• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Interpretasi Data

Sebagaimana penjelasan di atas, maka penulis dapat menjabarkan Bagaiman pendidikan agama islam yang diterapkan majelis ta'lim gabungan kaum ibu (MTGKI) ad Da'watul Islami dalam membentukan sikap agamis para

jama’ahnya di cengkareng jakarta barat secara rinci yaitu :

1. Peranan majlis takim Ad-Da’watul Islami dalam membina sikap keagamaan

jamaah

Majelis ta’lim adalah suatu wadah berkumpulnya orang muslim guna

menuntut ilmu agama Ialam, yang disertakan kegiatan yang dapat menggali potensi dan mengembangkan bakat serta menambah pengetahuan dan wawasan para jamaahnya.

Dalam Penelitian yang peneliti lakukan di majelis ta’lim Ad-Da’watul

Islami di wilayah Jl Daan Mogot KM. 12 Kleurahan Sahabat Kecamatan Cengkareng Timur Jakarta Barat. Bersumber dari jawaban angket, wawancara dan

observasi dapat peneliti simpulkan bahwa peranan majelis ta’lim Ad-D’awatul

Islami dalam membina sikap keagamaan, memiliki peranan sangat penting. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden sebagian besar menjawab 67,5%,

mengenai keberadaan majelis Ta’lim Ad-Da’watul Islami sebagian besar

responden menjawab sangat penting sebanyak 78,5%, hal tesebut dapat dilihat dari keaktifan ibu-ibu dalam mengikuti pengajian sebagian besar responden menjawab selalu sebanyak 75%, serta motivasi ibu-ibu dalam mengikuti pengajian sebgaian besar responden menjawab atas kemauan sendiri sebanyak

56 besar menjawab untuk menambah ilmu agama sebanyak 92,5%, begitu juga dengan bertambahnya ilmu yang dihasilkan dari pengajian sebagian besar ibu-ibu menjawab sangat bertambah sebanyak 75%,, selanjutnya mengenai penyampaian materi sebagian besar ibu-ibu menajwab sangat sistematis sehingga mudah untuk dipahami sebanyak 90%, kemudian mengamalkan ilmu pengatuhan dalam kehidupan sehari-hari sebgaian besar responden menjawab selalu mengamalkan ilmu yang didapat dari pengajian dalam kehidupan sehari-hari sebanyak 80%.

2. Memanamkan akidah yang baik dan kuat kepada Allah SWT.

Hal yang pertama Rasulullah SAW lakukan dalam mengawali dakwah Islamiyahnya adalah menanamkan akidah yang kuat kepada pengikutnya. Keyakinan kepada Allah SWT tercermin dari sikap patuh dan taat akan pelaksanaan kewajiban dan berusaha meninggalkan larangan-Nya. Sehingga manusia yang telah memiliki keyakinan kepada Allah SWT akan senantiasa berhati-hati dalan segala tingkah lakunya.

Dalam hal ini, majelis ta’lim Ad-Da’watul Islami merupakan lembaga

non formal yang senantiasa menyajikan materi-materi akidah guna menanamkan keyakinan yang kuat kepada para jamaahnya.

Dalam penelitian yang penulis lakukan di lingkungan Majelis ta’lim

Ad-Da’watul Islami, bersumber dari jawaban angket, wawancara serta

pengamatan langsung diketahui bahwa tingkat pengetahuan jamaah tentang akidah yang benar dan kuat relatif baik. Hal tersebut terbukti dari jawaban hasil angket tentang meyakini bahwa Allah SWT pencipta mutlak alam semesta sebagian besar ibu-ibu menjawab sangat yakin sebanyak 78,5%, kemudian mengenai menyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi dialam semesta ini adalah kehendak Allah SWT sebagian besar responden menjawab sangat yakin sebanyak 92,5%. Selanjutnya mengenai meyakini bahwa setiap amal perbuatan manusia akan dicatat oleh malaikat, sebagian besar responden menjawab sangat yakin sebanyak 97,5%. Begitu juga dengan meyakini bahwa

57 sebagian besar responden menjawab sangat yakin, sebanyak 77,5%. Dan senatiasa untuk berusaha menjalankan perintah Allah SWT sebagian besar responden menjawab selalu sebanyak 70%. Jika mengacu pada hasil angket tersebut, penulis dapat menyimpulkan jika penanaman akidah yang benar telah merekat pada diri pribadi jamaah, maka sikap keagamaan akan baik.

3. Melaksanakan ibadah keseharian dengan benar dan sungguh-sungguh.

Mengerjakan ibadah merupakan kewajiban setiap individu muslim. Bahkan Allah SWT telah menegaskan tempat bagi manusia yang taat adalah surga dengan segala kenikmatan di dalamnya, sedangkan bagi orang yang lalai dan tidak mengerjakan apa yang telah diperintahkan maka bagi mereka siksa yang sangat pedih yaitu neraka.

Setelah tertanam akidah yang kuat, umat islam dituntut untuk melaksanakan ibadah. Dalam Islam ibadah bukan hanya sekadar menggugurkan kewajiban, tetapi juga merupakan latihan-latihan rohani yang diperlukan manusia untuk menyeimbangkan daya-daya jasmani seseorang sebagai bekal dalam memjalankan kehidupan di dunia. Semua ibadah dalam islam seperti : shalat, puasa, zakat, dan haji bertujuan untuk membentuk ruh manusia agar senantiasa tidak melupakan Tuhan, bahkan senantiasa merasa dekat dengan-Nya.

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di majelis ta’lim Ad

-Da’watul Islami diketahui bahwa para jamaah masih sangat memperhatikan

pelaksanaan ibadah dengan tepat waktu dan sunguh-sungguh. Hal tersebut tergambar dari hasil jawaban responden dalam membisakan diri mereka untuk mengerjakan shalat tepat pada waktunya sebagagian besar ibu-ibu menjawab selalu sebanyak 75%, kemudian mengerjakan puasa sebagaian ibu-ibu menjawab selalu sebanyak 70%. Selanjutnya mengeluarkan zakat lebih banyak menjawab selalu sebanyak 72,5%. Kemudian membaca Al-quran sebagian besar ibu-ibu menjawab selalu sebanyak 50%.

58 Segala sesuatu yang kita perbuat, pasti terdapat akibatnya. Entah berdampak baik ataupun sebaliknya. Seseorang yang telah beranjak dewasa seharusnya telah memiliki keasadaran tang tinggi pada diri mereka untuk menjaga sikap terlebih dalam pengamalan ajaran agamanya.

Pengetahuan agama yang telah diperoleh, merupakan petunjuk jalan hidup yang harus dilakuakn. Sehingga kehati-hatian dalam melaksanakan perbuatan senantiasa ada agar terhindar dari norma agama yang akan menjerumuskan manusia kedalam kebinasaan.

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, penulis mendapatkan bahwa pengamalan sikap agamis pada diri ibu-ibu jamaah majelis ta’lim ad

-Da’watul Islami tergolong sangat baik. Hal tersebut terbukti dengan hasil

jawaban angket mengenai mengucapkan salam saat berjumpa dengan orang lain sebagian besar ibu-ibu menjawab selalu, sebanyak 82,5%. Kemudian senantiasa memberi dan meminta maaf saat melakukan kesalahan sebagian besar ibu-ibu menjawab selalu sebanyak 75% dan mengenai senantiasa berkata dan berlaku jujur sebagian besar responden menjawab selalu sebanyak 65%.

Berdasarkan analisis dan interpretasi data yang penulis ungkapkan

tersebut di atas, terbukti bahwa majelis ta’lim Ad-Da’watul Islami mempunyai

peranan yang sangat penting dalam membina sikap keagamaan khususnya jamaah bahkan masyarakat sekitar pada umumnya.

59 A. Kesimpulan

Dari seluruh rangkaian proses penelitian yang penulis lakukan, tentang bagaimana peranan majelis ta’lim Ad-Da’watul Islami dalam membina sikap keagamaan jamaah Study kasus di lingkungan RT 13/12 Kelurahan Sahabat kecamatan Cengkareng Barat Jakarta Barat, penulis dapat menyimpulkan bahwa, majelis ta’lim Ad-Da’watul Islami merupakan suatu lembaga yang sangat berperan dalam membina sikap keagamaan ibu-ibu, melalui kegiatan pengajian serta kegiatan-kegiatan yang lainnya yang telah diprogramkan baik kegiatan yang bersifat rutinitas maupun kegiatan yang bersifat insidental seperti tabligh akbar yang diadakan setiap setahun sekali, serta penyuluhan-penyuluhan, bakti sosial dan santunan kepada yatim piatu serta meperingati hari besar Islam. Hal ini dapat dibuktikan dengan jawaban angket yang disebar bahwa sebagian besar responden menjawab sangat berperan dalam membina sikap keagamaan jamaah, sehingga mereka mengalami peningkatan ilmu pengetahuan agama. Keberhasilan ini disebabkan adanya dukungan pengurus majlis taklim yang memberikan fasilitas yang dibutuhkan, memberikan semangat dan motivasi kepada ibu-ibu, dan juga metode atau cara penyampaian materi sebagian besar ibu-ibu menyatakan bahwa cara penyampaian materi pengajian sangat sistematis dan mudah untuk dipahami. Sehingga menumbuhkan semangat untuk terus menuntut ilmu, yang didasari dengan ketululusan untuk menambah pengetahuan agama sehingga dapat tertanam akidah dan ibadah yang baik dan tercermin sikap keberagamaan yang baik.

B. Saran

Sebagaimana yang telah penulis ungkapkan pada bagian awal penelitian, bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana peranan majelis ta’lim Ad-Da’watul Islami dalam membina sikap keagamaan jamaah di lingkungan RT 13/12 Kelurahan Sahabat Kecamatan Cengkareng Barat Jakarta Barat

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, ada beberapa hal yang penulis sarankan untuk lebih meningkatkan peranan majelis ta’lim Ad -Da’watul Islami agar jamaah (kaum ibu-ibu) lebih meningkatkan kesadaran dan motivasi keberagamaanya dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut :

Buatlah daftar materi pengajian, agar materi yang nanti di sampaikan oleh ustadzah terprogram secara sistematis. Bahkan dimungkinkan untuk dibuatkan buku ringkasan materi untuk jamaah

Penyampaian materi dan yang menyampaikannya dilakukan dengan

cara bervariasi. Sehingga mengikuti pengajian adalah aktifitas yang mengasikan. Seperti menghadirkan ustadzah dari luar daerah, penggunaan gabungan metode saat menyampaikan materi dan yang lainnya.

Aktifitas sosial yang sudah ada lebih ditingkatkan intensitas dan efektifitasnya sehingga masyarakat sekitar bahkan yang lainnya benar-benar dapat merasakan manfaat dari adanya majelis ta’lim Ad -Da’watul Islami ini.

Memberikan penghargaan kepada jamaah yang senantisa hadir. Agar motivasi untuk mengaji lebih meningkat.

ANGKET MENGENAI KEGIATAN KEAGAMAAN KAUM IBU DI MAJELIS TA’LIM ADA’WATUL ISLAM

PETUNJUK PENGISIAN:

1. Bacalah Basmallah sebelum mengisi angket di bawah ini

2. Berilah tanda (X) dari salah satu alternatif jawaban a,b,c, atau d bila sesuai dengan keadaanmu

3. Untuk kelengkapan data penelitian ini,saya mengharapkan jawaban dapat terisi semua. Atas perhatian dan partisipasimya saya ucapkan terima kasih.

Nama responden : Usia responden :

1. Keberadan majelis ta’lim Ad-Da’watul Islami a. Sangat penting b. penting

c. Kurang penting d. Cukup penting 2. Keaktifan mengikuti pengajian

a. Selalu b. sering

c. Tidak pernah d. Kadang-kadang 3. Motivasi mengikuti pengajian

a. Atas kemauan sendiri b. Ajakan teman/pengurus c. Iseng-iseng d. ikut-ikutan

4. Alasan bergabung di majelis ta’lim Ad-Da’watul Islami a. Menambah pengetahuan agama

b. Memperbanyak teman c. Mengisi waktu luang d. Iseng-iseng

5. Pengetahuan bertambah setelah mengikuti pengajian a.Sangat bertambah b. Cukup bertambah c. Kurang bertambah d. Tidak bertambah 6. Cara penyampaian materi

a. sangat sistematis sehingga mudah dipahami b. Cukup sederhana

c. Berbelit-belit sehingga sukar dipahami d. Tidak menarik

7. Pengamalan ilmu dalam kehidipan sehari-hari a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

8. Peranan majelis ta’lim Ad-Da’watul Islami dalam membina sikap keagamaan jamaah

a. sangat berperan b. Cukup berperan c. Kurang berperan d. Tidak berperan

9. Menyakini bahwa Allah SWT pencipta mutlak alam semesta a. Sangat yakin b. Yakin

c. Ragu-ragu d. Tidak yakin

10. Menyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini adalah kehendak AllahSWT

a. Sangat yakin b. Yakin c. Ragu-ragu d. Tidak yakin

ANGKET MENGENAI MEMBINA SIKAP KEAGAMAAN

Dokumen terkait