• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi gerakan shalat dalam kehidupan sehari-hari 1.Shalat sebagai sumber keimanan dan ketentraman

BAB III MUKJIZAT GERAKAN SHALAT MENURUT SAGIRAN

DALAM KEGIATAN SEHARI-HARI

B. Aplikasi gerakan shalat dalam kehidupan sehari-hari 1.Shalat sebagai sumber keimanan dan ketentraman

Keimanan dan ketentraman adalah dua unsur yang membentuk kepribadian dan rupa orang mukmin. Ketika keimanan pada diri seorang muslim telah sempurna, maka ia akan menjadi benteng serta penyelamat dari segala bahaya dan kesengsaraan lahir maupun batin (Al-Khuli, 2012: 163).

Kita memang tidak memungkiri suatu kenyataan bahwa pengaruh lingkungan secara langsung maupun tidak langsung juga mempengaruhi fisik dan jiwa manusia. Shalat bagaikan hembusa angin segar dan harum yang menghilangkan polusi dan bau pada udara. Shalat bagaikan besi yang dapat menghancurkan batu. Shalat dapat

66

memecahkan gumpalan keputusasaan dan penderitaan (Al-Khuli, 2012: 163). Oleh karena itu, Allah SWT berfirman:

َيِعِشاَْلْا ىَلَع لاِإ ٌةَيرِبَكَل اَهم نِإَو ِةلامصلاَو ِْبْمصلاِب اوجنيِعَتْساَو

jadilah shalat dan sabar sebagai penolongmu. Dan

sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu‟.” (QS. Al-Baqarah: 45)

Allah telah menjadikan shalat sebagai suatu sarana meminta pertolongan untuk mengatasi berbagai penyakit, penderitaan, dan kekotoran dunia. Betapa ketegangan saat ini telah menimpa banyak orang dari setiap lapisan masyarakat, karen banyaknya kesulitan ang dialami oleh individu, baik secara materi maupun spiritual. Apalagi, semakin bertambahnya problem sering tidak sesuai dengan harapan dan impian. hal itu menyebabkan terjadinya kecemasan dan ketegangan (Al-Khuli, 2012: 164).

Seorang muslim sejati akan selalu berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar dan Melihat. Dialah Sang Penguasa segala sesuatu. Kepada-Nya-lah segala urusan yang baik dan buruk. Seorang muslim akan selalu menumbuhkan hubungan antara dia dan Allah yaitu melalui shalat. Bila jalinan ini kokoh, maka manusia berada dalam tempat yang selamat, karena dia selalu bersama Allah (Al-Khuli, 2012: 165).

Bila manusia menumpahkan segala problem yang dialaminya, maka ia tidak perlu khawatir akan tersebarnya rahasia pribadinya. Karena

67

Allah Maha Bijaksana dan Maha Menutupi segala rahasia. Tidak ada sesuatupun yang tersembunyi di mata Allah. Karena Allah Maha Mengetahui segala rahasia dan segala sesuatu yang disembunyikan. Mungkin seseorang yang sedang tegang akan khawatir mengungkapkan segala problemnya kepada orang lain. Sehingga ia semakin ertambah bingung dan tegang. Tetapi berlindung hanya kepada Allah dan mencurahkan segala problem jiwanya, akan membuat orang itu tentram secara sempurna (Al-Khuli, 2012: 166).

Berlindung kepada Allah saat ditimpa kesulitan sudah menjadi sifat alamiah jiwa. Jalinan manusia dapat Zat Yang Maha Kuat dan Maha Besar akan memberikan rasa bagi manusia bahwa ia selalu bersama dengan Zat Yang Maha Kuat, Maha Kuasa, Maha Perkasa, dan Maha Besar. Bila manusia mencurahkan segala ketakutan dan ketegangannya kepada Allah, maka tenanglah jiwanya dan terhentilah segala keluh kesahnya (Al-Khuli, 2012: 166).

Keteganggan dan kesulitan tersebut tdak dapat diobati kecuali orang yang benar-benar beriman kepada Allah. Dalam hal ini Allah SWT berfirman:

)٢( َنوُع ِشٰـَخ ۡمِہِت َلَ َص ِفِ ۡ ُهُ َنيِ َّلَّ ٱ )١( َنوُنِمۡؤُمۡل ٱ َحَلۡفَٱ ۡدَق

sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu

orang-orag yang khusyu‟ dalam sembahyangnya. (QS.

Al-Mu‟minun: 1-2)

68

Shalat adalah komunikasi antara hamba dengan Tuhannya bila seorang mukmin memperhatikan dan memikirkan apa yang ia ucapkan di dalam shalatnya, maka ia akan memasukkannya ke dalam hati walaupun seberat gunung (Al-Khuli, 2012: 167-168).

Bila seorang muslim berfikir bahwa di dalam shalatnya dia sedang berbicara dengan Tuhannya Allah SWT., maka haruslah ia

melakukanya dengan khusyu‟, jiwa dan hati yang tenang. Maka shalat

menjadi jalinan yang bersinar, yang dapat melepas segala kesulitan dan kesusahan (Al-Khuli, 2012: 168).

3. Shalat sebagai sarana mendapatkan keberuntungan

Shalat adalah tiang agama. Oleh karena itu, Allah SWT menghubungkan shalat dengan keberuntungan orang muslim yang menaiki tangga keimanan (Al-Khuli, 2012: 169-170). Allah SWT berfirman:

)٢( َنوُع ِشٰـَخ ۡمِہِت َلَ َص ِفِ ۡ ُهُ َنيِ َّلَّ ٱ )١( َنوُنِمۡؤُمۡل ٱ َحَلۡف َٱ ۡدَق

“sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman yaitu

orang-orang yang khusyu‟ dalam sembahyangnya.” (QS.

Al-Mu‟minun: 1-2).

Kata Al-Falah (keberuntungan) pengertiannya luas. Mendapatkan sesuatu yang diinginkan manusia adalah keberuntungan. Dapat memiliki kebugaran dan kesehatan merupakan salah satu keberutungan, merasa bahagia, tenteram, dan tenang adalah kebahagiaan. Jauh dari faktor-faktor ketegangan, kesusahan, dan tekanan jiwa maupun mental, juga merupakan keberuntungan (Al-Khuli, 2012: 170).

69

4. Shalat memuat bacaan Al-Qur‟an yang menjadi Obat

Al-Qur‟an merupakan obat (penawar) bagi manusia. Allah SWT

telah menyebutkan hal itu secara terang-terangan dalam beberapa ayat Al-Qur‟an (Al-Khuli, 2012: 171). Allah SWT berfirman:

اًراَسَخ لاِإ َيِمِلامظلا جديِزَي لاَو َيِنِمْؤجمْلِل ٌةَْحَْرَو ٌءاَفِش َوجه اَم ِنآْرجقْلا َنِم جليزَ نج نَو

Dan kami turunkan dari Al-Qur‟an suatu yang menjadi

penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman” (QS.

Al-Isra‟: 82).

5. Shalat adalah pencegah dosa-dosa

Shalat mencegah perbuatan keji dan munkar (Al-Khuli, 2012: 186). Allah SWT berfirman:

منِإ َةلامصلا ِمِقَأَو ِباَتِكْلا َنِم َكْيَلِإ َيِحوجأ اَم جلْتا

ِءاَشْحَفْلا ِنَع ىَهْ نَ ت َةلامصلا

َنوجعَ نْصَت اَم جمَلْعَ ي جهمللاَو جرَ بْكَأ ِهمللا جرْكِذَلَو ِرَكْنجمْلاَو

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab

(Al-Qur‟an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu

mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah

mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-„Ankabut: 45).

6. Shalat dapat mengusir rasa sepi

Perasaan kesepian merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian para dokter kejiwaan saat ini. Karena perasaan ini memberikan reaksi tertentu pada tubuh manusia, sehingga ia terancam oleh perasaan tegang (tertekan). Membiasakan shalat jamaah lima kali dalam sehari, menuntut seseorang keluar dari rumahnya menuju masjid setiap hari.

70

Saat di masjid, seseorang akan bertemu dengan saudara-saudaranya, yang memberi kesempatan kepada mereka untuk bercakap-cakap dan berinteraksi, antara satu dengan yang lain sebelum dan sesudah shalat (Al-Khuli, 2012: 193). Allah telah menganjurkan untuk shalat berjamaah dalam Al-Qur‟an pada surat Al-Baqarah ayat 43:

َيِعِكامرلا َعَم اوجعَكْراَو َةاَكمزلا اوجتآَو َةلامصلا اوجميِقَأَو

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beseta orang-orang yang rukuk”. (QS. Ql-Baqarah: 43)

7. Shalat dapat mencegah rasa takut dan keluh-kesah

Pada dasarnya manusia juga memiliki watak jenuh dan jemu,tidak sabar menghadapi cobaan dan tidak bersyukur ketika mendapat nikmat. Jika ditimpa kesusahan berupa kemiskinan, sakit atau ketakutan, ia sangat berkeluh kesah. Tetapi jika mendapat kebaikan berupa kaya, sehat atau rezeki melimpah menjadi bakhil (Al-Khuli, 2012: 199). Allah SWT berfirman:

اًعوُنَم ُ ۡيَۡخۡل ٱ ُه َّسَم إَذ

ِ

إَو )٢٢( اًً۬عوُزَج ُّ َّشَّل ٱ ُه َّسَم إَذِإ )١١( اًعوُلَه َقِلُخ َنٰـ َسنِ ۡلۡ ٱ َّنإ ِ

)٢٣( َنوُمِٮٓإَد ۡمِہِت َلَ َص ٰ َلََع ۡ ُهُ َنيِ َّلَّ ٱ )٢٢( َينِّل َصُمۡل ٱ َّلۡإ )٢١( ِ

Sesungguuhnya manusia diciptakan (dengan tabiat) sudah berkeluh kesah serta kikir. Jika ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Tetapi jika ia mendapat kebaikan ia amat kikir. Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, dan tetap mengerjakan shalatnya. (QS. Al-Ma‟arij: 19-23).

Allah telah memuji hamba-Nya, yaitu mereka-mereka yang membiasakan shalat. Karena orang yang suka berkeluh-kesah sangat

71

rakus dan sedikit kesabaran. Sedangkan shalat mengajarkan kepada mereka yang melakukannya, untuk tidak terjebak dan tidak hanya memberi perhatian kepada dunia saja. Sebab, mereka sadar bahwa dunia tidak menjadi ukuran di hadapan Allah (Al-Khuli, 2012: 200).

72 BAB V

PENUTUP

Pada bab lima ini merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan bab sebelumnya dan saran-saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis penulis tentang Mukjizat Gerakan Shalat menurut Sagiran maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Mukjizat gerakan shalat menurut Sagiran: Takbiratul ihram (gerakan ini

melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan),

ruku‟ (postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf),

i‟tidal (gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar), sujud (aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak), duduk (saat iftirosy, posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens), salam (relaksasi otot sekitar

73

leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah).

2. Aplikasi shalat sehat dalam kegiatan sehari-hari adalah shalat sebagai sumber keimanan dan ketentraman, shalat sebagai sarana berkomunikasi bagi hamba dengan Allah, shalat sebagai sarana mendapatkan keberuntungan, shalat memuat bacaan Al-Qur‟an yang menjadi Obat,

shalat adalah pencegah dosa-dosa, shalat dapat mengusir rasa sepi, dan shalat dapat mencegah rasa takut dan keluh-kesah.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang mukjizat gerakan shalat menurut Dr. Sagiran, maka beberapa saran yang perlu penulis sampaikan, yaitu: 1. Mengingat pelaksanaan sholat tepat waktu dan rutin merupakan

kewajiban bagi umat muslim dan memiliki banyak manfaat pada diri kita maka hendaklah setiap umat islam menanamkan keyakinan hal tersebut dalam hati masing-masing dan melaksanakan sesuai dengan ketentuan islam sebagaimana umat-umat terdahulu melaksanakannya.

2. Shalat dapat memberikan manfaat yang luar biasa pada kesehatan, oleh karena itu kita shalat aslinya adalah kebutuhan kita sendiri. Maka jangan pernah tinggalkan shalat.

3. Perbanyak kembali pengetahuan kita tentang manfaat dari gerakan shalat. Karena di dalamnya ada banyak sekali manfaat-manfaat dari gerakan