifitas wisata, dan jenis kendaraan yang diguna- kan. Mayoritas wisatawan yaitu sebesar 77% mengeluarkan biaya kurang dari Rp 50 000.00 ketika berwisata ke Danau Singkarak. Hal ini disebabkan wisata- wan hanya mengeluarkan biaya untuk transportasi dan membeli makanan. Seba- nyak 13% responden mengeluarkan biaya untuk berwisata sebesar Rp 50 000.00 - Rp 100 000.00, dan biasanya merupakan wisatawan yang datang bersama keluar- ga dan kendaraan sewaan. Wisatawan yang mengeluarkan biaya Rp 100 000.00 – Rp 200 000.00 sebesar 3% dan wisatawan dengan biaya wisata lebih dari Rp 200 000.00 adalah sebesar 7%. Pada umumnya wisatawan yang berwisata ke Da- nau Singkarak mengeluarkan biaya lebih dari Rp 200 000.00 berasal dari luar da- erah Sumatera Barat.

Gambar 20. Biaya yang dikeluarkan wisatawan untuk berwisata ke Danau Singkarak (n = 30 responden)

4.6.7.2. Motivasi wisatawan

Motivasi wisatawan pada saat berwisata ke Danau Singkarak ditunjukkan oleh Gambar 21. Mayoritas responden wisatawan memperoleh informasi menge- nai adanya kawasan wisata Danau Singkarak berasal dari teman yang dinyata- kan oleh 63% responden, 27% responden memperoleh informasi dari orang tua mereka sendiri, serta 10% berasal dari radio/televisi, dan ternyata tidak ada wi- satawan yang memperoleh informasi dari brosur/leaflet. Hal ini disebabkan be- lum adanya promosi dari pemerintah maupun pengelola, berupa brosur/leaflet yang sampai ke masyarakat.

Gambar 21. Motivasi wisatawan (a,b,c dan d)

Berdasarkan hasil wawancara dengan wisatawan, 93% diantaranya sudah pernah berkunjung ke Danau Singkarak, sedangkan 7% lainnya menyatakan baru pertama kalinya berkunjung ke Danau Singkarak. Motivasi wisatawan un- tuk datang ke Danau Singkarak bervariasi, 67% diantaranya menyatakan kein-

7 %

a. Sumber informasi yang diperoleh wisatawan mengenai Danau Singka- rak (n = 30 responden)

b. Dorongan wisatawan mengunjungi kawasan Danau Singkarak (n = 30 responden)

c. Tujuan wisatawan mengunjungi Danau Singkarak (n = 30 responden)

d. Intensitas berkunjung wisatawan ke Danau Singkarak (n = 30 responden)

dahan pemandangan alam Danau Singkarak merupakan dorongan untuk berwi- sata, 17% menyatakan mudah dijangkaunya kawasan wisata Danau Sing-karak. Motivasi lainnya adalah karena diajak teman yang dinyatakan oleh 13% wisata- wan, dan 3% wisatawan lainnya memberikan alasan karena belum pernah me- ngunjungi kawasan wisata Danau Singkarak menjadi motivasi mereka untuk berwisata ke danau tersebut.

Wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata Danau Singkarak memiliki tujuan wisata masing-masing. Wisatawan yang bertujuan untuk menikmati kein- dahan alam danau memiliki persentase paling besar yakni sebesar 50% respon- den, wisatawan dengan tujuan untuk menghilangkan stres dari aktifitas-aktifitas yang menjenuhkan sebesar 34% responden, bertujuan untuk mengisi waktu lu- ang sebesar 13% responden, dan 3% responden wisatawan menyatakan untuk menikmati aktifitas wisata yang ditawarkan menjadi tujuan mereka berwisata ke Danau Singkarak.

4.6.7.3. Persepsi wisatawan mengenai kawasan wisata Danau Singkarak Persepsi wisatawan mengenai kawasan wisata Danau Singkarak ditunjuk- kan oleh Gambar 22 dan Gambar 23. Berdasarkan Gambar 22 dapat dilihat bah- wa sebesar 67% wisatawan menyatakan puas saat berwisata ke kawasan Danau Singkarak karena ketenangan yang diperoleh ketika menikmati keindahan pe- mandangan alam Danau Singkarak, sedangkan 33% wisatawan menyatakan ti- dak puas karena kebersihan lingkungan yang kurang dan fasilitas wisata yang sangat minimal. Hambatan yang dirasakan wisatawan ketika mengunjungi ka- wasan wisata Danau Singkarak diantaranya tidak ada waktu luang yang dinya- takan oleh 56% responden wisatawan, biasanya kawasan wisata ramai dikun- jungi oleh wisatawan pada saat liburan sekolah dan pada saat hari raya Idul Fi- tri. Hambatan lainnya adalah tidak ada teman yang menemani yang dinyatakan oleh 27% wisatawan, serta 17% responden menyatakan lalu lintas dari kawasan tempat tinggal mereka yang sering macet menyebabkan hambatan ketika me- ngunjungi kawasan wisata Danau Singkarak.

Danau singkarak selain memiliki pemandangan alam yang indah juga me- miliki ciri khas yakni adanya ikan bilih. Keberadaan ikan endemik ikan bilih ter-

nyata telah diketahui oleh sebagian besar wisatawan terlihat dari 90% wisatawan sudah mengetahuinya, sedangkan 10% wisatawan lainnya belum mengetahui. Menurut 90% responden, wisatawan ikan bilih bisa menjadi salah satu objek wi- sata di Danau Singkarak karena sifat endemiknya, sedangkan 3% menyatakan tidak bisa dan 7% wisatawan lainnya menyatakan tidak tahu.

Gambar 22. Persepsi wisatawan (a,b,c dan d)

Persepsi wisatawan mengenai sarana dan prasarana, fasilitas wisata serta keadaan lingkungan kawasan wisata Danau Singkarak dapat dilihat pada Gam- bar 23. Berdasarkan gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa wisatawan menya- takan masih banyaknya kekurangan yang terdapat di kawasan wisata Danau Singkarak seperti: pelayanan pengelola, keamanan, kebersihan lingkungan, per- aturan kawasan, tata ruang fasilitas wisata, tempat sampah, toilet, tempat iba- dah, taman duduk, dan fasilitas wisata perahu. Akan tetapi ak-sesibilitas, kenya- manan, keaslian, keindahan, dan air bersih dinyatakan oleh wisatawan dalam ke- adaan baik.

a. Kepuasan wisatawan terhadap wisata Danau Singkarak (n = 30 responden)

b. Hambatan ketika berwisata ke Danau Singkarak (n = 30 responden)

c. Pengetahuan wisatawan mengenai keberadaan ikan endemik ikan bilih (n = 30 responden)

d. Persepsi wisatawan apabila ikan bilih dijadikan objek wisata (n = 30 responden)

Gambar 23. Persepsi wisatawan terhadap fasilitas dan lingkungan di kawasan wisata Danau Singkarak

Letak kawasan wisata Danau Singkarak yang strategis berada di jalan Lin- tas Sumatera menyebabkan aksesibilitas mudah, jalanan menuju lokasi juga ter- golong baik, apalagi pada saat event Tour de Singkarak banyak ruas jalan yang di- perbaiki. Keindahan dan keaslian pemandangan alam Danau Singkarak merupa- kan daya tarik terbesar bagi wisatawan ketika berwisata. Sayangnya, keindahan alam wisata Danau Singkarak belum didukung oleh lingkungan dan fasilitas wi- sata yang mencukupi. Banyaknya sampah yang bertebaran di sekitar kawasan wisata mengurangi kebersihan lingkungan Danau Singkarak. Peraturan yang ter- dapat di kawasan danau terutama untuk wisatawan masih kurang misalnya ti- dak adanya wilayah perbatasan untuk berenang, padahal Danau Singkarak ter- golong danau yang dalam.

Tata ruang untuk fasilitas wisata yang terdapat di kawasan wisata danau masih semrawut, terlihat banyaknya sampah karena kurangnya tempat sampah, bangunan rumah warung yang dibangun di sepanjang danau juga mengurangi keindahan danau. Fasilitas lainnya seperti toilet, tempat ibadah, taman duduk, fasilitas wisata perahu juga dirasakan kurang oleh wisatawan, sehingga ada keti- daknyamanan wisatawan ketika berwisata ke danau Singkarak. Instansi terkait

dan pengelola kawasan danau harus memperhatikan keamanan dan kenyaman- an untuk berwisata bagi pengunjung agar pengunjung Danau Singkarak menjadi semakin banyak.

4.6.7.4. Aktifitas wisatawan

Berdasarkan hasil wawancara dengan 30 orang responden wisatawan di kawasan wisata Danau Singkarak, sebesar 50% wisatawan datang berwisata se- cara berkelompok yakni sebanyak 5-15 orang, 34% lainnya datang dengan kelu- arga, 13% wisatawan datang berdua, dan 3% datang sendiri. Jenis kendaraan yang digunakan wisatawan ketika mengunjungi kawasan wisata Danau Singka- rak adalah kendaraan pribadi (motor atau mobil) yang digunakan 53% respon- den, kendaraan umum digunakan 24% wisatawan, 13% menggunakan kendara- an sewa, dan 10% lainnya dengan cara jalan kaki. Perlengkapan yang dibawa wi- satawan ketika berwisata ke kawasan wisata Danau Singkarak adalah handphone

yang dibawa oleh 84% responden wisatawan dan digunakan untuk berfoto dan video, 13% wisatawan membawa perlengkapan berupa kamera, serta 3% wisata- wan lainnya membawa handycam (Gambar 24).

Kegiatan yang dilakukan wisatawan ketika berkunjung ke kawasan Danau Singkarak adalah untuk menikmati keindahan alam dengan cara duduk-duduk santai di sekitar Danau Singkarak yang dilakukan oleh 73% responden wisata- wan, 20% wisatawan melakukan kegiatan piknik seperti berperahu wisata, sebe- sar 4% wisatawan melakukan aktifitas mamancing, 3% melakukan kegiatan wi- sata kuliner dengan cara menikmati hidangan ikan bilih, serta 3% wisatawan me- lakukan kegiatan fotografi. Beberapa aktifitas wisatawan ketika berwisata di Da- nau Singkarak disajikan pada Lampiran 11. Ketika berwisata ke Danau Singka- rak, 40% wisatawan lebih memilih tempat makan di warung tenda, sebesar 33% lebih memilih restoran, sedangkan 27% lainnya lebih memilih membawa makan- an dari rumah dengan alasan penghematan.

Ikan bilih merupakan salah satu daya tarik yang besar di Danau Singkarak. Banyak penduduk sekitar Danau Singkarak yang menjual ikan bilih baik dalam bentuk mentah ataupun yang sudah diolah menjadi makanan (Lampiran 12). Hi- dangan-hidangan ikan bilih berupa pepes, gulai, dan goreng yang terdapat di ka-

wasan wisata Danau Singkarak diakui oleh 70% (Gambar 25) wisatawan yang pernah mencicipinya menyatakan memiliki cita rasa yang lezat, 27% wisatawan menyatakan cukup lezat, dan 3% wisatawan menyatakan tidak tahu karena be- lum pernah mencicipinya. Setelah berwisata ke Danau Singkarak, 77% wisata- wan tidak membawa oleh-oleh ikan bilih karena harga yang ditawarkan cukup mahal, harga ikan dalam bentuk kering berkisar antara Rp 60 000.00 – Rp 100 000.00 per kilogram. Sedangkan 23% wisatawan membeli oleh-oleh ikan bilih setelah berwisata ke Danau Singkarak.

Gambar 24. Kecenderungan kelompok wisatawan, kendaraan yang diguna- kan, aktifitas wisatawan, pilihan tempat makan, dan aktifitas yang perlu perbaikan di kawasan wisata Danau Singkarak (a,b,c,d,e dan f)

10 %

a. Kecenderungan kelompok wisata- wan (n = 30 responden)

b. Kendaraan yang digunakan (n = 30 responden)

c. Aktivitas wisatawan di kawasan wisata (n = 30 responden)

d. Perlengkapan yang dibawa wi- satawan (n = 30 responden)

e. Pilihan tempat makan bagi wisa- tawan (n = 30 responden)

f. Aktivitas yang perlu penam- bahan/perbaikan (n = 30 res- ponden)

Gambar 25. Aktifitas wisatawan berhubungan dengan ikan bilih (a dan b)

4.6.7.5. Kepedulian wisatawan terhadap kelestarian kawasan wisata Danau Singkarak

Kelestarian kawasan wisata Danau Singkarak tergolong kurang baik menu- rut 70% wisatawan yang menjadi responden, 23% wisatawan menyatakan tergo- long baik, dan 3% menyatakan dalam keadaan buruk. Kurang baiknya kelestari- an Danau Singkarak salah satu penyebabnya adalah sampah yang berasal dari masyarakat dan wisatawan. Berdasarkan hasil wawancara dengan wisatawan, 30% diantaranya membuang sampah di sekitar danau karena alasan kurangnya tempat sampah yang disediakan, dan 70% lainnya menyatakan membuang sam- pah di tempat sampah (Gambar 26).

Gambar 26. Kepedulian dan pendapat wisatawan terhadap kelestarian Danau Singkarak (a,b,c dan d)

a. Pendapat wisatawan mengenai ke- lestarian lingkungan di kawasan wisata (n = 30 responden)

b. Tempat membuang sampah selama kegiatan wisata (n = 30 responden)

d. Pendapat wisatawan perlunya pembatasan penangkapan ikan bilih (n = 30 responden)

c. Pendapat wisatawan terganggunya kelestarian danau akibat PLTA (n = 30 responden)

b. Pendapat wisatawan mengenai hidangan ikan bilih di kawasan wisata (n = 30 responden)

a. Pilihan wisatawan untuk mem- bawa oleh-oleh berupa ikan bi- lih (n = 30 responden)

Kelestarian sumberdaya Danau Singkarak juga harus dijaga, salah satunya adalah ikan bilih. Untuk menjaga kelestarian ikan bilih perlu dilakukannya pem- batasan penangkapan ikan bilih yang disetujui oleh 97% wisatawan, hanya 3% lainnya menyatakan tidak perlu karena akan mengurangi penghasilan nelayan. Akhir-akhir ini keberadaan PLTA di Danau Singkarak juga menjadi masalah, yakni terganggunya kelestarian sumberdaya air dan sumberdaya ikan danau yang disetujui oleh 23% responden wisatawan, akan tetapi 77% wisatawan me- nyatakan kelestarian danau tidak terganggu dengan keberadaan PLTA.

4.6.7.6. Pengetahuan masyarakat dan wisatawan mengenai ekowisata

Ekowisata merupakan wisata yang berorientasi lingkungan untuk menjem- batani kepentingan perlindungan sumberdaya alam/lingkungan dan industri ke- pariwisataan (META 2002 in Yulianda 2007). Istilah ekowisata masih jarang dan belum banyak diketahui masyarakat awam, hal ini terbukti dari 30 orang respon- den hanya 37% saja yang sudah pernah mendengar istilah ekowisata, sedangkan 63% lainnya belum pernah mendengar istilah ekowisata. Begitu juga dengan res- ponden wisatawan, hanya 30% saja yang pernah mendengar istilah ekowisata, sedangkan 70% lainnya belum pernah mendengar istilah tersebut. Hal ini bisa di- pengaruhi latar belakang pendidikan dan wawasan responden masyarakat dan responden wisatawan. Pengembangan kegiatan wisata dengan konsep ekowisata di Danau Singkarak sangat mungkin dilakukan, tentunya dengan dukungan pe- merintah, pengelola, instansi terkait serta masyarakat. Sebelum dikembangkan konsep ekowisata di Danau Singkarak, sebaiknya masyarakat diberi wawasan mengenai konsepnya, keuntungan dan kerugiannya, kemudian apabila konsep itu telah disepakati dan dilaksanakan, tindakan selanjutnya mempromosikan ke- pada wisatawan adanya kawasan wisata danau dengan konsep ekowisata, se- hingga diharapkan wisatawan yang be-lum paham dengan istilah tersebut menjadi mengerti dan tertarik untuk datang ke Danau Singkarak (Gambar 27).

Dokumen terkait