III. MATERI DAN METODE
3.2. Metode 1 Keawanan
a. kelembaban
Metode yang digunakan dalam pengamatan kelembaban udara pada Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:
1. Menentukan titik awal (titik stasiun) pengukuran kelembaban;
2. Memasukkan secara perlahan-lahan air tawar ke dalam tempat-tempat yang telah disediakan;
3. Membiarkan selama 5 menit untuk penyesuaian (pengamat jangan sampai mengganggu);
4. Membaca skala yang tertera dalam termometer; dan 5. Mencatat hasil pengamatan.
b. jenis awan
Metode yang digunakan dalam pengamatan jenis–jenis awan pada Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:
1. Menentukan titik stasiun pengamatan;
2. Menggunakan binokuler atau kamera digital amati awan yang berada diatas kepala pengamat;
3. Mengulangi percobaan dengan mengamati seluruh awan; 4. Mengidentifikasi awan dengan bantuan buku identifikasi awan; 5. Mendokumentasikan hasil pengamatan;
6. Mencatat hasil pengamatan. c. temperatur udara
Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut: 1. Mengukur temperatur udara setiap 10 m;
2. Pengukuran dilakukan di atas permukaan air laut dan selama pengukuran temperatur udara, termometer jangan sampai terkena langsung radiasi sinar matahari;
3. Membiarkan 3 menit untuk penyesuaian; 4. Mencatat suhu yang tertera pada skala;dan 5. Menggambar grafik hasil pengukuran. d. temperatur air laut
Metode yang digunakan dalam pengamatan temperatur air laut pada Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:
1. Mengukur temperatur air laut setiap 10 m; 2. Memasukkan termometer ke dalam air laut; 3. Membiarkan 3 menit untuk penyesuaian; 4. Mencatat suhu yang tertera pada skala; 5. Menggambar grafik hasil pengukuran.
3.2.2 Angin
a. arah angin
Metode yang digunakan dalam pengamatan arah angin pada Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:
1. Menentukan stasiun pengamatan;
2. Membiarkan pengamat berada tepat di atas tempat yang terbuka; 3. Mengibarkan slayer di atas kepala pengamat;
5. Membiarkan selama 3 menit untuk penyesuaian;
6. Mengidentifikasi dari arah mana angin berasal dengan bantuan kompas baring;
7. Mencatat hasil pengamatan. b. kecepatan angin
Metode yang digunakan dalam pengamatan kecepatan angin pada Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:
1. Menentukan titik awal pengamatan; 2. Menentukan dari mana asal arah angin;
3. Menyalakan Anemometer;
4. Membiarkan 3 menit untuk penyesuaian; 5. Mencatat angka yang tertera pada Anemometer; 6. Menggambar grafik.
c. Skala Beaufort
Metode yang digunakan dalam pengamatan skala Beaufort pada Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:
1. Mengamati angka kecepatan angin yang tertera pada Anemometer; 2. Mengamati besar gelombang air laut;
3. Mengidentifikasi dengan bantuan skala Beaufort; 4. Mencata hasil pengamatan.
d. tekanan udara
Metode yang digunakan dalam pengamatan tekanan udara pada Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:
2. Mencari tempat yang datar;
3. Meletakkan barometer pada tempat yang datar dan terlindungi; 4. Membiarkan selama 3 menit untuk penyesuaian;
5. Mengamati angka yang tertera pada skala Barometer; 6. Mencatat hasil pengamatan;
7. Membuat grafik.
3.2.3. Arus
a. arah arus
Metode yang digunakan dalam pengamatan arah arus pada Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:
1. Menarik tali tambang sepanjang 100 m ke arah laut bebas;
2. Mengukur arah arus dari pantai menuju laut bebas setiap 10m sejauh 100m;
3. Menentukan titik awal (titik stasiun) pengukuran arus laut; 4. Menancapkan tonggak pada lokasi awal bola arus;
5. Menjatuhkan bola arus (jeruk) secara perlahan-lahan pada titik tersebut; 6. Membiarkan selama 3 menit untuk penyesuaian (pengamat jangan
sampai menggangu jalannya bola arus);
7. Menancapkan tonggak pada lokasi akhir bola arus (jeruk);
8. Menggunakan kompas baring untuk mengetahui arah arus setelah waktu tersebut dengan membaring antar tonggak;
9. Mencata hasil pengamatan. b. kecepatan arus
Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:
1. Menarik tali tambang sepanjang 100 m ke arah laut bebas;
2. Mengukur kecepatan arus dari pantai menuju laut bebas setiap 10m sejauh 100m;
3. Menentukan titik awal (titik stasiun) pengukuran kecepatan arus laut; 4. Menancapkan tonggak pada lokasi awal bola arus;
5. Menjatuhkan bola arus (jeruk) secara perlahan-lahan pada titik tersebut; 6. Membiarkan bola arus (jeruk) mengalir hingga tali rafia merenggang (s); 7. Mencatat waktu (t) yang diperlukan bola arus sampai merenggang; 8. Menghitung kecepatan bola arus dengan rumus V= s/t
c. kedalaman perairan
Metode yang digunakan dalam pengamatan kedalam perairan pada Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:
1. Menarik tali tambang sepanjang 100 m ke arah laut lepas;
2. Mengukur kedalaman laut dari pantai menuju laut lepas setiap 10m sejauh 100m;
3. Mencatat hasil pengamatan dan menggambar grafik.
3.2.4. Gelombang
a. tinggi gelombang (H)
Metode yang digunakan dalam pengukuran tinggi gelombang (H) pada Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:
2. Mengukur tinggi gelombang (H) dari pantai menuju laut bebas setiap 10m, 50m dan 100m;
3. Mengukur tinggi gelombang (H) pada saat puncak/ lembah gelombang mencapai rambu ukur;
4. Mencatat hasil pengukuran. b. panjang gelombang (L)
Metode yang digunakan dalam pengukuran panjang gelombang (L) pada Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:
1. Menarik tali tambang sepanjang 100 m ke arah laut bebas;
2. Mengukur panjang gelombang (L) dari pantai menuju laut bebas setiap 10m, 50m dan 100m;
3. Mengukur panjang gelombang (L) berdasarkan jarak yang ditempuh oleh suatu gelombang yaitu antara 2 buah puncak atau 2 buah lembah;
4. Mencatat hasil pengukuran. c. periode gelombang (T)
Metode yang digunakan dalam pengukuran periode gelombang (T) pada Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:
1. Menarik tali tambang sepanjang 100 m ke arah laut bebas;
2. Mengukur periode gelombang (T) dari pantai menuju laut bebas setiap 10m, 50m dan 100m;
3. Mengukur periode gelombang (T) berdasarkan waktu yang terjadi puncak gelombang satu ke puncak gelombang lain;
4. Mencatat hasil pengukuran. d. cepat rambat gelombang
Metode yang digunakan dalam menghitung cepat rambat gelombang pada Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:
1. Menarik tali tambang sepanjang 100 m ke arah laut bebas;
2. Mengukur cepat rambat gelombang dari pantai menuju laut bebas setiap 10m, 50m dan 100m;
3. Menghitung cepat rambat diukur dengan rumus V= L/T 4. Mencatat hasil pengukuran.
3.2.5. Pasang Surut
Metode yang digunakan dalam pengamatan pasang surut pada Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:
1. Menentukan titik awal stasiun pengamatan;
2. Menancapkan tiang berskala ditempat yang telah ditentukan;