BAB II TINJAUAN PUSTAKA
H. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Bogdan & Biklen dalam L. J. Moleong, 2011: 248)
Analisis data dalam penelitian ini merupakan proses mencari dan menyusun serta mendeskripsikan secara sistematis data yang diperoleh dari hasil tertulis pertama dan hasil tertulis yang kedua dengan cara mereduksi data (yaitu kegiatan yang didasarkan pada proses pemilihan, pemusatan, perhatian, penyederhanan, pengabstraksian dan transformasi data mentah di lapangan), memaparkan data
commit to user
(meliputi kegiatan pengklasifikasian dan identifikasi data, yaitu menuliskan data yang terorganisir dan terkategori dalam bentuk uraian, singkatan, tabel, bagan, grafik, flowchart, piktogram, dan sejenisnya), dan menarik kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan dan meverifikasi kesimpulan tersebut (Miles, Huberman dan Spradley dalam Sugiyono, 2012: 336-346)
Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Analisis data tes tertulis pemecahan masalah aljabar dan klarifikasinya untuk tes yang pertama, dilakukan dengan langkah-langkah.
a. Memverifikasi pekerjaan siswa berdasarkan kebenaran penyelesaian yang dilakukan.
b. Bedasarkan jawaban siswa, dilakukan klarifikasi untuk memperoleh kejelasan atas jawaban yang belum jelas penjelasannya, selanjutnya mengklasifikasikan dan mengidentifikasi data, yaitu menuliskan data yang teorganisir dan terkategori sehingga memungkinkan untuk ditarik kesimpulan.
c. Menarik kesimpulan dari data yang terkumpul dan memverifikasi kesimpulan.
2. Analisis data tes tertulis pemecahan masalah aljabar dan klarifikasinya untuk tes yang kedua, dilakukan dengan langkah-langkah.
a. Memverifikasi pekerjaan siswa berdasarkan kebenaran penyelesaian yang dilakukan.
b. Bedasarkan jawaban siswa, dilakukan klarifikasi untuk memperoleh kejelasan atas jawaban yang belum jelas penjelasannya, selanjutnya mengklasifikasikan dan mengidentifikasi data, yaitu menuliskan data yang teorganisir dan terkategori sehingga memungkinkan untuk ditarik kesimpulan.
c. Menarik kesimpulan dari data yang terkumpul dan memverifikasi kesimpulan.
Dari dua hasil analisis data tes di atas diperoleh 2 data valid (data-1 &
data-2), data-1 diuji pada karakteristik unit pola linier, dan data-2 diuji pada
commit to user
karakteristik unit konsep fungsi yang dikembangkan oleh Lim & Idris. Hasil pengujian masing-masing selanjutnya digunakan untuk melihat kekonsistenan ketercapaian tingkatan respons dari dua unit yang ada. Hasil ketercapaian tingkatan yang sama merupakan data yang reliabel. Data valid dan reliabel ini selanjutnya digunakan untuk mengetahu tingkatan respons subjek. Subjek dikatakan berada pada suatu tingkatan respons tertentu jika telah memenuhi tingkatan respons tertentu itu dan tingkatan respons dibawahnya.
Hasil ini kemudian digolongkan berdasarkan kelompok kategori minat, dan dijadikan sebagi profil respons siswa dalam memecahkan masalah aljabar berdasarkan Taksonomi SOLO.
commit to user 50 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Instrumen Bantuan Penelitian
Pada penelitian ini, data dikumpulkan secara langsung oleh peneliti sehingga instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri. Selain itu, data dikumpulkan dengan instrumen bantuan pertama berupa soal tes tertulis pemecahan masalah aljabar dan instrumen bantuan kedua berupa pedoman wawancara.
Hasil pengembangan instrumen yang dibahas adalah pengembangan instrumen bantuan pertama berupa tes permasalahan aljabar dan instrumen bantuan kedua berupa pedoman wawancara. Hasilnya sebagai berikut.
1. Instrumen Tes Permasalahan Aljabar.
Instrumen tes permasalahan aljabar adalah tes tertulis berisi butir soal pemecahan/meyelesaikan masalah aljabar materi pokok persamaan linier kelas 8 SMP/MTs yang menuntut respons berpikir aljabar siswa dalam penalaran menginvestigasi pola, representasi dan generalisasi pola, penerapan kaidah berhubungan dengan situasi, membuat sebuah solusi alternatif bagi situasi baru.
Sehingga dari respons tersbut dapat di klasifikasikan pada tingkat respons berdasarkan kerangka dari Lim & Idris berdasarkan pada Taksonomi SOLO.
Tes tertulis tersebut terdiri dari dua soal, dimana soal pertama isomorfik/setipe dengan soal yang kedua. Soal yang isomorfik/setipe dalam arti mengukur hal yang sama, yakni bagaimana respons siswa dalam melakukan penalaran menginvestigasi pola, representasi dan generalisasi pola, penerapan kaidah berhubungan dengan situasi, membuat sebuah solusi alternatif bagi situasi baru, dan menuntut respons berpikir siswa dapat diklasifikasikan berdasarkan kerangka dari Lim & Idris berdasarkan pada Taksonomi SOLO.
Sebelum digunakan, soal atau masalah aljabar tersebut divalidasi oleh validator yang ditunjuk oleh peneliti. Validasi diarahkan pada kesesuaian masalah, keterbacaan, kesesuaian bahasa yang digunakan, dan kesesuaian
commit to user
berdasarkan Taksonomi SOLO (kesesuaian dengan indikator dari Lim & Idris yang termuat dalam Tabel 2.1 halaman 26, khususnya pada unit pola linier dan konsep fungsi). Kriteria validitas yang digunakan adalah sekurang-kurangnya 3 dari 4 validator menyetujui bahwa soal yang dibuat dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Validator yang ditunjukkan untuk memvalidasi tugas permasalahan aljabar dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Nama-nama validator instrumen tes permasalahan aljabar
No Nama Pekerjaan
1 Dr. Budi Usodo, M.Pd Dosen pendidikan matematika UNS Surakarta
2 Drs. Gatut Iswahyudi, M.Si Dosen pendidikan matematika UNS Surakarta
3 Basri Umahuk, S.Pd., M.Pd Dosen pendidikan matematika STIKIP Ternate
4 Dyah Ayu K, M.Pd Guru matematika SMK Batik Surakarta
Berdasarkan hasil validasi terhadap lembaran tes permasalahan aljabar diperoleh bahwa tiga validator mengatakan bahwa permasalahan valid atau layak digunakan, sedangkan validator pertama (no urut 1 pada Tabel 4.1) tidak memberikan keterangan apa-apa pada aspek isi (indikator ke-3) pada lembaran validasi.
Dari hasil validasi, secara umum dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid oleh validator, karena telah memenuhi kriteria validitas.
Lembaran validasi oleh validator dapat dilihat pada Lampiran 5-a dan instrumen soal permasalahan aljabar yang telah divalidasi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5-b. Sehingga instrumen ini dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dalam hal ini instrumen tes masalah aljabar dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam bentuk tertulis tentang bagaimana respons siswa dalam memecahakan masalh aljabar yang nantinya dapat diklasifikasi respons
commit to user
pada tingkatan respons berdasarkan Taksonomi SOLO sebagaiman yang dikembangkan oleh Lim & Idris.
Sebelum instrumen tes pemecahan masalah aljabar digunakan pada subjek penelitian (6 orang siswa yang terpilih dari kelas 8E), terlebih dahulu di uji cobakan pada siswa kelas 8A SMP MTA Gemolong Sragen, guna mengetahui respons siswa dalam menyelesaikan soal tersebut. Uji coba dilaksanakan pada hari jumat tanggal 18 mei 2012. Hasil tes ujicoba sekaligus sebagai hasil prasurvei dapat dilihat pada Lampiran 3-d dan Lampiran 3-e.
2. Instrumen pedoman wawancara
Pedoman wawancara ini memuat pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud untuk mengklarifikasikan hasil jawaban siswa pada lembaran tugas penyelesaian masalah. Pedoman ini bersifat semiterstruktur dengan tujuan menemukan permasalahan terbuka, artinya subjek penelitian diajak mengemukkan pendapat dan ide-idenya berkaitan dengan penyelesaian yang telah dibuat. Hasil wawancara pada permasalahan yang pertama dan hasil wawancara permasalahan yang kedua, sebagai data pelengkap hasil tertulis digunakan dalam triangulasi metode untuk mengukur valid tidaknya data hasil penelitian. Apabila data yang diperoleh dari hasil tugas pemecahan masalah yang pertama dan pemecahan masalah yang kedua cenderung sama (karakteristiknya) maka dapat dikatakan bahwa hasil yang diperoleh dari data tersebut kredibel atau valid, sementara apabila terdapat perbedaan yang jauh (karakteristiknya) maka data tersebut harus direduksi (disederhanakan), atau dijadikan temuan lain penelitian.
Validator yang ditunjukkan oleh peneliti untuk memvalidasi pedoman wawancara juga sama dengan validator pada tugas pemecahan masalah. Nama-nama validator dapat dilihat pada Tabel 4.1. Hasil validasi menunjukkan bahwa tiga validator mengatakan bahwa pedoman wawancara valid atau layak digunakan, sedangkan validator pertama (no urut 1 pada Tabel 4.1) tidak memberikan keterangan apa-apa pada aspek kesesuaian pertanyaan (1, 2 dan ke-3) pada lembaran validasi. Kriteria validitas yang digunakan adalah sekurang-kurangnya 3 dari 4 validator menyetujui pedoman wawancara yang dibuat dapat
commit to user
digunakan sebagai instrumen penelitian. Jadi secara umum hasil validasi menunjukkan bahwa pedoman wawancara valid digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. Karena telah memenuhi kriteria validitas. Lembaran validasi oleh validator dapat dilihat pada Lampiran 5-a dan instrumen pedoman wawancara secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 4-a.
B. Hasil Penentuan Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 8E SMP MTA Gemolong Sragen yang terdiri dari 6 orang siswa yang mencerminkan tiga kategori minat belajar matematika yakni kategori tinggi, sedang dan rendah. Untuk mengetahui minat belajar matematika seperti yang tersebut, dilakukan melalui metode angket minat belajar matematika yang dilakukan oleh peneliti sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab III. Angket minat belajar matematika yang digunakan telah divalidasi oleh valdator. Validator yang ditunjuk oleh peneliti untuk memvalidasi angket minat belajar matematika sama dengan validator pada instrumen penelitian. Nama-nama validator dapat dilihat pada Tabel 4.1. Validasi diarahkan pada validasi bahasa, validasi isi, tujuan validasi diarahkan pada kesesuain bahas dan isi butir yang terdapat dalam angket minat belajar matematika, agar angket yang disusun sesuai dengan sasaran yang diharapkan yakni bahas yang digunakan dapat dipahami dan isinya mengungkapkan tentang minat belajar matematika siswa. Hasil validasi menunjukkan bahwa keempat validator mengatakan bahwa angket valid atau layak digunakan. Kriteria validitas yang digunakan adalah sekurang-kurangnya 3 dari 4 validator menyetujui pedoman wawancara yang dibuat dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Lembaran validasi oleh validator dapat dilihat pada Lampiran 5-a dan lembaran angket minat belajar yang telah divalidasi dapat dilihat pada pada Lampiran 1-b.
Sebelum digunakan untuk menentukan kategori minat belajar, angket tersebut telah diujicobakan pada siswa kelas 8A SMP MTA gemolong sragen pada hari selasa 10 April 2012, untuk menganlisis reliabilitas dan konsistensi internal. Hasil analisis konsistensi dan reliabilitas angket dapat dilihat pada Lampiran 1-e dan Lampiran 1-f. Uji coba dilakukan pada siswa kelas 8A SMP
commit to user
MTA Gemolong Sragen denga pertimbangan bahwa siswa kelas 8A mempunyai kondisi yang sama atau hampir sama dengan siswa kelas 8E (kelas penelitian). Ini karena pertimbangan validitas dan reliabilitas instrumen sedikit banyak bergantung pada subjek yang dikenai uji coba. Siswa kelas 8A (kelas uji coba) mempunyai kondisi yang sama dengan siswa kelas 8E (kelas penelitian) dalam artian, sama-sama melalui tes seleksi akademik (meliputi: IPA, Matematika, dan Bahasa Inggris) sebagai syarat untuk di terima pada kedua kelas tersebut, sama-sama merupakan kelas unggulan dari 7 kelas yang ada pada kelas 8 SMP MTA Gemolong Sragen. Kriteria kelas unggulan yaitu: (1) Mampu berbahasa inggris dan bahasa arab, (2) Sebagai kelas khusus yang akan diikutkan dalam berbagai lomba dan (3) Memiliki waktu belajar lebih banyak bila dibandingkan denga kelas 8 yang lain dalam artian ada waktu belajar diluar waktu reguler.
Setelah melalui proses di atas, angket diuji kepada siswa kelas 8E SMP MTA Gemolong Sragen, data dari hasil uji angket ini kemudian dianalisis guna penentuan subjek yang mencerminkan tiga kategori minat belajar, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Lembaran angket minat belajar yang diujikan ini dapa dilihat pada Lampiran 2-a dan analisis penentuan kategori dapat dilihat pada Lampiran 2-b. Pengambilan data angket minat belajar matematika siswa kelas 8E SMP MTA Gemolong Sragen dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Mei 2012.
Berdasarkan data pada Lampiran 2-b tersebut, dari 27 siswa kelsa 8E SMP MTA Gemolong Sragen, sebanyak 11 orang siswa dalam kategori minat belajar tinggi, 8 orang siswa dalam kategori minat belajar sedang dan 8 orang siswa dalam kategori minat belajar rendah. Selanjutnya Dari masing-masing kategori minat belajar dipilih secara purposive 2 siswa sebagai subjek penelitian dengan cara peneliti berkonsultasi dengan guru matematika kelas 8E SMP MTA Gemolong Sragen, dengan menunjukkan hasil kategori minat belajar. Konsultasi dengan guru dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2012 di ruang tamu SMP MTA Gemolong Sragen. Berdasarkan hasil konsultasi tersebut, didapatkan siswa-siswa kelas 8E SMP MTA Gemolong Sragen yang sudah mendapat pembelajaran aljabar, dan sanggup dijadikan subjek penelitian. Berdasarkan pertimbangan dari guru matematika kelas 8E tentang kemampuan siswa dalam
commit to user
mengemukakan pendapat baik secar tertulis maupun secara lisan, serta kemampuan siswa sehari-hari, maka selanjutnya dipilih siswa yang memenuhi kriteria subjek penelitian. Adapun subjek yang memenuhi kriteria sebagai subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2. Siswa yang memenuhi kriteria subjek penelitian
No Inisial Mengemukakan Pendapat Kategori Minat Belajar Matematika
Tertulis Lisan Tinggi Sedang Rendah 1 FAZ jelas jelas ü
2 LU jelas jelas ü
3 QA jelas jelas ü
4 PNF jelas jelas ü
5 NAD jelas jelas ü
6 NA jelas jelas ü
C. Data Penelitian dan Analisisnya
Proses pengumpulan data dimulai dengan cara subjek yang memenuhi kriteria pemilihan subjek diberi kesempatan untuk mengerjakan secara tertulis tes pemecahan masalah aljabar yang pertama. Selanjutnya peneliti menganalisis hasil tes tertulis subjek ke-k (k = 1, 2, ..., 6) yang pertama. Apabila peneliti ragu terhadap jawaban tertulis subjek ke-k yang pertama, peneliti dapat mewawancarai subjek untuk tujuan mengkalrifikasi pekerjaan tes tertulisnya. Dari hasil analisis ini didapatkan data subjek ke-k yang pertama. Setelah selang beberapa hari peneliti memberikan tes pemecahan masalah aljabar yang kedua (isomorfik/setipe dengan masalah yang pertama) kepada subjek yang memenuhi kriteria untuk mengerjakan secara tertulis tes pemecahan masalah aljabar yang kedua. Apabila peneliti ragu terhadap jawaban tertulis subjek ke-k yang kedua, peneliti dapat mewawancarai subjek ke-k untuk tujuan mengkalrifikasi pekerjaan tes tertulisnya.
Dari hasil analisis ini didapatkan data subjek ke-k yang kedua. Triangulasi metode yaitu pengecekan ketelitian derajat kepercayaan data subjek ke-k yang pertama yakni menggunakan data tertulis yang pertama dan klarifikasinya. Data hasil triangulasi yang menunjukkan kejelasan dan terpercaya merupakan data subjek
commit to user
ke-k yang valid. Langkah yang sama juga unuk data subjek ke-k untuk tes tertulis yang kedua.
Pengumpulan data untuk tes pemecahan masalah yang pertama dilaksanakan pada tangal 23 Mei 2012 mulai pukul 10:20 selesai pukul 11:20 di ruang 12 kelas 9E dan pelaksanaan wawancara guna klarifikasi jawaban subjek pada tes pemecahan masalah yang pertama dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2012 berlangsung di ruang BK (Bimbingan Konseling). Selanjutnya pengumpulan data utuk masalah yang kedua dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2012, mulai pukul 10:20 selesai pukul 11:20 di ruang 12 kelas 9E dan pemilihan waktu wawancara dilaksanakan pada tanggal 29 dan 31 Mei 2012 di ruang 12 kelas 9E dan ruang BK. Data yang diambil berupa lembaran jawaban tugas pemecahan masalah aljabar yang terkait dengan abstraksi dan wawancara. Data pengambilan didokumentasikan dengan gambar wawancara. Hasil klarifikasi dengan subjek dapat dilihat pada Lampiran 6-a dan Lampiran 7-a.
Data subjek ke-k yang valid tersebut selanjutnya dibandingkan dengan karakteristik tingkat respons berdasrkan Taksonomi SOLO dari Lim & Idris, untuk mengetahui karakteristik tingkat respons subjek ke-k, apabila memenuhi karakteristik tingkat respons yang diajukan, maka tingkat respons tersebut memenuhi kriteria valid secara empiris, artinya tingkat respons tersebut sesuai dengan kenyataan dilapangan, atau dengan kata lain tingkat respons tersebut didukung oleh data di lapangan.
Hasil yang valid kemudian digolongkan bedasarkan kelompok kategori, dan dijadikan sebagai profil respons siswa dalam memecahkan masalah aljabar berdasrkan Taksonomi SOLO.
Secara rinci analisis data penelitian ini dilakukan sebagai berikut ini.
1. Analisis data siswa dalam kategori minat belajar tinggi (atas nama Subjek FAZ dan Subjek LU)
1.1. Pengujian validasi data atas nama subjek FAZ
a.1. Data pekerjaan tertulis yang pertama dan klarifikasinya dari subjek FAZ dan analisisnya.
commit to user
Hasil pekerjaan tertulis subjek FAZ yang berhubungan dengan masalah aljabar yang pertama berkaitan dengan pola linier dapat dilihat pada (Lampiran 6-a) dan klarifikasinya pada (Lampiran 6-b), mencermati pekerjaan subjek FAZ yang ada, maka peneliti melakukan analisis karakteristik respons subjek FAZ sebagai berikut.
Pola linier Ket(dilihat
Lampiran 6-a
& 6-b) Subjek FAZ
1. Berkaitan dengan soal dan sub pertanyaan (a).
· Subjek mampu menelitipola/mengamati rangkaian lambang-lambang (gambar, paku, dan papan) yang mewakili bilangan dengan opersai (+, x), pada soal. Yang ditunjukkannya dengan membuat bentuk aljabar (memuat bilangan, operasiserta relasi) sebagi bentuk untuk pola yang ada.
· Subjek dapat memperluas pengamatanya pada hubungan berikutnya, yakni menggunakan bentuk aljabar yang dibuat pada satu aspek berikut untuk menemukan hasil.
· Langkah penyelesaian terkonsep (sesuai dengan operasi dalam aljabar/persamaan linier)
· Tidak ada kesalahan yang dibuat 2. Berkaitan dengan sub pertanyaan (b).
· Subjek mampu melihat pola yang ada sebagai proses berurutan, hal ini ditunjukkan dengan menggunakan hubungan rekursif (ulangan) mengulangi opersi bentuk aljabar yang sama untuk beberapa kasus berikutnya.
· Subjek mampu memahami dan menggunakan informasi secara baik, hal ini ditunjukkan dengan menghitung beberapa kasus dan menyatakanya ke dalam tabel, dengan langkah perhitungan yang terkonsep (sesuai kaidah operasi aljabar)
· Penjelasan bersifat objektif dan masuk akal.
· Tidak ada kesalahan yang dibuat 3. Berkaitan dengan sub pertanyaan (c).
i).-Subjek dapat menggeneralisasikan hubungan pola secara simbolis menggunakan subtitusi langsung satu varibel ke satu bilangan pada bentuk aljabar dari pola sebelumnya.
-Bentuk aljabar (dalam persamaan linier) yang dibuat merepresentasi bentuk aljabar sebelumnya.
-Jawaban terkonsep (sesuai kaidah aljabar) -Tidak ada kesalahan yang dibuat
ii).-Subjek mampu menggabungkan informasi yang ada untuk membentuk sebuah persamaan linier sebagai kaidah untuk pola yang ada. Hal ini ditunjukkan dengan membedakan variabel-variabel yang mewakili anggota himpunan (paku dan gambar) dan mengaitkanya menggunakan
Jawaban a)
Jawaban b)
Jawaban c i), S02
Jawaban cii), S03
commit to user
operasi dan relasi, kedalam sebuah bentuk aljabar (persamaan linier) - Penulisan bentuk aljabar (persamaan linier) dilakukan dengan benar.
- Subjek menggunakan sifat persamaan untuk menjadikan persamaan linier ini dalam bentuk nol.
- Penjelasan terkonsep (sesuai kaidah aljabar) - Tidak ada kesalahan yang dibuat.
iii)-Subjek mampu menetapkan aturan untuk memecahakan situasi yang terkait dengan persamaan liner yang telah dibuat. Yakni dengan menggunakan subtitusi nilai untuk satu variabel persamaan linier yang telah dibuat.
- Subjek dapat menerapkan aturan perhitunga pada persamaan (sifat persamaan) untuk mencari nilai variabel yang ditanyakan.
- Subjek menggunakan dua cara dalam penyelesaian.
- Penjelasan terkonsep (sesuai kaidah aljabar)
- Langkah penyelesaian/penjelsan bersifat objektif dan masuk akal.
4. Berkaitan dengan sub pertanyaan (d).
· Subjek mampu menganalisa pola pada bermacam kasus (kasus lama dan baru) yakni dengan menggunakan hubunagan linier, bentuk dan konsep persamaan linier. Hal ini ditunjukkan subjek dengan membuat sebuah persamaan linier baru.
· persamaan linier baru yang di buat identik namun berbeda pada koefisen variabelnya.
· Penulisan bentuk aljabar (persamaan linier) baru merepresentasikan situasi baru, dilakukan dengan benar.
· Subjek mampu membuat dugaan dengan penjelasan yang diberikan
· Subjek dapat membuat lebih dari satu bentuk aljabar.
· Alasan/penjelasan bersifat objektif dan masuk akal.
· Tidak ada kesalahan yang dibuat.
Jawaban ciii)
Jawaban d), S04, S05, S07, S08
Kesimpulan:
Subjek FAZ dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan pola linier pokok persamaan linier. Kemampuan menginvestigasi pola, merepresentasi dan menggeneralisasi, menerapkan kaidah berhubunga dengan situasi guna memperoleh solusi serta mampu menganalisis hubungan dan menggunakan untuk memperoleh solusi alternatif untuk situasi baru dapat dilakukan dengan benar. Mampu menggunakan lebih dari satu cara (kreatif) untuk menemukan hasil, alasan dan penjelasan bersifat objektif atau masuk akal. Tidak ada kesalahan yang dilakukan.
Catatan:
Sxx (misal S05) adalah jawaban dari subjek pada
saat klarifikasi (lampiran 6-b)
a.2. Data pekerjaan tertulis yang kedua dan klarifikasinya dari subjek FAZ dan analisisnya.
commit to user
Hasil pekerjaan tertulis subjek FAZ yang berhubungan dengan masalah aljabar yang kedua berkaitan dengan konsep fungsi dapat dilihat pada (Lampiran 7-a) dan klarifikasinya pada (Lampiran 7-b), mencermati pekerjaan subjek FAZ yang ada, maka peneliti melakukan analisis karakteristik respons subjek FAZ sebagai berikut.
Konsep fungsi Ket(dilihat
Lampiran 7-a
&7-b) Subjek FAZ
1. Berkaitan dengan soal dan sub pertanyaan (a).
· Subjek mampu meneliti pola/mengamati lambang-lambang (bola dan kartu) yang mewakili bilangan dengan opersai (+, x) sebagai nilai masukan dan keluran (infut-output)pada soal. Yang ditunjukkannya dengan membuat bentuk aljabar (memuat bilangan, operasi serta relasi) sebagi bentuk untuk pola yang ada(nilai masukan dan keluaran).
· Subjek dapat memperluas pengamatanya pada satu aspek berikut untuk menemukan hasil(output), ini ditunjukkan dengan menggunakan proses yang sama dari informasi sebelumnya untuk menemukan hasil pada satu kasus berikut.
· Langkah penyelesaian terkonsep (sesuai dengan operasi dalam aljabar)
· Tidak ada kesalahan yang dibuat 2. Berkaitan dengan sub pertanyaan (b).
· Subjek mampu melihat hubungan antara angka-angka antara variabel, yang membentuk persamaan aritmatika (bilangan) untuk menghitung nilai-nilai variabel terikat dan menyatakannya kedalam tabel.
· Subjek mampu menggunakan informasi secara baik sebagai rangkaian untuk menemukan hasil(nilai output) yang melibatkan lebih dari satu operasi, hal ini ditunjukkan dengan menghitung nilai beberapa variabel terikat(nilai output) dan menyatakanya kedalam tabel. dengan langkah perhitungan yang terkonsep (sesuai kaidah operasi aljabar/persaman fungsi) dan benar
· Penjelasan bersifat objektif dan masuk akal.
· Tidak ada kesalahan yang dibuat 3. Berkaitan dengan sub pertanyaan (c).
i).- Subjek mampu menggeneralisasikan hubungan proses infut-output dalam kaitanya dengan suatu hubungan linier antar variabel. Hal ini ditunjukkan dengan mensubtitusi satu variabel pada bilangan dari kasus sebelumnya.
-Bentuk aljabar (dalam persamaan linier) yang dibuat merepresentasi bentuk aljabar sebelumnya.
-Jawaban terkonsep (sesuai kaidah aljabar) -Tidak ada kesalahan yang dibuat
Jawaban a), S02, S03, S04, S05
Jawaban b i), bii),S06, S07
Jawaban ci), S08
commit to user
ii).-Subjek mampu mengaitkan semua informasi yang ada guna membentuk
ii).-Subjek mampu mengaitkan semua informasi yang ada guna membentuk