• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANmelanggar 3 (tiga) ketentuan Undang-undang No 5 Tahun 1999,

Dalam dokumen KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2008 (Halaman 128-132)

yaitu Pasal 17 Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Monopoli, Pasal 19 huruf (d) Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Penguasaan Pasar (diskriminasi) dan Pasal 25 ayat (1) Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Posisi Dominan; --- 2.1.1.3 Setelah dilakukannya pemeriksaan terhadap berkas perkara,

khususnya Laporan Pemeriksaan Lanjutan No. 11/KPPU-L/2008 tertanggal 25 Agustus 2008, ternyata Majelis Komisi Perkara Nomor 11/KPPU-L/2008 telah menetapkan 1 (satu) dugaan pelanggaran baru terhadap PT ATB, yaitu Pasal 22 Undang-undang No. 5 Tahun 1999 melalui surat nomor: 702/AK/AMK/IX/2008 tertanggal 3 September 2008 perihal Pemberitahuan Sidang Majelis Komisi Perkara No. 11/KPPU-L/2008; --- 2.1.2 Untuk menilai apakah Proses Penanganan Perkara Nomor 11/KPPU-L/2008

Cacat Hukum, Majelis Komisi melihat sebagai berikut; --- 2.1.2.1 Pasal 48 ayat (1) Peraturan Komisi Nomor 1 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penanganan Perkara di KPPU (“selanjutnya disebut Perkom”) yang berbunyi sebelum Pemeriksaan Lanjutan berakhir, Tim Pemeriksa Lanjutan menyimpulkan ada tidaknya bukti telah terjadinya pelanggaran;--- 2.1.2.2 Pasal 49 ayat (1) Perkom yang berbunyi kesimpulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 disusun dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan; --- 2.1.2.3 Pasal 49 ayat (2) Perkom yang berbunyi Tim Pemeriksa Lanjutan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan berikut surat, dokumen, atau alat bukti lainnya kepada Komisi untuk memutuskan telah terjadi atau tidak terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh Terlapor;--- 2.1.2.4 Pasal 51 ayat (1) Perkom yang berbunyi untuk memutuskan telah terjadi atau tidak terjadi pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2) Komisi membentuk Majelis Komisi; --- 2.1.2.5 Pasal 52 Perkom yang berbunyi Sidang Majelis Komisi dilakukan

untuk menilai, menyimpulkan dan memutuskan perkara berdasarkan bukti yang cukup tentang telah terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran;--- 2.1.2.6 Pasal 54 ayat (1) Perkom yang berbunyi Majelis Komisi

SALIN

AN

halaman 129 dari 180

berdasarkan penilaian Hasil Pemeriksaan Lanjutan dan seluruh surat dan/atau dokumen atau alat bukti lain yang disertakan di dalamnya termasuk pendapat atau pembelaan Terlapor;--- 2.1.2.7 Surat Keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor

264/KPPU/KEP/VIII/2008 Tentang Penugasan Anggota Komisi Sebagai Majelis Komisi Dalam Sidang Majelis Komisi Perkara Nomor 11/KPPU-L/2008 pada konsideran menimbang yang menyatakan dalam rangka Sidang Majelis Komisi Perkara Nomor 11/KPPU-L/2008 tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 17, Pasal 19 huruf (d) dan Pasal 25 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 berkaitan dengan Pengelolaan Air Bersih oleh PT ATB, perlu ditugaskan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi; --- 2.1.2.8 Salinan LHPL, pada Bab VI tentang Rekomendasi yang

menyatakan Tim Pemeriksa merekomendasikan kepada Komisi untuk dilakukan Sidang Majelis terhadap Perkara Nomor 11/KPPU- L/2008 terkait dengan dugaan Pelanggaran Pasal 17, Pasal 19 huruf d dan Pasal 25 ayat (1) huruf a UU Nomor 5 Tahun 1999 dalam pengelolaan air bersih oleh PT Adhya Tirta Batam;--- 2.1.2.9 Petikan Penetapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor

180/KPPU/PEN/VIII/2008 tentang Sidang Majelis Komisi Perkara Nomor 11/KPPU-L/2008 yang menetapkan PT ATB sebagai Terlapor, diduga melanggar Pasal 17, Pasal 19 huruf (d) dan Pasal 25 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; --- 2.1.2.10 Surat Pemberitahuan Sidang Majelis Komisi Perkara Nomor

11/KPPU-L/2008 Nomor 702/AK/AMK/IX/2008 yang melampirkan Petikan Penetapan KPPU sebagaimana diuraikan pada butir 2.1.2.9 bagian Tentang Hukum dan Salinan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan sebagaimana diuraikan pada butir 2.1.2.8 bagian Tentang Hukum;--- 2.1.3 Berdasarkan uraian pada butir 2.1.1 dan butir 2.1.2 bagian Tentang Hukum

Majelis menyatakan adanya kesalahan pengetikan pada Surat KPPU Nomor 702/AK/AMK/IX/2008 tentang Pemberitahuan Sidang Majelis Komisi Perkara Nomor 11/KPPU-L/2008 pada butir 2 yang menyatakan selanjutnya Komisi membentuk Majelis Komisi untuk menilai, menyimpulkan dan memutuskan perkara berdasarkan bukti yang cukup tentang telah terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran terhadap Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999;---

SALIN

AN

2.1.4 Berdasarkan uraian pada butir 2.1.1 dan butir 2.1.2 bagian Tentang Hukum,

Majelis Komisi menilai dalam setiap tahapan pemeriksaan Perkara Nomor 11/KPPU-L/2008 tidak satupun tahapan pemeriksaan yang membahas atau menilai ada tidaknya dugaan pelanggaran Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999;--- 2.1.5 Berdasarkan uraian pada butir 2.1.1 dan butir 2.1.2 bagian Tentang Hukum,

Majelis Komisi melihat Surat KPPU Nomor 702/AK/AMK/IX/2008 tentang Pemberitahuan Sidang Majelis Komisi Perkara Nomor 11/KPPU-L/2008 juga disampaikan Petikan Penetapan KPPU sebagaimana diuraikan pada butir 2.1.2.9 bagian Tentang Hukum yang menetapkan PT ATB sebagai Terlapor dengan dugaan pelanggaran Pasal 17, Pasal 19 huruf (d) dan Pasal 25 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999;--- 2.1.6 Berdasarkan uraian pada butir 2.1.1 dan butir 2.1.2 bagian Tentang Hukum,

Majelis Komisi melihat Salinan LHPL sebagaimana diuraikan pada butir 2.1.2.8, pada Bagian Tentang Hukum Bab VI yang merekomendasikan kepada Komisi untuk dilakukan Sidang Majelis terhadap Perkara Nomor 11/KPPU- L/2008 terkait dengan dugaan Pelanggaran Pasal 17, Pasal 19 huruf d dan Pasal 25 ayat (1) huruf a UU Nomor 5 Tahun 1999 dalam pengelolaan air bersih oleh PT Adhya Tirta Batam;--- 2.1.7 Menimbang uraian-uraian di atas Majelis Komisi menilai kesalahan pada Surat KPPU Nomor 702/AK/AMK/IX/2008 tentang Pemberitahuan Sidang Majelis Komisi Perkara Nomor 11/KPPU-L/2008 tidak dapat dijadikan dasar untuk menyatakan telah terjadi cacat hukum dalam proses penanganan perkara Nomor 11/KPPU-L/2008 karena; --- 2.1.7.1 Surat KPPU Nomor 702/AK/AMK/IX/2008 di atas hanya berupa surat pemberitahuan akan dilakukannya Sidang Majelis Komisi Perkara Nomor 11/KPPU-L/2008;--- 2.1.7.2 Dalam surat pada butir 2.1.7.1 di atas turut dilampirkan Petikan

Penetapan dan Salinan LHPL, dalam Petikan Penetapan dan Salinan LHPL tersebut pasal yang diduga dilanggar oleh PT ATB adalah Pelanggaran Pasal 17, Pasal 19 huruf d dan Pasal 25 ayat (1) huruf a UU Nomor 5 Tahun 1999 dan sama sekali tidak disebutkan adanya dugaan pelanggaran Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999;--- 2.1.8 Menimbang bahwa berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah dikemukakan,

Majelis Komisi menyimpulkan proses penanganan perkara Nomor 11/KPPU- L/2008 tidak cacat hukum karena telah memenuhi ketentuan yang diatur dalam

SALIN

AN

halaman 131 dari 180

Perkom;--- 2.2 Selanjutnya sebelum menilai dan menyimpulkan pokok perkara (aspek materiil)

Majelis Komisi terlebih dahulu menilai aspek formil yang ditanggapi oleh Terlapor, yaitu tentang kewenangan KPPU untuk memeriksa perkara Nomor 11/KPPU-L/2008;- 2.2.1 Bahwa dalam pendapat atau pembelaannya, PT ATB menyatakan KPPU sama sekali tidak berwenang untuk memeriksa perkara No. 11/KPPU- L/2008, karena; --- 2.2.1.1 Hak monopoli konsesi air PT ATB adalah sah berdasarkan

Perjanjian Konsesi sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia; --- 2.2.1.2 Berdasarkan Perjanjian Konsesi No. 009/UM–PERJ/IV/95

tertanggal 17 April 1995 dan perubahan-perubahannya (“Perjanjian Konsesi”), PT ATB telah secara sah ditunjuk sebagai pemegang hak monopoli konsesi air berdasarkan peraturan perundang- undangan antara lain sebagai berikut; --- a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 dan Peraturan

Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (“UU Sumber Daya Air”);--- b. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tertanggal 23 Mei 2008 tentang Sumber Daya Air; --- c. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tertanggal 21

Maret 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;--- d. Keputusan Presiden No. 7 Tahun 1998 tanggal 12 Januari 1998 tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Swasta Dalam Pembangunan dan atau Pengelolaan Infrastruktur sebagaimana diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 81 Tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pembangunan Infrastruktur;--- e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1990 tentang Tata Cara Kerjasama Antara Perusahaan Daerah Dengan Pihak Ketiga;--- f. Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala Bappenas No. KEP-319/KET/10/1998 tanggal 19 Oktober 1998 tentang Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Dan Badan Usaha Swasta Dalam Pembangunan Dan Atau

SALIN

AN

Dalam dokumen KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2008 (Halaman 128-132)