• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

1. Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk

Dalam analisis wacana model Teun A. Van Dijk dikatakan bahwa penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati. Di sini harus dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu. 20

Dari berbagai kasus dan ribuan berita, Van Dijk menganalisis bagaimana wacana media turut memperkuat rasialisme yang ada dalam masyarakat. Banyak sekali rasialisme yang diwujudkan dan diekspresikan melalui teks. Akan tetapi, Van Dijk tidak hanya mengeksklusi modelnya semata-mata dengan menganalisis teks saja, tetapi Ia juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi atau pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu.21

Analisis wacana menurut Van Dijk terbagi menjadi tiga dimensi, diantaranya adalah : teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Dalam analisisnya Van Dijk menggabungkan ketiga dimensi menjadi satu kesatuan analisis. Pada analisis teks, disini Van Dijk mengatakan bahwa yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang digunakan untuk mengangkat suatu tema tertentu dalam sebuah berita. Dalam dimensi kognisi sosial dapat dipelajari

20

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media (Yogyakarta :LKis, 2011), h. 221.

21

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h. 224.

bagaimana berita tersebut diproduksi dan bagaimana kedudukan wartawan dan media dalam keseluruhan proses produksi berita. Aspek ketiga yaitu konteks sosial mempelajari bagaimana bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah atau berita.

Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi atau bangunan : teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti analisis Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis22.

a. Teks

Van Dijk melihat suatu teks terdiri dari beberapa struktur atau tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya kedalam tiga tingkatan. Pertama, struktur makro. Struktur ini merupakan makna global atau umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, superstruktur yaitu merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro adalah maknawacana yang dapat diamati dari bagian terkecil suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimt, parafrase, dan gambar.23

Bagian teks dalam model Van Dijk dilihat saling mendukung mengandung arti yang koheren satu sama lain. Hal ini karena semua teks dipandang Van Dijk mempunyai suatu aturan yang dapat dilihat sebagai suatu piramida. Apabila digambarkan maka struktur teks adalah sebagai berikut :

22

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h. 225.

23

Tabel 2.1 : Struktur Teks Menurut Van Dijk

Pemakaian kata, kalimat, proposisi, retorika tertentu oleh sebuah media dipahami Van Dijk sebagai bagian dari strategi seorang wartawan. Penggunaan kata-kata tertentu, gaya, dan kalimat tertentu bukan hanya dipandang sebagai cara berkomunikasi, tetapi dipandang sebagai politik berkomunikasi yaitu suatu cara untuk mempengaruhi pendapat umum, menciptakan dukungan, memperkuat legitimasi, dan menyingkirkan lawan. Struktur wacana adalah cara yang efektif untuk melihat proses retorika dan persuasi yang dijalankan ketika seseorang menyampaikan pesan. Kata-kata tertentu mungkin dipilih untuk mempertegas pilihan dan sikap, membentuk kesadaran politik, dan sebagainya. Berikut akan diuraikan satu persatu elemen wacana van Dijk tersebut.24

24

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h. 228. Struktur Makro

Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik atau tema yang diangkat oleh suatu teks.

Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup dan kesimpulan.

Struktur Mikro

Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.

Tabel 2.2

Elemen wacana van Dijk25 STRUKTUR

WACANA

HAL YANG DIAMATI ELEMEN

Struktur Makro TEMATIK

Tematik atau topik yang dikedepankan dalam suatu berita.

Topik

Superstruktur SKEMATIK

Bagaimana bagian dan urutan berita diskemakan dalam teks berita utuh.

Skema

Struktur Mikro SEMANTIK

Makna yang ingin ditekankan dalam teks berita. Misal dengan memberi detil pada satu sisi atau membuat eksplisit satu sisi dan mengurangi detil sisi lain.

Latar, Detil, Maksud, Pranggapan, Nominalisasi.

25

Struktur Mikro SINTAKSIS

Bagamaina kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih.

Bentukkalimat,koherensi, dan kata ganti

Struktur Mikro STILISTIK

Bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita.

Leksikon

Struktur Mikro RETORIS

Bagaimana dan dengan cara penekanan dilakukan.

Grafis, metafora, Ekspresi.

i. Tematik

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks. Topik menggambarkan gagasan apa yang dikedepankan atau gagasan inti dari wartawan ketika melihat atau memandang suatu peristiwa.26 i. Skematik

26

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media (Yogyakarta :LKis, 2011),h. 229.

Skematik adalah strategi wartawan untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan tertentu. Skematik memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana yang bisa kemudian sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi tertentu. Upaya penyembunyian itu dilakukan dengan menempatkan di bagian akhir agar terkesan kurang menonjol.

ii. Semantik

Semantik dalam skema van Dijk dikategorikan sebagai makna lokal (local meaning), yakni makna yang muncul dari hubungan

antarkalimat, hubungan antar proposisi yang membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks. Latar adalah bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti) yang ingin ditampilkan. Latar yang dipilih wartawan menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak dibawa kemana mengenai suatu peristiwa. Detil adalah strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit. Maksud hampir sama dengan detil. Tetapi, dalam detil informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan dengan detil dan panjang. Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. iii. Sintaksis

Sintaksis adalah sebuah struktur teks yang dalam pengemasannya menetukan koherensi dan kata ganti yang digunakan pada kalimat. Strategi pada level sintaksis di antaranya : Koherensi adalah elemen

yang menggambarkan pertalian antar kata, atau kalimat dalam teks. Koherensi secara mudah dapat diamati di antaranya dari kata hubung (konjungsi) yang dipakai untuk menghubungkan fakta. Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Bentuk kalimat menentukan apakah subjek diekspresikan secara eksplisit atau implisit dalam sebuah teks. Kata ganti adalah alat untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Komunikator menggunakan kata ganti sebagai alat untuk menunjukkan posisi seseorang dalam sebuah wacana.

iv. Stilistik

Stilistik sebagai penanda bagaimana seseorang memilih kata dari berbagai pilihan kata yang tersedia. Pilihan kata yang digunakan menunjukkan sikap dan ideologi tertentu.

v. Retoris

Elemen dalam sebuah retoris ada dua grafis dan metafora. Grafis dalam wacana berita, biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain dibandingkan tulisan lain. Grafis adalah bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan (kalimat yang dianggap penting) dari sebuah teks. Metafora adalah salah satu cara wartawan dalam menyampaikan makna dalam teks beritanya selain menggunakan kata kiasan, dan ungkapan yang dimaksudkan sebagai ornamen suatu berita.

b. Kognisi Sosial

Analisis wacana tidak membatasi perhatiannya pada struktur teks, tetapi juga bagaimana suatu teks tersebut diproduksi. Dalam kerangka analisis wacana van Dijk, perlu ada penelitian mengenai kognisi sosial. Kesadaran mental wartawan yang membentuk teks berita tersebut. Kognisi sosial penting dan menjadi kerangka yang tidak terpisahkan untuk memaahami teks media.27

Dalam kognisi sosial juga untuk melihat dan membongkar bagaimana makna tersembunyi dalam sebuah teks berita yang diproduksi. Teks diproduksi dalam suatu proses pemikiran yang melibatkan strategi tertentu dari wartawan. Ada beberapa proses dan strategi yang terjadi didalamnya. Seperti : seleksi berita, reproduksi, penyimpulan, dan transformasi dari berita. Maka disini keputusan dan strategi terjadi dan berlangsung dalam mental dan kognisi wartawan.

c. Analisis Sosial

Konteks sosial mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat tentang suatu masalah dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Menurut Van Dijk, dalam menganalisis mengenai masyarakat ini ada dua poin penting : kekuasaan (power), dan akses (acces).

Van Dijk mendefinisikan praktik kekuasaan sebagai kepemilikan yang dimiliki oleh suatu kelompok untuk mengontrol kelompok lain. Kekuasaan ini umumnya didasarkan pada kepemilikan atas sumber-sumber yang bernilai seperti uang, status, dan pengetahuan. Van Dijk memperhatikan bagaimana akses di antara masing-masing kelompok yang ada di dalam masyarakat. Kelompok elit

27

Eriyanto, AnalisisWacanaPengantaranalisisteks media(Yogyakarta :LKis, 2011), h. 259-260.

mempunyai akses yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak berkuasa. Oleh karena itu, mereka yang lebih berkuasa mempunyai kesempatan lebih besar untuk mempunyai akses pada media dan kesempatan lebih besar untuk mempengaruhi kesadaran khalayak.28

Dalam analisis sosial kita dapat melihat bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat atas suatu wacana. Ketiga dimensi ini merupakan bagian yang integral dan dilakukan secara bersama-sama dalam analisis Van Dijk.

Ideologi

Ideologi merupakan konsep yang sentral dalam analisis wacana kritis. Hal ini karena teks dan percakapan adalah bentuk dari praktik ideologi tertentu. Dalam kerangka ideologi, peranan wacana seperti yang dikatakan oleh Van Dijk, ideologi bertujuan untuk mengatur tindakan dan praktik individu atau anggota suatu kelompok,. Disini ideologi memiliki beberapa implikasi penting.

1. Ideologi secara inheren bersifat sosial, tidak individual : ia membutuhkan share diantara anggota kelompok, organisasi atau kolektivitas dengan orang lainnya. Hal yang di-sharekan ini bagi anggota kelompok digunakan untuk membentuk solidaritas dan kesatuan langkah dalam bertindak dan bersikap.

2. Ideologi meski bersifat sosial, ia secara internal digunakan diantara anggota kelompok atau komunitas. Oleh karena itu, ideologi tidak hanya

28

membentuk identitas diri kelompok, membedakan dengan kelompok lain, tetapi juga menyediakan fungsi koordinatif dan kohesi.