• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT Program Studi A. Analisis antar komponen

Koordinator kurikulum mempunyai tugas pokok dan fungsi membantu Koordinator Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi

G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama

G.13 Kepuasan pihak-pihak yang bekerja sama

II. Analisis SWOT Program Studi A. Analisis antar komponen

Setiap variabel dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diberi bobot dan skor yang berimbang untuk mendapatkan nilai yang digunakan dalam analisis SWOT. Skor maksimum untuk setiap parameter adalah 4, dan bobot merupakan nilai relatif dengan total 1 (satu), untuk masing-masing unsur.

Kekuatan Program Studi

1. Visi, misi dan sasaran Prodi S1 Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi memenuhi persyaratan SMART.

2. Sumber daya dosen dengan kualifikasi S2 sebanyak 42,86% dan bependidikan S3 sebanyak 57.14%. Dosen selalu mengikuti peningkatan kemampuan keprofesiannya dengan aktif di pertemuan nasional maupun internasional.

3. Sistem informasi/komunikasi elektronik yang digunakan menghasilkan program-program terapan yang membantu pemrosesan data akademik, kepegawaian, pembelajaran dan manajemen yaitu UACC, AIMS, AULA) 2. Adanya website Fakultas Kesehatan Masyarakat (http://www.fkm.unair.ac.id) dan PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi (http://www.psdku.unair.ac.id), serta email yang dimiliki oleh tenaga kependidikan Fakultas Kesehatan Masyarakat yang memudahkan komunikasi horizontal dan vertikal.

4. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga merupakan salah satu fakultas terbaik dan terfavorit di Indonesia ditandai dengan jumlah peminat S1, S2 dan S3 yang terus meningkat setiap tahun.

5. Kurikulum 8 kompetensi sarjana kesehatan masyarakat mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasioal Indonesia (KKNI).

6. Pada kurikulum telah dimasukkan metode pembelajaran berbasis Students Centered Learning (SCL) dengan dukungan fasilitas ICT yang memadai.

7. Tersedianya tempat kuliah, laboratorium, diskusi kelompok, serta sarana penunjang yang didukung oleh wifi.

8. Kualitas calon mahasiswa relatif baik karena dijaring melalui kompetisi seleksi nasional (SNMPTN dan SBMPTN) dengan keketatan 1:11.

9. Banyaknya hasil penelitian dosen yang diajukan pada berbagai pertemuan nasional dan internasional.

10. Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi menjalankan tata pamong yang menuju ke excellence with morality

11. Peminat Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi tinggi

12. Banyaknya prestasi dan reputasi mahasiswa baik tingkat nasional maupun internasional. 13. Dukungan dari pemerintah kabupaten banyuwangi untuk beasiswa mahasiswa

(Banyuwangi Cerdas)

14. Pelayanan mahasiswa yang lengkap

15. Dukungan fasilitas dalam proses ektrakulikuler dan minat bakat yang memadai

16. Tersedianya mekanisme rekruitmen, pengelolaan, dan sistem jenjang karir dosen yang dimuat dalam statute/peraturan rektor/PP UNAIR.

17. Seluruh dosen memiliki kualifikasi yang sesuai dengan bidang yang diajarkan

18. Kinerja dosen optimal dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi yaitu 12.57 SKS per semesternya

19. Kepakaran di tingkat nasional tinggi dilihat melalui sumber dana penelitian yang diperoleh dari instansi lain, publikasi jurnal internasional

20. Dosen dan tenaga pendukung memenuhi mutu dan kualifikasi sesuai bidang kerjanya 21. Adanya dukungan dana untuk pengembangan diri dosen dan tenaga kependidikan 22. Jumlah dosen yang melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tinggi 23. Kurikulum disusun dengan memperhatikan visi, misi, sasaran dan tujuan Program Studi. 24. Kurikulum disusun untuk mencapai kompetensi dan memperhatikan kebutuhan pasar

akan lulusan Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga Banyuwangi

25. Suasana akademik yang baik misalnya ditandai dengan kebebasan akademik yang dilaksanakan dengan baik

26. Fasilitas perkuliahan yang memadai untuk pembelajaran

27. Proporsi anggaran untuk operasional pendidikan yang cukup untuk pembelajaran 28. Referensi mata kuliah yang cukup memadai

29. Pengelolaan Laboratorium yang cukup memadai 30. Adanya system informasi pendidikan

31. Adanya jaminan pengelolaan keuangan yang bersih dan penggunaannya yang dapat dipertanggungjawabkan

32. Pendanaan yang didukung oleh pemerintah daerah kabupaten Banyuwangi, Universitas, Fakultas dan swadaya Program Studi

33. Sumber dana utama adalah hibah dari Pemkab Banyu wangi 34. Memiliki ruang dosen yang cukup memadai

35. Memiliki ruang perkuliahan yang cukup memadai

36. Memiliki ruang laboratorium, perpustakaan dan ruang computer yang memadai 37. Wifi dapat diakses dengan mudah oleh civitas akademika

38. Setiap ruang kuliah sudah dilengkapi dengan perlengkapan multimedia dan berAC 39. Ruang terbuka hijau yang cukup

40. Setiap tahun dosen melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang pelaksanaannya melibatkan dosen dan mahasiswa.

41. Adanya dana universitas untuk melakukan penelitian bagi dosen dan dukungan universitas dalam hal dana dan pelatihan untuk membantu dosen membuat tulisan ilmiah di tingkat internasional.

42. Adanya Wilayah Binaan Prodi Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi

43. Adanya kerjasama antara Universitas Airlangga Pemerintah Daerah di Berbagai Kabupaten yang bermanfaat dalam hal pendanaan penelitian maupun akses untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen dan mahasiswa serta magang maupun praktek kerja lapang bagi mahasiswa

44. Adanya akses perpustakaan secara online untuk mengakses publikasi ilmiah dari Banyuwangi

Kelemahan Program Studi

1. Sikap kompetitif ilmiah dan etos kerja pada sebagian sivitas akademika untuk melaksanakan misi masih perlu dioptimalkan.

2. Sistem pengelolaan internal yang kurang terpadu untuk menunjang eksistensi program studi-fakultas-universitas.

3. Fasilitas gedung dan perlengkapannya sebagian besar perlu ditingkatkan kualitasnya. 4. Kelemahan pencatatan mengenai rekam jejak yang meliputi data pribadi

dosen/mahasiswa, kehadiran dalam pertemuan ilmiah, dan karya tulis.

5. Adanya temuan Audit Internal AIMS tentang beberapa dokumen laporan evaluasi dan monitoring belum divalidasi oleh Kaprodi

6. Belum adanya lulusan 7. Belum adanya trecer study

8. Belum optimalnya rasio antara dosen dengan mahasiswa yaitu 1 : 4

10. Keterbatasan media pembelajaran berdasarkan IT

11. Fasilitas laboratorium dan kemampuan manajemen laboratorium yang belum memadai 12. Langganan jurnal internasional dan nasional yang masih terbatas

13. Penggalian dana dari kerjasama yang saling menguntungkan kurang optimal 14. Penyusunan database sarana laboratorium kurang optimal

15. Jumlah dan jenis alat laboratorium yang tergolong mutakhir kurang optimal 16. Jumlah buku teks yang kurang optimal

17. Kurangnya tenaga kependidikan yang menguasai teknologi informasi yang bertugas untuk mengelola sistem informasi di PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi

18. Kurangnya komputer dengan spesifikasi yang baru sesuai dengan perubahan kebutuhan.

19. Publikasi ilmiah dan sitasi pada jurnal internasional masih terbatas

20. Penelitian yang menjadi penelitian payung bagi skripsi mahasiswa masih sangat rendah karena waktu saat ini mahasiswa belum memasuki masa skripsi

21. Langganan jurnal printed masih terbatas

22. Keterbatasan peluang untuk mempelajari dan menerapkan metode riset terbaru

Peluang Program Studi

1. Tingginya kebutuhan Sarjana Kesehatan Masyarakat di lembaga pemerintah maupun swasta.

2. Terdapat peluang yang besar untuk mendapatkan hibah dari program kompetitif yang terkait bidang kesehatan masyarakat.

3. Potensi hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang diperlukan untuk pembangunan baik di tingkat lokal (khususnya Kabupaten Banyuwangi), regional maupun nasional.

4. Globalisasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN membuka persaingan lulusan perguruan tinggi dalam pasar kerja di dalam maupun luar negeri.

5. Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia yang profesional yang berkualitas dan bermoral dalam rangka mengisi pembangunan baik lokal, regional maupun nasional. 6. Mengembangkan program yang sinergis dengan program pemerintah daerah dalam

rangka otonomi daerah, khususnya Kabupaten Banyuwangi.

7. Kredibilitas dan kompetensi Universitas Airlangga masih dipercayai oleh masyarakat. 8. Kesempatan untuk memperoleh calon mahasiswa terbaik karena Prodi S1 Kesehatan

Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi sudah mulai dikenal dari berbagai provinsi.

9. Terjalinnya kerjasama dengan berbagai instansi swasta maupun negeri baik di tingkat lokal (khususnya Kabupaten Banyuwangi), regional maupun nasional.

10. Adanya berbagai peluang mengembangkan diri dan teknologi informasi yang berkembang pesat

11. Potensi pasar yang besar untuk Program Studi Kesehatan Masyarakat

12. Banyaknya peluang kegiatan akademik maupun non akademik mahasiswa yang dikompetitifkan

13. Tersedia beragam jenis beasiswa

14. Tersedia beragam program hibah kompetisi bagi mahasiswa

15. Banyaknya hibah kompetisi penelitian di bidang kesehatan yang menjadi peluang pengembangan kapasitas dosen dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari sumber dana luar maupun dalam negeri

16. Banyaknya tawaran pelatihan, workshop di tingkat nasional dan internasional untuk meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga pendukung

17. Banyaknya seminar/conference di tingkat nasional dan internasional untuk meningkatkan kompetensi dosen

18. Adanya jejaring yang luas melalui Asosiasi Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI)

19. Kerjasama yang baik dengan pemangku kepentingan yang mempermudah memperoleh masukan yang digunakan untuk menyusun kurikulum

20. Kerjasama dengan berbagai institusi kesehatan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk magang dan praktik kerja lapangan

21. Adanya hibah dari Pemkab Banyuwangi 22. Adanya hibah kompetitif bidang pendidikan

23. Perubahan badan hukum Universitas Airlangga menjadi PTN-BH. 24. Disediakannya website untuk program studi oleh DSI Universitas

25. Adanya peluang untuk menggali dana swadaya melalui optimalisasi jumlah kerjasama yang menguntungkan (baik dari local, nasional maupun internasional)

26. Adanya dana kompetitif (penelitian dan pengmas) dari pemerintah/luar negeri yang rutin dikompetisikan setiap tahun

28. Area kajian penelitian bidang kesehatan yang luas termasuk kajian penelitian yang sedang ’in’ yang membuka peluang lebih banyak dosen mendapatkan grant.

29. Area kajian penelitian bidang kesehatan masyarakat termasuk dalam roadmap penelitian universitas dan prodi berdasarkan kajian bio-eko-sosio-cultural dan semua departemen bisa masuk di dalam kegiatan tersebut

30. Adanya Program Kreativitas Mahasiswa dan Pengabdian Masyarakat sebagai program DIKTI yang diikuti oleh Mahasiswa dan Dosen FKM yang dapat diakses untuk mendorong penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

Ancaman Program Studi

1. Semakin cepatnya perkembangan IPTEK dalam bidang kesehatan masyarakat.

2. Jumlah Prodi Kesehatan Masyarakat/Fakultas Kesehatan Masyarakat/Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan meningkat yang berarti persaingan Sarjana Kesehatan Masyarakat lulusan Prodi S1 Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi menjadi lebih ketat.

3. Persaingan kualitas lulusan yang makin tinggi dengan universitas lain di tingkat regional dan nasional.

4. Perkembangan teknologi informasi yang makin pesat dapat mengubah pola pendidikan dan kompetensi kualitas lulusan.

5. Peranan masyarakat dalam membangun universitas sangat kecil.

6. Tuntutan sikap profesional oleh masyarakat dan dunia kerja semakin tinggi. 7. Perguruan tinggi lain yang memiliki program studi sejenis

8. Persaingan dunia kerja di bidang kesehatan masyarakat yang tinggi

9. Semakin bertambahnya perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan program studi di bidang masyarakat.

10. Adanya persaingan dalam mendapatkan dana hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

11. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menuntut pengembangan keilmuan dosen

12. Adanya persaingan dengan universitas lain serta fakultas UNAIR di Surabaya dalam mendapatkan calon SDM (laboran) yang berkualifikasi tinggi.

13. Semakin berkurangnya sumber pembiayaan untuk pengembangan kualitas dosen 14. Dinamika dan kebutuhan stakeholder sangat cepat berubah.

16. Kebutuhan pembiayaan magang, PKL dan praktikum yang semakin besar 17. Tuntutan penggunaan metode SCL selalu diikuti dengan pembiayaan 18. Besarnya dana hibah Pemkab Banyuwangi yang semakin kecil proporsinya 19. Kebutuhan masyarakat akan kemudahan mendapatkan informasi

20. Adanya Prodi Kesehatan Masyarakat yang dikelola oleh Lembaga Pendidikan lainnya di Banyuwangi

21. Adanya prodi sejenis dengan Akreditasi yang sama yaitu UI, UNHAS dan UNDIP. 22. Adanya persaingan global dengan lulusan luar negeri.

Kuadran Analisis SWOT

Langkah selanjutnya adalah mengetahui posisi Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi pada kuadran analisis SWOT.

Kekuatan - Kelemahan = 44 - 22 = 22 Peluang - Ancaman = 30 – 22 = 8

Hal ini menunjukkan bahwa program studi pada posisi penguatan internal (posisi bertahan). Strategi yang digunakan pada posisi bertahan adalah menghilangkan kelemahan organisasi dan memanfaatkan peluang dengan meningkatkan kekuatan organisasi yang dimiliki. Strategi yang digunakan pada posisi bertahan adalah upaya konsolidasi ke dalam, penataan organisasi internal, memanfaatkan kekuatan/peluang dan kelemahan/ancaman.

Dokumen terkait