• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Penulis menyampaikan beberapa saran yang berkenaan dengan berita tentang KPU Tangsel, sebagai berikut:

1. Berita yang dipaparkan Tangsel Pos dilakukan secara kontinyu dan up to date berkaitan dengan kinerja KPU, karena kinerja KPU sangatlah penting dalam menilai kualitas pilkada secara lebih khusus dan demokratis pada umumnya.

2. Dalam rentang seminggu pemberitaan KPU Tangsel, Tangsel Pos tidak menyinggung dampak yang akan terjadi pasca pemungutan suara. Bahkan akan berujung pada MK pun tidak diraba.

3. Untuk memenuhi unsur cek and balance, kiranya Tangsel Pos perlu melakukan rapat redaksi yang lebih intensif terkait dalam menentukan narasumber dan tema-tema wacana politik.

4. Sebagaimana penulis jabarkan pada Bab II tentang nilai berita, sejatinya Koran Tangsel Pos dapat mendekati pada konseptualisasi berita karena tidak menutup kemungkinan dimasa yang akan datang Koran Tangsel Pos walaupun lokal namun secara content tak kalah dengan koran nasional.

5. Dari hasil wawancara, penulis belum mampu meraba ideologi dibalik Koran Tangsel Pos. Ideologi pada media massa menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi isi media dan mekanisme simbolik yang berperan sebagai kekuatan pengikat dalam masyarakat.

6. Terkait berita KPU, idealnya Tangsel Pos dapat melakukan penetrasi lebih intensif agar leluasa mengakawal proses pelaksanaan Pemilu karena kualitas Pemilu menjadi tanggungjawab KPU lebih khusus dan media umumnya.

7. Tugas dan wewenang KPUD sejatinya merujuk pada UU Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum, tidak sebaliknya menggunakan 10 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum dan Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999 tentang

Pembentukan Komisi Pemilihan Umum dan Penetapan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Umum Komisi Pemilihan Umum .

8. Agar penelitian ini lebih berkembang lagi, perlu dilakukan penelitian kuantitatif mengenai respon atau dampak di masyarakat terhadap berita yang ditulis Tangsel Pos.

99

Arifin, Anwar, Pencitraan Dalam Politik; Strategi Pemenangan PEMILU Dalam Perspektif Komunikasi Politik, Jakarta: Pustaka Indonesia, 2006 Bungin, Burhan, ed 2, Teori Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di

Masyarakat, Jakarta: Kencana, 2007

Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks media. Yogyakarta : ELKiS, 2001

---, Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media,

Yogyakarta: LKiS, 2002

Fiske, John, Cultur and Communication Studies: Sebuah Pengantar paling Komperhensif, Jakarta: Jala Sutra, 2001

Gill, Jr, Generoso, J., Wartawan Asia : Penuntun Mengenai Teknik Membuat Berita, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993

Hamad, Ibnu, Konstruksi Realitas Politik dan Media Massa : Sebuah Studi Critical Discourse Analisis Terhadap Berita-berita Politik, (Jakarta: Granit, 2004

Heriyanto, Gun Gun, Opini “Pilkada Media dan Citra Politik”, (Opini dipublikasikan di Harian Seputar Indonesia, Selasa, 6 Juli 2005

---, Gun Gun, Handout Komunikasi Politik, Jakarta : FDK UIN Syahid, 2005

Kaelan, Filsafat Bahasa, Masalah dan Perkembangannya, Yogyakarta: Paradigma, 1998

Kusumaningrat, Hikmat, dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktek, Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2005

Lull, James, Media Komunikasi Kebudayaan : Suatu Pendekatan, Jakarta: Global, 1998

Maleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2000

Maran, Rafael Raga, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta : Rineka Cipta, 2001 Muhtadi, Asep Saeful, Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktik, Jakarta:

Logos, 1999

Mulyana, Deddy , Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Rosdakarya, 2005

Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi & Ilmu Sosial Lainnya, Bandung : Rosdakarya, 2006

Nasional, Departemen Pendidikan, Kamus besar Bahasa Indonesia-KBBI, Jakarta : Balai Pustaka, 2001

Prima Pena, Tim, Kamus Ilmiah Popular Edisi Lengkap, (Surabaya: Gitamedia Press, 2006

Profile, Company, Koran Tangsel Pos, Tahun 2010

Putra, R. Masri Sareb, Teknik Menulis Berita & Feature, Jakarta: Gramedia, 2006

Rivers, William L., Jay W. Jensen & Theodore Peterson (ed 2), Media massa dan Masyarakat Modern, Jakarta: Prenada Media, 2004

Romli, Asep Syamsul M., (ed. 3), Jurnalistik Praktis, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2001

Rosadi, Ruslan, Metodologi Penelitian Public Relation & Komunikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003

Santana, Septiawan, Jurnalisme Kontemporer, Jakarta: Yayasan Obar Indonesia, 2005

Sema, Mansyur, Study Gate Keeping Dalam Pemberitaan Surat Kabar Indonesia. Jakarta : Tesis Pasca Sarjana FISIP UI Jakarta. 1990

Sendjaja, Sasa Djuarsa, (Ed. 9), Teori Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2005

Setiani, Eni, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan, Jakarta: Andi Press, 2005

Sobur, Alex, (ed. 4), Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik,Analisis Framing, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2002

Soemirat, Betty RFS, & eddy Yehudo (ed. 5), Opini Publik, Universitas Terbuka, 2007

Sudibyo, Agus, Poitik Media dan Pertarungan Wacana, (Yogyakarta : LKiS, 2006

Sumadiria, Haris, Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006

Suwardi, Harsono, Peran Pers Dalam Politik di Indonesia: Suatu Study Komunikasi Politik terhadap Liputan Berita Kampanye PEMILU 1987,

Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993

Tebba, Sudirman, Jurnalistik Baru, (Jakarta: Kalam Indonesia, 2005)

5 2010

PARPOL

Golkar Usulkan

Setgab Diperluas

SEKRETARIAT Gabungan (Setgab) partai politik yang diterapkan di tingkat pusat sudah selayaknya diperluas hingga tingkat daerah. Ketua DPP Partai Golkar, Sharif Cicip Sutardjo, menyatakan, karena Setgab efektif dalam menjaga stabilitas politik di tingkat pusat maka tidak ada salahnya jika konsep itu diterapkan juga di daerah di seluruh Indonesia.

“Setgab ini adalah role model (contoh). Ka-rena efektif di tingkat pusat, maka kami usul setiap daerah bisa menerapkannya. Tujuan-nya, agar situasi politik di daerah terjaga se-hingga energi yang ada dapat digunakan bagi kepentingan pembangunan daerah,” kata Cicip Sutardjo di Jakarta, Minggu (7/11).

Lebih lanjut Cicip mengatakan, dengan pembentukan Setgab Parpol di daerah maka banyak hal bisa dilakukan. Cicip meyakini, selain dapat mendongkrak efektifitas kinerja Pemda, Setgab Parpol di daerah juga akan meningkatkan efektifiras DPRD dalam me-ngawasi para Pemda.

Menurut Cicip, berbagai perbedaan pen-dapat yang tersisa baik akibat Pemilu Le-gislatif ataupun Pemilu Kepala Daerah (Pil-kada), bisa dibicarakan di Setgab yang di-bentuk di daerah.

“Jadi tidak ada salahnya setgab dibentuk di daerah agar gubernur, bupati atau walikota tenang melaksanakan pembangunan di dae-rahnya. Bagaimanapun Setgab itu kan efektif menjembatani eksekutif dan legislatif,” lanjutnya.(jpnn)

Pakai Kocek Pribadi, KPU

Sewa Mobil Sosialisasi

CIPUTAT, TAPOS. Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Tangsel akan menyewa sedikitnya 54 mobil uar-uar atau sejenis pick up. Mobil ini rencananya akan digunakan untuk sosialisasi jad-wal pencoblosan 13 November. Menurut anggota KPU Tang-sel, Pokja Kampanye, Agus Su-padmo, peluncuran mobil uar-uar diperuntukan bagi tingkat kelurahan yang ada di seluruh Kota Tangsel.

Dikatakan, dengan pelun-curan mobil uar-uar sekaligus akan menutup rangkaian sosia-lisasi yang akan dilakukan KPU Tangsel sebelum memasuki tahapan pencoblosan 13 No-vember mendatang.

Ia menegaskan, dalam

pelun-curan itu, ke- 54 mobil itu akan langsung dipakai untuk men-sosialisasikan keliling tentang Pilkada dan tanggal pencoblo-sannya nanti. Semua kelurahan yang diberikan, dalam satu hari penuh atau sebelum empat pa-sangan calon melakukan debat terbuka pada malam harinya, mereka akan berkeliling menyu-arakan Pilkada Tangsel kepada masyarakat.

“Namanya mobil uar-uar, atau mobil sosialisasi keliling. Dalam satu hari penuh, mobil ini akan keliling mensosialisasikan pil-kada, dan kami harap sosialisasi pamungkas ini bisa meminimilisir angka warga yang tidak men-coblos nantinya,” ungkapnya kepada Tangsel Pos, di kantor

KPU Tangsel, Minggu (7/11). Pada hari Selasa nanti, sam-bung Padmo, sebanyak 54 mo-bil disewa oleh KPU, kemudian dihias dengan poster, pamplet dan dilengkapi pengeras suara. Setelah itu disebar ke seluruh kelurahan yang ada di Kota Tangsel sesuai dengan jumlah kendaraan yang ada.

“Di kota Tangselkan ada 54 kelurahan, maka mobil ini selama satu hari akan berkeliling dan meng-uar-uarkan informasi pil-kada terhadap masyarakat baik di komplek perumahan maupun perkampungan. Namun sebe-lumnya akan dilaksanakan acara seceremonial dulu,” imbuhnya. Terpisah, Ketua KPU Tang-sel, Iman Perwira Bachsan

me-ngatakan, semua kalangan se-jauh ini menganggap KPU ku-rang maksimal dalam menso-sialisasikan adanya perhelatan pilkada di Kota Tangsel.

Untuk itu dengan anggaran yang dikeluarkan melalui swa-daya KPU maka opsi terakhir dalam menekan angka golput, mereka akan melakukan sosia-lisasi pamungkas.

Ketika disinggung berapa be-sar biaya yang dikeluarkan dari swadaya personil KPU untuk menyewa mobil itu, Iman eng-gan mengungkapkannya.

“Itu mah ga usah diekspose dikarenakan memang sudah tugas kami mensosialisasikan Pilkada dan tanggal pencoblo-sannya kelak,” imbuhnya.

Sebelumnya, sejumlah ang-gota Komisi A DPRD Tangsel menyangsikan sosialisasi yang sudah dilakukan KPU Tangsel. Menurut mereka, kinerja KPU lamban dan belum masif dalam melakukan sosialisasi pilkada sehingga dikhawatirkan hal itu akan membuat angka golput di Pilkada membengkak.

Umumnya, kata dewan, war-ga perumahan merupakan yang paling dikhawatirkan tingkat partisipasinya yang rendah ke-lak. “Warga yang ada di peru-mahan elit belum tersentuh KPU. Kami menyangsikan kalau target 60 persen dari DPT akan mencapai target,” ungkap Sek-retaris Komisi A DPRD Kota Tangsel Amar, kemarin.(sam)

JAKARTA, TAPOS. Banyak-nya kepala daerah yang belum lama menjabat namun terjerat kasus korupsi, terus mendapat sorotan dari banyak kalangan. Pengamat politik Sanggam Hutapea mengatakan, kasus kepala daerah baru yang ter-jerat korupsi bisa dieliminir de-ngan memperketat persyaratan maju sebagai calon. Terutama bagi calon incumbent, lantaran yang terjerat korupsi paling banyak adalah kepala daerah yang sebelumnya pernah men-jabat, baik sebagai bupati/ walikota ataupun gubernur.

Pengetatan syarat incumbent

yang dimaksud adalah, jika calon itu diduga masih punya masalah hukum, maka dilarang untuk ikut mencalonkan dalam pemilukada. “Ada baiknya tidak diperbolehkan maju sebagai salah satu calon kepala daerah. Biarkan selesai dulu poroses hukumnya agar ada kepastian hukum, baru diberikan pintu ma-suk sebagai calon kepala dae-rah, “ujar Sanggam Hutapea, alumni Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu kepada wartawan, kemarin (7/11).

Dia mengakui, pengetatan persyaratan ini harus

dituang-kan dalam perubahan Un-dang-Undang Nomor 32 Ta-hun 2004, yang sebentar lagi direvisi dan dipecah secara khusus menjadi tiga UU, salah satunya UU pemilukada. Dia berharap parpol agar mendo-rong masuknya pengetatan persyaratan ini dalam revisi UU Nomor 32 Tahun 2004.

Persyaratan yang diperketat ini penting, katanya, agar tidak ada lagi kepala daerah yang baru dilantik berurusan dengan hukum, bahkan dijebloskan ke penjara. Jika ini terus-terusan terjadi, lanjutnya, maka roda pe-merintahan di daerah tersebut

akan terganggu. Pasalnya, tidak mungkin kepala daerah yang berada di penjara bisa membuat kebijakan-kebijakan secara jernih.

Sebenarnya, lanjut Sanggam, tanpa adanya aturan penge-tatan persyaratan calon, partai politik sebagai pengusung ca-lon bisa melakukan pencega-han dini, dengan tidak menca-lonkan orang yang bemasalah. Hanya saja, lanjutnya, parpol sulit diharapkan lantaran parpol lebih bersikap pragmatis. “Ja-ngan hanya melihat setoran, sehingga calon yang dimajukan tidak bersih,” cetusnya.(jpnn)

Syarat Calon Incumbent Harus Diperketat

JOMBANG, TAPOS. Kampanye terbuka putaran terakhir pasangan nomor urut 3 Arsid-Andre (AA) di lapangan Alap-Alap Jombang, Ciputat dihadiri ribuan pendukung. Dari pantauan Tangsel Pos di lapangan, kampanye terbuka pasangan ini terlihat ribuan massa pendukung mereka. Arus lalulintas dari dan arah Ciputat dan sebaliknya terlihat macet total.

Kampanye dihadiri pemain Opera Van Java (OVJ) yakni Azis Gagap, Sule, Nunung dan Parto. kehadiran artis yang tengah naik daun itu mendapat perhatian serius dari masyarakat Tangsel.

Banyaknya fans dari OVJ bahkan sempat membuat salah seorang pendukung pasangan itu pingsan karena tidak sanggup menahan desakan dari massa pendukung lainnya.

Beruntung wanita tersebut berhasil ditolong pihak panitia yang langsung membawanya ke atas panggung. Selain OVJ, kampanye pasangan AA juga turut pula dihadiri masing-masing Ketua DPC Partai pengusung seperti Ketua DPC Hanura Gunaral Suprihadi, Ketua DPC Gerindra Zaid Elhabib, Ketua DPC PPP Achmad Fauzi serta Ketua DPC PBB.

Petugas lalulintas dari Mapolsek Metro Ciputat mengaku kewalahan mengatur arah lalin di sekitar lokasi kampanye.

Minimnya personel yang bersiaga untuk kampanye tetap tidak mampu mengendalikan arus massa pendukung AA yang hadir. Padahal, mereka juga dibantu oleh petugas dari Dishub Tangsel.

“Massa pendukung kampanye kali ini lebih banyak dari yang sebelum-sebelumnya berkampanye di lokasi ini,” ungkap Kanit Lantas Mapolsek Ciputat, Aiptu Ginanto.(sam)

Ribuan Pendukung

Hadiri Kampanye AA

nemuan kasus seperti itu segera melaporkannya kepada Pan-waslu. Dan Panwaslu sendiri ha-rus mengetatkan pengawasan hal tersebut,” imbuhnya.

Dia menuturkan, jika runutan mata rantai politik uang tersebut bisa dibuktikan, maka sesuai de-ngan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyeleng-garaan Pemilihan Umum akan ada sanksi tegas yang dikenakan secara pidana.

“Bisa saja sampai pembatalan pemenangan. Makanya, warga harus awas dengan tindak tanduk praktik politik uang tersebut agar Pemilukada ini bisa berjalan bersih,” tegasnya.

Ketua KPU Kota Tangsel Iman Perwira Bachsan mengungkap-kan, pihaknya sudah menetapkan bahwa mulai tanggal 10 hingga 12 November adalah masa te-nang Pilkada Tangsel.

Sesuai kesepakatan yang su-dah diambil bersama dengan tim-ses, Panwaslu, Satpol PP dan juga seluruh calon, semua kegiatan

yang bersifat sosialisasi maupun kampanye harus dihentikan.

“Saat masa tenang nanti, tiap calon maupun timses tidak diper-kenankan melakukan kegiatan apapun yang berkaitan dengan sosialisasi maupun kampanye. Kelakukan politik uang di masa tenang ini juga harus diwaspadai warga,” katanya.

Selama masa tenang itu juga, pihaknya meminta agar para ca-lon dengan sendirinya menurun-kan seluruh atribut yang berbau kampanye.

Sementara itu Ketua Panwaslu Kota Tangsel Muslich Basar me-ngatakan, keinginan dan kesem-patan memberantas praktik po-litik uang sudah sama-sama dite-kankan kepada seluruh peserta pilkada.

Tapi jika masih ada yang me-langgarnya, pihaknya berharap partisipasi warga dalam menang-kal aksi politik ilegal tersebut. “Kami siap menampung pelapo-ran politik uang yang dilakukan calon,” tuntasnya.(sam)

SERPONG, TAPOS. Sejumlah pengamat politik mengingatkan masyarakat akan bahaya praktik politik uang yang mungkin dila-kukan para calon walikota mau-pun tim sukses (timses) menje-lang masa tenang mendatang.

Pengamat juga mengingatkan pengawas agar lebih ketat mela-kukan pengawasan di masa te-nang 10-12 November men-datang.

Dosen Univeritas Veteran Fach-rudin Zuhri mengungkapkan, praktik politik uang merupakan tindakan yang dapat melanggar ketentuan pidana Pilkada.

Lantaran itu, jika ada warga yang menemukan kasus itu lan-tas tidak berkenan dengan ada-nya praktik tidak sah tersebut harusnya dengan berani mela-porkannya kepada panitia pe-ngawas.

“Sebagai pembelajaran politik yang baik, bersih, cerdas dan de-mokratis warga harus berani me-nolak adanya politik uang di Tangsel. Kalau perlu, jika ada

pe-Waspadai Politik Uang

Saat Masa Tenang

ORGANISASI

BAGI fungsionaris dan anggota Taruna Merah Putih Kota Tangerang Selatan pilihan untuk memenangkan calon walikota-wakil walikota Tangsel periode 2010-2015 Hj Airin Rachmi Diany-H Benyamin Davnie pada Pilkada Tangsel 13 November mendatang merupakan harga mati.

Setelah mengamati, kedua sosok tersebut dinilai mampu membawa perubahan ter-hadap pembangunan Tangsel dan diusung PDI Perjuangan.

Hal itu ditegaskan Ketua DPC TMP Tang-sel Herman Mannen YS didampingi pengurus DPP TMP Edo Kondologit, Ketua DPC PDIP Tangsel Tb Bayu Murdani di sela-sela penye-rahan bantuan dan bakti sosial di Mushollah An-Nuur, Jalan Gang Mesjid Al-Latif Rt 002/ Rw 02, Kademangan, Setu, Sabtu (6/11) siang. “Bagi anggota dan fungsionaris TMP, tidak ada pilihan selain memenangkan Ibu Airin dan Bang Ben,” kata Herman Mannen. Karenanya dia mengimbau seluruh ang-gota, fungsionaris dan keluarga besar Taruna Merah Putih Kota Tangsel berikhtiar meme-nangkan pasangan No.4 ini. Para fungsio-naris dan anggota se-Tangsel saat itu, meng-ungkapkan simpati terhadap pasangan Airin-Benyamin.

Pada kesempatan itu, Tb Bayu Murdani meminta seluruh jajaran pengurus mulai DPC hingga anak ranting wajib memiliki tekad bulat dalam memenangkan pasangan Airin-Benyamin dalam Pilkada 13 November pekan depan.(min)

TMP Tangsel Siap

Menangkan AMIN

MAHASISWA

HIMPUNAN Mahasiswa Islam (HMI) akan menggelar kongres pada 6-10 November 2010 di Graha Insan Cita, Depok, Jawa Barat. Ketua Pengurus Besar HMI Arip Mus-topha mengatakan, mantan Presiden BJ Ha-bibie akan memberi kuliah umum pada acara itu. “BJ Habibie merupakan ikon Iptek Indo-nesia. HMI ingin fokus pada penguasaan Iptek bangsa ini,” kata Arip Mustopha.

Selain Habibie, sejumlah tokoh juga akan menjadi pembicara dalam acara itu. Mereka antara lain, Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, Mah-fud MD, dan Anis Baswedan.

Menurut Arip agenda dua tahunan itu akan memilih ketua baru. Dalam kongres kali ini ada 12 kandidat yang sudah dinyatakan lolos seleksi dan akan bertarung dalam kong-res itu.

Keduabelas kandidat itu akan mempere-butkan 171 suara cabang di putaran pertama dan 371 suara peserta pada putaran kedua. Arip menambahkan, meski sejumlah alumni telah menjadi tokoh elit di sejumlah partai politik dia memastikan HMI tidak menggang-gu independensi HMI.

“Variabel partai bisa dikatakan nggak ada. Misalnya Mas Anas (Ketua Umum Demo-krat) siapapun jadi (ketua) dianggap adik. Begitu juga Bang Akbar Tanjung (Golkar), Viva Yoga (PAN) juga,” kata dia.

Sementara itu, salah satu kandidat, Aulia Kosasih mewacanakan perlunya HMI meng-akomodasi UU Pemuda. Dalam UU itu diatur usia pemuda maksimal 30 tahun. Dia berha-rap ketua terpilih nantinya berusia di bawah 30 tahun. “Untuk mewujudkan HMI sebagai organisasi kemahasiswaan yang modern dan dinamis, ketuanya mesti dari kalangan muda. Lebih baik jauh dibawah usia maksimal dalam UU Pemuda,” katanya.

HMI merupakan salah satu organisasi ke-mahasiswaan yang penting dalam sejarah demokrasi republik ini. Organisasi yang di-bentuk pada 1947 itu telah melahirkan se-jumlah tokoh berpengaruh seperti Akbar Tanjung, Nurcholis Madjid, dan Anas Ur-baningrum.(vvn)

Habibie Beri Kuliah

Iptek di Kongres HMI

Ada baiknya tidak

diperbolehkan maju

sebagai salah satu

calon kepala daerah.

Biarkan selesai dulu

poroses hukumnya

agar ada kepastian

hukum, baru

diberikan pintu

masuk sebagai calon

kepala daerah,.

KAMPANYE TERAKHIR.

Kampanye calon walikota Tangsel Arsid dan Andre di lapangan Alap-Alap Jombang Ciputat Tangerang Selatan, kemarin. Kampanye calon walikota/wakil walikota Tangsel ini adalah yang terakhir untuk pasangan nomer urut 3. Acara ini dimeriahkan oleh sejumlah artis nasional.

5 2010

COBLOS

Nama Eutik di DPT

TERCANTUMNYA nama Penjabat Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Eutik Suarta, dalam formulir model A-3 KWK di TPS 22 Kelurahan Serpong, diduga kesalahan terjadi di tingkat Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (PPDP) saat masih dalam proses DPS sebelum ditetapkan menjadi DPT.

Demikian hal itu disampaikan Ketua PPK Kecamatan Serpong, Abdul Subhan, saat di-hubungi Tangsel Pos, Senin (8/11). Menu-rutnya, petugas PPDP yang sebagian besar berasal dari kalangan Rt, saat melakukan penyirisan mencari warga yang belum tercantum dalam DPS.

“Kemungkinan kesalahan terjadi di PPDP. Sebab mereka mendata dengan acuan warga tersebut punya KTP Tangsel,” jelasnya.

Nama Eutik sendiri baru diketahui setelah ditetapkannya DPT oleh KPU. Setelah ada-nya temuan itu, diriada-nya langsung melapor-kan masalah ini ke KPU dan Panwaslu. Nan-tinya, formulir C-6 berupa surat undangan dan kartu pemilih tidak akan diberikan ke Eutik dan dibuatkan berita acara.

“Kalau sudah jadi DPT dan di pleno kan tidak bisa diubah. Saya menjamin di PPK Serpong tidak akan ada kecurangan seperti penggelembungan suara yang dikhawatir-kan oleh masyarakat,” tegasnya.(yud)

CIPUTAT,TAPOS. Artis Marissa Haque mene-gaskan pada hari tenang atau menjelang pen-coblosan biasanya dimanfaatkan oknum pasa-ngan kandidat untuk melakukan kecurapasa-ngan dengan menyebarkan uang dan sembako atau biasa disebut ‘serangan fajar’.

Hal ini ditegaskan istri rocker Ikang Fauzi ke-tika menjadi juru kampanye pasangan kandidat walikota/wakil walikota Kota Tangerang Se-latan (Tangsel), Yayat Sudrajat-Norodom Su-karno (nomor 4) di Lapangan Alap-alap, Jom-bang, Kecamatan Ciputat, Senin (8/11).

Ia mengingatkan, kalau ada yang memberi sembako dan uang terima saja. “Tapi, jangan mentang-mentang diberi uang kemudian mencoblos calon tersebut. Jangan khianati hati nurani lantaran uang recehan,” tuturnya lugas. Masih menurut dia, sebagian besar warga Tangsel memiliki latar belakang pendidikan yang lumayan bagus. Tokoh nasional juga banyak yang tinggal di kota baru hasil peme-karan dari Kabupaten Tangerang.

“Karena itu jangan mau diperbodoh. Di Tang-sel banyak orang pintar dan cerdas, kenapa harus memilih dari mana-mana. Ini namanya keliru,” seru artis yang pertama kali berlakon di film “Mustika Bukan Pualam”.

Sebagai warga Tangsel lanjut dia, sama-sama

Dokumen terkait