• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT dan Strategi Pengembangan CSR Kemitraan Pelindo I Kota Tanjung Bala

Diagram Dampak Keberadaan CSR terhadap Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat

4.2.24. Analisis SWOT dan Strategi Pengembangan CSR Kemitraan Pelindo I Kota Tanjung Bala

Corporate Sosial Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan

untuk berpartisipasi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan yang bermanfaat baik bagi perusahaan maupun komunitas serta masyarakat secara keseluruhan. Melalui Kemitraan dan Bina Lingkungan, perusahaan mewujudkan tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan berbagai program berkelanjutan. Oleh sebab itu strategi pengembangan CSR kedepan menjadi fokus dan sorotan utama bagi tim penyusun, mulai dari proses penyusunan SWOT.

Strategi dalam pengembangan Pelindo I di Kota Tanjung Balai akan dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT agar tepat dalam mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Analisis Faktor Internal

Analisis faktor lingkungan internal digunakan sebagai kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).

Kekuatan merupakan faktor strategi internal di Kota Tanjung Balai yang harus dimanfaatkan, sedangkan kelemahan sesuatu yang harus dikurangi. Ada beberapa aspek yang dapat dijadikan sebagai kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan program CSR di Pelindo I di Kota Tanjung Balai.

Analisis Faktor Eksternal

Analisis faktor lingkungan eksternal digunakan sebagai peluang (Oppurtunities) dan ancaman (Threats).

ditangkap, sedangkan ancaman sesuatu yang harus dihindari. Ada beberapa aspek yang dapat dijadikan sebagai peluang dan ancaman dalam pengembangan program CSR di Pelindo I di Kota Tanjung Balai.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan strategi internal di lokasi penelitian berdasarkan data pengamatan akan diuraikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.40. Strategi Faktor Internal Pelindo I Kota Tanjung Balai

No Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan

1 Bunga pinjman yang dilakukan usaha kecil relatif lebih rendah dibandingkan dengan pembiayaan lainnya.

0,12 4 0,48

2 Memiliki waktu tunggu yang lama dalam pengembalian pinjaman yang dilakukan oleh usaha kecil

dibandingkan dengan pembiayaan lainnya.

0,12 4 0,48

3 Sangat mendukung dan mendorong usaha lemah agar lebih giat berusaha

0,13 4 0,52

4 Dapat meningkatkan pengahsilan usaha kecil

0,13 4 0,52

Sub Total 2,00

Kelemahan

1 Adanya anggunan atau jaminan

dalam memperoleh pinjaman kredit 0,15 2 0,30

2 Kurangnya tambahan modal usaha atau modal usaha yang diberikan relatif kecil

0,15 2 0,30

3 4

Penerima bantuan yang dilakukan oleh Pelindo I sangat selektif Kurangnya pembinaan oleh mira terhadap usaha kecil

0,10 0,10 2 2 0,20 0,20 Sub Total 1,00 Total 1,00 - 3,00

Selanjutnya, disusun faktor-faktor yang berhubungan dengan strategi eksternal berdasarkan data pengamatan akan diuraikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.41. Strategi Faktor Eksternal Pelindo I Kota Tanjung Balai

No Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot xRating

Peluang

1 Permintaan pasar lokal terhadap

hasil usaha kecil masih cukup tinggi. 0,15 3 0,45

2 Pertumbuhan penduduk yang terus berkembang menjadi pasar utama bagi usaha kecil untuk menghasilkan produknya

0,15 4 0,60

3 Potensi perikanan yang cukup tinggi sebagai bahan baku bagi usaha kecil

0,10 4 0,40

4 Dapat mengurangi tingkat kemiskinan pada masyarakat

0,10 4 0,40

Sub Total 1,85

Ancaman

1 Usaha kecil dan menengah lainnya juga menghasilkan dan memasarkan barang kebutuhan konsumen.

0,20 2 0,40

2 Perdagangan bebas menuntut kualitas produk yang standarisasi.

0,15 2 0,30

3 Usaha kecil adakalanya kurang memperhatikan aspek lingkungan

0,15 2 0,30

Sub Total 1,00

Total 1,00 - 2,85

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2016

Analisis SWOT ditujukan untuk mengidentifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada usaha untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang secara bersamaan, atau dapat juga meminimalkan kelemahan dan ancaman secara bersamaan. Berdasarkan data-data faktor internal dan eksternal di dapatkan skor pembobotan untuk faktor kekuatan sebesar 2,00, faktor kelemahan sebesar 1,00, faktor peluang sebesar 2,65 dan faktor ancaman sebesar 2,00. Dari skor pembobotan di atas selanjutnya diplotkan pada gambar analisis SWOT yang terdiri dari 4 kuadran. Selanjutnya dilakukan pengurangan

antara skor kekuatan dengan skor kelemahan lalu dibagi dengan dua, begitu juga untuk pengurangan skor peluang dengan skor ancaman lalu dibagi dengan dua, maka di peroleh hasil yaitu: (2,00 – 1,00)/2 = 0,50 dan (1,85 – 1,00)/2 = 0,42. Dari perpotongan keempat garis faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, maka didapatkan koordinat sebesar 0,50 dan 0,42.

Penentuan strategi yang sesuai dalam pengembangan program CSR ke depan dapat didasarkan pada analisis SWOT. Hasil analisis pada matrik SWOT diperoleh koordinat sebesar 0,50: 0,42, yang mana koordinat ini masuk pada kuadran pertama, yaitu strategi mendukung sistem agresif dengan cara memaksimalkan kekuatan dan peluang secara bersamaan. Hal ini dapat di gambar sebagai berikut:

Gambar 4.37. Hasil Analisis SWOT Pelindo I Kota Tanjung Balai

Berbagai Ancaman 0,50 Berbagai Peluang Kelemahan Internal Kekuatan Internal 0,42

Berikut adalah analisis SWOT terhadap pengembangan CSR Pelindo I di Kota Tanjung Balai.

Tabel 4.42. Analisis Strategi Pengembangan CSR Kemitraan Pelindo I Kota Tanjung Balai

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (S) Kelemahan (W) • Bunga pinjaman yang

dilakukan usaha kecil relatif lebih rendah dibandingkan dengan pembiayaan lainnya

• Memiliki waktu tunggu yang lama dalam pengembalian pinjaman yang dilakukan oleh usaha kecil dibandingkan dengan pembiayaan lainnya

• Sangat mendukung dan mendorong usaha lemah agar lebih giat berusaha

• Dapat meningkatkan pengahsilan usaha kecil

• Adanya anggunan atau jaminan dalam

memperoleh pinjaman kredit

• Kurangnya tambahan modal usaha atau modal usaha yang diberikan relatif kecil • Penerima bantuan yang

dilakukan oleh Pelindo I sangat selektif

• Kurangnya pembinaan oleh mira terhadap usaha kecil

Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O • Permintaan pasar lokal

terhadap hasil usaha kecil masih cukup tinggi.

• Pertumbuhan penduduk yang terus berkembang menjadi pasar utama bagi usaha kecil untuk menghasilkan produknya.

• Potensi perikanan yang cukup tinggi sebagai bahan baku bagi usaha kecil.

• Dapat mengurangi tingkat kemiskinan pada masyarakat

• Mengembangkan usaha kecil lebih profesional dan berbasis perikanan untuk memasok kebutuhan lokal

• Mengoptimalkan

pemanfaatan modal usaha kecil untuk meningkatkan output usahanya

• Mengembangkan skala usaha kecil dalam rangka meningkatkan output, pendapatan usaha serta pengentasan kemiskinan di daerah penelitian.

• Merehabilitasi dan mengembangkan sistem laporan keuangan yang efektif keseluruh usaha kecil

• Memacu pemanfaatan teknologi dalam

pengembangan usaha kecil

• Meningkatkan akses usaha kecil terhadap informasi pasar output

Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T

• Usaha kecil dan menengah lainnya juga menghasilkan dan memasarkan barang kebutuhan konsumen

• Perdagangan bebas menuntut kualitas produk

• Mengembangkan usaha kecil dengan daya saing yang tinggi

• Mengembangkan kemitraaan usaha kecil dengan usaha menengah dan besar dalam rangka

• Melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap SDM usaha kecil agarr lebih terampil dalam berusaha

• Pengembangan sarana dan prasarana untuk mendukung pemasaran output dari

yang standarisasi. • Usaha kecil adakalanya kurang memperhatikan aspek lingkungan meningkatkan efisiensi usahanya dan sekaligus memperhatikan aspek lingkungannnya.

usaha kecil

Strategi SO (Strenghts - Oppurtunities)

Strategi yang dilakukan guna pengembangan program CSR Pelindo I di Kota Tanjung Balai yakni dengan pemanfaatan kekuatan dan peluang yang ada meliputi sebagai berikut:

1) Mengembangkan usaha kecil lebih profesional dan berbasis perikanan untuk memasok kebutuhan local

2) Mengoptimalkan pemanfaatan modal usaha kecil untuk meningkatkan output usahanya

3) Mengembangkan skala usaha kecil dalam rangka meningkatkan output, pendapatan usaha serta pengentasan kemiskinan di daerah penelitian.

Strategi WO (Weakness - Opportunities)

Strategi yang dilakukan dengan mengurangi kelemahan dan memanfaatkan peluang dalam pengembangan program CSR Pelindo I di Kota Tanjung Balai yakni:

1) Merehabilitasi dan mengembangkan sistem laporan keuangan yang efektif keseluruh usaha kecil

2) Memacu pemanfaatan teknologi dalam pengembangan usaha kecil 3) Meningkatkan akses usaha kecil terhadap informasi pasar output

Strategi ST (Strenghts - Threats)

Strategi yang dilakukan dengan menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman dalam pengembangan program CSR Pelindo I di Kota Tanjung Balai yakni:

1) Mengembangkan usaha kecil dengan daya saing yang tinggi

2) Mengembangkan kemitraaan usaha kecil dengan usaha menengah dan besar dalam rangka meningkatkan efisiensi usahanya dan sekaligus memperhatikan aspek lingkungannnya.

Strategi WT (Weakness - Threats)

Strategi yang dilakukan dengan mengurangi kelemahan dalam rangka untuk mengatasi ancaman dalam pengembangan program CSR Pelindo I di Kota Tanjung Balai yakni:

1) Melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap SDM usaha kecil agarr lebih terampil dalam berusaha.

2) Pengembangan sarana dan prasarana untuk mendukung pemasaran output dari usaha kecil

4.3. Kondisi CSR Pelindo I di Kota Sibolga

Dokumen terkait