• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.6 HIPOTESIS

Variabel independen Variabel dependen

a) Variabel independen : tinnitus b) Variable dependen : Nyeri kepala

2.6HIPOTESIS

Adanya hubungan antara nyeri kepala dengan kualitas hidup pasien tinnitus

tinnitus Nyeri kepala

 Usia

 Jenis kelamin

 Gangguan psikologis

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian ini adalah Systematic Review yaitu metode penelitian untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan interpretasi terhadap semua hasil penelitian yang relevan terkait dengan topik penelitian.

3.2 KRITERIA INKLUSI dan EKSKLUSI

3.2.1 Populasi

Orang dewasa dalam rentang usia 25-60 tahun yang mengalami gejala telinga berdenging.

3.2.3 Outcome

Outcome yang diukur dalam penelusuran ilmiah ini adalah karakteristik tinnitus dapat mempengaruhi usia, jenis kelamin dan gaya hidup seseorang dan dapat di nilai menggunakan Tinnitus Handicap Inventory (THI).

3.2.2 Tipe Studi

Desin penelitian yang diambil dalam penelusuran ilmiah ini adalah desain penelitian eksperimental dengan RCT ataupun Non-RCT.

29

Population Orang dewasa dalam rentang usia 25-60 tahun yang mengalami gejala telinga berdenging.

Outcome Karakteristik tinnitus dapat mempengaruhi usia, jenis kelamin dan gaya hidup seseorang dan dapat di nilai menggunakan Tinnitus Handicap Inventory (THI).

Desain Penelitian Setiap desain penelitian

eksperimental dengan RCT ataupun Non-RCT.

Terbitan Studi Tahun 2015-2020 Table 3.1 Kriteria Studi

3.3 STRATEGI PENCARIAN LITERATUR

Penelusuran artikel publikasi melalui internet dari sumber utama Pubmed, science direct, Wiley online library. Pencarian artikel menggunakan kata kunci : charachteristic, tinnitus, headache, quality of life. Artikel atau jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi diambil dan dilakukan analisis. Penelitian ini menggunakan publikasi terbitan tahun 2015 sampai 2020.

3.4 ANALISIS DATA

Metode penelitian menggunakan metode dengan pendekatan kualitatif

“metasintesis” yaitu untuk mensintesis atau merangkum hasil-hasil penelitian eksperimental dengan RCT ataupun Non-RCT yang berkaitan dengan tinnitus.

Review artikel ini akan di sintesis menggunakan metode naratif dengan mengelompokkan data-data hasil ekstraksi yang sesuai dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan penelitian.

3.5 DEFINISI OPERASIONAL

1. Variabel dependen a) Tinnitus

Tinnitus merupakan suatu gangguan pendengaran yaitu terdengarnya bunyi tanpa adanya rangsangan bunyi atau suara dari luar.

2. Variabel Independen a) Nyeri kepala

Nyeri pada kepala atau rasa sakit yang menyebar ke seluruh atau sebagian sisi kepala akibat dari gangguan pada struktur-struktur di daerah kepala dan leher seperti kulit kepala, otot-otot kepala dan leher, mata, telinga, serta saraf-saraf di kepala.

 Usia

Lama hidup responden dari lahir sampai saat penelitian

 Jenis Kelamin

Gambaran anatomis untuk membedakan antara laki-laki dan perempuan, dilihat dari gambaran luar.

 Gangguan psikologis

Suatu kondisi ketika seseorang memiliki cara berpikir, berperilaku, serta emosi yang abnormal.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menelusuri DataBase elektronik seperti Pubmed, Sciencedirect, dan Wiley online library. Proses pemilihan jurnal dilakukan dengan metode identifikasi, skrining, uji kelayakan, dan inklusi.

Berikut ditampilkan skema pencarian jurnal.

xxSumber Data

Pubmed (n=303)

Sumber Data

Science direct (n=1865)

Sumber Data

Wiley online library (n=956)

Total Artikel (n=3124) Total Artikel Duplikasi (n=998)

Artikel Tanpa Duplikasi (n=2126) IDENTIFIKASI

SKRINING

KELAYAKAN

INKLUSI

Catatan masuk eksklusi (n=2100)

Full text (n=26)

Full text masuk inklusi (n=3)

Strategi awal yang digunakan untuk penelusuran jurnal yaitu dengan mengakses DataBase di Pubmed, Science Direct, dan Wiley Online Library dengan memasukkan kata kunci : Characteristic, Tinnitus, headache, quality of life. Setelah ditemukan hasilnya, jurnal disaring sesuai kriteria yang telah ditentukan yaitu : jurnal terbaru tahun 2015-2020.

Hasil identifikasi ditemukan beberapa jurnal diantaranya : Pubmed 303 jurnal, science direct 1865 jurnal, dan wiley Online Library 956 jurnal. Sehingga total jurnal yang didapatkan yaitu 3124 jurnal. Dari 3124 jurnal dilakukan identifikasi untuk melihat duplikasi. Identifikasi tersebut meliputi judul, tahun dan nama pengarang. Apabila didapatkan kesamaan, dapat disimpulkan bahwa jurnal tersebut isinya sama. Setelah dilakukan identifikasi terdapat 998 jurnal yang sama.

Maka total 3124 jurnal dikurangi dengan jurnal duplikasi sebanyak 998 jurnal, sehingga didapatkan hasilnya 2126 jurnal tanpa duplikasi.

Sebanyak 2126 jurnal dilakukan skrining untuk mendapatkan tema yang sesuai dengan kriteria yang dicari. Dari 2126 jurnal terdapat 26 jurnal yang sesuai dan sebanyak 2100 jurnal tidak sesuai dengan yang dicari. Selanjutnya dari 26 jurnal dilakukan analisis kembali untuk memastikan kelayakan dengan inklusi yang sudah ditentukan. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat 3 jurnal yang masuk dalam kriteria inklusi. Ada 23 jurnal yang tidak termasuk ke dalam kriteria inklusi karna membahas tatalaksana pada sakit kepala.

Total hasil pencarian yang didapat dari 3 DataBase yaitu Pubmed, Science

Perempuan Laki-laki Total Berthold dkk Hausham,

Table 4.1 Informasi Dasar Tentang Studi Individu

33 dengan tinnitus. Penelitian tersebut dilakukan di Negara Germany dan Polandia.

Berdasarkan hasil dari ke tiga penelitian pada Tabel 4.1, menunjukkan bahwa dari dua peneliti memiliki jenis tinnitus bilateral dan satu peneliti memiliki jenis tinnitus subjektif. Berdasarkan tahun penelitian, dua peneliti melakukan penelitian tahun 2020 dan satu peneliti pada tahun 2017. Dari ketiga penelitian tersebut didapatkan dua peneliti memiliki sampel wanita lebih banyak dibandingkan laki-laki. Satu peneliti memiliki sampel laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan.

Tiga penelitian yang direview menggunakan analisis dan variable yang berbeda untuk menentukan hubungan kondisi tinnitus dengan sakit kepala. Hal ini digambarkan pada table 4.2.

Berdasarkan Table 4.2 menunjukkan bahwa variabel dependen penelitian adalah nyeri kepala dan variabel independen yang digunakan adalah tinnitus.

Hasil penelitian ini menjelaskan 2 dari 3 penelitian menunjukkan adanya hubungan antara nyeri kepala dengan kualitas hidup pasien tinnitus.

4.2 PEMBAHASAN

Penelitian Berthold pada tahun 2017, dilakukan penelitian pada 955 sampel yang terdiri dari 283 perempuan dan 672 laki-laki dengan gejala tinnitus disertai nyeri kepala dan tinnitus tanpa disertai nyeri kepala. Analisis dilakukan dengan mengumpulkan data pasien dan disajikan di Pusat Tinnitus multidisiplin dari Universitas Regensburg antara tahun 2003 sampai tahun 2011. Penelitian tersebut menunjukkan hubungan antara tinnitus dengan nyeri kepala yang berkaitan dengan jenis kelamin (p = 0,452), yang berkaitan dengan usia (p = 0,421), dan yang berkaitan dengan gangguan psikologis (p = 0, 909). Dari kesimpulan penelitian Berthold didapatkan bahwa tinnitus dengan nyeri kepala yang berkaitan dengan jenis kelamin dan gangguan psikologis memiliki hubungan yang bermakna dibandingkan dengan tinnitus tanpa nyeri kepala. Sedangkan tinnitus dengan nyeri kepala atau tanpa nyeri kepala tidak memiliki perbedaan signifikan dengan usia.

Di penelitian Alessandra pada tahun 2020 dengan metode cross-sectional, dilakukan penelitian pada 1981 orang yang terdiri dari 1034 perempuan dan 947 laki-laki. Pada penelitian ini, tinnitus dengan nyeri kepala atau tinnitus tanpa nyeri kepala dibagi menjadi 3 kelompok yaitu; setiap tinnitus, tinnitus sebagai masalah besar, dan tinnitus parah. Subjek dengan nyeri kepala lebih sering melaporkan adanya tinnitus (multivariate OR, 2.61; 95% Cl, 2.19-3.12), tinnitus sebagai masalah besar (OR,5.63;95%CI,4.10-7.72) dan tinnitus berat (OR,4.99;95%CI,3.417.32). Penelitian ini juga mengevaluasi hubungan antara nyeri kepala dan tinnitus yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin. Pada pria (OR,3,21;95%CI,2,22-4,64) dan pada wanita (OR,2,49;95%CI,2,03–3,06).

Hubungan ini lebih besar pada pria, meskipun tidak berbeda secara signifikan

35

dari wanita. Sedangkan untuk tinnitus sebagai masalah besar pada pria (OR,7,28;95%CI,4,19-12,6) dan pada wanita (OR,5,51;95%CI,3,69-8,22) dan untuk tinnitus berat pada pria (OR,8.14;95%CI,4.22-15.7) dan pada wanita (OR,4.20;95%CI,2.59-6.80).

Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara tinnitus dengan nyeri kepala yang berkaitan dengan jenis kelamin. Yang mana pada setiap tinnitus yang berhubungan dengan jenis kelamin (p < 0.001), tinnitus sebagai masalah besar yang berkaitan dengan jenis kelamin (p = 0,0003), tinnitus parah yang berkaitan dengan jenis kelamin (p = 0,0014). sedangkan tinnitus yang berkaitan dengan usia berdasarkan setiap tinnitus (p < 0,0001), berdasarkan tinnitus sebagai masalah besar (p = 0,5619), tinnitus parah (p=)). Pada subjek dengan tinnitus berat ditemukan perbedaan pada TFI, stress, ukuran kecemasan dan kualitas hidup fisik dan psikologis (p = 0,039 hingga 0,025 setelah koreksi untuk beberapa perbandingan). Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara nyeri kepala dan tinnitus dengan peningkatan keparahan.

Penelitian di Polandia pada tahun 2020 dilakukan dengan studi prospektif dengan subjek 286 di Universitas Bydgoszcz dari februari 2019 hingga mei 2020.

Dari 286 subjek tinnitus ditemukan 141 (49,3%) tinnitus mengalami nyeri kepala.

Pada tinnitus tanpa nyeri kepala yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin laki-laki/perempuan [77(53.10%)/68(46.90%)] dan tinnitus dengan nyeri kepala yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin laki-laki/perempuan [42(29.79%)/99(70.21%)] dengan (p < 0,0001). Pada subjek tinnitus dengan atau tanpa nyeri kepala yang dikelompokkan pada usia (p = 0,0363). Kemudian pada tinnitus yang dikelompokkan berdasarkan gaya hidup terdiri dari merokok, depresi, dan gangguan tidur. Tinnitus tanpa nyeri kepala dengan merokok 13(8,97%) dan tinnitus dengan nyeri kepala dengan merokok 11(7,80%) dan didapatkan (p = 0,8320). Tinnitus tanpa nyeri kepala dengan depresi 30(20,69%) dan tinnitus dengan nyeri kepala dan depresi 46(32,62%) dan didapatkan (p = 0,0236%). Kemudian tinnitus tanpa nyeri kepala dengan gangguan tidur 33(22.76%) dan tinnitus dengan nyeri kepala dan gangguan tidur 42(29,79%) dan didapatkan (p = 0,1821). Pada penelitian ini disimpulkan bahwa tinnitus lebih

signifikan pada wanita. Pada kelompok tinnitus yang bukan nyeri kepala, biasanya sebagian besar tinnitus unilateral sedangkan pada kelompok dengan nyeri kepala, biasanya sebagian besar tinnitus bilateral.

BAB V

KESIMPULAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Dari penelitian yang telah dilakukan, ditemukan adanya hubungan antara karakteristik tinnitus dengan kualitas hidup pasien.

2. Dari penelitian tersebut adanya hubungan antara karakteristik pasien tinnitus dengan nyeri kepala

3. Dari hasil penelitian tersebut adanya hubungan signifikan antara nyeri kepala dengan jenis kelamin, usia, dan gaya hidup seperti; stress, depresi, merokok, dan gangguan tidur.

5.2 SARAN

1. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan tinnitus dengan nyeri kepala agar data yang dihasilkan dari penelitian meta-sintesis lebih relevan.

2. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut pada kelompok wanita yang menderita tinnitus agar mengurangi bias.

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, D.P. (2016). Mengenali Gejala Tinnitus dan Penatalaksanaannya.

DOAJ. Vol. 6 No.1, 34-40.

Alessandra. L, Edvall. N.K. (2020). Relationship between headaches and tinnitus in a Swedish study. Scientific reports. https://doi.org/10.1038/s41598-020-65395-1

Annemarie Van der Wal, T.L. (2020). Sex Differences in the Response to Different Tinnitus Treatment. doi:10.3389/fnins.2020.00422,14, 1-9.

Ballenger JJ. (1997). Penyakit telinga, hidung, tenggorokan, kepala dan leher.

Alih bahasa: Staf pengajar FKUI-RSCM. 13rd ed. Jakarta: Binarupa

JAMA Otolaryngol Head Neck Surgion, 142(10), 959-965.

Chari DA, limb CJ. (2018). Tinnitus. Klinik Medis Amerika Utara 102 (6): 1081-1093. Doi: 10.1016/j.mcna.2018.06.014. PMID: 30342610.

Delwien Esther Jacob, S.S. (2018). Faktor-aktor yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat karubaga district sub sidtric tolikara provinsi Papua.

JNIK, 1(1): 2621- 6507.

doi: 10.1155/2016/2830157

Henry, J.A, D.K, Schechter M.A. (2005). Tinjauan umum tinnitus: prevalensi, mekanisme, efek, dan manajemen. 48 (5): 1204-1235.

Hermawan, M.F. (2020). Hubungan lama paparan kebisingan mesin terhadap derajat gangguan pendengaran akibat bising pekerja bagian produksi PT.MB.

Hidayati, H. B. (2016). Pendekatan klinis dalam menajemen nyeri kepala. The clinician’s approach to the management of headache. 2(2):89-97.

http://dx.doi.org/10.21776

Janet S. Choi, A.J. (2020). Pevalence of Tinnitus and Associated Factors Among Asian Americans: Results From a National Sample. 130(12), E933-E940.

https://doi.org/10.1002/lary.28535

Jatmiputri. S.S, Belladonna. M. (2017). Pengaruh stress kerja terhadap kejadian nyeri kepala pada pekerja ground handling (Studi kasus di Bandara Ahmad Yani Semarang). 6(2):1244-1252.

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico

Keate B. (2011). Tinnitus Handicap Inventory (article).

www.tinnitusformula.com/library/tinnitus-handicap-inventory/

39

Kim Hyun-Jong et al., (2015). Analysis of the prevalence and associated risk factors of tinnitus in adults. Plos one. Doi: 10.1371/journal.pone.0127578.

Kurniawati. S.P. (2016). Intensitas kebisingan terhadap gangguan perdengaran dan keluhan tinnitus pada pekerja penggilingan daging di kabupaten jember. Digital Repository Universitas Jember. 1-143.

Lasisi AO & Gureje O. Prevalence of Insomnia and Impact on Quality of Life Among Community Elderly with Tinnitus. Ann Otol Rhinol Laryngol.

2011. 120(4): 226-230. Doi: 10.1177/000348941112000402.

Leaver, A.M, Seydell-Greenwald, A, & Rauschecker, JP. (2016). Interaksi pendengaran limbic pada tinnitus kronis: Tantangan untuk penelitian neuroimaging. 334: 49-57.

Lee. Y, Kim. T, Lee. K. (2020). The Pathophysiology of Tinnitus: Involment of the Somatosensory, Brain, and Limbic Systems. Audiology and speech research. 16(1):11-18. http://doi.org//10.21848/asr.190116.

Lenkeit CP, Al Khalili Y. (2020). Pulsatile tinnitus. Start Pearls.

Luciana Geocze, S. S. (2018). Quality of Life: Tinnitus and psychopathological symptoms. 8(5), 1496-1502

Magdalena. N, Wicinski. M. (2020). The prevalence of different types of headache in patient with subjective tinnitus and its influence on tinnitus parameter: A Prospective Clinical Study. MDPI. 1-13. doi:

10.3390/brainsci10110776.

McCormack A, Edmondson-Jones M, Somerset S, Hall D. (2016). A systematic review of the reporting of tinnitus prevalence and severity. Hear Res. 337:

70-79. Doi: 10.1016/j.heares.2016.05.009.

Moller AR. (2016). Sensorineural Tinnitu: Its Phatology and Probable Therapies.

International Journal of Otolaryngology. : 1-13.

Mottaghi, A, Menendez-Diaz, I, Cobo,JL, Gonzalez-Serrano,J, Cobo, T. (2018).

Is there a higher prevalence of tinnitus in patient with tempomandibular disorders? A systematic review and meta-analysis. Journal Oral

Rehabilitation. 46:76-86

Nondahl DM, Cruickshanks KJ, Huang GH, dkk. Tinnitus and its risk factors in the Beaver Dam Offspring study. (2011). Int J Audiol . 50 (5): 313-320.

Patel JJ, Levy DA, Nguyen SA, Rizk HG, Meyer TA. Depression in Meniere’s: a systematic review and meta-analysis. The Journal of Laryngology and Otology.2020.134(4):293-301.

Philips, JS, Erskine, S., Moore, T., Nunney, I., dan Wright, C. (2019). Eye movement desensitization and reprocessing as a treatment for tinnitus..

Laringoskop 129, 2384-2390. Doi: 10.1002/lary.27841.

Ralli, M.,Greco, A., Turchetta, R. (2017). Somatosensory tinnitus: Current evidence and future perspectives. Journal of International Medical Research. 43(3): 933-947. https://doi.org/10.1177/0300060517707673.

Rappaport JM, Provensan C. (2002). Neurootology for audiologist. In: Jack Katz eds. Handbook of audiology. Philadelphia: Lippincott Williams &

Wilkins. 9-13.

Shargorodsky J, Curhan GC, Farwell WR. (2010). Prevalence and characteristics of tinnitus among US adult. Am J Med. 123(8): 711-8.

doi:10.1016/j.amjmed.2010.02.015.

Sherwood L. Human physiology from cell to system. Belmont: Brooks/cole; 2010 Sherwood, Lauralee.2001.Fisiologi manusia: dari sel ke sistem.Jakarta:ECG.

Sherwood. LZ, (2014). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta:

EGC, 595-677.

Smith. S, BSc, Sereda. M. (2020). Smartphone apps for tinnitus management. The Hearing Journal. 73 (2): 20-23.

Soepardi, Efiaty Arsyad, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher Edisi Kelima. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Sorayah. (2015). Uji validitas konstruk Beck Depression Inventory II. Junal pengukuran psikologi dan pendidikan Indonesia, IV (1), 29-46.

Tyler, RS, RL Owen, J. Bridges. (2018). Tinnitus suppression in cochlear Implant patient using a sound therapy app. American journal of audiology 27 (3):

316-323. Doi: 10.1044/2018_AJA-17-0105.

WHO 2012. “Definition quality of life”. WHO.

Yu-Chen, W.X. (2017). Tinnitus distress is linked to enhanced resting-state functional connectivity from the limbic system to the auditory cortex, 38(5), 2384- 2397. https://doi.org/10.1002/hbm.23525

41

Lampiran A. Biodata Penulis

Data Diri

Nama Lengkap : Fatimah

NIM : 170100072

Tempat/Tanggal Lahir : Padangsidimpuan / 31 Januari 1999 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia Nama Orang Tua

1. Ayah : Erwinsyah Nasution

2. Ibu : Masripawani Siregar

Alamat

1. Medan : Jl. Bajak 2H Komplek Casa Visela No. 3, Medan Amplas

2. Padangsidimpuan : Jl. DR. Payungan Dlt, Gg. Damai 2 No. 9, Padangsidimpuan, Sumatera Utara

Email : fatimahnasution240@gmail.com

Riwayat Pendidikan

Riwayat Pendidikan Tahun

1. SD N 200110/15 Padangsidimpuan 2005-2011 2. MTsN 1 Model Padangsidimpuan 2011-2014

3. SMA N 6 Padangsidimpuan 2014-2017

4. Universitas Sumatera Utara, Medan 2017- Sekarang

2. Pesrta MMB FK USU 2017

3. Peserta LKMM lokal FK USU 2017

4. Peserta seminar dan workshop Pengenalan alat bedah minor dan cara menginfus

5. Peserta seminar dan workshop Kesehatan jantung dan resusitasi jantung paru

Riwayat Organisasi

Riwayat Organisasi Tahun

1. Anggota futsal putri FK USU 2017-2018 2. Persatuan mahasiswa perantau

IMAKOPASID USU-POLMED

2017-Sekarang 3. Persatuan mahasiswa perantau

PERMAKED TABAGSEL FK USU

2017-Sekarang 4. Anggota Tahfidz AL-QUR’AN FK USU 2019

43

Lampiran B. Halaman Pernyataan Orisinalitas

PERNYATAAN

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PENDERITA TINNITUS DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN :

SYSTEMATIC REVIEW

Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.

Adapun pengutipan penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan skripi ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penelitian ilmiah.

Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Medan, Februari 2021 Penulis,

Fatimah

NIM. 17010072

Dokumen terkait