BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pemilihan Lokasi Penelitian
Dalam hal ini pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Pelindo I di Provinsi
Sumatera Utara, untuk menganalisis bagaimana strategi dan sikap masyarakat
terhadap program Corporate Social Responsibility (CSR) Pelindo I di Provinsi
Sumatera Utara.
3.2. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan non eksperimental research (tidak ada
perlakuan). Jenis penelitian non eksperimental ini salah satunya jenis penelitian
survey. Rancangan penelitian non eksperimental dalam penelitian survey yang
digunakan adalah rancangan penelitian induktif. Rancangan penelitian induktif
merupakan cara penelitian untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari
data-data yang dikumpulkan dari sampel penelitian atau cara berpikir untuk
memberi alasan yang dimulai dengan pernyataan-pernyataan spesifik untuk
menyusun suatu argumentasi yang bersifat umum. Pendekatan induktif dalam
menguji hipotesis mempunyai beberapa keuntungan, yaitu: Pertama, pernyataan
atau kesimpulan yang diambil bersifat umum dan lebih ekonomis. Berbagai fakta
mempunyai hubungan dan pengumpulan fakta tersebut dapat merupakan satu
esensi yang menyeluruh. Kedua, pernyataan yang bersifat umum dapat digunakan
sebagai dasar untuk memberikan alasan lebih lanjut secara induktif. Secara
induktif dari pernyataan yang bersifat umum dapat disimpulkan menjadi sifat
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini yaitu Pelindo I di Provinsi Sumatera Utara
dan warga masyarakat di sekitar perusahaan, proses pengambilan sampel dari
populasinya dinamakan sampling dan bila seluruh populasi diambil dinamakan
sensus. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri
yang telah ditetapkan. Sebuah populasi dengan jumlah individu tertentu
dinamakan populasi finit, sedangkan jumlah individu dalam kelompok tidak
mempunyai jumlah yang tetap, ataupun jumlahnya tidak terhingga disebut
populasi infinit.
Sampel adalah bagian dari populasi. Survei sampel adalah suatu prosedur
dalam mana hanya sebagian dari populasi saja yang diambil dan dipergunakan
untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi.
Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Sedangkan nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel.
Oleh karena itu dalam penyusunan model pengembangan CSR Pelindo I
ke depan di Provinsi Sumatera Utara maka diperlukan beberapa populasi
stakeholder yang berkaitan dengan pengelolaan tersebut, dimana jumlah populasi
dari pada stakehoder tersebut tidak diketahui dengan pasti maka digunakan teknik
sampling purposive.
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Misalnya akan dilakukan penelitian tentang model pengelolaan dan
strategi CSR ke depan maka sampel sumber datanya atau informasinya adalah
orang yang ahli dalam model pengelolaan dan strategi tersebut. Besarnya sampel
dalam perumusan model pengelolaan dan strategi CSR Pelindo I adalah sebanyak
30 orang untuk setiap wilayah Pelindo I yaitu Kota Medan, Kota Tanjung Balai
dan Kota Sibolga sehingga jumlah sampel keseluruhan sebesar 90 responden, hal
ini sesuai dengan pendapat Roscoe dalam Sugiyono (2006) ukuran sampel yang
layak dalam suatu penelitian minimal sebesar 30 orang.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara
langsung melalui wawancara dengan berpedoman pada kuisioner yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Dinas
atau Instansi terkait serta dari pustaka yang relevan dengan penelitian ini. Data
sekunder diperoleh dari lembaga-lembaga/Instansi yang terkait yaitu BPS,
3.5. Model Analisis Data
Hipotesis 1 diuji dengan menggunakan metode deskriptif dengan melihat
pengaruh program CSR Pelindo I terhadap kondisi sosial budaya masyarakat
sekitarnya, apakah sudah memberikan pengaruh yang positif atau sebaliknya.
Hipotesis 2 diuji dengan menggunakan metode deskriptif dengan
mengamati sikap atau persepsi masyarakat terhadap program CSR Pelindo I,
apakah bersifat positif atau negatif.
Hipotesis 3 diuji dengan menggunakan metode deskriptif dimana
pelaksanaan program CSR memberikan dampak positif terhadap masyarakat
sekitar perusahaan.
Hipotesis 4 diuji dengan model analisis yang digunakan adalah model
SWOT. Analisis SWOT dengan menggunakan matriks SWOT yang merupakan
analisis untuk menghasilkan strategi. Matriks ini menunjukkan peluang dan
ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matriks SWOT didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang juga dapat
meminimalkan kelemahan dan ancaman. Oleh karena itu, kita akan mengetahui
bagaimana strategi pengembangan CSR ke depan oleh Pelindo I di Provinsi
Sumatera Utara.
Langkah- langkah pembuatan matriks SWOT:
1) Mengumpulkan informasi yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan
Pelindo I di Provinsi Sumatera Utara.
2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Pelindo I di
3) Setelah diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi Pelindo I di Provinsi
Sumatera Utara, kemudian dipilih faktor-faktor yang lebih strategis atau
dominan dalam mempengaruhi perkembangan Pelindo I di Provinsi Sumatera
Utara. Faktor - faktor yang paling dominan diperoleh melalui tinjau langsung
ke lapangan dan mewawancarai sampel menggunakan kuesioner.
4) Setelah diketahui faktor - faktor strategis, kemudian faktor-faktor tersebut
diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu:
a. Faktor Internal, yaitu faktor yang dapat dikendalikan oleh pihak Pelindo I
di Provinsi Sumatera Utara.
b. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pihak
Pelindo I di Provinsi Sumatera Utara.
5) Setelah faktor-faktor intenal dan eksternal diklasifikasi, kemudian menyusun
kuisioner untuk menentukan skor (rating) setiap faktor. Skor tersebut
menentukan apakah faktor tersebut merupakan faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) atau faktor eksternal (peluang dan ancaman).
a. Menghitung skor pada masing - masing faktor dengan memberikan skala
mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh
faktor tersebut terhadap kondisi masyarakat. Pemberian nilai skor untuk
faktor peluang diberi skor 4 dengan kategori sangat besar sampai dengan
skor 1 dengan kategori sangat kecil, dan sebaliknya untuk nilai skor
ancaman. Pemberian nilai skor untuk faktor kekuatan diberi skor 1 dengan
kategori sangat kecil sampai dengan 4 dengan kategori sangat besar, dan
b. Kemudian menghitung rata-rata skor tiap faktor sehingga dapat ditentukan
pada faktor internal, skala 1 dan 2 menunjukkan kelemahan, skala 3 dan 4
menunjukkan kekuatan, sedangkan pada faktor eksternal skala 1 dan 2
menunjukkan ancaman, skala 3 dan 4 menunjukkan peluang.
6) Setelah diperoleh skor tiap faktor, kemudian dilakukan pembobotan dalam
tiap faktor. Menurut Rangkuti (2005), secara matematis penentuan bobot dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:
Rating x Total Bobot
Bobot = --- Total Rating
7) Setelah diperoleh bobot tiap faktor strategis, kemudian dilakukan matriks
evaluasi strategi pengembangan CSR ke depan oleh Pelindo I di Provinsi
Sumatera Utara dengan cara mengalikan skor dengan bobot yang diperoleh
dari setiap faktor.yang bertujuan untuk memperoleh hasil skor terbobot. Nilai
skor terbobot diperoleh untuk mengetahui bagaimana perkembangan Pelindo
I di Provinsi Sumatera Utara terhadap faktor-faktor strategis eksternal dan
Kemudian dilakukan penyusunan faktor-faktor strategis dengan
menggunakan matriks SWOT, yang menghasilkan empat set kemungkinan
alternatif strategis, yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT.
Secara singkat uraian analisis SWOT dapat dilihat Gambar dibawah ini.
Gambar 3.1. Analisis SWOT
Kuadran I, merupakan situasi yang sangat menguntungkan, lembaga
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang
yang ada. Strategi atau sistem yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Kuadran II, meskipun menghadapi berbagai ancaman, lembaga tersebut
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi atau sistem yang harus
diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka
3. Mendukung sistem turn around
1. Mendukung sistem agresif
4. Mendukung sistem defensif
2. Mendukung sistem diversifikasi Kelemahan
Internal
Kekuatan Internal
panjang dengan cara sistem diversifikasi, misalnya: diversifikasi produk,
diversifikasi pasar, diversifikasi harga, diversifikasi lokasi, dan sebagainya.
Kuadran III, lembaga ini menghadapi peluang pasar yang sangat besar,
tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Strategi
atau sistem yang harus diterapkan adalah meminimalkan masalah-masalah
internal lembaga sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran IV, merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, suatu
lembaga menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
3.6. Defenisi Operasional
a) Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility adalah komitmen
Pelindo I untuk memberikan sumbangan guna menopang pembangunan
masyarakat di sekitarnya.
b) Dampak adalah suatu kegiatan yang memberikan kenaikan atau penurunan
terhadap usaha yang dialami oleh masyarakat dalam pelaksanaan program
CSR Pelindo I di Provinsi Sumatera Utara
c) Sikap masyarakat adalah pencerminan dorongan-dorongan yang datang dari
dalam diri masyarakat dan reaksi terhadap stimulus yang menghasilkan
pengaruh atau penolakan, penilaian suka atau tidak suka kepositipan dan
kenegatipan terhadap suatu obyek, dalam penelitian ini adalah program CSR
Pelindo I di Provinsi Sumatera Utara.
d) Sikap positif adalah sikap yang cenderung menyukai, mendekati, menerima
e) Sikap negatif adalah sikap yang cenderung menjauhi, membenci, menghindar
ataupun tidak menyukai keberadaan objek tertentu.
f) Strategi adalah cara-cara yang dilakukan untuk meningkatkan program CSR
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi CSR Pelindo I di Kota Medan 4.1.1. Keadaan Geografis Kota Medan
Kota Medan terletak antara 3.27' - 3.47' Lintang Utara dan 98.35' - 98.44'
Bujur Timur dengan ketinggian 2,5 ˗ 37,5 meter di atas permukaan laut. Kota
Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah Utara, Selatan,
Barat dan Timur.
Kota Medan merupakan salah satu dari 33 Daerah Tingkat II di Sumatera
Utara dengan luas daerah sekitar 265,10 km2. Kota ini merupakan pusat
pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan
Kabupaten Deli Serdang di sebelah Utara, Selatan, Barat dan Timur.
Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang
merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu Sungai Babura dan Sungai
Deli.
4.1.2. Iklim Kota Medan
Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut
Stasiun BBMKG Wilayah I pada tahun 2014 yaitu 20,0 0C dan suhu maksimum
yaitu 35,2 0C serta menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya yaitu 21,8 0C dan
Kelembaban udara di wilayah Kota Medan rata-rata 75 - 81%, dan
kecepatan angin rata-rata sebesar 1,20 m/sec, sedangkan rata-rata total laju
penguapan tiap bulannya 111,13 mm. Hari hujan di Kota Medan pada tahun 2014
per bulan 14 hari dengan rata-rata curah hujan menurut Stasiun Sampali per
bulannya 170 mm.
4.1.3. Penduduk Kota Medan
Pembangunan kependudukan dilaksanakan dengan mengindahkan
kelestarian sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup sehingga mobilitas dan
persebaran penduduk tercapai optimal.
Mobilitas dan persebaran penduduk yang optimal, berdasarkan pada
adanya keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung dan daya
tampung lingkungan. Persebaran penduduk yang tidak didukung oleh lingkungan
dan pembangunan akan menimbulkan masalah social yang kompleks, dimana
penduduk menjadi beban bagi lingkungan maupun sebaliknya.
Pada tahun 2014, penduduk Kota Medan mencapai 2.191.140 jiwa..
Dibanding hasil Proyeksi Penduduk 2014, terjadi pertambahan penduduk sebesar
55.624 jiwa (2,6%). Dengan luas wilayah mencapai 265,10 km2, kepadatan
4.1.4. Usia Responden Pelindo I Kota Medan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
umur responden seperti pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.1. Distribusi Responden berdasarkan Usia Pelindo I Kota Medan
No. Usia (Tahun) Frekuensi %
1 20-24 1 3,33
2 25-29 3 10
3 30-34 0 0
4 35-39 3 10
5 40-44 4 13,33
6 45-49 7 23,33
7 50-54 4 13,33
8 55-59 2 6,67
9 60-64 4 13,33
10 65-69 2 6,67
Total 30 100
Gambar 4.1. Diagram Jenis Usia Pelindo I Kota Medan
Responden umumnya berusia 45-49 tahun mencapai 23,33%. Usia
responden merupakan salah satu bagian penting dalam studi ini. Usia dapat
menunjukkan apakah informasi yang diperoleh dapat dikatakan valid atau tidak.
Seperti yang didapat dari hasil lapangan (Tabel 4.1), dan diuraikan diatas bahwa
responden paling banyak berusia 45 – 49 tahun, yaitu ada sebesar 7 orang atau
23,33%. Selanjutnya mereka yang berusia 40-44, 50-54, 60-64 tahun dengan
jumlah masing – masing sebanyak 4 orang atau sebesar 13,33%. Dengan demikian
ditinjau dari usia responden terlihat bahwa responden sudah terwakili dengan
kategori dari berbagai kalangan usia, sehingga informasi yang didapat tidak perlu
diragukan lagi karena secara proporsi usia responden sudah cukup baik didapat
4.1.5. Jenis Kelamin Responden Pelindo I Kota Medan
Selanjutnya, distribusi responden di Kota Medan berdasarkan jenis
kelamin dapat diuraikan pada tabel dan gambar di bawah ini.
Tabel 4.2. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin Pelindo I Kota Medan
No. Jenis Kelamin Frekuensi %
1 Pria 12 40
2 Wanita 18 60
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Gambar 4.2. Diagram Jenis Kelamin Pelindo I Kota Medan
Responden didominasi oleh kaum wanita sebanyak 18 orang atau 60%
dan sisanya pria sebanyak 12 orang atau 40%. Dengan begitu dapat dikatakan
bahwa mayoritas responden dalam studi ini adalah perempuan dengan alasan
4.1.6. Tingkat Pendidikan Responden Pelindo I Kota Medan
Selanjutnya, mengenai distribusi responden Kota Medan berdasarkan
tingkat oendidikan dapat diuraikan pada table dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.3. Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Pelindo I Kota Medan
No. Pendidikan Frekuensi %
1 SD/ MI 0 0
2 SMP/ Sederajat 2 6,67
3 SMA/ Sederajat 21 70
4 Diploma 1 3,33
5 Sarjana 6 20
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Gambar 4.3. Diagram Tingkat Pendidikan Pelindo I Kota Medan
Dilihat dari tingkat pendidikan, responden umumnya alumni SMA
sebanyak 21 orang atau sebesar 70%, sedangkan urutan terbanyak berikutnya
berpendidikan SMP sebanyak 2 orang atau sebesar 6,67%, sedangkan urutan
terakhir berpendidikan Diploma sebanyak 1 orang atau sebesar 3,33%.
4.1.7. Tanggungan Keluarga Responden Pelindo I Kota Medan
Selanjutnya, perkembangan jumlah tangguan keluarga responden di Kota
Medan dapat diuraikan pada table dan gambar di bawah ini.
Tabel 4.4. Jumlah Tanggungan Keluarga Responden Pelindo I Kota Medan
No. Jumlah Tanggungan (Jiwa) Frekuensi %
1 0 4 13,33
2 1 2 6,67
3 2 12 40
4 3 8 26,67
5 4 2 6,67
6 5 0 0
7 > 5 2 6,67
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan Tabel dan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa responden
umumnya telah berkeluarga dengan jumlah tanggungan umumnya berkisar 2-3
orang yaitu sebanyak 20 responden atau sebesar 66,67%. Sisanya, responden yang
memiliki tanggungan 4 orang sebanyak 2 responden dan >5 orang sebanyak 2
responden atau sebesar 6,67%. Namun, terdapat pula responden yang tidak
memiliki tanggungan sebanyak 4 responden atau sebesar 13,33%.
4.1.8. Status Kepemilikan Rumah Responden Pelindo I Kota Medan
Selanjutnya, perkembangan distribusi responden berdasarkan status
kepemilikan rumah di Kota Medan dapat diuraikan pada tabel dan gambar
dibawah ini.
Tabel 4.5. Distribusi Responden berdasarkan Status Kepemilikan Rumah Pelindo I Kota Medan
No. Tempat Tinggal Frekuensi %
1 Rumah Sendiri 28 93,33
2 Rumah Dinas 1 3,33
3 Rumah Kebun 1 3,33
4 Rumah Sewa 0 0
Total 30 100
Gambar 4.5. Diagram Status Kepemilikan Rumah Responden Pelindo I
Kota Medan
Jika dilihat dari status kepemilikan rumah, lebih dari 93% atau sebanyak
28 responden menempati rumah sendiri, dan sisanya sebesar 6,67% atau sebanyak
4.1.9. Pekerjaan Responden Pelindo I Kota Medan
Selanjutnya, distribusi pekerjaan responden di Kota Medan dapat
diuraikan pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.6. Pekerjaan Responden Pelindo I Kota Medan
No. Pekerjaan Frekuensi %
1 Petani 0 0
2 Buruh Tetap 0 0
3 Buruh Harian Lepas 0 0
4 Wirausaha/Pedagang 22 73,33
5 PNS 3 10
6 Karyawan Swasta 1 3,33
7 Pensiunan 2 6,67
8 Guru 1 3,33
9 Ibu Rumah Tangga 1 3,33
10 Pelajar 0 0
11 Perangkat Desa 0 0
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Ditinjau dari pekerjaannya, responden sebagian besar bekerja sebagai
wirausaha yaitu sebanyak 22 orang atau sebesar 73,33%. Kemudian sebanyak 3
orang atau sebesar 10% bekerja sebagai PNS, 1 orang atau sebesar 3,33% bekerja
sebagai karyawan swasta, 1 orang atau sebesar 3,33% bekerja sebagai guru, dan 1
orang atau sebesar 3,33% bekerja sebagai ibu rumah tangga. Dari Tabel 4.6 juga
menunjukkan bahwa dari 30 responden terdapat pula pensiunan sebanyak 2 orang
atau sebesar 6,67%.
4.1.10. Pengaruh Program CSR Pelindo I Terhadap Sosial Budaya Masyarakat Kota Medan
Selanjutnya, distribusi pengaruh program CSR terhadap sosial budaya
Tabel 4.7. Pengaruh Terhadap Kesejahteraan Sosial Budaya Responden Pelindo I Kota Medan
No. Pengaruh Keberadaan Frekuensi %
1 Ada 30 100,00
2 Tidak Ada 0 0
3 Tidak Menjawab 0 0
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Gambar 4.6. Diagram Kesejahteraan Sosial Budaya Pelindo I Kota Medan
Untuk menjawab bagaimana pengaruh program CSR terhadap
kesejahteraan sosial budaya masyarakat di daerah tersebut, maka seluruh
responden atau sebesar 100% beranggapan bahwa program CSR berpengaruh
4.1.11. Pengaruh Program CSR Pelindo I Kota Medan Terhadap Kegiatan Gotong Royong
Pengaruh program CSR terhadap kegiatan sosial gotong royong di Kota
Medan dapat diuraikan pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.8. Kegiatan Sosial Gotong Royong Responden Pelindo I Kota Medan
No. Intensitas Gotong Royong Frekuensi %
1 Sering 27 90
2 Jarang/Tidak Pernah 2 6,67
3 Tidak Tau 1 3,33
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Gambar 4.7. Diagram Kegiatan Gotong Royong Pelindo I Kota Medan
Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa masyarakat masih menjalankan tradisi
gotong royong sebagaimana layaknya budaya bangsa Indonesia. Terdapat 27
responden atau sebesar 90% menyatakan bahwa gotong royong masih sering
dilakukan, dan hanya sebanyak 3 orang atau sebesar 10% menyatakan jarang atau
4.1.12. Pengaruh Program CSR Pelindo I Terhadap Interaksi Sosial Antar Warga Masyakat Kota Medan
Pengaruh program CSR terhadap interaksi sosial antar warga masyarakat di
Kota Medan dapat diuraikan pada table dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.9. Kondisi Interaksi Sosial antar Warga Masyarakat Pelindo I Kota Medan
No. Interaksi Sosial Frekuensi %
1 Harmonis 19 63,33
2 Biasa 11 36,67
3 Tidak Harmonis 0 0
4 Tidak Tahu 0 0
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Dari Tabel 4.9 dan Gambar 4.8 dapat dilihat bahwa interaksi sosial antar
warga masih tergolong baik. Hal ini dibuktikan dari pernyataan para responden
sebanyak 19 orang atau sebesar 63,33% menyatakan bahwa terdapat hubungan
yang harmonis antar warga, dan sebanyak 11 responden atau sebesar 36,67%
menyatakan biasa saja.
4.1.13. Persepsi Masyarakat Tentang Adanya Kegiatan CSR Pelindo I Kota Medan
Untuk menjelaskan persepsi masyarakat terhadap program CSR di Pelindo I
Kota Medan dapat diuraikan pada table dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.10. Persepsi Masyarakat Tentang Adanya Kegiatan CSR Pelindo I Kota Medan
No. Persepsi Masyarakat Frekuensi %
1 Mengetahui 30 100
2 Tidak Mengetahui 0 0
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.10 dan Gambar 4.9 dapat dilihat bahwa seluruh
responden yaitu sebanyak 30 orang atau sebesar 100% mengetahui adanya
kegiatan CSR di lingkungan tersebut.
4.1.14. Persepsi Masyarakat Tentang Keberadaan CSR Pelindo I Kota Medan
Untuk melihat persepsi masyarakat tentang keberadaan CSR di Pelindo I
Kota Medan dapat diuraikan pada table dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.11. Persepsi Masyarakat Tentang Keberadaan CSR Pelindo I Kota Medan
No. Persepsi Masyarakat Frekuensi %
1 Menguntungkan 28 93,33
2 Biasa – biasa saja 2 6,67
3 Tidak Menguntungkan 0 0
4 Lainnya 0 0
Total 0 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Program CSR yang dilakukan oleh PT, Pelindo I umumnya
menguntungkan masyarakat sekitar. Hal ini dapat diketahui dari pernyataan
responden yang setuju bahwa program CSR ini menguntungkan sebanyak 28
orang atau sebesar 93,33%, dan sisanya sebanyak 2 orang atau sebesar sebesar
6,67% menyatakan biasa-biasa saja.
4.1.15. Persepsi Masyarakat Tentang Kegiatan CSR Pelindo I yang Dapat Meresahkan Responden Kota Medan
Untuk melihat persepsi masyarakat tentang kegiatan CSR yang dapat
meresahkan responden di Kota Medan dapat diuraikan pada tabel dan gambar
dibawah ini.
Tabel 4.12. Persepsi Masyarakat Tentang Kegiatan CSR yang Dapat Meresahkan Responden Pelindo I Kota Medan
No. Kegiatan Meresahkan Frekuensi %
1 Tidak ada 30 100
2 Ada 0 0
Total 30 100
0
Diagram Kegiatan CSR yang Meresahkan
Series 1
Gambar 4.11. Kegiatan CSR yang dapat Meresahkan Masyarakat Pelindo I Kota Medan
Dari 30 responden, seluruhnya atau sebesar 100% menyatakan bahwa
kegiatan CSR tidak meresahkan masyarakat sekitar. Ini mengartikan bahwa
kegiatan CSR tidak mengganggu kegiatan di daerah sekitar.
4.1.16. Dampak Keberadaam CSR PT. Pelindo I di Kota Medan
Untuk melihat dampak keberadaan CSR terhadap aspek sosil, ekonomi dan
budaya masyarakat di Kota Medan dapat diuraikan dibawah ini.
Tabel 4.13. Dampak Keberadaan CSR terhadap Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat Pelindo I Kota Medan
No. Dampak Pernyataan Frekuensi %
1 PT. Pelindo I telah memberikan dampak yang positif bagi peningkatan pendapatan warga di sekitar area
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
22 2 PT. Pelindo I telah memberikan
kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar kawasan CSR
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
bantuan melalui dana untuk
peningkatan ekonomi masyarakat sekitar CSR
Setuju Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
10 4 PT. Pelindo I telah membantu
dana untuk membangun fasilitas umum (Sarana jalan, jembatan, bangunan rumah ibadah, dan bantuan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan seperti bantuan pembangunan gedung dll) di sekitar CSR
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
14
5 PT. Pelindo I telah berperan dalam membuka akses bagi daerah yang terpencil di sekitar area CSR
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
12
6 PT. Pelindo I telah berkontribusi dalam perayaan hari besar nasional dan keagamaan bagi masyarakat sekitar CSR
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
7 7 PT. Pelindo I telah memberikan
bantuan dalam keadaan darurat (emergency) ketika diperlukan. (Contoh: Penyediaan ambulan untuk pertolongan medis)
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
15 8 PT. Pelindo I telah berperan
dalam kegiatan pemuda yang meningkatkan keterampiannya
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
15 9 PT. Pelindo I telah memberikan
beasiswa bagi anak didik di desa ini
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
17 10 PT. Pelindo I ada melakukan
penataan lingkungan berupa penghijauan (bantuan bibit untuk tujuan penghijauan), perbaikan drainase dan lainnya
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
12 11 PT. Pelindo I ada melakukan
pemberian bantuan untuk bencana alam di sekitar area CSR
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Gambar 4.12. Diagram Dampak Keberadaan CSR Terhadap Aspek Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat Pelindo I Kota Medan
Dampak keberadaan CSR terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat umumnya positif, sebagaimana terangkum dalam Tabel 4.13. Dari
Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa seluruh responden setuju hingga sangat setuju
PT. Pelindo I telah memberikan dampak positif bagi peningkatan pendapatan
warga di sekitar area. Tabel 4.13 juga menunjukkan bahwa sebagian besar
masyarakat yaitu sebanyak 29 orang atau sebesar 96,67% setuju hingga sangat
setuju bahwa PT. Pelindo I telah memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
sekitar kawasan CSR, dan sisanya sebanyak 1 orang atau sebesar 3,33%
menyatakan biasa-biasa saja.
Begitu juga dengan bantuan dana yang diberikan oleh PT. Pelindo I,
semua responden setuju hingga sangat setuju sebanyak 30 orang atau sebesar
100% bahwa PT. Pelindo I telah memberikan bantuan dana untuk peningkatan
Masyarakat juga setuju hingga sangat setuju sebanyak 30 orang atau
sebesar 100% terhadap PT. Pelindo sebagai penyumbang dana untuk membangun
fasilitas umum berupa sarana jalan, jembatan, bangunan rumah ibadah, dan
bantuan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan berupa bantuan
pembangunan gedung dan lain-lainnya.
Terkait peranan PT. Pelindo I dalam membuka akses jalan bagi daerah
terpencil, sebagian besar masyarakat setuju hingga sangat setuju sebanyak 15
orang atau sebesar 83,33%. Sebanyak 4 orang atau sebesar 13,33% memberikan
jawaban netral, dan sisanya sebanyak 1 orang atau sebesar 3,33% tidak setuju
terhadap pernyataan tersebut.
PT Pelindo I juga telah berkontribusi dalam perayaan hari besar nasional
dan keagamaan bagi masyarakat sekitar CSR . Umumnya masyarakat menyatakan
setuju hingga sangat setuju sebanyak 29 orang atau sebesar 96,66% dan sisanya
sebanyak 1 orang atau sebesar 3,33% responden menyatakan netral.
Dalam keadaan darurat, sebagaian besar masyarakat sebanyak 27 orang
atau sebesar 90% setuju hingga sangat setuju PT. Pelindo I telah memberikan
bantuan. Bantuan yang didapatkan berupa penyediaan ambulan untuk pertolongan
medis, ddl. Sisanya sebanyak 3 orang atau sebesar 10% responden menyatakan
netral terhadap pernyataan tersebut.
Sebanyak 27 orang atau sebesar 90% dari total responden setuju hingga
sangat setuju bahwa PT. Pelindo I telah berperan dalam kegiatan pemuda yang
meningkatkan keterampilannya, dan sebanyak 3 orang atau sebesar 10%
responden netral terhadap pernyataan tersebut.
memberikan beasiswa bagi anak didik sekitar. Hal ini terbukti dari sebanyak 29
orang atau sebesar 96,67% responden menyatakan setuju, dan sebanyak 1 orang
atau sebesar 3,33% responden netral terhadap pernyataan tersebut.
Selain itu, PT. Pelindo telah melakukan penataan lingkungan berupa
penghijauan (bantuan bibit untuk tujuan), perbaikan dainase, dll. Pernyataan
tersebut disetujui sebanyak 28 orang atau sebesar 93,33% responden, dan
sebanyak 2 orang atau sebesar 6,67% responden memilih netral.
Sebanyak 28 orang atau sebesar 93,33% responden setuju hingga sangat
setuju PT. Pelindo I memberikan bantuan untuk bencana alam di sekitar area. Dan
sisanya sebanyak 2 orang atau sebesar 6,67% responden memilih untuk netral
terhadap pernyataan tersebut.
4.1.17. Dampak Keberadaam CSR Pelindo I Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Kota Medan
Untuk melihat dampak keberadaan CSR terhadap tenag kerja di Kota Medan
dapat diuraikan pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.14. Dampak Keberadaan CSR terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Lokal Pelindo I Kota Medan
No. Penyerapan Tenaga Kerja Frekuensi %
1 Sangat banyak menyerap tenaga kerja sekitar 9 30
2 Cukup banyak menyerap tenaga kerja sekitar 18 60
3 Kurang banyak menyerap tenaga kerja sekitar 3 10
4 Sangat sedikit tenaga kerja lokal yang diambil 0 0
Total 30 100
Gambar 4.13. Diagram Penyerapan Tenaga Kerja Pelindo I Kota Medan
Berdasarkan Tabel 4.14 dan Gambar 4.13 menunjukkan bahwa PT.
Pelindo I cukup banyak mempekerjakan masyarakat sekitar. Sebanyak 27 orang
atau sebesar 90% responden beranggapan bahwa PT. Pelindo I cukup hingga
sangat banyak menyerap tenaga kerja. Namun masih terdapat responden sebanyak
3 orang atau sebesar 10% yang menyatakan bahwa PT. Pelindo I kurang banyak
menyerap tenaga kerja lokal.
4.1.18. Dampak Keberadaam CSR Pelindo I Terhadap Berkembangnya Usaha Masyarakat Kota Medan
Untuk melihat dampak keberadaan CSR terhadap tenag kerja di Kota Medan
Tabel 4.15. Keberadaan CSR telah Menyebabkan Berkembangnya Usaha Masyarakat Pelindo I Kota Medan
No. Perkembangan Usaha Masyarakat Frekuensi %
1 Sangat Setuju 21 70
2 Setuju 9 30
3 Biasa Saja 0 0
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 0
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Gambar 4.14. Diagram Perkembangan Usaha Pelindo I Kota Medan
Berdasarkan Tabel 4.15 dan Gambar 4.14 menunjukkan bahwa responden
setuju hingga sangat setuju sebanyak 30 orang atau sebesar 100% responden PT.
Pelindo I telah banyak membantu usaha masyarakat sekitar agar dapat maju dan
4.1.19. Dampak Keberadaam CSR Pelindo I Terhadap Jenis dan Tingkat Kriminilitas Kota Medan
Untuk melihat dampak keberadaan CSR terhadap jenis dan tingkat
kriminilitas di Kota Medan dapat diuraikan pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.16. Pengaruh keberadaan CSR Terhadap Tingkat Kriminalitas Pelindo I Kota Medan
No. Penyebab Kriminalitas Frekuensi %
1 Tidak ada 27 90
2 Iya 0 0
3 Tidak Tau 3 10
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Gambar 4.15. Diagram Tingkat Kriminilitas Pelindo I Kota Medan
Berdasarkan Tabel 4.16 dan Gambar 4.15 dimana keberadaan PT. Pelindo
I dapat dikatakan tidak menyebabkan terjadinya kriminalitas di tengah – tengah
orang atau sebesar 90% responden secara tegas menyatakan bahwa keberadaan
PT. Pelindo I tidak menyebabkan terjadinya kriminalitas (kejahatan) di sekitar
desa, dan sisanya sebanyak 3 orang atau sebesar 10% menyatakan tidak tahu.
4.1.20. Pembangunan Kedepan CSR Oleh Pelindo I Kota Medan
Untuk melihat pembangunan kedepan oleh CSR di Kota Medan dapat
diuraikan pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.17. Pembangunan yang Diharapkan atas Dukungan CSR Pelindo I Kota Medan
No. Pembangunan yang Diharapkan Frekuensi %
1 Pembangunan fisik 9 30
2 Pembangunan Non Fisik 21 70
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.17 dan Gambar 4.16 maka pembangunan kedepannya
yang dilakukan oleh PT. Pelindo I diharapkan dapat mendukung pembangunan
fisik maupun non-fisik daerah. Namun masyarakat lebih mengharapkan
pembangunan non-fisik seperti diklat keterampilan, dan pelatihan bagi masyarakat
sekitar sebanyak 21 orang atau sebesar 70%, dan sisanya sebanyak 9 orang atau
sebesar 30% memilih pembangunan fisik.
4.1.21. Pendapatan Responden CSR Pelindo I Kota Medan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
pendapatan responden seperti pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.18. Pendapatan Responden CSR Pelindo I Kota Medan
No Pendapatan Frekuensi %
1 2.800.000 – 11.240.000 17 56,67
2 11.241.000 – 19.680.000 7 23,33
3 19.680.000 – 28.120.000 5 16,67
4 28.120.000 – 36.540.000 0 0
5 36.540.000 – 45.000.000 1 3,33
Total 30 100
Gambar 4.17. Pendapatan Responden CSR di Pelindo I Kota Medan
Sebagian besar responden berpenghasilan Rp 2.800.000 – Rp 11.240.000
yaitu sebanyak 17 orang atau sekitar 56,67%. Selanjutnya sebanyak 7 orang
responden berpenghasilan antara Rp 11.240.000 – Rp 19.680.000 atau sekitar
23,33%. Sebanyak 5 orang responden atau sekitar 16,67% berpenghasilan antara
Rp 19.680.000 – Rp 28.120.000, dan sisanya sebanyak 1 orang atau sebesar
3,33% responden berpenghasilan antara Rp 36.540.000 – Rp 45.000.000.
4.1.22. Analisis SWOT dan Strategi Pengembangan CSR Kemitraan Pelindo I Kota Medan
Corporate Sosial Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan
untuk berpartisipasi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan untuk
meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan yang bermanfaat baik bagi
perusahaan maupun komunitas serta masyarakat secara keseluruhan. Melalui
sosialnya dengan melaksanakan berbagai program berkelanjutan. Oleh sebab itu
strategi pengembangan CSR kedepan menjadi fokus dan sorotan utama bagi tim
penyusun, mulai dari proses penyusunan SWOT.
Strategi dalam pengembangan Pelindo I di Kota Medan akan dilakukan
dengan menggunakan analisis SWOT agar tepat dalam mengetahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman.
Analisis Faktor Internal
Analisis faktor lingkungan internal digunakan sebagai kekuatan (strengths)
dan kelemahan (weakness).
Kekuatan merupakan faktor strategi internal di Kota Medan yang harus
dimanfaatkan, sedangkan kelemahan sesuatu yang harus dikurangi. Ada beberapa
aspek yang dapat dijadikan sebagai kekuatan dan kelemahan dalam
pengembangan program CSR di Pelindo I di Kota Medan.
Analisis Faktor Eksternal
Analisis faktor lingkungan eksternal digunakan sebagai peluang
(Oppurtunities) dan ancaman (Threats).
Peluang merupakan faktor strategi eksternal yang harus diraih atau
ditangkap, sedangkan ancaman sesuatu yang harus dihindari. Ada beberapa aspek
yang dapat dijadikan sebagai peluang dan ancaman dalam pengembangan
Faktor-faktor yang berhubungan dengan strategi internal di lokasi
penelitian berdasarkan data pengamatan akan diuraikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.19. Strategi Faktor Internal Pelindo I Kota Medan
No Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating
Kekuatan
1 Bunga pinjman yang dilakukan usaha kecil relatif lebih rendah dibandingkan dengan pembiayaan lainnya.
0,15 4 0,60
2 Memiliki waktu tunggu yang lama dalam pengembalian pinjaman yang dilakukan oleh usaha kecil
dibandingkan dengan pembiayaan lainnya.
0,15 4 0,60
3 Prosedur memperoleh kredit atau pinjaman lebih mudah dan tidak berbelit-belit
0,10 4 0,40
Sub Total 1,60
Kelemahan
1 Adanya anggunan atau jaminan
dalam memperoleh pinjaman kredit 0,12 2 0,24
2 Sebagian besar usaha membayar pinjaman tidak tepat waktu sesuai dengan perjanjian,
0,10 2 0,20
3 Sebagian besar usaha tidak
4
menyampaikan laporan usahanya secara priodik ke Pelindo I
Besarnya pinjaman yang dilakukan oleh usaha kecil relatif terbatas besarannya
5 Pembinaan oleh mira terhadap usaha kecil kurang dilkukan
0,08 2 0,16
Sub Total 1,00
Total 1,00 - 2,60
Selanjutnya, disusun faktor-faktor yang berhubungan dengan strategi
eksternal berdasarkan data pengamatan akan diuraikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.20. Strategi Faktor Eksternal Pelindo I Kota Medan
No Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot xRating
Peluang
1 Permintaan pasar lokal terhadap
hasil usaha kecil masih cukup tinggi. 0,20 4 0,80
2 Pertumbuhan penduduk yang terus berkembang menjadi pasar utama bagi usaha kecil untuk menghasilkan produknya
0,15 4 0,60
3 Letak geografis kota Medan yang strategis dan berpotensi sebagai jalur pemasaran barang dari usaha kecil
0,15 3 0,45
Sub Total 1,85
Ancaman
1 Usaha kecil dan menengah lainnya juga menghasilkan dan memasarkan barang kebutuhan konsumen.
0,25 2 0,50
2 Perdagangan bebas menuntut kualitas produk yang standarisasi.
0,25 2 0,50
Sub Total 1,00
Total 1,00 - 2,85
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2016
Analisis SWOT ditujukan untuk mengidentifikasi berbagai faktor untuk
merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada usaha untuk memaksimalkan
kekuatan dan peluang secara bersamaan, atau dapat juga meminimalkan
kelemahan dan ancaman secara bersamaan. Berdasarkan data-data faktor internal
dan eksternal di dapatkan skor pembobotan untuk faktor kekuatan sebesar 1,60,
faktor kelemahan sebesar 1,00, faktor peluang sebesar 1,85 dan faktor ancaman
sebesar 1,00. Dari skor pembobotan di atas selanjutnya diplotkan pada gambar
analisis SWOT yang terdiri dari 4 kuadran. Selanjutnya dilakukan pengurangan
untuk pengurangan skor peluang dengan skor ancaman lalu dibagi dengan dua,
maka di peroleh hasil yaitu: (1,60 – 1,00)/2 = 0,40 dan (1,85 – 1,00)/2 = 0,42.
Dari perpotongan keempat garis faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman, maka didapatkan koordinat sebesar 0,40 dan 0,42.
Penentuan strategi yang sesuai dalam pengembangan program CSR ke
depan dapat didasarkan pada analisis SWOT. Hasil analisis pada matrik SWOT
diperoleh koordinat sebesar 0,40: 0,42, yang mana koordinat ini masuk pada
kuadran pertama, yaitu strategi mendukung sistem agresif dengan cara
memaksimalkan kekuatan dan peluang secara bersamaan. Hal ini dapat di gambar
sebagai berikut:
Gambar 4.18. Hasil Analisis SWOT Pelindo I Kota Medan
Berbagai Ancaman
0,40
Berbagai Peluang
Kelemahan Internal
Kekuatan Internal
Berikut adalah analisis SWOT terhadap pengembangan CSR Pelindo I di
Kota Medan.
Tabel 4.21. Analisis Strategi Pengembangan CSR Kemitraan di Pelindo I Kota Medan
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
• Bunga pinjman yang dilakukan usaha kecil relatif lebih rendah dibandingkan dengan pembiayaan lainnya
• Memiliki waktu tunggu yang lama dalam pengembalian pinjaman yang dilakukan oleh usaha kecil dibandingkan dengan pembiayaan lainnya
• Prosedur memperoleh kredit atau pinjaman lebih mudah dan tidak berbelit-belit
• Adanya anggunan atau jaminan dalam
memperoleh pinjaman kredit
• Sebagian besar usaha membayar pinjaman tidak tepat waktu sesuai dengan perjanjian
• Sebagian besar usaha tidak menyampaikan laporan usahanya secara priodik ke Pelindo I
• Besarnya pinjaman yang dilakukan oleh usaha kecil relatif terbatas besarannya • Pembinaan oleh mira terhadap usaha kecil kurang dilkukan
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O
• Permintaan pasar lokal terhadap hasil usaha kecil masih cukup tinggi.
• Pertumbuhan penduduk yang terus berkembang menjadi pasar utama bagi usaha kecil untuk menghasilkan produknya.
• Letak geografis kota Medan yang strategis dan berpotensi sebagai jalur pemasaran barang dari usaha kecil
• Mengembangkan usaha kecil lebih profesional untuk memasok kebutuhan lokal
• Mengoptimalkan
pemanfaatan modal usaha kecil untuk meningkatkan output usahanya
• Mengembangkan skala usaha kecil dalam rangka meningkatkan output dan pendapatannya
• Merehabilitasi dan mengembangkan sistem laporan keuangan yang efektif keseluruh usaha kecil
• Memacu pemanfaatan teknologi dalam
pengembangan usaha kecil
• Meningkatkan akses usaha kecil terhadap informasi pasar output
Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T
• Usaha kecil dan menengah lainnya juga menghasilkan dan memasarkan barang kebutuhan konsumen
• Perdagangan bebas menuntut kualitas produk yang standarisasi.
• Mengembangkan usaha kecil dengan daya saing yang tinggi
• Mengembangkan kemitraaan usaha kecil dengan usaha menengah dan besar dalam rangka meningkatkan efisiensi usahanya.
• Melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap SDM usaha kecil agarr lebih terampil dalam berusaha
Strategi SO (Strenghts - Oppurtunities)
Strategi yang dilakukan guna pengembangan program CSR Pelindo I di
Kota Medan yakni dengan pemanfaatan kekuatan dan peluang yang ada meliputi
sebagai berikut:
1) Mengembangkan usaha kecil lebih profesional untuk memasok kebutuhan
lokal.
2) Mengoptimalkan pemanfaatan modal usaha kecil untuk meningkatkan output
usahanya
3) Mengembangkan skala usaha kecil dalam rangka meningkatkan output dan
pendapatannya
Strategi WO (Weakness - Opportunities)
Strategi yang dilakukan dengan mengurangi kelemahan dan memanfaatkan
peluang dalam pengembangan program CSR Pelindo I di Kota Medan yakni:
1) Merehabilitasi dan mengembangkan sistem laporan keuangan yang efektif
keseluruh usaha kecil.
2) Memacu pemanfaatan teknologi dalam pengembangan usaha kecil
3) Meningkatkan akses usaha kecil terhadap informasi pasar output
Strategi ST (Strenghts - Threats)
Strategi yang dilakukan dengan menggunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman dalam pengembangan program CSR Pelindo I di Kota Medan yakni:
2) Mengembangkan kemitraaan usaha kecil dengan usaha menengah dan besar
dalam rangka meningkatkan efisiensi usahanya.
Strategi WT (Weakness - Threats)
Strategi yang dilakukan dengan mengurangi kelemahan dalam rangka
untuk mengatasi ancaman dalam pengembangan program CSR Pelindo I di Kota
Medan yakni:
1) Melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap SDM usaha kecil agarr lebih
terampil dalam berusaha.
2) Pengembangan sarana dan prasarana untuk mendukung pemasaran output
dari usaha kecil.
4.2. Kondisi CSR Pelindo I Kota Tanjung Balai 4.2.1. Keadaan Geografis Kota Tanjung Balai
Kota Tanjungbalai merupakan salah satu daerah yang berada di kawasan
Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kota Tnjungbalai berada pada
2058'00'' Lintang Utara, 99048'00'' Bujur Timur dan 0 - 3 m dari permukaan laut.
Kota Tanjungbalai menempati area seluas 6.052 Ha yang terdiri dari 6
Kecamatan dan 31 Kelurahan Definitif. Keenam kecamatan tersebut adalah
Kecamatan Datuk Bandar, Datuk Bandar Timur, Tnjungbalai Selatan,
Tanjungbalai Utara, Sei Tualang Raso dan Teluk Nibung. Kecamatan terluas
adalah kecamatan Datuk Bandar dengan luas wilayah 2.249 Ha atau sekitar 37,16
persen dari luas Kota Tanjungbalai. Kecamatan terkecil adalah kecamatan
Tanjungbalai.
Area Kota Tanjungbalai di sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan
Tanjungbalai - Kabupaten Asahan, di sebelah Selatan dan Barat berbatasan
dengan Kecamatan Simpang Empat - Kabupaten Asahan, dan di sebelah Timur
berbatasan dengan Kecamatan Sei Kepayang - Kabupaten Asahan.
4.2.2. Wilayah Administrasi Kota Tanjung Balai
Wilayah administrasi pemerintahan Kota Tanjungbalai terdiri dari 6
Kecamatan, 31 Kelurahan dan 187 Lingkungan. Seluruh kelurahan yang ada di
Kota Tanjungbalai termasuk dalam kategori kelurahan swasembada. Kota
Tanjungbalai dipimpin oleh seorang Walikota.
4.2.3. Keadaan Iklim Kota Tanjung Balai
Seperti daerah-daerah lain yang berada dikawasan Provinsi Sumatera
Utara, Kota Tanjungbalai termasuk daerah beriklim teropis yang memiliki dua
musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan
biasanya ditandai dengan banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada
bulan terjadinya musim.
Berdasarkan data Balai Informasi Penyuluhan Pertanian (BIPP), pada
tahun 2014 terdapat 108 hari hujan dengan volume curah hujan sebanyak 1.632
mm. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan Agustus yaitu 337 mm dengan hari
hujan sebanyak 16 hari. Sedangkan curah hujan terkecil terjadi pada bulan Maret
sebesar 27 mm dengan hari hujan 3 hari.
pada bulan Agustus - Desember, dimana puncaknya terjadi pada bulan Agustus.
Musim kemarau pada bulan Januari - Juli dengan puncaknya pada bulan Maret.
4.2.4. Kependudukan Kota Tanjung Balai
Berdasarkan hasil proyeksi dari Sensus Penduduk 2010, penduduk Kota
Tanjungbalai tahun 2014 berjumlah 164.675 jiwa dengan kepadatan penduduk
2.721 jiwa per km2. Penduduk terbanyak terdapat pada Kecamatan Teluk Nibung
sebesar 38.172 jiwa. Sedangkan penduduk terpadat berada pada Kecamatan
Tanjungbalai Utara sebesar 20.134 jiwa per km2.
Laju pertumbuhan penduduk Kota Tanjungbalai tahun 2014 dibandingkan
dengan Tahun 2013 adalah sebesar 1,37 persen.
Jumlah rumah tangga di Kota Tanjungbalai pada Tahun 2014 sebanyak
35.209 rumah tangga. Dengan jumlah penduduk sebanyak 164.675 jiwa maka
setiap rumah tangga rata-rata beranggotakan empat sampai lima orang.
4.2.5. Ketenagakerjaan Kota Tanjung Balai
Jumlah angkatan kerja Kota Tanjungbalai sebanyak 68.469 orang. Jumlah
penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja adalah 62.958 orang. Sebagian besar
penduduk yang bekerja di Kota Tanjungbalai bekerja disektor perdagangan, hotel
dan restoran sebanyak 26 persen.
Penduduk berumur 15 tahun keatas yang sedang mencari pekerjaan
sebanyak 5.511 orang dengan laki-laki 3.440 orang dan perempuan 2.071 orang.
Tingkat pengangguran terbuka di Kota Tanjungbalai Tahun 2014 adalah 8,05
delapan sampai sembilan oang yang sedang mencari pekerjaan.
4.2.6. Usia Responden CSR Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
umur responden seperti pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.22. Distribusi Responden berdasarkan Usia Pelindo I Kota Tanjung Balai
No. Usia (Tahun) Frekuensi %
1 30-34 1 3,33
2 35-39 1 3,33
3 40-44 7 23,33
4 45-49 7 23,33
5 50-54 10 33,33
6 55-59 1 3,33
7 60-64 2 6,67
8 65-69 0 0
9 70-74 0 0
10 75-79 1 3,33
Total 30 100
Gambar 4.19. Diagram Usia Responden Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan Tabel 4.22 dan Gambar 4.19 responden umumnya berusia
50-54 tahun. Usia responden merupakan salah satu bagian penting dalam studi ini.
Usia dapat menunjukkan apakah informasi yang diperoleh dapat dikatakan valid
atau tidak. Seperti yang didapat dari hasil lapangan (Tabel 1), dan diuraikan diatas
bahwa responden paling banyak berusia 50-54 tahun, yaitu ada sebesar 10 orang
atau 33,33%. Selanjutnya mereka yang berusia 40-44 dan 45-49 tahun dengan
jumlah masing – masing 7 orang atau sebesar 23,33% dan selanjutnya mereka
yang berusia 60-64 tahun dengan jumlah 2 orang atau sebesar 6,67%. Dengan
demikian ditinjau dari usia responden terlihat bahwa responden sudah terwakili
dengan kategori dari berbagai kalangan usia, sehingga informasi yang didapat
tidak perlu diragukan lagi karena secara proporsi usia responden sudah cukup baik
4.2.7. Jenis Kelamin Responden Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
jenis kelamin responden seperti pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.23. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin Pelindo I Kota Tanjung Balai
No. Jenis Kelamin Frekuensi %
1 Pria 19 63,33
2 Wanita 11 36,67
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Gambar 4.20. Diagram Jenis Kelamin Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan Tabel 4.23 dan Gambar 4.20 responden didominasi oleh
kaum pria sebanyak 19 orang atau 63,33% dan sisanya wanita sebanyak 11 orang
atau 36,67%. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa mayoritas responden dalam
studi ini adalah laki - laki dengan alasan utama yaitu pengaruh kultur. System
patriarki yang dianut oleh masyarakat di Indonesia menjadikan kaum laki – laki
hal di sektor publik. Ini artinya sekalipun perempuan lebih mengetahui, para
perempuan akan cenderung akan lebih mendahulukan sang suami untuk
mengungkapkan hal yang digali dalam studi ini. Sedangkan kaum perempuan
akan menambah sekali - sekali
4.2.8. Tingkat Pendidikan Responden Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
pendidikan responden seperti pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.24. Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Pelindo I Kota Tanjung Balai
No. Pendidikan Frekuensi %
1 SD/ MI 5 16,67
2 SMP/ Sederajat 4 13,33
3 SMA/ Sederajat 16 53,33
4 Diploma 2 6,67
5 Sarjana 3 10
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.24 dan Gambar 4.21 dapat dilihat dari tingkat
pendidikan, responden umumnya alumni SMA sebanyak 16 orang atau sebesar
53,33%, sedangkan urutan terbanyak berikutnya berpendidikan SD dan SMP
sebanyak 9 orang atau sebesar 30%, dan urutan terakhir berpendidikan diploma
dan S1 sebanyak 5 orang atau sebesar 16,67%.
4.2.9. Tanggungan Responden CSR Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
tanggungan responden seperti pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.25. Jumlah Tanggungan Responden Pelindo I Kota Tanjung Balai
No. Jumlah Tanggungan (Jiwa) Frekuensi %
1 0 0 0
2 1 5 16,67
3 2 6 20
4 3 5 16,67
5 4 7 23,33
6 5 7 23,33
7 > 5 0 0
Total 30 100
Gambar 4.22. Diagram Jumlah Tanggungan Keluarga Pelindo I Kota Tanjung
Balai
Berdasarkan Tabel 4.25 dan Gambar 4.22 dapat dilihat bahwa responden
umumnya telah berkeluarga dengan jumlah tanggungan umumnya berkisar 4-5
orang yaitu sebanyak 14 responden atau sebesar 46,67%. Selanjutnya, responden
yang memiliki tanggungan 2 orang sebanyak 6 responden atau sebesar 20%,
sisanya responden yang memiliki tanggungan 1 dan 3 orang masing-masing
sebanyak 5 responden atau sebesar 16,67%.
4.2.10. Status Kepemilikan Rumah Responden Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
Tabel 4.26. Distribusi Responden berdasarkan Status Kepemilikan Rumah Pelindo I Kota Tanjung Balai
No. Tempat Tinggal Frekuensi %
1 Rumah Sendiri 28 93,33
2 Rumah Dinas 0 0
3 Rumah Kebun 0 0
4 Rumah Sewa 2 6,67
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Gambar 4.23. Diagram Status Kepemilikan Rumah Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasar Tabel 4.26 dan Gambar 4.23. dapat dilihat dari status
kepemilikan rumah, lebih dari 93% atau sebanyak 28 responden menempati
rumah sendiri, dan sisanya sebesar 6,67% atau sebanyak 2 responden menempati
4.2.11. Pekerjaan Responden Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
pekerjaan responden seperti pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.27. Pekerjaan Responden Pelindo I Kota Tanjung Balai
No. Pekerjaan Frekuensi %
1 Petani 0 0
2 Buruh Tetap 1 3,33
3 Buruh Harian Lepas 0 0
4 Wirausaha/Pedagang 25 83,33
5 PNS 2 6,67
6 Karyawan Swasta 0 0
7 Pensiunan 0 0
8 Guru 1 3,33
9 Ibu Rumah Tangga 1 3,33
10 Pelajar 0 0
11 Perangkat Desa 0 0
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Gambar 4.24. Diagram Pekerjaan Responden Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan Tabel 4.27 dan Gambar 4.24 ditinjau dari pekerjaannya,
responden sebagian besar bekerja sebagai wirausaha yaitu sebanyak 25 orang atau
merupakan PNS, dan sebanyak 3 orang atau sebesar 10% responden berprofesi
sebagai buruh harian lepas, guru dan ibu rumah tangga.
4.2.12. Pengaruh CSR Pelindo I Terhadap Sosial Budaya Masyarakat Kota Tanjung Balai
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
sosial budaya masyarakat responden seperti pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.28. Pengaruh Terhadap Kesejahteraan Sosial Budaya Responden Pelindo I Kota Tanjung Balai
No. Pengaruh Keberadaan Frekuensi %
1 Ada 28 93,33
2 Tidak Ada 2 6,67
3 Tidak Menjawab 0 0
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016.
0 5 10 15 20 25 30
Ada Tidak Ada Tidak Menjawab
Diagram Kesejahteraan Sosial Budaya
Frekuensi
Gambar 4.25. Diagram Kesejahteraan Sosial Budaya Pelindo I Kota Tanjung
Berdasarkan Tabel 4.28 dan Gambar 4.25 untuk menjawab bagaimana
pengaruh program CSR terhadap kesejahteraan sosial budaya masyarakat di
daerah tersebut, maka hampir seluruh responden atau sebesar 93,33%
beranggapan bahwa program CSR berpengaruh terhadap kesejahteraan sosial
budaya masyarakat, dan sisanya sebanyak 6,67% menyatakan tidak ada pengaruh.
4.2.13. Pengaruh CSR Pelindo I Kota Tanjung Balai Terhadap Kegiatan Sosial Gotong Royong Responden
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
sosial gotong royong responden seperti pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.29. Kegiatan Sosial Gotong Royong Responden Pelindo I Kota Tanjung Balai
No. Intensitas Gotong Royong Frekuensi %
1 Sering 24 80
2 Jarang/Tidak Pernah 6 20
3 Tidak Tau 0 0
Total 30 100
Gambar 4.26. Diagram Kegiatan Gotong Royong Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan Tabel 4.29 dan Gambar 4.26 dapat dilihat bahwa masyarakat
masih menjalankan tradisi gotong royong sebagaimana layaknya budaya bangsa
Indonesia. Terdapat 24 responden atau sebesar 80% menyatakan bahwa gotong
royong masih sering dilakukan, dan hanya sebanyak 6 orang atau sebesar 20%
4.2.14. Pengaruh CSR Pelindo I Kota Tanjung Balai Terhadap Interaksi Sosial Antar Warga Masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
interaksi sosial responden seperti pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.30. Kondisi Interaksi Sosial Antar Warga Masyarakat Pelindo I Kota Tanjung Balai
No. Interaksi Sosial Frekuensi %
1 Harmonis 25 83,33
2 Biasa 5 16,67
3 Tidak Harmonis 0 0
4 Tidak Tahu 0 0
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.30 dan Gambar 4.27 dapat dilihat bahwa interaksi
sosial antar warga masih tergolong baik. Hal ini dibuktikan dari pernyataan para
responden sebanyak 25 orang atau sebesar 83,33% menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang harmonis antar warga, dan sebanyak 5 responden atau sebesar
16,67% menyatakan biasa saja.
4.2.15. Persepsi Masyarakat Terhadap CSR PT. Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
persepsi masyarakat terhadap CSR seperti pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.31. Persepsi Masyarakat tentang adanya Kegiatan CSR Pelindo I Kota Tanjung Balai
No. Persepsi Masyarakat Frekuensi %
1 Mengetahui 29 96,67
2 Tidak Mengetahui 1 3,33
Total 30 100
Gambar 4.28. Diagram Persepsi Masyarakat Terhadap CSR Pelindo I Kota
Tanjung Balai
Berdasarkan Tabel 4.31 dan Gambar 4.28 dapat dilihat bahwa sebanyak 29
responden atau sebesar 96,67% mengetahui adanya kegiatan CSR di lingkungan
tersebut, dan hanya sebanyak 1 responden atau sebesar 3,33% yang tidak
mengetahui adanya kegiatan CSR di lingkungan tersebut.
4.2.16. Pendapat Masyarakat Tentang Keberadaan CSR Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
pendapat masyarakat tentang keberadaan CSR seperti pada tabel dan gambar
Tabel 4.32. Pendapat Masyarakat Tentang Keberadaan CSR Pelindo I Kota Tanjung Balai
No. Pendapat Masyarakat Frekuensi %
1 Menguntungkan 30 100
2 Biasa – biasa saja 0 0
3 Tidak Menguntungkan 0 0
4 Lainnya 0 0
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Gambar 4.29. Diagram Pendapat Masyarakat Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan Tabel 4.32 dan Gambar 4.29 program CSR yang dilakukan
oleh PT, Pelindo I umumnya menguntungkan masyarakat sekitar. Hal ini dapat
diketahui dari pernyataan responden yang setuju bahwa program CSR ini
4.2.17. Persepsi Masyarakat Tentang Keberadaan CSR Pelindo I Yang Dapat Meresahkan Responden Kota Tanjung Balai
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
kegiatan CSR yang meresahkan masyarakat seperti pada tabel dan gambar
dibawah ini.
Tabel 4.33. Kegiatan CSR yang Meresahkan Responden Pelindo I Kota Tanjung Balai
No. Kegiatan Meresahkan Frekuensi %
1 Tidak ada 30 100
2 Ada 0 0
Total 30 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.33 dan Gambar 4.30 dari 30 responden, seluruhnya
atau sebesar 100% menyatakan bahwa kegiatan CSR tidak meresahkan
masyarakat sekitar. Ini mengartikan bahwa kegiatan CSR tidak mengganggu
kegiatan di daerah sekitar.
4.2.18. Dampak Keberadaan CSR Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
dampak keberadaan CSR seperti pada tabel dan gambar dibawah ini.
Tabel 4.34. Dampak Keberadaan CSR terhadap Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat Pelindo I Kota Tanjung Balai
No. Dampak/Pengaruh Pernyataan Frekuensi %
1 PT. Pelindo I telah memberikan dampak yang positif bagi peningkatan pendapatan warga di sekitar area
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
23 2 PT. Pelindo I telah memberikan
kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar kawasan CSR
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
23 3 PT. Pelindo I telah memberikan
bantuan melalui dana untuk
peningkatan ekonomi masyarakat sekitar CSR
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
25 4 PT. Pelindo I telah membantu
dana untuk membangun fasilitas umum (Sarana jalan, jembatan, bangunan rumah ibadah, dan bantuan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan seperti bantuan pembangunan gedung dll) di sekitar CSR
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
19
Sangat Tidak Setuju 0 0 6 PT. Pelindo I telah berkontribusi
dalam perayaan hari besar nasional dan keagamaan bagi masyarakat sekitar CSR
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
16 7 PT. Pelindo I telah memberikan
bantuan dalam keadaan darurat (emergency) ketika diperlukan. (Contoh: Penyediaan ambulan untuk pertolongan medis)
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
19 8 PT. Pelindo I telah berperan
dalam kegiatan pemuda yang meningkatkan keterampiannya
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
20 9 PT. Pelindo I telah memberikan
beasiswa bagi anak didik di desa ini
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
17 10 PT. Pelindo I ada melakukan
penataan lingkungan berupa penghijauan (bantuan bibit untuk tujuan penghijauan), perbaikan drainase dan lainnya
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
18 11 PT. Pelindo I ada melakukan
pemberian bantuan untuk bencana alam di sekitar area CSR
Sangat Setuju Setuju
Netral/Biasa Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
0 5 10 15 20 25 30
A B C D E F G H I J K
Diagram Dampak Keberadaan CSR terhadap
Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat
SS
S
N
TS
STS
Gambar 4.31. Dampak Keberadaan CSR Terhadap Sosial, Ekonomi dan Budaya Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan Tabel dan Gambar 4.30, dampak keberadaan CSR terhadap
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat umumnya positif, sebagaimana
terangkum dalam tabel 12. Dari tabel 12 dapat diketahui bahwa seluruh responden
setuju hingga sangat setuju PT. Pelindo I telah memberikan dampak positif bagi
peningkatan pendapatan warga di sekitar area.
Tabel 4.29 juga menunjukkan bahwa masyarakat setuju hingga sangat
setuju sebanyak 30 orang atau sebesar 100% bahwa PT. Pelindo I telah
memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar kawasan CSR.
Begitu juga dengan bantuan dana yang diberikan oleh PT. Pelindo I,
seluruh responden setuju hingga sangat setuju sebanyak 30 orang atau sebesar
100% bahwa PT. Pelindo I telah memberikan bantuan dana untuk peningkatan
ekonomi masyarakat sekitar CSR.
sebesar 100% terhadap PT. Pelindo sebagai penyumbang dana untuk membangun
fasilitas umum berupa sarana jalan, jembatan, bangunan rumah ibadah, dan
bantuan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan berupa bantuan
pembangunan gedung dan lain-lain.
Terkait peranan PT. Pelindo I dalam membuka akses jalan bagi daerah
terpencil, sebagian besar masyarakat setuju hingga sangat setuju yaitu sebanyak
29 orang atau sebesar 96,67%. Sebanyak 1 orang atau sebesar 3,33% memberikan
jawaban tidak setuju terhadap pernyataan tersebut.
PT Pelindo I juga telah berkontribusi dalam perayaan hari besar nasional
dan keagamaan bagi masyarakat sekitar CSR . Umumnya masyarakat menyatakan
setuju hingga sangat setuju sebanyak 29 orang atau sebesar 96,67 % dan sisanya
sebanyak 1 orang atau sebesar 3,33% responden menyatakan netral.
Dalam keadaan darurat, sebgaian besar masyarakat sebanyak 27 orang
atau sebesar 90% setuju hingga sangat setuju PT. Pelindo I telah memberikan
bantuan. Bantuan yang didapatkan berupa penyediaan ambulan untuk pertolongan
medis, ddl. Sisanya sebanyak 3 orang atau sebesar 10% responden menyatakan
netral hingga tidak setuju terhadap pernyataan tersebut.
Sebanyak 27 orang atau sebesar 90% dari total responden setuju hingga
sangat setuju bahwa PT. Pelindo I telah berperan dalam kegiatan pemuda yang
meningkatkan keterampilannya, dan sebanyak 3 orang atau sebesar 10%
responden netral hingga tidak setuju terhadap pernyataan tersebut.
Hal yang sama terlihat pada peran PT. Pelindo I yang dinyatakan telah
memberikan beasiswa bagi anak didik sekitar. Hal ini terbukti dari sebanyak 28
atau sebesar 6,67% responden netral terhadap pernyataan tersebut.
Selain itu, PT. Pelindo telah melakukan penataan lingkungan berupa
penghijauan (bantuan bibit untuk tujuan), perbaikan dainase, dll. Pernyataan
tersebut disetujui sebanyak 28 orang atau sebesar 93,33% responden, dan
sebanyak 2 orang atau sebesar 6,67% responden memilih netral.
Sebanyak 26 orang atau sebesar 86,67% responden setuju hingga sangat
setuju PT. Pelindo I memberikan bantuan untuk bencana alam di sekitar area. Dan
sisanya sebanyak 4 orang atau sebesar 13,33% responden memilih untuk netral
terhadap pernyataan tersebut.
4.2.19. Dampak Keberadaan CSR terhadap Tenaga Kerja Pelindo I Kota Tanjung Balai
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dibuat suatu tabulasi data tentang
dampak keberadaan CSR yang terhadap tenaga kerja seperti pada tabel dan
gambar dibawah ini.
Tabel 4.35. Dampak Keberadaan CSR terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Lokal Pelindo I Kota Tanjung Balai
No. Penyerapan Tenaga Kerja Frekuensi %
1 Sangat banyak menyerap tenaga kerja sekitar 18 60
2 Cukup banyak menyerap tenaga kerja sekitar 7 23,33
3 Kurang banyak menyerap tenaga kerja sekitar 4 13,33
4 Sangat sedikit tenaga kerja lokal yang diambil 1 3,33
Total 30 100