Faktor Penyebab Keberhasilan / Peningkatan Kinerja :
PTSDM memiliki SDM yang kompeten dalam bidang teknologi pengolahan mineral
PTSDM memiliki teknologi dan fasilitas yang mendukung pengembangan teknologi pengolahan mineral
Dukungan mitra dalam peningkatan nilai tambah mineral dalam bentuk bantuan dana dan fasilitas.
Faktor Penyebab Kegagalan / Penurunan Kinerja :
Terhambatnya atau berkurangnya dana dari anggaran yang telah direncanakan. Alternatif Solusi yang telah dilakukan :
Adanya pemotongan/efisiensi anggaran disiasati dengan mengalihakan pengadaan peralatan konstruksi menjadi peralatan analisis yang akan banyak digunakan untuk proses rekayasa pengolahan mineral. Sedangkan dana untuk konstruksi prototype tungku sepenuhnya ditanggung oleh pihak mitra.
LAKIP 2014 TPSA BPPT III-18
Gambar III-9. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun Ini dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Sebelumnya • Karakterisasi bahan baku meliputi bahan baku mineral nikel dan
batubara
• Proses aglomerasi
• Uji proses reduksi (skala laboratorium )
• Pembuatan draft rancangan untuk mereduksi mineral nikel • Pembuatan tungku untuk mereduksi mineral nikel
• Uji coba awal tungku
• Karakterisasi produk-produk dari hasil uji coba skala lab
Uji pendahuluan reduksi skala laboratorium dan Penjajagan kerjasama dengan mitra
Target Akhir:
Mendorong berdirinya industri pertambangan mineral bersama mitra melalui rekayasa teknologi peningkatan nilai tambah2010
2011
2012
2013
2014
7) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
a. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya manusia
Dengan sumber daya yang ada telah dilakukan efisiensi penggunaan sumber daya manusia sesuai dengan bidang keahliannya sehingga pekerjaan dapat terselesaikan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya keuangan:
Pemotongan ataupun efisiensi anggaran keuangan sangat berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan, sehingga diperlukan skala prioritas dalam menggunakan anggaran keuangan.
c. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya laboratorium dan peralatan:
Laboratorium PTSDM di Ciampea Bogor difungsikan kembali untuk efisiensi penggunaan lahan dan peralatan pengolahan yang ada sehingga sangat mendukung dalam konstruksi tungku reduksi.
8) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun penghambat dalam pencapaian kinerja ini dapat dilihat dalam diagram berikut :
Gambar III-10. Diagram analisis kegiatan yang menunjang/menghambat pencapaian pernyataan kinerja
Teknologi Pengolahan untuk Peningkatan Nilai Tambah Mineral Nikel
Penunjang keberhasilan: -Kajian tekno- ekonomi - Eksplorasi cadangan bahan baku - Pengelolaan lingkungan Penghambat keberhasilan: Pemotongan anggaran dan penghentian kegiatan untuk beberapa waktu Penunjang keberhasilan: Adanya sinergis antara kementerian ESDM, Perindustrian dan Pemda Penunjang keberhasilan:
Adanya mitra yang dapat bekerja
sama saling percaya dan cukup
dari segi pendanaan
LAKIP 2014 TPSA BPPT III-20
Indikator Sasaran Strategis 2.2 : Jumlah Rekomendasi Pembangunan Pusat Riset dan
Inovasi Teknologi Kelautan.
1) Urian Kegiatan
Pusat Riset dan Inovasi Teknologi Kelautan yang selanjutnya dipopulerkan menjadi Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan (Puspiptekla) atau dengan istilah asingnya Indonesia Marine Science and Technogy Park (IMSTeP) adalah suatu kawasan iptek kelautan terpadu milik nasional. Sebagai kawasan iptek terpadu nasional, akan dibangun fasilitas bersama dan disediakan lahan bagi pembangunan laboratorium dan fasilitas iptek kelautan milik lembaga-lembaga litbang kelautan nasional.
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai target rekomendasi pembangunan Pusat Riset dan Inovasi Teknologi Kelautan, antara lain:
• Melakukan pengkajian tentang bentuk kelembagaan dari Puspiptek/IMSTeP dimasa mendatang yang akan mengelola sarana dan prasarana gedung, armada kapal riset, dermaga, operasi survei, dan lain-lain. Salah satu kegiatannya adalah dengan mengadakan diskusi ilmiah dengan berbagai instansi terkait mengenai kelayakan dari pembentukan Puspiptekla/IMSTeP ini.
• Melakukan studi engineering dari aspek tata letak pembangunan kawasan Puspiptek/IMSTeP di sekitar Kabupaten Penajam Paser Utara Propinsi Kalimantan Timur. Salah satunya adalah pembuatan master plan tahap awal yang akan digunakan untuk keperluan konstruksi pembangunan Puspiptekla/IMSTeP yang dikaitkan dengan aspek sosial ekonomi yang dapat berdampak pada wilayah sekitarnya.
• Melakukan kajian teknis untuk menetapkan teknologi yang tepat untuk digunakan dalam rangka studi awal pembangunan Puspiptekla/IMSTeP di Kabupaten Penajam Paser Utara Propinsi Kalimantan Timur
Untuk mengelola kawasan ini nantinya akan dibentuk unit pengelola setingkat eselon II. Secara struktural unit-unit litbang yang akan berkantor di kawasan Puspiptek/IMSTeP tetap menginduk pada kementerian/lembaga masing-masing. Unit pengelola kawasan Puspiptek/IMSTeP akan berfungsi sebagai koordinator dalam pembangunan prasarana fisik.
Ringkasan uraian kegiatan dari sasaran strategis 2 terdiri dari Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama (IKU), Target, Program/Kegiatan, Capaian Kinerja Outcome, dan Bukti Pendukung dirinci pada table berikut:
LAKIP 2014 TPSA BPPT III-21
Tabel III-6. Ringkasan Uraian Kegiatan Sasaran Strategis 2.2
Sasaran Strategis :
Diterapkannya teknologi SD Alam, SD mineral dan survei kelautan oleh mitra
Indikator Kinerja Utama (IKU):
Jumlah Rekomendasi Pembangunan Pusat Riset dan Inovasi Teknologi Kelautan
Penjelasan IKU :
1 Rekomendasi Rencana Pembangunan Puspitekla di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim
Program/Kegiatan Capaian Kinerja Outcome Bukti Pendukung
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Survei Kelautan
1 rekomendasi rencana pembangunan Puspitekla di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim
PKS antara BPPT- Kabupaten Penajam Pasir Utara, Kaltim
2) Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014
Pengukuran tingkat capaian kinerja indikator sasaran strategis 2.2 tahun ini dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator sasaran strategis yang telah ditetapkan dengan realisasinya.
Hasil pengukuran kinerja indikator sasaran strategis tersebut diuraikan sebagai berikut:
Prosentase Capaian Kinerja = Realisasi x 100% Target
Prosentase Capaian Kinerja = 1 rekomendasi x 100% 1 rekomendasi
LAKIP 2014 TPSA BPPT III-22
Indikator Kinerja Target Realisasi % Program/Kegiatan Mitra
Jumlah Rekomendasi Pembangunan Pusat Riset dan Inovasi Teknologi Kelautan 1 1 100 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Survei Kelautan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim
3) Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Sebelumnya
Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2014 berupa satu (1) rekomendasi rencana pembangunan Puspiptekla di Kabupaten Penajam Paser Utara, Propinsi Kalimantan Timur dengan Tahun 2012-2013 adalah pada isi rekomendasi. Tahun 2012-2013, rekomendasi perencanaan pembangunan hanya difokuskan pada sistem kelembagaan dan inventarisasi lembaga riset nasional (stakeholders) Puspiptekla serta kesesuaian kondisi perairan sebagai dermaga sandar kapal-kapal riset nasional melalui pelaksanaan survei hidro-oseanografi dan bathimetri dan ketersediaan peta. Tahun 2013, rekomendasi menghasilkan peta bathymetri/kedalaman laut lokasi pembangunan puspiptekla. Adapun tahun 2014, rekomendasi difokuskan pada kondisi geologi-geofisika daratan menggunakan survei geolistrik untuk mendukung rencana pembangunan fasilitas daratan. Rekomendasi ini menggambarkan profil lapisan tanah dan batuan pada area daratan dari permukaan hingga batas lapisan batuan keras, data ini apabila digabungkan dengan data pengeboran (soil investigation), nantinya dapat digunakan dalam rangka pre-DED.
4) Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Target Jangka Menengah
Realisasi kinerja hingga tahun 2014 berupa 1 Rekomendasi rencana pembangunan puspiptekla di Kabupaten PPU, Propinsi Kalimantan Timur bila dibandingkan dengan target jangka menengahnya RPJM 2010-2014 belum sepenuhnya terealisasi. Dalam rekomendasi rencana pembangunan puspiptekla di kabupaten PPU tersebut di atas belum sepenuhnya dapat digunakan sebagai rekomendasi akhir sebab masih ada data-data survey lapangan yang belum lengkap untuk melengkapi rekomendasi tersebut.
5) Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Standard Nasional
Tidak ada Standard Nasional yang dapat dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2014
LAKIP 2014 TPSA BPPT III-23
Gambar III-11. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun Ini dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Sebelumnya
Capaian Tahun 2014:
Hasil pengukuran kondisi batuan di calon lokasi pengembangan PUSTEKLA dengan menggunakan teknologi geolistrik. Hasilnya menunjukkan bahwa ketebalan batuan keras untuk acuan fondasi berada pada kedalaman 40 meter. (formasi Balikpapan)
Capaian Tahun 2013:
Hasil survey batimetri lokasi dengan kedalaman air yang cukup untuk dermaga kapal-kapal riset Indonesia termasuk Kapal Riset Baruna Jaya dengan Draft 5 meter
Capaian Tahun 2012
Disain konsep PUSTEKLA dan Penentua Lokasi
Pengembangan