• Tidak ada hasil yang ditemukan

Angin 1. Arah angin

Dalam dokumen Laporan Resmi Meteorologi Laut Afif Rahman (Halaman 67-73)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Angin 1. Arah angin

Hasil yang diperoleh pada pengukuran arah angin tersaji pada tabel 7. Tabel 8. Hasil Pengukuran Arah Angin

No. Waktu (WIB) Arah Angin

1. 08.00 3000 Tenggara 2. 09.00 130º Tenggara 3. 10.00 185º Selatan 4. 11.00 170º Selatan 5. 12.00 330º Bujur Timur 6. 13.00 240º Barat Daya 7. 14.00 190º Selatan 8. 15.00 190º Barat Daya 9. 16.00 290º Barat 10. 17.00 200º Barat Daya

Sumber: Praktikum Meteorologi Laut 2013

Hasil yang diperoleh dari praktikum meteorologi laut materi arah angin di dapatkan hasil arah angin pada lokasi praktikum pada setiap jamnya arah angin berubah-ubah.Kecenderungan arah dari angin pada pagi hari sekitar jam 09.00 – 10.00 WIB mengarah kearah tenggara kemudian pada pukul 11.00 – 12.00 WIB terjadi perubahan arah angin yaitu angin mengarah ke arah selatan.Setelah itu

kecenderungan arah angin pada pukul 13.00 – 17.00 WIB sama angin mengarah kea rah barat daya.

Dari hasil arah angin yang telah disebutkan diatas dapat dikatakan bahwa arah angin pada setiap waktunya berbeda antara arah angin pada pagi hari berbeda dengan arah angin pada siang dan sore hari arah angin dapat di pengaruhi oleh tekanan udara sekitar daerah pengamatan, temperatur daerah pengamatan juga mempengaruhi arah dari angin dan topografi daerah pengamatan.

Menurut Hantoro et al. (2008) Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah yang bertekanan udara lebih rendah. Pergerakan udara ini disebabkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Jika udara dipanaskan akan memuai yang akhirnya naik karena menjadi lebih ringan. Jika udara yang dipanaskan naik, tekanan udara menjadi turun karena udara berkurang kerapatannya sehingga udara dingin di sekitarnya akan mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tersebut.Udara lalu menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan kembali naik.

Menurut Hantoro et al. (2008) Karakteristik angin meliputi profil geseran angin, massa jenis angin, arah angin dan kekuatan angin. Ada dua jenis profil geseran angin yang biasa digunakan untuk menghitung energi, yaitu profil geseran angin eksponensial dan profil geseran angin kekasaran permukaan. Sedangkan untuk kerapatan angin umumnya memiliki nilai 1.225 kg/m3, arah angin bergerak dari daerah maksimum ke daerah minimum dan kekuatan angin adalah sebanding dengan kecepatannya.

4.4.2. Kecepatan angin

Hasil yang diperoleh pada pengukuran kecepatan angin tersaji pada tabel 8. Tabel 9. Hasil Pengukuran Kecepatan Angin

No Waktu Kecepatan (Knots)

1 08.00 0,5

2 09.00 2,4

Sumber: Praktikum Meteorologi Laut 2013

Lanjutan Tabel 9. Hasil Pengukuran Kecepatan Angin

No Waktu Kecepatan (Knots)

3 4 5 6 10.00 11.00 12.00 13.00 2,4 2,9 2,9 1,5 7 14.00 1,5 8 15.00 1,2 9 16.00 1.5 10 17.00 1,1

Berdasarkan Tabel 8. Hasil pengukuran kecepatan angin dapat dilihat pada Gambar 20.

Gambar 4. Grafik Pengukuran Kecepatan Angin Terhadap Waktu

Hasil yang diperoleh dari praktikum meteorologi laut materi kecepatan angin di dapatkan hasil arah angin pada lokasi praktikum pada setiap jamnya kecepatan angin berubah-ubah.Pada awal pengamatan kecepatan angin pada daerah pengamatan cukup rendah yaitu 0,5 m/s ,terjadi kenaikan kecepatan angin pada pengamatan selanjutnya yang semula 0,5 m/s menjadi 2,4 m/s pada pukul 09.00 – 10.00 WIB.Mejelang siang kecepatan angin pada daerah pengamatan menurun yaitu 2,09 m/s pada pukul 11.00 WIB dan terus terjadi penurunan kecepatan anginhingga pukul 13.00 WIB dengan kecepatan angin sebesar 1,5 m/s kemudian pada pukul 14.00 WIB terjadi kenaikan kecepatan angin sebesar 0,40 m/s sehingga kecepatan pada pukul 14.00 WIB menjadi 1,9 m/s.Semakin sore kecepatan angin semakin berkyurang dan titik terendah kecepatan angin terdapat pada pukul 16.00 WIB dengan kecepatan angin sebesar 0,9 m/s.

Menurut,Mariono et.al (2012) Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian dua meter diatas tanah. Perbedaan

tekanan udara antara asal dan tujuan angin merupakan faktor yang menentukan kecepatan angin. Dalam mengukur kecepatan angin terdapat istilah kecepatan angin rata-rata. Kecepatan angin rata-rata adalah jumlah seluruh kecepatan angin pada saat pengamatan di bagi dengan jumlah pengamatan tanpa memperhatikan arah angin.. Kecepatan angin dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut anemometer.

4.2.4. Skala Beauford

Hasil yang diperoleh pada pengukuran skala Beauford tersaji pada tabel 5. Tabel 10. Hasil Pengukuran Skala Beauford

No Waktu Skala Beauford

1 08.00 1-3 2 09.00 4 3 10.00 4 4 11.00 4 5 12.00 4 6 13.00 4 7 14.00 4 8 15.00 4 9 16.00 1-3 10 17.00 1-3

Sumber: Praktikum Meteorologi Laut 2013.

Hasil yang diperoleh dari praktikum meteorlogi laut materi skala Beauford didaptkan hasil pada awal pengamatan skala Beauford 1 – 3 (Angin lemah) dengan ciri - ciri keadaan di darat yaitu angin terasa di wajah, daun-daun berdesir,

kincir angin bergerak oleh angin dan keadaan dilaut yaitu riuk kecil terbentuk namun tidak pecah permukaan tetap seperti kaca.Kemudian pada pengamatan pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB skala Beaufordnya sama yaitu 4 (Angin sedang) dengan ciri – ciri keadaan di darat mengangkat debu dan menerbangkan kertas, cabang pohon kecil bergerak dan keadaan dilaut yaitu ombak kecil mulai memanjang, garis – garis buih mulai terbentuk.Pada pukul 16.00 dan 17.00 WIB skala Beauford yang terbentuk yaitu 1 – 3 (Angin lemah) dengan ciri - ciri keadaan di darat yaitu angin terasa di wajah, daun-daun berdesir, kincir angin bergerak oleh angin dan keadaan dilaut yaitu riuk kecil terbentuk namun tidak pecah permukaan tetap seperti kaca.

Menurut Nataliani et al.(2012), angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energy panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara lebih panas dan tekanan udara cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut [4]. Pengkategorian kecepatan angin menurut besar nilai kecepatan angin ke dalam 11 kategori kecepatan angin menurut skala Beauford.

4.5. Arus

Dalam dokumen Laporan Resmi Meteorologi Laut Afif Rahman (Halaman 67-73)

Dokumen terkait