• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Pesan Dakwah yang Terdapat Dalam Serial Animasi

BAB III SEKILAS GAMBARAN UMUM PROFIL RIKO THE SERIES

A. Identifikasi Pesan Dakwah yang Terdapat Dalam Serial Animasi

67 BAB IV

ANALISIS PESAN DAKWAH PADA FILM ANIMASI RIKO THE SERIES EPISODE PAGI YANG INDAH

A. Identifikasi Pesan Dakwah yang Terdapat Dalam Serial Animasi Riko

berarti terjadi perubahan pemahaman tentang sesuatu yang disampaikan yakni dalam hal pengetahuan dimana dari yang tidak tahu menjadi tahu.2

Dalam film animasi Riko The Series, terdapat pesan-pesan dakwah yang disampaikan kepada penontonnya. Isi film animasi Riko The Series menyampaikan pesan dakwah secara dialog dan visual. Juga menyajikan pesan dakwah dalam beberapa konsep, yaitu dalam konsep Akidah, Syariah, dan Akhlak. Maka, pada bab ini peneliti akan mengidentifikasikan nilai-nilai dakwah yang terdapat dalam film animasi Riko The Series episode pagi yang indah.:

1. Scene 1 menit 0:42 – 0:52

a. Riko dan keluarga sedang menunaikan ibadah sholat subuh

Gambar 4. 1 Scene 1

Scene pertama dalam episode ini, diawali dengan suara bacaan penggalan akhir Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 18, yang dibacakan ayah ketika sholat subuh:

ُْيرِّبَْلخا ُمْيِّكَْلحا َوُهَو

2 Pramelani, “Efek Kognitif, Afektif dan Behavioral pada Kampanye Registrasi Prabayar Seluler,” eJournal, vol.1, no 1, (2018), h.2.

“…dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.”

(QS. Al-An’am [6]: 18).

Bagi orang tua, memiliki keturunan shalih dan shalihah merupakan hal yang diidam-idamkan. Orang tua menjadi rolemodel pertama bagi anak-anaknya baik ibu ataupun ayah. Keduanya memiliki peranan yang penting. Maka, langkah awal orangtua dalam mendidik seorang anak, dimulai dengan mengajarkan hal dasar, seperti memperkenalkan kewajiban sebagai umat Islam, memberikan pendidikan keagamaan, dan menanamkan sifat terpuji dalam diri. Dari sini terlihat, begitu besar dan pentingnya peranan orangtua dalam mendidik anak-anaknya terutama dalam membimbing dan membiasakan anak untuk beribadah.3

Hal ini yang dilakukan orangtua Riko kepada Riko dan kak Wulan. Orang tua Riko mengajari dan membiasakan Riko bangun pagi agar terbiasa melaksanakan sholat subuh. Di usia 8 tahun, Riko sudah dingatkan untuk terbiasa melaksanakan sholat. Karena Rasulallah memerintahkan orangtua untuk mengingatkan anaknya untuk sholat di usia tujuh tahun. Seperti yang dikatakan Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash mengatakan bahwa Rasulallah SAW bersabda: “Perintahkanlah anak kecil untuk shalat apabila sudah berusia tujuh tahun…” (HR Abu Dawud dan Al-Hakim).4 Dan sebagaimana firman Allah SWT bahwa sholat menjadi kewajiban bagi orang-orang mukmin:

3 Dewi Masluchah, “Kompasiana.com, "Peranan Orangtua dalam Mengajarkan Ibadah Sholat Pada Anak Usia Dini," Kompasiana Online, 18 Juni 2022.

https://www.kompasiana.com/dewimasluchah/5641ee8bfe22bd4707b54b14/peranan-orangtua-dalam-mengajarkan-ibadah-sholat-pada-anak-usia-dini

4 Admin, “Kapan Anak Mulai Diperintahkan Shalat? Perhatikan 2 Usia Ini,”

ParentingIslam.id, 28 Juni 2022. https://www.parentingislam.id/2020/09/20/usia-anak-mulai-shalat/

ُ قْوَّم اًب تِّك َْينِّنِّمْؤُمْلا ىَلَع ْتَناَك َةو لَّصلا َّنِّا ًتْو

“….Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.” (QS. An-Nisa [4]: 103).

Sholat merupakan rukun Islam yang kedua. Sholat menjadi tolak ukur baik atau tidaknya seorang. Hal ini berarti bahwa kualitas amal seseorang ditentukan karena sholatnya. Dalam hadis disebutkan, “Dari Abu Hurairah ra, berkata, “Rasulallah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah SWT berfirman, “Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.” Maka sempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR.

Tirmidzi dan An-Nasa’i).5

Scene ini, mengajarkan kepada penonton, terutama orangtua, hendaknya menanamkan nilai-nilai ibadah juga membiasakan anak untuk terbiasa beribadah sejak dini.

2. Scene 2 menit 0.53 - 2:06

a. Bunda menyuruh Riko tidak tidur setelah shalat subuh

5 Junaidi Ahmad Al-Fatti, The Miracle of Mizan, (Yogyakarta: Araska, 2020), h.116

Gambar 4. 2 Scene 2

Setelah sholat subuh, Riko dan Bunda duduk di ruang tamu. Bunda sedang membaca buku, lalu Riko menguap:

Bunda : “Riko masih ngantuk”?

Riko : “Iyaaa”!

Bunda : “Sayang, Rasulallah mengajarkan kita kalau setelah sholat subuh kita gak boleh tidur lagi. Bahkan Rasulallah mendo’akan keberkahan buat kita yang memanfaatkan waktu pagi. Sekarang Riko coba deh, Riko keluar rumah dulu, hirup udara pagi, Insyaallah ngantuknya pasti hilang. Sekarang bunda siapin sarapan dulu ya buat kalian.

Riko : “Iya bunda”! (lalu menguap) Qiio : “Ayo Riko, Qiio temani.”

(Riko dan Qiio keluar rumah)

Riko : (menggigil) “Dingin...”

Qiio : “Coba hirup udaranya, Riko. Tarik nafas pelan-pelan lalu hembuskan.”

Riko : (memejamkan mata sambil menarik nafas dan menghembuskan) “Waaah, badanku menjadi mendadak segar nih…”

Islam sangat peduli dengan dinamika dan semangat untuk beraktivitas di awal waktu. Waktu pagi merupakan awal waktu untuk memulai aktivitas. Konon ada yang mengatakan, ‘bila seseorang tidur pagi, rezekinya dipatok ayam.’ Sejalan dengan yang dikatakan bunda Riko, bahwa Rasulallah mendoakan keberkahan bagi umat beliau yang bangun diwaktu pagi. Dalam hadis dikatakan Nabi SAW bahwa Rasulallah mendoakan umatnya di waktu pagi: 6

ْكِّرَبا َّمُههللَا اَهِّروُكُب ِّفِ ِّتََّّمُلأ

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud no.

2606, Ibnu Majah no. 2236 dan Tirmidzi no.1212).

Sebaliknya, do’a tersebut mengisyaratkan kembali tidur setelah subuh akan kehilangan keberkahan. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan bahwa ada empat hal yang menghalangi datangnya rezeki, yaitu tidur di waktu pagi, sedikit shalat, malas-malasan dan berkhianat.

Ibnu Qayyyim Al-Jauziyah telah memberikan nasehatnya “Tidur pagi juga menyebabkan berbagai penyakit badan, diantaranya adalah melemahkan syahwat.7

Dalam sebuah riwayat diceritakan, “bahwa pada suatu hari Rasulullah SAW melihat putrinya Fatimah, yang masih saja tertidur padahal waktu subuh telah tiba. Beliau Shallallahu alaihi wa sallam lalu menggoyang-goyangkan kaki putrinya itu dengan penuh kasih

6 Muhammad Abduh Tuasikal, “Hukum Tidur Pagi Setelah Subuh,” Rumaysho.com, 28 Juni 2022. https://rumaysho.com/10435-hukum-tidur-pagi-setelah-shubuh.html

7 Daeng Naja, Hidup Bersama Rasulallah Muhammad Shallaallahu ‘Alaihi Wa Sallam, (T.tp: Uwais Inspirasi Indonesia, 2020), h.233.

sayang seraya berkata, "Wahai putriku bangunlah dan saksikan lah kemurahan hati Tuhanmu dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah SWT membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh hingga terbitnya matahari." Rasulullah Muhammad SAW pun melanjutkan perkataannya," bila engkau bangun subuh, maka berlipat ganda upah yang kamu terima." beliau shallallahu alaihi wa sallam pun kemudian berpesan kepada orang-orang disekitarnya," seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu dari mencari rezeki.”8

Hembusan angin yang hadir dipagi hari sangat berbeda dengan hembusan angin pada waktu siang atau malam.Menurut penelitian Dr.

Alexander dari Jerman, ‘jika kita menghirup nafas yang panjang di waktu subuh, kecepatan aliran darah menuju otak juga akan bertambah sehingga otak memperoleh darah yang kaya oksigen dalam jangka waktu yang lebih cepat. Hasilnya otak akan lebih cepat bekerja atau merespons jika diajak untuk berpikir.’ Secara medis pun ditemukan fakta bahwa tidur setelah subuh kurang baik untuk kesehatan. Pola hidup tidak sehat ini akan terasa ketika usia mulai menua.

Hal ini karena setelah subuh adalah jam tubuh mulai melakukan metabolisme dan pemanasan. Jika tertidur lagi, maka ibaratnya sama dengan kendaraan yang tidak melakukan pemanasan, langsung dipakai.9 Dengan melakukan aktivitas-aktivitas ringan setelah subuh, seperti berolahraga, menghirup udara pagi dapat menghindari diri dari

8 Daeng Naja, Hidup Bersama Rasulallah Muhammad Shallaallahu ‘Alaihi Wa Sallam, (T.tp: Uwais Inspirasi Indonesia, 2020), h.23

9 Gatut Prasetiyo, Life In Balance, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2016), h.48

rasa kantuk. Scene ini mengajarkan kita, untuk senantiasa mengikuti akhlak Rasulallah SAW, yaitu membiasakan dan memaksakan diri untuk tidak tidur sesudah subuh, sehingga kita menjadi salah satu umat yang di do’akan Rasulallah SAW.

3. Scene 3 menit 2:15- 2:21

a. Riko takjub dengan kebesaran Allah SWT

Gambar 4. 3 Scene 3 Matahari pagi terbit

Riko: “Maasyaallah…” (Riko menarik nafas sambil memejamkan mata)

Melihat tanda-tanda kebesaran Allah adalah jalan utama untuk mengenal Sang Khaliq. Semua yang ada dalam semesta ini merupakan hasil kodrat Allah. Tiada yang lebih gelap dari ketiadaannya, dan tak ada cahaya yang lebih terang dari pada wujud (eksistensinya). Karena

wujud segala sesuatu itu disebabkan oleh zat-Nya juga sebagaimana terangnya bumi karena pancaran sinar matahari.10

Allah menyampaikan dalam firman-Nya ketika melihat tanda-tanda kebesaran-Nya hendaknya mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah (kalimat-kalimat baik). Para ulama menafsirkan kalimat thayyibah (yang baik) adalah kalimat tauhid, tasbih, istighfar, segala ucapan yang menyeru pada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran dan lain-lain.11 Dalam scene ini Riko menunjukan kekaguman pada ciptaan Allah dengan mengucapkan kalimat

“Maasyaallah” yang memiliki arti apa yang dikehendaki oleh Allah akan terjadi. Maka kalimat tersebut merupakan ungkapan Riko ketika melihat kebesaran Allah.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 39, tentang kisah seorang yang memiliki dua kebun:

َٓلاْوَلَو ِّنَرَ ت ْنِّاۚ ِّ هللِّّبا َّلاِّا َةَّوُ ق َلا ۙ ُ هللّا َء ٰۤاَش اَم َتْلُ ق َكَتَّ نَج َتْلَخَد ْذِّا ۚاًدَلَوَّو ًلااَم َكْنِّم َّلَقَا ۠

َناَا

“Mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan, “Mā syā’allāh, lā quwwata illā billāh” (sungguh, ini semua kehendak Allah.

Tidak ada kekuatan apa pun kecuali dengan [pertolongan] Allah). Jika engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu.” (Q.S Al-Kahfi [18]: 39)

Dalam Tafsir Al-Munir ayat ini mengingatkan tentang kewajiban beriman kepada Allah. Makna ayat ini “mengapa ketika kamu masuk kebunmu dan terkagum-kagum melihat isinya, kamu tidak memuji Allah atas segala nikmat-Nya yang Dia berikan kepadamu, dan atas harta

10 Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali, Al-Munqizh Min Al-Dhalal dan salah satu bab dalam Ihya, bab tafakur, terj. Abdullah bin Nuh, Tafakur Sesaat Lebih Baik Daripada Ibadah Setahun (Jakarta: PT Mizan Publika, 2014), h.39

11 Fauzi Rachman, 8 Kalimat Al-Thayyibah, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2008), h.14-15.

melimpah serta anak-anak yang Dia anugrahkan kepadamu dan tidak diberikan kepada orang lain? Hendaklah kamu mengucapkan

“maasyaallah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah),” hal ini menjadi bukti atas penghambaanmu kepada-Nya dan pengakuanmu atas kelemahanmu.

Oleh sebab itu, Sebagian tokoh salaf berkata, “siapa yang senang dan kagum dengan kondisi, harta atau anaknya, hendaklah dia mengucapkan maasyaallah, laa quwwata illaa billaah (sungguh, atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali pertolongan Allah), sebagai pelaksanaan dari ayat ini.” 12

Dalam kitab Tafsir Al-Quranul Karim, Syaikh ‘Utsaimin menjelaskan bahwa kalimat Maasyallah bisa diartikan menjadi dua makna yaitu, inilah yang diinginkan oleh Allah SWT atau apa yang dikehendaki Allah SWT. Masyaallah sendiri biasanya akan di ucapkan ketika seseorang melihat sesuatu yang menakjubkan atau mengagumkan, yang mana ketika menyebutkan kalimat itu, kita mengakui bahwa apa yang membuat kita kagum adalah semata-mata atas kehendak dari Allah SWT.13 Scene ini mengajarkan kita untuk beriman kepada Allah SWT, untuk terus memuji Allah. Karena segala sesuatu yang kita lihat di langit dan bumi adalah bentuk kekuasaan Allah yang Ia tunjukan kepada hamba-Nya.

12 Wahbah Az-Zuhaili, Tafsir Munir: fii Aqidah wa Asy-Syariah wa Al-Manhaj, terj. Abdul Hayyie Al-Kattani, et.al, Tafsir Al-Munir:Aqidah, Syariah, Al-Manhaj, (Jakarta: Gema Insani, 2013), jilid 8, h. 251

13 Umroh.com, “Perlu Tahu! Seperti Ini Jawaban Ucapan Masyaallah,” Situs Resmi Umma.https://umma.id/post/perlu-tahu-seperti-ini-jawaban-ucapan-masyaallah

635126?lang=id (28 Juni 2022)

4. Scene 4 menit 3:32 – 4:18 a. Qiio memberi makan ayam

Gambar 4. 4 Scene 4

Riko : “Qiio, bukannya hewan biasanya mencari makan sendiri.”?

Qiio : “Memang, tapi hewan-hewan peliharaan itu sudah terbiasa diberi makan oleh kita. Jadi hewan-hewan itu dengan instingnya akan menunggu, bahkan seperti meminta untuk kita memberi makan mereka.”

Riko : “In…is..Insting itu apa Qiio?”

Qiio : “Insting itu dorongan atau kecenderungan alamiah.

Allah meng-install insting ke semua makhluk hidup.

Dorongan alamiah itu terjadi karena adanya kebutuhan. Setiap makhluk hidup butuh makan.

Ayam, burung bahkan riko juga butuh makan kan…”

(tertawa)

Pada scene ini Riko menganggap bahwa ayam bisa mencari makan sendiri sekalipun menjadi peliharaan. Sehingga ayam tidak perlu di beri makan. Pada dasarnya, binatang memiliki cara hidup dan berkembang yang berbeda-beda bergantung ekosistem dan komunitasnya. Hewan primata seperti orang utan misalnya, tentu memiliki ekosistem tempat tinggal tersendiri seperti di kawasan hutan.

Hewan mamalia seperti lumba-lumba pun, punya ekosistem hidup yang luas seperti di lautan samudera.

Hewan lainnya yang tergolong sebagai hewan ternak, liar, atau peliharaan seperti ayam, kucing dan anjing sekali pun, memiliki cara hidup yang berbeda, dan hewan-hewan tersebut perlu di jaga dan lindungi. Sebab sebagai makhluk hidup, terdapat hak-hak hewan yang harus terpenuhi upaya perlindungan agar kelayakan hidupnya tidak disepelekan manusia. Maka itu penting untuk memperhatikan bagaimana etika dan akhlak terhadap binatang.14

Alam hewani sengaja diciptakan oleh Allah bagi kepentingan makhluk hidup lainnya khususnya manusia. Di mana manusia juga dapat belajar mengenai bermacam hal dari hewan-hewan tersebut.15 Firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 79:

ۗ ٍت و َسَ َعْبَس َّنُهى هوَسَف ِّءٰۤاَمَّسلا َلىِّا ىٓ وَ تْسا َُّثُ اًعْ يَِّجم ِّضْرَْلاا ِّفِ اَّم ْمُكَل َقَلَخ ْيِّذَّلا َوُه ٌمْيِّلَع ٍءْيَش ِّهلُكِّب َوُهَو ࣖ

“Dialah (Allah) yang menciptakan segala yang ada di bumi untukmu, kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya

14 Mui digital, “Mengapa Islam Ajarkan Berbuat Baik Kepada Binatang,”

https://mui.or.id/hikmah/32701/mengapa-islam-ajarkan-berbuat-baik-kepada-binatang/ (29 Juni)

15 Hasbi, Pendidikan Agama Islam Era Modern, (Yogyakarta: LeutikaPrio, 2019), h.

97-98

menjadi tujuh langit. Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 29).

Tak ada seorang pun yang dapat hidup tanpa bantuan orang lain.

Orang yang tidak pernah membantu dan mengasihi sesama, Allah pun tidak akan mencurahkan kasih sayang-Nya kepadanya, sebagaimana yang dijelaskan Nabi dalam riwayat Jarir bin Abdillah:16

ِّهيَلَع َّللّا ىَّلَص َِّّللّا ُلوُسَر َلاَق َلاَق ِّهللّا ِّدْبَع ِّنْب ِّريِّرَج ْنَع َلا ْنَم َُّللّا ُمَحْرَ ي َلا َمَّلَسَو

ساَّنلا ُمَحْرَ ي

Riwayat dari Jarir bin Abdullah berkata, "RasulullahSAW bersabda:

Allah tak bakalan menyayangi siapa saja yang tidak menyayangi manusia. (HR. Bukhari)

Kepedulian yang diajarkan Nabi tidak hanya terbatas pada sesama manusia melainkan juga pada makhluk lain, seperti binatang. Dalam sebuat riwayat diceritakan bahwa ada seorang wanita pezina telah mendapatkan ampunan dari Allah SWT, karena ia memberi minum pada seekor anjing yang hampir mati kehausan. Ini menunjukkan bahwa orang yang hidupnya sering melakukan perbuatan dosa yang menyebabkan ia dikategorikan ahli neraka, namun diakhir hidupnya ia memperoleh ampunan dari Allah, oleh karena ia melakukan perbuatan baik yang dikategorikan sebagai amalan ahli syurga. Begitu tingginya penilaian Allah terhadap orang yang sangat peduli terhadap makhluk ciptaanNya.

Sesama makhluk hidup hendaknya saling memiliki sifat ta’awun.

Berta’awun adalah anjuran Islam. Saling membantu atau bisa disebut juga mutual help sebagai bentuk peduli terhadap sesama makhluk

16 Mukhlis Mukhtar, “Kepedulian Sosial dalam Perspektif Hadis,” Jurnal Ushuluddin, vol 23, no 1 (2021), h.85-86.

hidup.17 Ta’awun adalah suatu insting pada manusia yang dengannya mereka saling membantu, tolong-menol.ong antara satu dengan yang lainnya di dalam kehidupan. Karena ta’awun dalam kebaikan sangat digembirakan dalam Islam:

ۗ َ هللّا اوُقَّ تاَوۖ ِّناَوْدُعْلاَو ِّْثُِّْلاا ىَلَع اْوُ نَواَعَ ت َلاَو ۖى وْقَّ تلاَو ِّهِّبرْلا ىَلَع اْوُ نَواَعَ تَو ُدْيِّدَش َ هللّا َّنِّا

ِّباَقِّعْلا

“Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.

Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.” (QS. Al-Maidah [5]: 2).

Konsep ta’awun ini menjelaskan bahwa diantara manusia tentunya berbeda-beda potensi. Manusia disamping memiliki kecendrungan yang sama, ternyata tidak semuanya sama dalam hal kekuatan dan potensi begitupun makhluk hidup lainnya. Maka, konsep Islam ini sangatlah positif bagi keberlangsungan hidup.18 Sehingga memberi makanan kepada hewan merupakan salah satu bentuk akhlak terpuji.

Selanjutnya Qiio memberikan pengertian kepada Riko mengenai insting. Dari sisi insting, manusia tidak sendirian memilikinya. Masih banyak makhluk hidup lain yang juga diduga memiliki insting. Riset bidang antropologi mengungkapkan bahwa tidak hanya manusia yang berinsting. Binatang juga memiliki insting, bahkan insting pada binatang dalam hal tertentu lebih kuat daripada insting manusia. Pada tingkat tertentu, insting pada manusia sama fungsinya dengan insting

17 Mas’oed Abidin, Gagasan dan Gerak Dakwah Mohammad Natsir, (Yogyakarta:

CV. Gre Publishing, 2012), h.266.

18 Farhan Ahsan Anshari, “Kajian Semantik atas Konsep Hablun dalam Al-Qur’an”

dalam Jurnal Iman dan Spiritualitas, vol.1, no.4, (2021): h.477

binatang, yakni bersifat reactive present, hadir untuk bereaksi secara spontan atas yang terjadi. Akan tetapi, manusia memiliki inteligensi, maka tubuh atau diri manusia tidak hanya mengandung sesuatu yang dapat digunakan secara spontan alamiah, tetapi juga potensi untuk mencapai kemampuan-kemampuan dasarnya. Inilah yang membedakan insting manusia dengan insting binatang.19

5. Scene 5 menit 4:33 – 5:42

a. Riko dan Qiio merenungi penciptaan makhluk-makhluk yang beraneka ragam.

Gambar 4. 5 Scene 5

Qiio : “Nah, sarapan itu penting Riko sebagai sumber energi untuk beraktifitas.”!

Riko : “Tapi..aku lihat kamu gak pernah makan qiio”?

Qiio : (tertawa) “Aku robot Riko. Cara kerja tubuh robot berbeda dengan cara kerja tubuh Riko.

Tubuh Qiio memproses cahaya matahari menjadi energi. Tapi Riko tau gak? Ada beberapa makhluk hidup yang Allah ciptakan

19 Porat Antonius, Bahasa: Rumah Kita Bersama, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2021), h.69-70.

untuk bisa tahan tidak makan. Tidak hanya berhari-hari, tapi sampai berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun”.

Riko : “Looh..kok bisa”?

Qiio : (tertawa) “Ya bisa aja Riko. Itulah kebesaran Allah dengan penciptaan makhluk-makhluk yang beraneka ragam. Dari yang sangat besar, sampai sangat kecil. Dari yang terlihat dan yang tidak bisa dilihat oleh mata. Bahkan, manusia manusia saja Allah ciptakan berbeda-beda.

Semua itu bisa dengan mudah Allah ciptakan, untuk menunjukan Allah Maha Pencipta dan Allah Maha Kuasa.”

Riko : “Masyaallah...ooh gitu”!

Pada awalnya Riko merasa heran, ia tidak pernah melihat Qiio makan. Lalu Qiio menjelaskan bahwa ia adalah seorang robot yang membutuhkan energi lewaat pancaran sinar matahari saja, tidak seperti makhluk hidup lainnya. Qiio menyampaikan bahwa tidak hanya dirinya saja, tetapi memang ada juga beberapa makhluk yang Allah ciptakan mampu untuk menahan lapar, haus bahkan tidak makan. Itulah salah satu bukti kebesaran Allah. Allah berfirman Dalam QS. Al-Maidah ayat 17:

َو ِّضْرَْلااَو ِّت و مَّسلا ُكْلُم ِّ هِّللَّو ٌرْ يِّدَق ٍءْيَش ِّهلُك ى لَع ُ هللّاَوۗ ُءٰۤاَشَي اَم ُقُلَْيَ ۗ اَمُهَ نْ يَ ب اَم

“…Milik Allahlah kerajaan langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Maidah [5] : 17)

Ayat tersebut memberikan informasi bahwa Allah-lah satu-satunya pencipta yang menciptakan segala sesuatu dilangit dan dibumi. Keberanekaragaman makhluk-makhluk yang Allah ciptakaan dari yang sangat besar, sampai sangat kecil. dari yang terlihat dan yang tidak bisa dilihat oleh mata. Semua itu dengan mudahnya Allah ciptakan. Salah satu alasan Allah menciptakan makhluk hidup berbeda-beda ini disebutkan dalam Al-Qur’an, salah satunya tertuang di surat Al Hujurat ayat 13: 20

اَهُّ يَٓ يَ

َّنِّا ۚ اْوُ فَراَعَ تِّل َلِٕىٰۤاَبَ قَّو ًباْوُعُش ْمُك نْلَعَجَو ى ثْ نُاَّو ٍرَكَذ ْنِّهم ْمُك نْقَلَخ َّناِّا ُساَّنلا

ۗ ْمُكى قْ تَا ِّ هللّا َدْنِّع ْمُكَمَرْكَا ٌْيرِّبَخ ٌمْيِّلَع َ هللّا َّنِّا

Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.” (Q.S Al-Hujurat [49]: 13)

Scene ini memberikan pelajaran bahwa Allah-lah pemilik langit dan bumi. IA menciptakan makhluk dengan beraneka ragam sesuai apa yang dikehendaki-Nya. Ketika Allah mengatakan kun fayakun, segala sesuatu yang dikehendaki terjadi, maka terjadilah.

.

6. Scene 6 menit 5:44 – 6:25 a. Riko takut dengan neraka

20 Berita Update, “Alasan Tuhan Menciptkan Makhluk Hidup Berbeda-beda Lengkap dengan Dalilnya,” Kumparan, 29 Juni 2022. https://kumparan.com/berita- update/alasan-tuhan-menciptakan-makhluk-hidup-berbeda-beda-lengkap-dengan-dalilnya-1wIvf2zl16Z/2

Gambar 4. 6 Scene 6

Qiio : “Riko, makhluk-makhluk itu kebanyakan taat dan patuh pada Allah. Tapi ada juga yang suka tidak taat dan patuh sama Allah.”!

Riko : “Emang ada ya, yang berani tidak patuh dan taat sama Allah”?

Qiio : “Ada Riko, sebagian manusia dan jin ada yang tidak patuh sama Allah. Untuk itulah Allah ciptakan surga dan neraka.”!

Riko : “Aku, takut masuk neraka Qiio.” (mata berkaca-kaca).

Qiio : “Kalau Riko rajin sholat, menunaikan zakat, taat sama orang tua, dan rajin bersedekah. Insyaallah, Riko bisa masuk surga.”!

Riko : “Aamiin Yaallah” (diiringi kokokan ayam).

Allah menciptakan makhluk dengan sebaik-baik nya penciptaan. Allah memberikan kebebasaan kepada makhluk-Nya

untuk melakukan apapun asal tidak melanggar syariat Islam. Selain menciptakan manusia, Allah SWT juga menciptakan binatang, tumbuhan, iblis, jin dan sebangsanya. Jin merupakan makhluk gaib yang harus diimani keberadaaannya. Tetapi perlu diketahui, sebelum durhaka kepada Allah SWT, jin juga pernah taat kepada Allah. Namun ketika Allah menciptakan nabi Adam, Allah memerintahkan iblis untuk sujud kepada Adam, tetapi iblis menolaknya.21 Pada akhirnya iblis dikenal dengan kesombongannya yang tertulis jelas dalam firman Allah SWT:

َنِّم َناَكَو ََۖبرْكَتْساَو بَٰا َۗسْيِّلْبِّا َّٓلاِّا آْوُدَجَسَف َمَد ِّلا اْوُدُجْسا ِّةَكِٕى ٰۤ

لَمْلِّل اَنْلُ ق ْذِّاَو َنْيِّرِّف كْلا

“(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat,

“Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis. Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir.” (Q.S Al-Baqarah [2] : 34).

هَتْقَلَخَّو ٍرَّنا ْنِّم ِّْنَِتْقَلَخ ۚ

ُهْنِّهم ٌْيرَخ ۠

َناَا َلاَقۗ َكُتْرَمَا ْذِّا َدُجْسَت َّلاَا َكَعَ نَم اَم َلاَق ٗ

ْنِّم ٍْينِّط

“Dia (Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud ketika Aku menyuruhmu?” Ia (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau menciptakanku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Q.S A’raf [7]: 12)

Sebagai makhluk yang diciptakan dari api, iblis merasa memiliki derajat yang lebih tinggi dari adam yang diciptakan dari tanah. Akibat kesombongannya itu, Allah SWT pun mengusir iblis dari surga dan melaknatnya hingga hari kiamat. Iblis kemudian bersumpah untuk senantiasa menyesatkan Adam dan

21 Hasbi, Pendidikan Agama Islam Era Modern, (Yogyakarta: LeutikaPrio, 2019), h. 99.

Dokumen terkait