• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.4 Metode Analisis Data 1 Analisis Spasial Grid User fee

3.4.6 Analisis Trade Off

Analisis yang digunakan untuk menentukan strategi pengelolaan biaya pengguna dalam kaitannya kegiatan wisata pesisir di Teluk Kendari adalah dengan menggunakan trade off analysis. Crissman et al. (1998) dalam Kismartini (2004) menjelaskan, trade off analysis (TOA) merupakan proses merancang untuk mengintegrasikan pembuat kebijakan publik dan stakeholders lain dengan sekelompok pakar untuk menyediakan informasi yang bersifat kuantitatif dalam mendukung pengambilan keputusan. Penggunaan analisis ini adalah melalui persepsi stakeholder akan kepentingan pengembangan wisata pesisir Teluk Kendari berdasakan wawancara kepada responden. Strategi pengelolaan yang diterapkan nantinya berdasarkan pada kecendrungan stakeholder terhadap pilihan-pilihan skenario strategi pengelolaan yang diperkirakan dapat diterapkan sesuai dengan konsep penataan ruang wilayah pesisir Teluk Kendari. Brown et al. (2001) membagi tahapan utama dalam analisis trade off meliputi:

1). Identifikasi dan klasifikasi para pemangku kepentingan serta kepentingan mereka

2). Identifikasi program alternatif dari tindakan terbuka pada para pengambil keputusan (skenario pembangunan alternatif di masa depan)

3). Identifikasi isu-isu utama dan fokus pada pemangku kepentingan-kriteria pengelolaan

4). Estimasi dampak dari masing-masing program alternatif pada kriteria pengelolaan

5). Melibatkan para pemangku kepentingan untuk membuat bobot prioritas pengelolaan

6). Membangun konsensus diantara pemangku kepentingan menggunakan informasi yang dikumpulkan dan bobot untuk menemukan pemahaman bersama.

Brown et al. (2001), mengemukakan tahapan yang harus dilakukan saat analisis trade-off, yaitu analisis stakeholders dan analisis multikriteria. Analisis

stakeholder menanyakan siapa saja pihak yang berkepentingan dan memiliki kekuatan untuk dapat mempengaruhi apa yang terjadi, serta bagaimana pihak-pihak ini berinteraksi, sehingga pada tujuan akhirnya dapat memberikan rekomendasi strategis untuk melanggengkan partisipasi para pemangku kepentingan (Herdiansyah 2012). Untuk melakukan analisis stakeholder diperlukan beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Identifikasi stakeholders

Identifikasi stakeholders melalui wawancara semi terstruktur. Responden yang di pilih melalui pihak-pihak mana saja yang ikut andil dalam pengelolaan teluk maupun pengguna teluk dalam hal ini pengunjung teluk. Langkah selanjutnya melakukan analisis persepsi dan partisipasi stakeholder terhadap pengelolaan pesisir Teluk Kendari terkait aktivitas wisata di teluk.

2. Menentukan kategori stakeholders dalam kelompok

Penentuan kategori dilakukan dengan melihat tingkat kepentingan dan pengaruh dari stakeholder. Pemetaan stakeholder dilakukan pada matriks analisis

stakeholder melalui nilai kepentingan dan pengaruh. Pada Tabel 2 dapat diketahui tingkat kepentingan stakeholeder dan Tabel 3 dapat diketahui besarnya pengaruh

stakeholder. Nilai yang diperoleh masing-masing stakeholder adalah 25 poin untuk kepentingan dan 25 poin untuk pengaruh.

Tabel 2 Penilaian tingkat kepentingan stakeholder.

No. Variabel Indikator Skor

1 Keterlibatan Tidak terlibat Terlibat 1 proses Terlibat 2 proses Terlibat 3 proses Terlibat seluruh proses

1 2 3 4 5 2 Manfaat pengelolaan Tidak mendapat manfaat

Mendapat 1 manfaat Mendapat 2 manfaat Mendapat 3 manfaat Mendapat 4 manfaat 1 2 3 4 5 3 Sumberdaya yang disediakan Tidak menyediakan Menyediakan 1 sumberdaya Menyediakan 2 sumberdaya Menyediakan 3 sumberdaya Menyediakan semua sumberdaya

1 2 3 4 5 4 Prioritas pengelolaan Tidak prioritas

Kurang Cukup Prioritas Sangat prioritas 1 2 3 4 5 5 Ketergantungan terhadap sumberdaya ≤ 20% bergantung 21-40% bergantung 41-60% bergantung 61-80% bergantung 81-100% bergantung 1 2 3 4 5

Sumber : Modifikasi Indrayanti (2012).

Tabel 3 Penilaian tingkat pengaruh stakeholder.

No. Variabel Indikator Skor

1 Aturan/kebijakan pengelolaan Tidak terlibat Terlibat 1 proses Terlibat 2 proses Terlibat 3 proses Terlibat seluruh proses

1 2 3 4 5 2 Peran dan partisipasi Tidak berkontribusi

Berkontribusi dalam 1 point Berkontribusi dalam 2 point Berkontribusi dalam 3 point Berkontribusi dalam seluruh point

1 2 3 4 5 3 Kemampuan dalam berinteraksi Tidak ada interaksi

Berinteraksi dalam 1 point Berinteraksi dalam 2 point Berinteraksi dalam 3 point Berinteraksi dalam seluruh point

1 2 3 4 5 4 Kewenangan dalam pengelolaan Tidak memiliki kewenangan

Kewenangan dalam 1 proses Kewenangan dalam 2 proses Kewenangan dalam 3 proses Kewenangan dalam seluruh proses

1 2 3 4 5 5 Kapasitas sumberdaya yang

disediakan

Tidak menyediakan sumberdaya 1 sumberdaya 2 sumberdaya 3 sumberdaya Seluruh sumberdaya 1 2 3 4 5

Sumber : Modifikasi Indrayanti (2012).

Tingkat kepentingan dan pengaruh stakeholder dilakukan menggunakan panduan penilaian lampiran 1 (kuesioner). Selanjutnya, setelah mengetahui besarnya nilai kepentingan dan pengaruh masing-masing stakeholder, yaitu melakukan pemetaan pada matriks kepentingan pengaruh seperti yang tersaji pada Gambar 5.

Gambar 5 Matriks kuadran analisis stakeholder Sumber : (Reed et al. 2009). K e p e n t i n g a P e n g a r u h Bystanders (Kuadran III) Subject (Kuadran I) Actors (Kuadran IV) Players (Kuadran II) Tinggi Tinggi 23

Posisi kuadran pada Gambar 5, menggambarkan ilustrasi posisi dan peranan yang dimainkan oleh tiap-tiap stakeholder yang terkait dengan pengelolaan mangrove. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing kuadran tersebut :

1. Kepentingan tinggi tetapi pengaruhnya rendah pada kuadran 1. 2. Kepentingan dan pengaruh yang tinggi pada kuadran 2.

3. Kepentingan dan pengaruh yang rendah pada kuadran 3. 4. Kepentingan rendah tetapi pengaruh tinggi pada kuadran 4.

Pengolahan data kualitatif dari hasil wawancara dapat dikuantitatifkan dengan mengacu pada pengukuran data, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4 Ukuran kuantitatif terhadap identifikasi pemetaan stakeholder.

Skor Nilai Kriteria Keterangan

Pengaruh

1 1-5 Sangat rendah Tidak mempengaruhi pengelolaan sumberdaya

2 6-10 Rendah Kurang mempengaruhi pengelolaan sumberdaya

3 11-15 Cukup Cukup mempengaruhi pengelolaan sumberdaya

4 16-20 Tinggi Mempengaruhi pengelolaan sumberdaya

5 21-25 Sangat tinggi Sangat mempengaruhi pengelolaan sumberdaya Kepentingan

1 1-5 Sangat rendah Tidak bergantung pada keberadaan sumberdaya

2 6-10 Rendah Kurang bergantung pada sumberdaya

3 11-15 Cukup Cukup bergantung pada sumberdaya

4 16-20 Tinggi Bergantung pada sumberdaya

5 21-25 Sangat tinggi Sangat bergantung pada sumberdaya Sumber : Abbas (2005).

Tahapan kedua yang harus dilakukan pada analisis trade-off yaitu analisis multikriteria. Analisis multikriteria berupa proses dimana stakeholder terlibat dalam mempertimbangkan manfaat dari suatu strategi pengelolaan yang berbeda dan secara eksplisit menentukan prioritas pengelolaan. Analisis multikriteria menyediakan kerangka analisis yang menghubungkan antara isu permasalahan dan tujuan pengelolaan di masa datang melalui skenario. Skenario diperoleh dari hasil wawancara kepada stakeholder wisata di Teluk Kendari serta melalui pertimbangan peneliti terkait rencana pengembangan yang baik pada sebuah pengelolaan. Kemudian hasil skenario tersebut digunakan untuk menduga nilai output dengan indikator yang telah ditentukan. Indikator yang digunakan yaitu kriteria nilai sosial ekonomi dan ekologi, berupa jumlah pengunjung, persepsi pengelolaan pengunjung, kesediaan untuk membayar (wtp) perlindungan lingkungan teluk, surplus konsumen biaya perjalanan wisata, penerimaan ekonomi penunjang wisata, kualitas perairan, kondisi sedimen dan vegetasi mangrove di teluk. Analisis indikator yang telah ditentukan berdasarkan analisis multikriteria.

Perhitungan atau scoring terhadap kriteria yang ditentukan, berikut ini perhitungan indikator dengan menggunakan rumus berikut:

Benefit indicator

Xs= XX - Xmin

max- Xmin x 100

Cost indicator

Xs= XXmax- X

max- Xmin x 100 Keterangan :

Xs = Nilai yang telah diskorkan

X = Nilai yang akan ditransformasikan menjadi skor Xmax = Nilai maksimum indikator

Xmin = Nilai minimum indikator

Setelah indikator-indikator dikumpulkan, selanjutnya dijumlahkan lalu di

ranking untuk dipilih prioritas pengambilan keputusan dalam pengelolaan wisata tersebut berdasarkan rerata skor tertinggi.

Dokumen terkait