• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III MUKJIZAT GERAKAN SHALAT MENURUT SAGIRAN

TENTANG GERAKAN SHALAT

H. Aplikasi ilmu shalat dalam pengaturan siklus harian 1)Pola pengaturan waktu

Rekomendasi yang pertama dilakukan dalam aplikasi ilmu shalat sehat ini adalah manajemen waktu. Secara kontinyu, fisik, pikiran, dan emosi kita akan di “charge” sehingga energinya akan full lagi dan siap melanjutkan aktivitas. Biological clock (jam biologis) atau biorythm

(irama kehidupan) tubuh kita tentu akan berputar tepat, karena kita menggunakan mesin asli dari pembuatnya. Kita diciptakan oleh Allah, kita atur siklus tubuh dengan aturan waktunya Allah melalui shalat rawatib (Sagiran, 2014: 159).

2) Sempurnakan sujud dan barisan shalat

Setelah membaca Bab I dan Bab II, semoga kita bisa makin mantap melakukan gerakan shalat, baik karena mengerti tuntunannya maupun karena memahami manfaat secara medisnya. Dua hal yang akan

50

kami tekankan adalah mengenai sujud dan barisan shalat berjamaah. Sujud adalah inti ketundukan penyembahan. Sedangkan barisan yang sempurna adalah syarat kesempurnaan shalat jamaah (Sagiran, 2014: 160-161).

3) Tidur adalah pelabuhan aktivitas manusia

Tidur termasuk salah satu dalam enam kebutuhan mendasar utama bagi manusia. Tidur berfungsi sebagai restorasi tenaga. Yang dimaksud dengan restorasi tenaga adalah pemulihan kembali dari kondisi yang terforsir menjadi segar. Restorasi tenaga dibutuhkan oleh tubuh supaya bisa menjalankan aktivitas kehidupannya. Tidur merupakan pelabuhan aktivitas tubuh manusia (Sagiran, 2014: 162).

Tidur yang baik atau sebut tidur sukses adalah tidur yang mulainya cepat, lamanya sesuai kebutuhan, dan bangunnya tubuh menjadi segar. Jadi, kita harus mempelajari bagaimana mengawali, bagaimana menjalani dan bagaimana mengakhiri tidur kita. Karena pentingnya tidur, pasti seseorang itu akan membutuhkan tidur dalam sehari-harinya, maka Nabi Muhammad SAW pun mengajarkan kepada kita, bagaimana kita memulai tidur (Sagiran, 2014: 163). Adapun pokok-pokok yang diajarkan Nabi adalah:

a. Lepaskan pikiran-pikiran lain untuk berniat berhenti sejenak dari aktivitas duniawi dan kita merebahkan diri pasrah kepada Allah, sehingga pada saat menjelang tidur kita diajari berbagai ritual doa.

51

Karena doa memperlihatkan tingkat kesadaran yang amat tinggi pada manusia yang mengamalkannya.

b. Ritual lain diajarkan juga oleh Nabi SAW, kita membaca: Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, membaca ayat Kursi, dan membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq serta An-Naas, kita usapkan kedua tangan ke bagian tubuh yang terjangkau (Sagiran, 2014: 163-164).

4) Bangun tidur adalah awal segala sesuatu

Beberapa langkah yang dapat membantu kita sukses mejalani ritual bangun tidur sebagai berikut:

a. Segera ucapkan begitu mata terbuka

b. Bila tubuh merasa kurang enak, kami menyarankan pada saat bangun segera ambil posisi duduk pembakaran, usapkan bekas tidur di wajah dengan tangan

c. Minum air putih. Air putih akan mengawali kegiatan, yang memberi energi pertama pada saat memulai hari setelah bangun tidur.

d. Segeralah berdiri serta turun dari tempat tidur untuk pergi ke kamar mandi.

e. Akhirilah hajat di kamar mandi dengan berwudhu atau mandi (Sagiran, 2014: 168-170).

5) Mengatasi nyeri dan pegal saat bangun tidur

Ada beberapa cara untuk melakukan deteksi bagian tubuh yang nyeri, misalnya dengan cara berjalan. Dan bisa dengan melakukan gerakan-gerakan senam. Selanjutkan dicari bagian tubuh mana yang

52

terasa nyeri, sehingga nyeri tersebut berkurang atau hilang sama sekali, dan itu artinya anda siap menjalani aktivitas (Sagiran, 2014: 171).

6) Mengaktifkan tiga dimensi otak

Menurut ilmu Brain Gym, otak kita memiliki 3 dimensi, yakni: a. Dimensi lateralitas (kanan-kiri), kita bisa melakukan dengan cara

menggeliat. Menggeliat adalah perkara yang sepele, tetapi kadang-kadang menimbulkan salah urat atau salah posisi. Caranya tangan kanan kita gerakkan menyeberang garis tengah ke sebelah kiri, sementara kaki kiri digerakkan menyeberang garis tengah ke sebelah kanan. Begitu sebaliknya, tangan kiri digerakkan menyeberang garis tengah kanan, sementara kaki kanan digerakkan menyeberang garis tengah ke kiri. Hal ini dapat mengaktifkan dimensi latero-lateral

atau dimensi kanan-kiri. Gerakan ini bisa memperbaiki fungsi asosiasi otak kanan dan otak kiri sehingga proses belajar yang menggunakan kedua otak itu bisa lebih efektif.

b. Dimensi depan-belakang, otak bisa aktifkan dengan cara kita melihat benda-benda yang ada di dekat kita, berganti-ganti dengan kita melihat keluar rumah, terhadap benda-benda yang jauh. Fungsi gerakan ini adalah mengaktifkan dimensi muka-belakang.

c. Dimensi yang ketiga adalah dimensi atas-bawah atau koodinasi. Ini bisa kita lakukan dengan cara berjalan (Sagiran, 2014: 171-173).

53

7) Membangunkan tidur anak dengan duduk pembakaran

Apabila anda harus membangunkan orang lain, maka perlu diingat bahwa saat-saat bangun itu adalah saat-saat otak bergelombang belajar. Maka gunakanlah kata-kata yang indah pada saat anda membangunkan seseorang dari tidur. Gunakanlah kalimat-kalimat yang jelas dan bermanfaat, yakinkan bahwa yang anda bangunkan itu mendengar dan paham apa yang anda ucapkan. Ini jelas lebih bagus dari pada anda melakukan tepukan di paha atau di punggung, atau menggoyang-goyangkan kepala atau mencubit, atau bahkan mengguyur air (Sagiran, 2014: 173).

Bagi orangtua yang membangunkan anaknya saya kira langkah-langkah yang disebutkan di depan dapat di praktikkan (Sagiran, 2014: 174).

8) Doa sebelum makan dan minum

Kita telah memahami bahwa tubuh kita sebagian besar mengandung air. Maka demikian pula yang terjadi pada makanan. Semua yang kita makan atau kita minum pasti mengandung aair dalam jumlah kandungan yang cukup besar, sebagaimana tubuh kita. Oleh karena itu berdoa sebelum makan dan sebelum minum merupakan hal yang sangat besar pengaruhnya terhadap tercapainya tujuan makan atau minum (Sagiran, 2014: 174).

Sebagaimana yang disampaikan oleh (Dr. Masaru Emoto, dalam bukunya The True Pawer of Water) dalam bukunya Sagiran, air ternyata

54

memiliki sifat-sifat hidup. Air merespon segala sesuatu yang diterima dari luar. Respon, tersebut menunjukkan positif atau negatif nya sesuatu yang diterima dari luar. Air yang dibisiki dengan kata cinta dan kasih sayang, dia akan merespon dengan cara membentuk kristal yang sangat indah. Sebaliknya air yang dimaki-maki atau menerima kata-kata yang buruk dia gagal membentuk kristal. Demikian juga, saat kita makan atau minum. Doa yang kita ucapkan di depan makanan atau minuman, berarti energi positif yang diterima, sehingga makanan atau minuman itu menjadi sesuatu yang memiliki energi positif. Disamping itu, doa yang kita pahami dan kita resapi di dalam lubuk hati kita menandakan suatu penyadaran secara mendalam. Kita sedang menyiapkan tubuh kita untuk menerima yang baik dan tentunya kita akan membentengi diri dari hal yang tidak baik. Dengan kata lain, efek positif dari makanan atau minuman yang kita masukkan ke dalam tubuh itu akan kita terima dan menghilangkan efek buruk, efek racun, atau efek samping yang dapat merusak tubuh kita. Barokah yang menyehatkan badan, menjernihkan pikiran dan akhirnya tubuh kita adalah tubuh yang cinta ibadah (Sagiran, 2014: 174-175).

55 BAB IV

ANALISIS NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH