• Tidak ada hasil yang ditemukan

Personal Hygiene, Alat Pelindung Diri (APD) serta keluhan penyakit kulit pada petani di Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Personal Hygiene, Alat Pelindung Diri (APD) serta keluhan penyakit kulit pada petani di Desa Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2017"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Manusia dan lingkungan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, dimana lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009).

Usaha masyarakat dalam menentukan kesehatannyauntuk penyakit menular dan lingkungan sosial sangat berpengaruh tehadap penularan, penyebaran, dan pelestarian agent di dalam lingkungan ataupun pemberantasannya. Lingkungan sosial yang menentukan norma serta perilaku orang berpengaruh terhadap penularan penyakit secara langsung dari orang ke orang, seperti halnya penularan penyakit kelamin, penyakit kulit, penyakit pernapasan, dan lain-lainnya (Winslow dalam Slamet,2007).

Personal hygienemerupakan suatu pencegahan penyakit yang menitik

beratkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada.Kebersihan perorangan yaitu upaya untuk memelihara hidup sehat yang meliputi kebersihan pribadi, kehidupan bermasyarakat, dan kebersihan kerja.(Retno dalam Marlina, 2012).

(2)

upaya kebersihan diri dalam kaitannya dengan upaya pencegahan penyakit dilakukan dengan berbagai cara contohnya seperti kebiasaan mandi, mencuci tangan dan kaki, dan kebersihan pakaian (Tarwoto dan Wortonah, 2004).

Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration, personal protective equipment atau Alat Pelindung Diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazard) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya. Dengan kata lain, alat pelindung diri adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekeliling.

Indonesia adalah salah satu negara agraris yang mana sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian.Petani merupakan kelompok kerja terbesar di Indonesia.Banyak wilayah kabupaten di Indonesia yang mengandalkan pertanian, termasuk perkebunan sebagai sumber penghasilan utama daerah salah satunya kabupaten Karoyang merupakan daerah pertanian utama di provinsi Sumatera Utara khususnya buah dan sayuran.

Kecamatan Berastagi merupakan bagian dari kabupaten Karoyang memiliki penduduk petani terbanyak,Desa Gundaling II adalah desa yang menempati urutan ke-3 tertinggi dengan penduduk yang bekerja sebagai petani yakni sebanyak 2.798 orang setelah desa Raya dan desa Rumah Berastagi (BPS Kabupaten Karo 2016).

(3)

mereka lakukan, yaitu memupuk, memanen , membersihkan, serta memperbaiki segala peralatan pertanian. Petanijuga berhubungan dengan faktor-faktor lingkungan seperti kelembaban, suhu, dan frekuensi mencuci tangan yang dapat mempengaruhi mudahnya terjadi dermatitis kontak akibat kerja.

Kulit tangan menjadi salah satu tempat terpaparnya pestisida pada petani, contoh bahan iritan yang dapat menyebabkan dermatitis kontak akibat kerja pada petani adalah sabun dan deterjen, pestisida, debu, kotoran, keringat, desinfektan, petroleum, pupuk buatan, dan tanaman dan sejenisnya. Sedangkan bahan allergen yang dapat menyebabkan dermatitis kontak akibat kerja pada petani adalah bahan-bahan yang terbuat dari karet (sarung tangan, sepatu bot), Potassium dichromate (alat-alat pertanian), preservatives (pada pupuk buatan), pestisida, antimikrobial, cow dander, serbuk gandum, tepung terigu, dan storage myte, molds.

Berdasarkan 10 penyakit terbesar di Puskesmas se-Kabupaten Karo Tahun 2014, penyakit kulit infeksi merupakan salah satu penyakit yang memiliki angka morbiditas tinggi dengan jumlah kasus sebesar 2.090 (3,12%) (Profil Kesehatan Kabupaten Karo Tahun 2014).

(4)

Nurmina (2004) di desa Paribun Kecamatan Barus Jahe, ada hubungan yang bermakna antara Personal Hygiene dan pemakaian alat pelindung diri dengan infeksi cacing.Berdasarkan penelitian Larasati (2016) di Kabupaten Serdang Bedagai, ada hubungan yang bermakna antara penggunaan alat pelindung diri dengan gangguan kesehatan pada kelompok Tani Subur pengguna pestisida nabati.Dalam penelitan Roy Maranata (2014) di desa Suka Julu Kabupaten Karo membahas mengenai perilaku petani dalam penggunaan pestisida dan alat pelindung diri serta keluhan kesehatan.

Berdasarkan hasil survei awal di lapangan, petani di Desa Gundaling II kurang menjaga personal hygiene, pemakaian Alat Pelindung Diri tidak sesuai standart dan banyak petani mengeluh gatal-gatal saat kontak dengan bahan pertanian saat bekerja. Petanijuga memiliki kebiasaan buruk dengan menggunakan perlengkapan kerja seperti pakaian kerja yang dipakai secara berulang-ulang dan jarang dibersihkan.Sedangkan menurut WHO (World Health Organization), pakaian kerja adalah yang menutupi seluruh tubuh dan dibersihkan setiap hari dan sarung tangan alami karet, helm atau topi, dan sepatu bot yang direkomendasikan.Bagian dalam dan luar sarung tangan harus sering dibersihkan dan harus sering diganti.

(5)

1.2Rumusan masalah

Perumusan masalah yang dapat dikembangkan adalah bagaimana personal hygiene,pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) serta keluhan penyakit kulit pada Petani di Desa Gundaling II tahun 2017.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui personal hygiene, pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dan keluhan penyakit kulit pada Petani di Desa Gundaling II tahun 2017.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui Karakteristik Demografi yang meliputi, nama, jenis kelamin, umur, pendidikan, dan lama kerja pada petani di Desa Gundaling II

b. Mengetahui personal hygiene Petani di Desa Gundaling II

c. Mengetahui pemakaian Alat Pelindung Diri pada Petani di Desa Gundaling II

(6)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Bagi pengembangan Ilmu Kesehatan Lingkungan yang berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan keluhan penyakit kulit pada Petani di Desa Gundaling II

2. Bagi Petani di Desa Gundaling II, sebagai masukan untuk melakukan atau meningkatkanPersonal hygiene dan pemakaian APD sebagai upaya mengurangi risiko keluhan penyakit kulit

Referensi

Dokumen terkait

(3) Sebelum mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, huruf d, dan huruf e, penanggungjawab usaha dan/atau

Pembelajaran adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang dirancang oleh guru untuk memberikan kesempatan kepada siswa guna memahami dan memperoleh hasil belajar

MEDIA : KEDAULATAN RAKYAT TANGGAL : 28

Hal ini di perkuat dengan hasil wawancara pada subjek yang mengatakan bahwa subjek tidak ingin mencari pekerjaan terlebih dahulu sebelum menyelesaikan studinya karena

Prosesnya terdapat beberapa tahap: tahap pertama yaitu oksidasi selulosa dengan TEMPO/NaBr/NaOCl dimana perlakuannya selulosa dimasukkan kedalam beaker glass yang berisi

Siswa SMK PGRI 3 Salatiga membenarkan bahwa metode project based learning dan problem based learning sama-sama dibutuhkan dalam pemecahan masalah. Sesuai

Metode pengukuran produktivitas yang digunakan adalah metode Objective Matrix (OMAX), sehingga langkah-langkah penelitian ini mengacu pada langkah-langkah OMAX, yaitu

Latihan 2 Kalimat iklan yang tepat untuk melengkapi gambar di samping adalah …B. Hemat air untuk kelangsungan hidup