• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGKET MENGENAI MEMBINA SIKAP KEAGAMAAN 1. Menyakini bahwa setiap perbuatan manusia akan dicatat malaikat

a. Sangat yakin b. Yakin c. Ragu-ragu d. Tidak yakin

2. Menyakini bahwa segala amal perbuatan akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak

a. Sangat yakin b. Yakin c. Ragu-ragu d. Tidak yakin

3. Menyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini adalah kehendak AllahSWT

a. Sangat yakin b. Yakin c. Ragu-ragu d. Tidak yakin

4. Senantiasa berusaha untuk menjalankan segala yang diperintah dan menjauhkan larangan Allah SWT

a. Selalu b. Sering

c. kadang-kadang d. Tidak pernah

5. Senantiasa melaksanakan shalat wajib tepat pada waktunya setiap hari a. Selalu b. Sering

6. Senantiasa menjalankan puasa Ramadhan a. Selalu b. Sering c. kadang-kadang d. Tidak pernah

7. Senantiasa mengeluarkan zakat baik zakat fitrah maupun maal a. Selalu b. Sering

c. kadang-kadang d. Tidak pernah 8. Senantiasa membaca Al Quran setiap hari

a. Selalu b. Sering c. kadang-kadang d. Tidak pernah

9. Senantiasa mengucapkan salam saat berjumpa dengan orang lain a. Selalu b. Sering

c. kadang-kadang d. Tidak pernah

10. Sikat ketika melihat orang lain tertimpa musibah tertimpa musibah a. Menolong dan menghiburnya

b. Melihat dan menjenguk c. Mengucapkan rasa iba d. Masa bodoh

11. Sikap ketika melihat tetangga berselisih a. Menasehati b. Melarang c. Membiarkan d. Ikut serta

Berita Wawancara Nama : Ustz. Hj. Hasanah Noer

Jabatan : Pembina MTGKI Tempat : Cengkareng Timur Tanggal : 13 Oktober 2010 Waktu : 10.00 – 12.00 wib

1. Bagaimana sejarah awaal hingga didirikannya (MTGKI) ini dan apa

tujuannya?

Jawaban: Pada awalnya majelis ta’lim ini hanya sebuah pengajian biasa yang didirikan pada tahun 1982 oleh bapak H. Mohammad Nur. Pada waktu itu hanya dikhususkan untuk kaum bapak, tapi karena jumlah jamaahnya kian hari kian bertambah, maka diadakanlah pula majelis ta’lim untuk kaum ibu yang di pimpin oleh anaknya sendiri yaitu ibu Hj. Hasanah Nur

Adapun tujuan didirikannya MTGKI untuk memajukan dan

mengembangkan syiar agama Islam baik ubudiyah maupun amaliyah, serta membantu pemerintah mewujudkan pendidikan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

2. Bagaimana perkembangan (MTGKI) dari sejak berdirinya hingga sekarang?

Jawaban: Perkembangannya sangat bagus, baik dari jumlah anggotanya yang meningkat dari kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh MTGKI jakarta barat selalu mendapatkan sambutan baik dari masyarakat terutama anggota sehingga dapat berjalan dengan lancar

3. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan keagamaan Islam yang dilaksanakan di majelis ta’lim?

Jawaban: kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilaksanakan MTGKI Ad- Da’watul Islami adalah pengjian yang diadakan 2x minggu, pengajian bulanan, pengajian keliling setahun sekali, program seminar, program latihan, menyantuni anak yatim, kaum dhuafa, kunjungan ponpes dan tour dakwah,program perluasan kegiatan majelis ta’lim, memperingati hari-hari besar Islam dengan mengadakan lomba seperti : MTQ,Qasidah, Sholawat dan sebagainya.

4. Bagaimana peran dan upaya MTGKI jakarta barat dalam meningkatkan kualitas majelis ta;lim?

Jawaban: MTGKI merupakan forum untuk berkomunikasi di antara para pengurus dan para guru majelis ta’lim, MTGKI menginginkan para pengurus dan guru majelis ta’lim ini menjadi orang-orang yang kreatif, terampil dan berpotensi tinggi sehingga dapat mengelola atau menjadikan suatu majelis ta’lim yang bermanfaat bagi jamaahnya. MTGKI selalu mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas majelis ta’lim

yaitu dengan mengadakan kegiatan yang mampu menambah wawasan dan pengetahuan para guru, pengurus serta jamaahnya.

5. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pengajian tersebut (termasuk materi dan materi)?

Jawaban: pengajian diadakan seminggu 2x yaitu hari senin pagi dan rabu ba’da zhuhur, kegiatan hari senin difokuskan pada pemberian materi,seperti akhlak, tauhid, fiqh, tafsir, sedangkan hari rabu ketermpilan baca Al-Qur’an (tajwid). Sedangkan metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan penugasan.

6. Bagaimana keadaan jamaah dan pengajar yang ada?

Jawaban: dari satu naungan MTGKI jamaah Ad-Da’watul Islami sekarang ini ada sekitar 1000 orang dari 30 majelis ta’lim yang bergabung, mereka semua memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda seperti : SD, SMP, Madrasah tsanawiyah dan aliyah bahkan ada juga yang perguruan tinggi. Sedangkan pengajar utama adalah saya sendiri (ibu Hj. Hasanah Nur) dan dibantu oleh tenaga pengajar lainnya.

7. Bagaimana sikap ibu sebagai pimpinan dalam memberikan dorongan dan motivasi kepada para ibu dalam menjalankan tugasnya?

Jawaban: saya selalu berusaha memotivasi mereka untuk selalu

bersemangat dalam menuntut ilmu, misalnya dengan melakukan

pendekatan-pendekatan persuasif dengan begitu akan tumbuh dalam diri mereka rasa atau sikap keagamaan.

8. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap kegiatan keagamaan tersebut? Jawaban: masyarakat di lingkungan cengkareng timur dan sekitarnya sangat mendukung sekali terhadap kegiatan-kegiatan yang diadakan di majelis ta’lim ini, mereka juga kadang-kadang ikut serta berpartisipasi baik dalam bentuk moril maupun materil.

Interviwer Intervewee

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005).

Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994), Cet. II.

Bambang Soepeno, Statistik Terapan (Dalam Ilmu-Ilmu Sosial Dan Pendidikan), (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), Cet I.

Basu Swastha dan Ibnu Sukadjo, Pengantar Bisnis Modern, (Yogyakarta: Liberti, 1993), cet. Ke-3.

Departemen Agama, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, (Surabaya: Al-Hidayah, 1998).

Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, (ed), Majelis, Ensiklopedia Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Haefe, 1994).

Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Difa Publiser).

H. M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Islam dan Umum), (Jakarta: Bumi Aksara, 1995). Cet. I.

Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), Edisi Revisi.

Jamaluddin Ancok dan Fuad Nashori Suroso, Psikologi Islami: Solusi Islam Atas Problem Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), Cet. I.

Jujun Suniassumantri, Hindarkan Indoktrinasi, (Jakarta: Panjimas, 1989), cet. I. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1994), Cet. 17. Michael Adryanto, Psikologi Sosial, (Jakarta: Erlangga, 1994), Cet. III.

Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf Nilai-Nilai Akhlak Atau Budi Pekerti Dalam Ibadah Dan Tasawuf, (Jakarta: CV.Karya Mulia, 2005).

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995), Cet. 10.

Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1997).

Nurul Huda, Pedoman Majelis Taklim, (Jakarta: KODI DKI Jakarta, 1990), Cet. II.

Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), Cet. I.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Edisis III.

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rinike Cipta, 1998), Cet. 11.

Tuti Alawiyah As, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Ta’lim (Bandung: MIZAN, 1997).

WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1985).

Zuhairini, et. All., Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cet. 11.

Dokumen terkait