• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Manajemen Strateg

2.5.2 Analisis SWOT

Rangkuti (2000) menjelaskan analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematik untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),

namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Gambar 3. Matriks IE (David, 2004)

I

II

III

IV V

VI VII

VIII

IX 4.0 3.0 2.0 1.0 3.0 2.0 1.0 Tinggi Medium Rendah Total Skor Terbobot

Kuat Rataan Lemah

Total Skor Terbobot IFE

Dari analisis SWOT, perusahaan dapat menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan sesuai dengan kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengatasi ancaman yang datang dari luar, serta memperbaiki kelemahan yang ada. Analisis SWOT melaksanakan analisis dan merumuskan keunggulan strategik untuk mengidentifikasi dengan jelas kekuatan dan kelemahan perusahaan pada saat ini.

Analisis SWOT memiliki empat (4) faktor berikut :

a. Strengths (S) adalah kemampuan internal utama dari sebuah perusahaan secara relatif dibandingkan dengan perusahaan lainnya.

Strength merupakan kompetensi dalam perusahaan yang dijadikan sebagai perbandingan dengan pesaing.

b. Weaknesses (W) merupakan sifat-sifat dari suatu perusahaan yang cenderung mengurangi nilai-nilai kompeten dan perbandingan dengan pesaing-pesaingnya.

c. Opportunities (O) merupakan peluang-peluang yang ada dalam diri perusahaan atau peluang-peluang yang dimiliki oleh perusahaan. d. Threats (T) merupakan kejadian-kejadian yang sangat mungkin

terjadi yang dapat mengakibatkan kerugian tertentu bagi perusahaan.

Tabel 5. Matriks SWOT Internal Eksternal Strengths (S) Weaknesses (W) Tentukan faktor-faktor kekuatan internal Tentukan faktor-faktor kelemahan internal

Opportunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO)

Tentukan faktor-faktor peluang eksternal Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Atasi kelemahan dengan memanfaaatkan peluang

Threats (T) Strategi (ST) Strategi (WT)

Tentukan faktor-faktor ancaman eksternal Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman Minimalkan kelemahan dan hindari ancaman

Sumber : David, 2004 2.5.3 MatriksQSP

Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) adalah alat untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara obyektif, berdasarkan key success factors internal-eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Tujuan matriks QSP adalah menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih dan kemudian menentukan strategi mana yang paling tepat untuk diimplementasikan.

Setelah mengembangkan sejumlah alternatif strategi, perusahaan harus mampu mengevaluasi dan kemudian memilih strategi terbaik yang paling cocok dengan kondisi internal, serta situasi lingkungan eksternal perusahaan, maka dapat digunakan matriks QSP.

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk pembuatan matriks QSP adalah :

a. Mendaftar faktor sukses krisis internal dan eksternal perusahaan di dalam matriks IFE dan EFE.

b. Memberikan bobot untuk faktor sukses krisis internal dan eksternal perusahaan yang terdapat di dalam matriks IFE dan EFE.

c. Mengidentifikasi alternatif strategi yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk diimplementasikan.

d. Menetapkan nilai daya tarik (atractiveness score), artinya menentukan nilai numerik yang menunjukkan daya terik relatif dari setiap strategi dalam alternatif set tertentu. Nilai daya tarik tersebut adalah 1=tidak menarik, 2=agak menarik, 3=cukup menarik dan 4=sangat menarik. Bila dalam faktor sukses kritis yang bersangkutan tidak mempunyai pengaruh pada pilihan spesifik, maka nilai daya tarik tidak perlu diberikan pada strategi-strategi dalam rangkaian tersebut.

e. Menghitung total nilai daya tarik. Total nilai daya tarik merupakan hasil perkalian antara nilai rataan dengan nilai daya tarik dalam setiap baris.

f. Menghitung jumlah total nilai daya tarik. Jumlah total nilai daya tarik mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dalam setiap kumpulan strategi. Besarnya perbedaan antara jumlah total nilai daya tarik dalam suatu set alternatif strategi tertentu menunjukkan seberapa besar strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lain. Alternatif strategi yang memiliki nilai total terbesar merupakan strategi terbaik.

Tabel 6. Matriks QSP Faktor- Faktor Kunci Alternatif Strategi Bobot (a)

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 AS (b) TAS (a x b) AS (c) TAS (a x c) AS (d) TAS (a x d) AS (e) TAS (a x e) Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Sumber : David, 2004

2.6. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

Novianti (2002) melakukan penelitian di PT. Fajar Taurus mengenai analisis strategi pengembangan bisnis produk susu olahan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang mendefinisikan visi, misi, tujuan perusahaan, karakteristik produk olahan yang dihasilkan, tingkat pencapaian

target penjualan dan data internal perusahaan, seperti pemasaran, personalia dan pengembangan. Alat analisis lain yang digunakan adalah analisis tiga (3) tahap formulasi strategi yang mengidentifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan, kemudian dari hasil identifikasi tersebut dikembangkan beberapa alternatif strategi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan, yaitu pemeliharaan mutu dan pelayanan kepada konsumen, diversifikasi produk melalui research and development

(R/D) optimal, serta perluasan jaringan distribusi dan pemasaran.

Armansyah (2005) meneliti tentang Analisis Strategi Bisnis Perusahaan Susu Sapi Murni Rahmawati Jaya. Penelitian ini mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan menggunakan matriks IFE dan identifikasi peluang dan ancaman menggunakan matriks EFE, prioritas strategi dengan QSPM. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa keberadaan perusahaan yang bergerak dalam industri susu murni sangat dibutuhkan untuk menunjang tingginya permintaan susu murni, sementara produksi susu dalam negeri tidak mencukupi. Untuk itu dibutuhkan beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yaitu mempertahankan mutu susu murni dengan memberikan pengawasan produksi dan mengoptimalkan penggunaan modal kerja dalam pengadaan fasilitas produksi.

Surur (2010) meneliti tentang Rumusan Strategi Pengembangan Usaha Apotek Cibuluh Bogor. Penelitian ini mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan menggunakan matriks IFE dan identifikasi peluang dan ancaman menggunakan matriks EFE, serta prioritas strategi menggunakan QSPM. Berdasarkan hasil perhitungan matriks IFE dan EFE diperoleh total skor 3,169 dan 2,909. Hal ini menunjukkan bahwa Apotek Cibuluh mampu menghadapi dinamika lingkungan eksternal, karena posisi perusahaan yang kuat. Analisis SWOT yang dilakukan menghasilkan rumusan alternatif strategi dari hasil pencocokan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada matriks SWOT. Hasil tersebut kemudian dilanjutkan dengan analisis QSPM dan strategi terbaik menghasilkan nilai tertinggi, yaitu strategi promosi produk dengan nilai TAS 6,319.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Formulasi strategi pengembangan usaha dengan obyek penelitian

Milkfood Barokah Bogor, diawali dengan mengidentifikasi kondisi Milkfood

Barokah seperti sejarah dan struktur organisasi. Selanjutnya menganalisis kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan kondisi eksternal (peluang dan ancaman) yang mempengaruhi perkembangan usahanya.

Setelah proses analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal dilakukan, langkah selanjutnya adalah memasukkan peubah-peubah tersebut ke dalam matriks IFE untuk peubah internal (kekuatan dan kelemahan) dan matriks EFE untuk peubah eksternal (peluang dan ancaman). Selanjutnya hasil dari IFE dan EFE dirumuskan ke dalam matriks IE dan matriks SWOT digunakan untuk memperoleh kemungkinan alternatif strategi, berikut : 1. Strategi SO (Strength-Opportunities)

Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.

2. Strategi WO (Weakness-Opportunities)

Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.

3. Strategi ST (Strengths-Threats)

Strategi ini menggunakan kekuatan pada perusahaan untuk menghindari/mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal.

4. Strategi WT (Weaknesses-Threats)

Strategi ini merupakan taktik defensive yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.

Setelah didapatkan alternatif strategi, maka QSPM digunakan untuk untuk memproritaskan strategi yang paling tepat. Rumusan kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Matriks IE

Matriks SWOT

Matriks QSP

Strategi Terpilih

Matriks IFE Matriks EFE

Milkfood Barokah Lingkungan Perusahaan Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Eksternal Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Identifikasi Peluang dan Ancaman Umpan Balik Umpan Balik Umpan Balik

Penelitian ini dilaksanakan di Milkfood Barokah yang terletak di Babakan Fakultas, Kelurahan Tegal Lega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan karena Milkfood Barokah sedang merintis usahanya di bidang pengolahan susu murni. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011– Januari 2012.

3.3. Pengumpulan Data

Data penelitian ini terbagi dua (2), yaitu data primer dan sekunder. a. Data primer

Data primer diperoleh melalui wawancara dan kuesioner dengan pengelola Milkfood Barokah mengenai hal-hal yang menyangkut aktivitas dan kegiatan fungsional. Data ini diperlukan untuk mengidentifikasi faktor apakah yang dianggap sebagai kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman Milkfood Barokah.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan pelengkap data primer yang diperoleh dari dari studi pustaka, data dan laporan yang dimiliki oleh Milkfood

Barokah. Sebagai data penunjang, dilakukan pengambilan data dan informasi dari internet.

Pengambilan contoh dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu memilih secara sengaja contoh yang diteliti sebagai responden. Responden yang akan diteliti adalah pemilik modal, bagian produksi/operasi dan bagian pemasaran pada Milkfood Barokah yang memiliki informasi yang jelas, wewenang dan pengetahuan yang cukup mengenai data yang digunakan dalam penelitian ini.

3.4. Pengolahan dan Analisis Data

3.4.1 Analisis Lingkungan Perusahaan

Data dan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah dan dianalisis. Analisis akan diawali dengan mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan pada Milkfood Barokah, baik dari lingkungan internal, maupun eksternal. Data yang telah diperoleh akan diklasifikasikan secara kualitatif menurut analisis lingkungan internal

untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan, serta analisis lingkungan eksternal untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi

Milkfood Barokah. 3.4.2 Perumusan Strategi

Setelah melakukan tahap analisis lingkungan, penelitian akan berlanjut dengan perumusan strategi. Perumusan strategi dilakukan melalui tiga (3) tahap, yaitu tahap masukan (input stage) dengan menggunakan Matriks IFE dan EFE. Matriks IFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan. Sedangkan matriks EFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman.

Tahap kedua dalam penelitian ini adalah tahap penyesuaian

(matching step) dengan menggunakan Matriks IE dan SWOT, setelah diperoleh beberapa alternatif strategi dari tahap kedua, maka tahap berikutnya adalah tahap keputusan (decision stage).

Alternatif strategi yang ada dievaluasi oleh Milkfood Barokah untuk kemudian dipilih strategi terbaik dan cocok dengan kondisi internal dan eksternal. Selanjutnya menggunakan QSPM untuk memprioritaskan strategi yang paling tepat bagi Milkfood Barokah dalam mengembangkan usahanya.

Keseluruhan proses perhitungan analisis di atas dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan alat bantu komputer menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan perhitungan manual.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Milkfood Barokah

Milkfood Barokah merupakan usaha mikro yang memiliki kegiatan usaha memproduksi minuman susu olahan. Milkfood Barokah berdiri pada bulan Januari 2011 yang berlokasi di Tegal Lega, Bogor Tengah, Bogor. Nama Milk yang berasal dari kata susu, merupakan minuman susu olahan dan food yang berarti makanan, merupakan tujuan jangka panjang Milkfood Barokah untuk memproduksi olahan susu lainnya, seperti es krim dan yoghurt.

Usaha ini bermula dari satu kamar kos yang menyatu dengan pemilik Milkfood Barokah. Kendala awal yang dihadapi Milkfood

Barokah yaitu keterbatasan modal, namun masalah tersebut dapat diatasi setelah pemilik/pengelola Milkfood Barokah mengadakan kerjasama dengan seorang investor dengan tambahan modal lima juta. Modal tersebut digunakan untuk menyewa satu ruangan khusus untuk kegiatan produksi/operasi dan membeli berbagai peralatan penunjang lainnya guna memudahkan kegiatan operasional Milkfood Barokah.

Setelah beberapa bulan usaha ini mengalami kemajuan, baik dari jumlah produksi yang dihasilkan maupun keuntungan finansial yang diperoleh Milkfood Barokah. Penghasilan rataan per bulan mencapai enam juta dengan 50 jam kerja/bulan atau 2,5 jam/hari produksi.

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah

Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antara tiap bagian pada suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Milkfood Barokah masih memiliki struktur organisasi sederhana. Hal ini terjadi karena Milkfood Barokah hanya terdiri dari dua (2) kegiatan, yaitu produksi/operasi dan pemasaran. Struktur organisasi Milkfood Barokah dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Struktur organisasi Milkfood Barokah

Setiap bagian di Milkfood Barokah memiliki tugas yang berbeda dan telah mempunyai tugas yang telah disepakati, tetapi dalam pelaksanaannya antara satu unit kerja dengan yang lainnya saling bekerjasama dan tidak dapat berdiri sendiri. Tugas masing-masing bagian dijelaskan pada Tabel 7.

Pemilik

Bagian

Pemasaran Bagian Produksi

Pemasakan Pengemasan

Tabel 7. Uraian tugas pekerjaan di Milkfood Barokah

No. Bagian Tugas

1. Pemilik 1. Melakukan koordinasi dan pengawasan kegiatan usaha untuk mencapai tujuan Milkfood Barokah.

2. Membuat rancangan kegiatan.

3. Bertanggungjawab penuh atas kelangsungan usaha.

4. Membuat rancangan kegiatan

5. Bertanggungjawab langsung terhadap pengelolaan keuangan.

6. Memberikan keputusan dan menerima masukan dari kegiatan produksi/operasi dan pemasaran, serta menerima keuntungan atau kerugian dari hasil usaha.

2. Bagian

Produksi/Operasi

1. Bertanggungjawab terhadap pasokan bahan baku untuk produksi.

2. Bertanggungjawab atas keseluruhan proses pengolahan susu murni menjadi susu pasteurisasi.

3. Bagian Pemasaran 1. Melakukan kegiatan pemasaran yang telah dirancang.

2. Menjamin keberlangsungan penjualan Milkfood Barokah.

4. Tenaga Kerja Membantu pelaksanaan kegiatan operasional

Milkfood Barokah.

Milkfood Barokahmemiliki satu (1) orang tenaga kerja. Jabatan dan tingkat pendidikan di Milkfood Barokah dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Tingkat pendidikan di Milkfood Barokah

No. Jabatan Tingkat Pendidikan

1. Pemilik D III

2. Bagian Produksi/Operasi D III 3. Bagian Pemasaran D III

4. Tenaga kerja SMA

4.2. Kegiatan Produksi/Operasi Milkfood Barokah

Kegiatan produksi/operasi merupakan bagian dari ruang lingkup kegiatan pengelolaan operasional Milkfood Barokah yang berkaitan dengan upaya memproduksi susu pasteurisasi. Susu pasteurisasi adalah proses pemanasan susu di bawah suhu didih untuk membunuh kuman atau bakteri patogen. Produk susu pasteurisasi hanya bertahan 1-2 hari apabila disimpan pada suhu kamar, namun dapat bertahan selama satu (1) minggu, jika disimpan dalam lemari es dengan suhu 7-4o C.

Milkfood Barokah memproduksi empat (4) macam susu pasteurisasi, yaitu tawar, manis, rasa coklat dan strawberry. Milkfood Barokah tidak melakukan standarisasi kandungan gizi, karena produk yang dihasilkan berpredikat susu murni sehingga kandungan gizi per liter susu pasteurisasi yang dihasilkan setiap harinya dapat berbeda.

Milkfood Barokah bekerja sama dengan peternakan Barokah yang di Kebon Pedes, Bogor dalam penyediaan bahan baku dengan jumlah pembelian susu murni maksimal 50 l/hari. Kegiatan operasional Milkfood Barokah selama lima (5) hari dalam seminggu dengan waktu kerja mulai pukul 05.30 hingga 08.00 pagi.

Produk lainnya yang dijual Milkfood Barokah adalah susu kambing Etawa dan susu kuda Sumbawa yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Diagram alir proses produksi susu pasteurisasi dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Proses kegiatan produksi/operasi Milkfood Barokah

Tangki penampungan

Unit pasteurisasi

Temperature = < 85o C, Waktu = < 15 menit

Tangki penampungan susu pasteurisasi

Unit pemasakan dan pengemasan

Distribusi (peternakan)

Tangki penampungan

Bahan baku utama susu pasteurisasi adalah susu sapi murni. Pasokan susu sapi segar Milkfood Barokah berasal dari peternakan Barokah di Kebon Pedes, Bogor.

Bahan baku pembantu susu pasteurisasi manis dan flavour adalah coklat bubuk, pasta strawberry dan gula. Kemasan yang digunakan oleh

Milkfood Barokah untuk produk susu pasteurisasi ada dua (2), yaitu cup dan plastik. Kemasan cup memiliki dua (2) ukuran, yaitu 180 dan 220 ml; serta kemasan plastik dengan ukuran 250 dan 1.000 ml.

Seluruh pasokan bahan baku pembantu dan kemasan diperoleh dari toko Dahan Mas, Pasar Bogor. Jenis produk, bahan baku dan kemasan dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Penggunaan bahan baku utama, bahan pembantu dan kemasan menurut jenis produk susu pasteurisasi

Jenis Produk Bahan Utama Bahan Pembantu Kemasan

Susu tawar Susu sapi segar - Cup 180, 220 ml

dan plastik

Susu manis Susu sapi segar Gula pasir Cup 180, 220 ml dan plastik

Susu coklat Susu sapi segar Coklat bubuk dan gula pasir

Cup 180, 220 ml dan plastik

Susu strawberry

Susu sapi segar Pasta strawberry dan gula pasir

Cup 180, 220 ml dan plastik

Susu kambing Susu kambing Etawa - Cup 180 ml dan plastik

Susu kuda Susu kuda Sumbawa - Botol plastik

500 ml

4.3. Pemasaran Milkfood Barokah

Pemasaran meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa. Analisis pemasaran berhubungan dengan analisis bauran pemasaran, yaitu analisis produk, harga, distribusi dan promosi dari produk susu pasteurisasi Milkfood Barokah.

4.3.1 Bauran Pemasaran a. Produk

Strategi produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan konsumen. Strategi produk merupakan bagian penting dari pemasaran, karena produk ini akan dinikmati secara langsung oleh konsumen. Dalam menjalankan strategi produknya, Milkfood Barokah mengutamakan mutu susu murni yang diolah.

Milkfood Barokah memproduksi susu pasteurisasi dengan pilihan rasa : tawar, manis, coklat, dan strawberry. Selain itu

Milkfood Barokah ini juga menjual susu kambing Etawa dan susu kuda Sumbawa berdasarkan pemesanan dari konsumen.

b.Harga

Harga adalah sebuah nilai pengganti yang harus dibayarkan seseorang pada saat mendapatkan produk yang memiliki manfaat untuknya. Penentuan harga produk Milkfood Barokah menerapkan metode penetapan harga berdasarkan harga bahan baku utama, bahan baku tambahan, dan lainnya, kemudian ditambahkan dengan sejumlah mark-up atau keuntungan yang diinginkan. Harga produk yang ditawarkan Milkfood Barokahdapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Harga produk susu pasteurisasi

No. Produk Harga (Rp)

1. Susu tawar/manis 180 ml dan 220 ml

1.500,00 dan 2.000,00

2. Susu flavour (coklat dan strawberry) 180 ml dan 220 ml

1.750,00 dan 2.250,00

3. Susu kambing Etawa 180 ml 5.500,00 4. Susu kuda Sumbawa 500 ml 65.000,00

c. Distribusi

Saluran distribusi menghubungkan bisnis dengan konsumen akhir, atau proses pemindahan produk dari produsen kepada konsumen. Milkfood Barokah mendistribusikan produknya melalui tenaga kerja yang bertugas mengantarkan sejumlah susu pasteurisasi ke beberapa lokasi/tempat yang telah menjalin kerjasama dengan Milkfood Barokah. Pendistribusian produk Milkfood Barokah dilakukan ke Sekolah/Kampus, Perumahan, dan Koperasi. Kegiatan distribusi dilakukan sebanyak tiga (3) kali seminggu, atau 2 hari sekali. Hal ini dilakukan untuk menjaga mutu dan kelayakan susu pasteurisasi untuk dikonsumsi konsumen.

d. Promosi

Promosi dalam kegiatan bertujuan untuk memberitahukan dan mengingatkan konsumen akan keberadaan produk. Selain itu kegiatan promosi juga digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan dengan cara meraih pembeli/pelanggan baru yang belum terjangkau.

Milkfood Barokahmenggunakan konsep jemput bola dalam memperkenalkan dan memasarkan produknya dengan cara promosi melalui berbagai media, di antaranya brosur, banner, personal selling, dan internet.

4.3.2 Segmentation, Targetting, Positioning a. Segmentation

Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Milkfood Barokah berdasarkan aspek demografis, geografis, psikografis dan perilaku. Segmentasi pasar berdasarkan geografis, yaitu konsumen di Bogor dan Depok. Sedangkan segmentasi pasar berdasarkan aspek psikografis terdiri dari kelas sosial dan gaya hidup. Dari kelas sosial, segmen yang dipilih oleh Milkfood

Barokah adalah kalangan menengah, sedangkan segmentasi pasar berdasarkan aspek perilaku terdiri dari manfaat, di mana konsumen mencari manfaat berupa mutu susu sebagai pemenuhan gizi.

b. Targetting

Targetting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar utama Milkfood Barokahadalah remaja/pelajar dan orang dewasa, serta kalangan masyarakat yang memprioritaskan susu murni sebagai pemenuhan gizi.

c. Positioning

Positioning merupakan tahap di mana perusahaan menentukan posisi yang diinginkan dalam pasar. Milkfood Barokahingin menempati posisi sebagai pelaku usaha yang mengutamakan mutu dan kesegaran susu dalam produksinya. Selain itu, Milkfood Barokah juga memberikan pelayanan maksimal dan harga sesuai untuk segmen pasar yang dipilih. 4.4. Analisis Lingkungan Perusahaan

Analisis lingkungan bertujuan untuk menilai lingkungan perusahaan secara keseluruhan, baik faktor-faktor yang berada di luar perusahaan maupun yang berada di dalam perusahaan yang semuanya mempengaruhi perkembangan kemajuan organisasi dalam mencapai tujuannya.

4.4.1 Analisis Lingkungan Internal

Faktor lingkungan internal terdiri atas kekuatan dan kelemahan yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha Milkfood Barokah. a. Kekuatan

1) Susu segar bermutu. Untuk menghasilkan susu pasteurisasi bermutu, dibutuhkan bahan baku susu bermutu pula, maka Milkfood Barokah mengutamakan susu murni yang langsung diperoleh dari peternakan. 2)Lokasi usaha strategik. Lokasi Milkfood Barokah tidak jauh dari

lokasi peternakan dan tempat pendistribusian produk, merupakan keuntungan bagi Milkfood Barokah dalam menjalankan usahanya. 3) Harga jual produk terjangkau. Harga yang terjangkau merupakan salah

satu cara yang dilakukan Milkfood Barokah untuk meningkatkan volume penjualan tanpa mengurangi mutu susu pasteurisasi yang diproduksi. 4) Pelayanan optimal kepada konsumen. Konsumen merupakan hal yang

dituju dalam setiap kegiatan bisnis. Untuk itulah Milkfood Barokah memberikan pelayanan optimal kepada konsumen.

b. Kelemahan

1) Visi dan misi belum jelas. Visi dan misi merupakan pilar penting bagi arah dan tujuan perusahaan. Belum dimilikinya visi dan misi yang jelas menjadi salah satu kelemahan bagi Milkfood Barokah, sehingga rencana usaha dalam suatu periode hanya bertujuan untuk keberlangsungan usaha semata.

2) Keterbatasan modal usaha. Modal Milkfood Barokah masih terbatas, sehingga dalam kegiatan operasionalnya masih memiliki banyak kendala, seperti kekurangan peralatan, tenaga kerja, dan lainnya.

3) Sifat produk mudah rusak. Susu pasteurisasi memiliki daya tahan yang singkat, untuk itu harus disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu 7o-4o C. Hal ini menyebabkan distribusi dan penjualan produk susu pasteurisasi harus dilakukan dengan cepat.

4) Produksi belum optimal. Kapasitas produksi yang rendah berpengaruh terhadap jumlah produksi susu pasteurisasi yang dihasilkan. Hingga

Dokumen terkait