Diagram Kegiatan CSR yang Meresahkan
4.1.22. Analisis SWOT dan Strategi Pengembangan CSR Kemitraan Pelindo I Kota Medan
Corporate Sosial Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan
untuk berpartisipasi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan yang bermanfaat baik bagi perusahaan maupun komunitas serta masyarakat secara keseluruhan. Melalui Kemitraan dan Bina Lingkungan, perusahaan mewujudkan tanggung jawab
sosialnya dengan melaksanakan berbagai program berkelanjutan. Oleh sebab itu strategi pengembangan CSR kedepan menjadi fokus dan sorotan utama bagi tim penyusun, mulai dari proses penyusunan SWOT.
Strategi dalam pengembangan Pelindo I di Kota Medan akan dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT agar tepat dalam mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Analisis Faktor Internal
Analisis faktor lingkungan internal digunakan sebagai kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).
Kekuatan merupakan faktor strategi internal di Kota Medan yang harus dimanfaatkan, sedangkan kelemahan sesuatu yang harus dikurangi. Ada beberapa aspek yang dapat dijadikan sebagai kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan program CSR di Pelindo I di Kota Medan.
Analisis Faktor Eksternal
Analisis faktor lingkungan eksternal digunakan sebagai peluang (Oppurtunities) dan ancaman (Threats).
Peluang merupakan faktor strategi eksternal yang harus diraih atau ditangkap, sedangkan ancaman sesuatu yang harus dihindari. Ada beberapa aspek yang dapat dijadikan sebagai peluang dan ancaman dalam pengembangan program CSR di Pelindo I di Kota Medan.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan strategi internal di lokasi penelitian berdasarkan data pengamatan akan diuraikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.19. Strategi Faktor Internal Pelindo I Kota Medan
No Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating
Kekuatan
1 Bunga pinjman yang dilakukan usaha kecil relatif lebih rendah dibandingkan dengan pembiayaan lainnya.
0,15 4 0,60
2 Memiliki waktu tunggu yang lama dalam pengembalian pinjaman yang dilakukan oleh usaha kecil
dibandingkan dengan pembiayaan lainnya.
0,15 4 0,60
3 Prosedur memperoleh kredit atau pinjaman lebih mudah dan tidak berbelit-belit
0,10 4 0,40
Sub Total 1,60
Kelemahan
1 Adanya anggunan atau jaminan
dalam memperoleh pinjaman kredit 0,12 2 0,24
2 Sebagian besar usaha membayar pinjaman tidak tepat waktu sesuai dengan perjanjian,
0,10 2 0,20
3 Sebagian besar usaha tidak
4
menyampaikan laporan usahanya secara priodik ke Pelindo I
Besarnya pinjaman yang dilakukan oleh usaha kecil relatif terbatas besarannya 0,10 0,10 2 2 0,20 0,20
5 Pembinaan oleh mira terhadap usaha kecil kurang dilkukan
0,08 2 0,16
Sub Total 1,00
Total 1,00 - 2,60
Selanjutnya, disusun faktor-faktor yang berhubungan dengan strategi eksternal berdasarkan data pengamatan akan diuraikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.20. Strategi Faktor Eksternal Pelindo I Kota Medan
No Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot xRating
Peluang
1 Permintaan pasar lokal terhadap
hasil usaha kecil masih cukup tinggi. 0,20 4 0,80
2 Pertumbuhan penduduk yang terus berkembang menjadi pasar utama bagi usaha kecil untuk menghasilkan produknya
0,15 4 0,60
3 Letak geografis kota Medan yang strategis dan berpotensi sebagai jalur pemasaran barang dari usaha kecil
0,15 3 0,45
Sub Total 1,85
Ancaman
1 Usaha kecil dan menengah lainnya juga menghasilkan dan memasarkan barang kebutuhan konsumen.
0,25 2 0,50
2 Perdagangan bebas menuntut kualitas produk yang standarisasi.
0,25 2 0,50
Sub Total 1,00
Total 1,00 - 2,85
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2016
Analisis SWOT ditujukan untuk mengidentifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada usaha untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang secara bersamaan, atau dapat juga meminimalkan kelemahan dan ancaman secara bersamaan. Berdasarkan data-data faktor internal dan eksternal di dapatkan skor pembobotan untuk faktor kekuatan sebesar 1,60, faktor kelemahan sebesar 1,00, faktor peluang sebesar 1,85 dan faktor ancaman sebesar 1,00. Dari skor pembobotan di atas selanjutnya diplotkan pada gambar analisis SWOT yang terdiri dari 4 kuadran. Selanjutnya dilakukan pengurangan antara skor kekuatan dengan skor kelemahan lalu dibagi dengan dua, begitu juga
untuk pengurangan skor peluang dengan skor ancaman lalu dibagi dengan dua, maka di peroleh hasil yaitu: (1,60 – 1,00)/2 = 0,40 dan (1,85 – 1,00)/2 = 0,42. Dari perpotongan keempat garis faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, maka didapatkan koordinat sebesar 0,40 dan 0,42.
Penentuan strategi yang sesuai dalam pengembangan program CSR ke depan dapat didasarkan pada analisis SWOT. Hasil analisis pada matrik SWOT diperoleh koordinat sebesar 0,40: 0,42, yang mana koordinat ini masuk pada kuadran pertama, yaitu strategi mendukung sistem agresif dengan cara memaksimalkan kekuatan dan peluang secara bersamaan. Hal ini dapat di gambar sebagai berikut:
Gambar 4.18. Hasil Analisis SWOT Pelindo I Kota Medan
Berbagai Ancaman 0,40 Berbagai Peluang Kelemahan Internal Kekuatan Internal 0,42
Berikut adalah analisis SWOT terhadap pengembangan CSR Pelindo I di Kota Medan.
Tabel 4.21. Analisis Strategi Pengembangan CSR Kemitraan di Pelindo I Kota Medan
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
• Bunga pinjman yang dilakukan usaha kecil relatif lebih rendah dibandingkan dengan pembiayaan lainnya
• Memiliki waktu tunggu yang lama dalam pengembalian pinjaman yang dilakukan oleh usaha kecil dibandingkan dengan pembiayaan lainnya
• Prosedur memperoleh kredit atau pinjaman lebih mudah dan tidak berbelit-belit
• Adanya anggunan atau jaminan dalam
memperoleh pinjaman kredit
• Sebagian besar usaha membayar pinjaman tidak tepat waktu sesuai dengan perjanjian
• Sebagian besar usaha tidak menyampaikan laporan usahanya secara priodik ke Pelindo I
• Besarnya pinjaman yang dilakukan oleh usaha kecil relatif terbatas besarannya • Pembinaan oleh mira terhadap usaha kecil kurang dilkukan
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O
• Permintaan pasar lokal terhadap hasil usaha kecil masih cukup tinggi.
• Pertumbuhan penduduk yang terus berkembang menjadi pasar utama bagi usaha kecil untuk menghasilkan produknya.
• Letak geografis kota Medan yang strategis dan berpotensi sebagai jalur pemasaran barang dari usaha kecil
• Mengembangkan usaha kecil lebih profesional untuk memasok kebutuhan lokal
• Mengoptimalkan
pemanfaatan modal usaha kecil untuk meningkatkan output usahanya
• Mengembangkan skala usaha kecil dalam rangka meningkatkan output dan pendapatannya
• Merehabilitasi dan mengembangkan sistem laporan keuangan yang efektif keseluruh usaha kecil
• Memacu pemanfaatan teknologi dalam
pengembangan usaha kecil
• Meningkatkan akses usaha kecil terhadap informasi pasar output
Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T
• Usaha kecil dan menengah lainnya juga menghasilkan dan memasarkan barang kebutuhan konsumen
• Perdagangan bebas menuntut kualitas produk yang standarisasi.
• Mengembangkan usaha kecil dengan daya saing yang tinggi
• Mengembangkan kemitraaan usaha kecil dengan usaha menengah dan besar dalam rangka meningkatkan efisiensi usahanya.
• Melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap SDM usaha kecil agarr lebih terampil dalam berusaha
• Pengembangan sarana dan prasarana untuk mendukung pemasaran output dari usaha kecil
Strategi SO (Strenghts - Oppurtunities)
Strategi yang dilakukan guna pengembangan program CSR Pelindo I di Kota Medan yakni dengan pemanfaatan kekuatan dan peluang yang ada meliputi sebagai berikut:
1) Mengembangkan usaha kecil lebih profesional untuk memasok kebutuhan lokal.
2) Mengoptimalkan pemanfaatan modal usaha kecil untuk meningkatkan output usahanya
3) Mengembangkan skala usaha kecil dalam rangka meningkatkan output dan pendapatannya
Strategi WO (Weakness - Opportunities)
Strategi yang dilakukan dengan mengurangi kelemahan dan memanfaatkan peluang dalam pengembangan program CSR Pelindo I di Kota Medan yakni: 1) Merehabilitasi dan mengembangkan sistem laporan keuangan yang efektif
keseluruh usaha kecil.
2) Memacu pemanfaatan teknologi dalam pengembangan usaha kecil 3) Meningkatkan akses usaha kecil terhadap informasi pasar output
Strategi ST (Strenghts - Threats)
Strategi yang dilakukan dengan menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman dalam pengembangan program CSR Pelindo I di Kota Medan yakni: 1) Mengembangkan usaha kecil dengan daya saing yang tinggi.
2) Mengembangkan kemitraaan usaha kecil dengan usaha menengah dan besar dalam rangka meningkatkan efisiensi usahanya.
Strategi WT (Weakness - Threats)
Strategi yang dilakukan dengan mengurangi kelemahan dalam rangka untuk mengatasi ancaman dalam pengembangan program CSR Pelindo I di Kota Medan yakni:
1) Melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap SDM usaha kecil agarr lebih terampil dalam berusaha.
2) Pengembangan sarana dan prasarana untuk mendukung pemasaran output dari usaha kecil.
4.2. Kondisi CSR Pelindo I Kota Tanjung Balai