• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Film Animasi

Jalaluddin Rahmat mengatakan dalam bukunya bahwa efek komunikasi masa adalah tentang bagaimana suatu pesan menambah pengetahuan, mengubah sikap, atau menggerakkan perilaku kita.41 Berikut ini adalah aspek-aspek efek komunikasi massa, yaitu:42 a. Efek Kognitif

Efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi.

b. Efek Afektif

Efek afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, dan dibenci khalayak. Efek ini berhubungan dengan emosi, sikap, dan nilai. Khalayak dapat meraskan sedih, senang, menangis, terharu, empati, simpati dan lain-lain.

c. Efek Behavioral

Efek behavioral merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku. Perubahan pola tindakan bisa dilihat setelah khalayak menerima informasi. Contohnya, setelah melihat dakwah ustadz A di Youtube kemudian individu tersebut lebih aktif beribadah dan melakukan kebaikan.

B. Film Animasi

Film sebagai media massa secara harfiah memiliki arti cinematographie. Cinematographie berasal dari kata cinema yang memiliki arti “gerak”. Tho atau Phytos yang memiliki arti (cahaya).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) film memiliki arti selaput tipis yang terbuat dari seluloid yang berfungsi sebagai tempat gambar negatif (yang akan dimainkan di bioskop). Film juga dapat diartikan sebagai melukis sebuah gerak dengan memanfaatkan cahaya.

Film sebagai media audio visual yang terdiri dari potongan gambar yang disatukan menjadi kesatuan utuh, dan memiliki kemampuan dalam menangkap realita sosial budaya, tentu membuat film mampu menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya dalam bentuk media visual.43

Film bermula pada akhir abad ke-19 sebagai teknologi baru, tetapi konten dan fungsi yang ditawarkan masih sangat jarang. Film kemudian berubah menjadi alat presentasi dan distribusi dari tradisi hiburan yang lebih tua, menawarkan cerita, panggung, musik, drama, humor dan trik teknis bagi konsumsi popular. Film juga hampir menjadi media massa yang sesungguhnya dalam artian bahwa film mampu menjangkau populasi dalam jumlah besar cepat, bahkan di wilayah pedesaan.

Film sendiri diperkenalkan Amerika Serikat pertama kali yakni buatan Edwin S. Porter. Film ini dirilis pada tahun 1903 dengan judul The Great Train Roberry yang berdurasi 11 menit. Film ini memiliki kisah menarik untuk masyarakat karena mencerminkan kondisi ekspresif serta terkesan nyata. Selain itu, editing yang dilakukan pada film tersebut juga sangat baik. Pada awalnya, film yang dirilis adalah

43 Muhammad Ali Mursid Alfathoni dan Dani Manesah, Pengantar Teori Film, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020), cet.1, hal.2.

film bisu. Akan tetapi, semua seniman serta pakar teknologi dunia kemudian menghasilkan film pertama dengan suara serta dialog di Amerika Serikat tahun 1927. sehingga, perpaduan gambar serta suara yang diperoleh memang masih belum sempurna.44

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2009 tentang perfilman, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang Lembaga Sensor Film menyebut jenis film yaitu:45 a. Film Cerita: semua film yang mengandung cerita, termasuk film

eksperimental dan film animasi.

b. Film non Cerita: semua film yang berisi penyampaian informasi termasuk film animasi film iklan (film yang memuat materi iklan), film eksperimental, film seni film pendidikan dan film dokumenter:

c. Film Iklan: film yang memuat materi iklan atau film informasi yang bersifat komersial dan atau layanan masyarakat tentang tersedianya jasa barang dan gagasan yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak umum.

Sementara, selama ini dikenal hanya tiga jenis film yaitu film eksperimental, dokumenter, dan fiksi. dengan penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2009 tentang film dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang badan sensor film, maka dalam buku jurnalistik sinematografi jenis film ditambah dengan dua jenis film lagi yaitu film animasi dan film iklan. Pertimbangannya film eksperimental, dokumenter, fiksi iklan dan animasi memiliki karakteristik yang berbeda satu sama

44 Adammuiz.com, “Pengertian Film – Sejarah, Jenis, Genre, Unsur dan Fungsi,”

https://adammuiz.com/film/ (17 Mei 2022).

lainnya. Mulai dari proses pembuatan, konten, durasi, dan pesan yang disampaikan.46

a. Experimental: film experimental atau disebut juga sinema avant-garde adalah film yang tidak memiliki plot (alur) tetapi memiliki struktur. untuk struktur cerita dipengaruhi oleh sang pembuat dengan pembuat (sineas) yang berbeda akan berbeda pula struktur ceritanya penjelasan plat dan struktur. Teknik produksi film eksperimental berbeda dengan produksi film pada umumnya. tidak ada teknik yang pasti karena film eksperimental memiliki ciri khas, yaitu tergantung dari cara sineas dalam menuangkan ekspresinya menjadi sebuah film. bahkan kadang cara pembuatannya bertentangan dengan teknik pembuatan film komersial atau film cerita dan dokumenter.

b. Dokumenter: film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan. istilah "dokumenter" pertama digunakan dalam resensi film "Moana" oleh Robert Flaherty, ditulis oleh the movie goer, nama samaran John Grierson, di New York Sun pada tanggal 8 Februari 1926. Merumuskan secara sederhana bahwa film dokumenter adalah upaya menceritakan kembali sebuah kejadian atau realitas, menggunakan fakta dan data. Film dokumenter merupakan salah satu jenis film yang bernilai jurnalistik cerita dalam film dokumenter merupakan kisah nyata hanya dibumbui dengan efek drama agar lebih menghibur dan menarik.

2. Genre Film

46 Rusman latief, Jurnalistik Sinematografi, (Jakarta: Kencana, 2021), h.70-72

Menurut International Design School, dari sekian banyak genre film di dunia, ada kecenderungan modus pembuatan film berdasarkan rating penonton. Film yang mendapat perhatian biasanya akan diproduksi Kembali dengan karakteristik yang sama atau mirip. Genre film yang kuat menurut rating penonton tersebut adalah:47

a. Action: cenderung diproduksi dengan dana yang besar, memiliki stunt-stunt besar, ada banyak adegan pengejaran, perkelahian dan sebuah krisis.

b. Petualangan: cerita cenderung seru, dengan pengalaman yang baru atau visual yang menarik, cukup mirip dengan genre film action, biasanya genre film ini memiliki sekuel atau prekuel.

c. Komedi: memiliki plot yang light, didesain untuk membuat audiens tertawa dan terhibur.

d. Kejahatan dan gangster: film dikembangkan pada tindakan jahat atau mafia, khususnya pencuri uang atau preman kejam yang beroperasi di luar hukum, mencuri dan membunuh jalan melalui hidup.

e. Drama: menggambarkan karakter realistis, pengaturan, situasi kehidupan, dan cerita yang melibatkan pengembangan karakter yang kuat dan interaktif.

f. Epos atau Historical: epos termasuk drama kostum, drama sejarah, film perang atau aktivitas abad pertengahan.

g. Horror;

h. Musical atau Tarian;

i. Science Fiction: sci-fi sering visioner dan imajinatif, lengkap dengan pahlawan,alien, planet-planet yang jauh, fantastis.

47 Redi Panuju, Ide Kreatif Dalam Produksi Film, (Jakarta: Kencana, 2022), h.28-30

j. Perang;

k. Westernes: yaitu genre film yang mendefinisikan utama dari industri film Amerika, mereka adalah salah satu yang tertua genre paling abadi dengan plot yang sangat dikenali.

Genre film cenderung berubah-ubah menyesuaikan diri beradaptasi dengan situasi dan kondisi masyarakatnya juga zamannya.

Selain itu ada juga genre animasi. Animasi merupakan teknik pemakaian film untuk menciptakan ilusi Gerakan dari serangkaian benda-benda dua atau tiga dimensi. Pembuatan film animasi secara tradisional biasanya bersamaan dengan penyusunan story board, yaitu serangkaian sketsa yang menggambarkan bagian penting dari cerita.

Sketsa tambahan dipersiapkan kemudian untuk memberikan ilustrasi latar belakang, dekorasi, serta tampilan dan karakter tokohnya.

Animasi adalah gambar bergerak yang jika dilakukan pada kecepatan tertentu akan tampak seperti nyata, biasanya kecepatan gambar yang nyaman untuk mata adalah 25 fps (25 gambar per detiknya).48 Pada saat ini, hampir semua film animasi dibuat secara digital dengan komputer. Adapun Jenis-jenis Animasi yang sering digunakan dalam memberikan informasi mengenai kebutuhan sosial, diantaranya:49

1) Animasi Stop Motion

48 Penerbit Andi Yogyakarta dan Wahana Komputer Semarang, (Semarang: T.pn., 2010), h.181

49 Gede Lingga Ananta Kusuma Putra dan Gede Pasek Putra Adnyana Yasa,

“Estetika Karakter Animasi Pada Media Komunikasi Sosial Dengan Katagori Audience Remaja”, Jurnal Bahasa Rupa, vol 04, no 01, (2020): h. 12-13

Salah satu yang menjadi keunggulan animasi stop motion adalah cara pembuatannya yang terbilang unik. Unik karena pengambilan gambarnya menggunakan kamera. Kemudian dari banyaknya gambar tersebut dijadikan satu animasi utuh.

Ciri khas karakter dalam animasi stop motion, karakter yang digunakan bisa berupa clay ataupun action figure, yang posisi tubuh karakternya dapat diubah-ubah. Dalam membuat animasi ini tentu perlu kesabaran, karena tiap detik dan gerakannya harus mengubah gerakan figur secara manual, lalu diambil gambarnya.

2) Animasi 2 Dimensi

Animasi 2 Dimensi dalam pengerjaannya menggunakan teknik frame by frame atau menggambar setiap gerakan dan adegannya. Oleh karena itu, untuk menciptakan animasi 2 dimensi sudah dipastikan membuat banyak gambar. Karena semakin banyak gambar yang dibuat, hasil gerakan animasi tersebut akan menjadi lebih halus dan menarik.

Keunggulannya tentu terdapat dalam tampilan visual dari animasi yang dihasilkan. Hal itu karena animator bisa lebih berekspresi dalam menghasilkan visual dan gerak yang dibuat dengan teknik menggambar manual.

Dalam animasi 2 dimensi diatas, menggunakan karakter berupa narator sebagai subjek utama untuk menyampaikan pesan yang ada dalam animasinya. Menggunakan karakter yang menarik dan sesuai dengan konten, secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat keberhasilan dari tersampaikannya sebuah pesan dari proses berkomunikasi.

3) Animasi 3 Dimensi

Animasi 3 dimensi merupakan animasi yang sebagian besar pengerjaannya menggunakan PC atau komputer, dan dengan animasi 3D ini dapat diciptakan model karakter yang seperti bentuk nyata. Dalam visual baik dari karakter, background maupun aset-aset lainnya sudah seperti figur nyata karena memiliki volume.

Banyak kelebihan yang dimiliki dari jenis animasi ini, namun dalam pengerjaannya cukup memerlukan dana yang besar karena harus didukung dengan perangkat yang memadai.

Animasi 3D juga sering disebut CGI (computer-generated imagery). Pada saat proses pembuatan, para animator juga harus memikirkan detail setiap gerakkan hingga ekspresi wajahnya agar terlihat natural dan nyata. 50

4) Animasi Motion Graphic

Animasi motion graphic cukup sering digunakan dalam sarana promos ataupun sosialisasi. Karena dalam motion graphic memiliki tampilan yang cukup simpel, sehingga informasi yang disampaikan dapat terlihat dengan jelas. Biasanya dalam motion graphic, informasi yang disampaikan ditampilkan dengan icon-icon yang mengindex-kan sebuah informasi didalamnya. Tentu karena didalamnya menggunakan icon, seorang animator harus memahami mengenai desain, supaya icon yang ditampilkan jelas maksud dan tujuannya.

50 Animasi Studio, “Jenis-Jenis Animasi dan Pengertiannya,” Situs Resmi Animasi Studio. https://animasistudio.com/jenis-jenis-animasi-dan-pengertiannya/ (23 Mei 2022).

Dokumen terkait